SARUSUN
Membedah Amanat UU Rusun Kepada K/L dalam
mengatasi backlog 11,4 juta unit rumah
Inspektur BPN - RI
maharani59@gmail.co
m Kepala Biro Hukum Kementerian Perumahan Rakyat
"Setelah survei BPS (Badan Pusat Statistik), maka jumlah backlog ada 11,4 juta," ujar Direktur
Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin dalam konferensi pers capaian
program 1 juta rumah, di Kementerian PUPR, Jumat (19/8/2016).
Program sejuta rumah ini sekaligus menjawab data BPS soal kebutuhan tambahan 800.000 unit rumah setiap
tahun untuk menekan angka backlog. Dengan kata lain, pemerintah telah memasang target yang lebih tinggi dari
data BPS dalam hal penyediaan rumah.
"Data BPS menyebutkan kebutuhan 800.000 per tahun. Jadi, angka pembangunan harus di atas itu, maka
muncul 1 juta per tahun," kata Syarif.
Tahun ini, program 1 juta rumah meliputi 700.000 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
dan 300.000 unit non MBR. Adapun realisasi hingga pertengahan Agustus adalah sebagai berikut:
Rumah MBR
Penurunan
Angka Backlog
KENDALA UTAMA
PROGRAM SATU JUTA RUMAH
ADALAH PENYEDIAAN TANAH
waow Ironis ?????
kaya ya negara kita ,
punya banyak tanah yang
naggur
SERTIPIKAT TANAH MBN/ BMD
UNTUK MENJAMIN KEPASTIAN
HUKUM AGAR ASET TERSEBUT
TIDAK HILANG
Kamis 02 Nov 2017, 13:40 WIB
Sri Mulyani: Total Aset Negara Indonesia Rp 5.456 Triliun
Hendra Kusuma - detikFinance
akarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta
kepada seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk dapat
memaksimalkan barang milik negara (BMN) dalam
memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk
pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat
penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.
Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat
dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi
dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
TIGA SISTEM KEPEMILIKAN RUMAH DI INDONESIA
RUMAH SUSUN
RUMAH TAPAK DENGAN SERTIFIKAT
DENGAN SERTIFIKAT SHM SARUSUN
HAK ATAS TANAH Tanahnya tanah hak
RUMAH SUSUN
DENGAN SERTIFIKAT
SKBG SARUSUN
Tanahnya sewa tanah
BMN/BMD/Wakaf
Apa itu SKBG
Sarusun ????????????
Sertifikat kepemilikan bangunan gedung
sarusun yang selanjutnya disebut SKBG
sarusun adalah tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas barang milik negara/daerah
berupa tanah atau tanah wakaf dengan cara
sewa.
PENGERTIAN RUMAH SUSUN
Memiiki hak perorangan atas satuan dan hak bersama atas ( tanah, bagian
dan benda bersama ) Satuan rumah susun
yang dimiliki
perorangan
Struktur bangunan
acontoh Bagian
bersama
Kolam renang
dipermukaan tanah
contoh benda
bersama
Tanah bersamanya
sewa tanah
BMN/BMD atau
tanah wakaf
Pasal 17 Rumah susun dapat dibangun di atas
tanah: a. hak milik; b. hak guna bangunan atau
hak pakai atas tanah negara; dan c. hak guna
Tanah untuk pembangunan bangunan atau hak pakai di atas hak
rumah susun pengelolaan.
(1) Pendayagunaan tanah wakaf untuk pembangunan rumah susun sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 huruf b dilakukan dengan cara sewa atau kerja sama pemanfaatan
sesuai dengan ikrar wakaf.
(2) Apabila pendayagunaan tanah wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak sesuai
dengan ikrar wakaf, dapat dilakukan pengubahan peruntukan setelah memperoleh
persetujuan dan/atau izin tertulis Badan Wakaf Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Pengubahan peruntukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan
untuk pembangunan rumah susun umum.
(4) Pelaksanaan sewa atau kerja sama pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan prinsip syariah dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan tanah wakaf untuk rumah susun
umum diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 21 Pemanfaatan dan pendayagunaan tanah
(2) Penyediaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 25 Pemisahan Rumah Susun
Pasal 26
(1) Pemisahan rumah susun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) wajib dituangkan dalam bentuk
gambar dan uraian.
(2) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar untuk menetapkan NPP, SHM
sarusun atau SKBG sarusun, dan perjanjian pengikatan jual beli.
(3) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sebelum pelaksanaan pembangunan
rumah susun.
(4) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam bentuk akta pemisahan yang
disahkan oleh bupati/walikota.
(5) Khusus untuk Provinsi DKI Jakarta, akta pemisahan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disahkan oleh
Gubernur.
Pasal 27
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemisahan rumah susun serta gambar dan uraian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 dan Pasal 26 diatur dengan peraturan pemerintah.
PERTELAAN RUMAH SUSUN
(PP. NO. 4 TH. 1988 TENTANG RUMAH SUSUN)
N PERSEORANGAN
LAA
RT
E SRS (n)
PE
R
M BA
GA
AKTE
HAT U/
Rusun
NPP PEMISAHAN
SHM Sarusun
N
RAIA
U HAK BERSAMA
- BAGIAN
- BENDA
- TANAH
Rumus :
Nilai Satuan
X 100 %
€ nilai Satuan
a d
Npp a= 200 jt x100%
Nilai satuan a : 200 jt 1000 jt
b e = 0, 5
Nilai satuan b : 150 jt
Nilai satuan c : 150 jt
c f
Nilai satuan d : 200 jt
Nilai satuan e : 150 jt
Nilai satuan f : 150 jt
Jumlah : 1000 jt
Pasal 48 tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas
barang milik negara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf
(2)SKBG sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan yang terdiri atas: a. salinan buku bangunan gedung; b.
salinan surat perjanjian sewa atas tanah; c. gambar denah lantai pada tingkat
rumah susun yang bersangkutan yang menunjukkan sarusun yang dimiliki; dan
d. pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas bagian bersama dan benda
bersama yang bersangkutan.
Pasal 48 Penerbitan dan Penjaminan SKBG
(3) SKBG sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh
instansi teknis kabupaten/kota yang bertugas dan bertanggung jawab di
bidang bangunan gedung.
(4) SKBG sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijadikan
jaminan utang dengan dibebani fidusia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
(5) SKBG sarusun yang dijadikan jaminan utang secara fidusia harus
didaftarkan ke kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum.
AMANAT PENTING
Pasal 49 Ketentuan lebih lanjut mengenai
bentuk SHM sarusun dan SKBG sarusun
dan tata cara penerbitannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 dan Pasal 48
diatur dengan peraturan pemerintah.
Harmonisasi dan Sinskronisasi PUU dan amanat
kepada Kementerian / Lembaga Terkait
1. Terhadap UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
2. Terhadap UU Nomor 42 Tahun 2004 tentang Wakaf
3. PP Nomor 40 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan UU Wakaf
4. PP Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Aset BMN/MBD
Pasal 31
Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah dengan Pihak
Lain dilaksanakan dalam rangka:
a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Barang Milik
Negara/Daerah; dan/atau
b. meningkatkan penerimaan negara/pendapatan daerah.
Pasal 33
(1) huruf k. jangka waktu Kerja Sama Pemanfaatan paling lama
30 (tiga puluh) tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat
diperpanjang.
Sinkronisasi dengan UU Nomor 41 Tahun 2004
tentang wakaf
Pasal 43 Pasal 43
1. UU Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun telah mengatur pembangunan rumah susun
dapat dilakukan diatas tanah sewa atau kerjasama pemanfataan atas tanah MBN/BMD atau tanah
wakaf , dengan jangka waktu selama 60 Tahun berdasarkan penrjanjian tertulis dihadapan pejabat
yang berwenang.
2. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara junto PP nomor 27 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Aset BMN/BMD, telah sinkron dengan UU Rusun, bahwa tanah BMN/BMD dapat
dilakukan sewa atau kerjasama pemanfaatan.
3. UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf juga telah sinkron dengan UU Rusun, bahwa
pendaygunaan dan pemberdayaan tanah wakaf antara lain untuk pembangunan rumah susun.
4. Rumah susun diatas tanah sewa tanah BMN/BMD dapat diterbitkan SKBG Sarusun
5. Saran, RPP yang mengatur mengenai SKBG Sarusun segera diterbitkan , dengan menjabarkan
substansi UU dan malakukan sinkronisasi dengan PUU terkait.
6. Segera ditetapkan lembaga yang menerbitkan SKBG Sarusun di daerah
7. Segera diatur lembaga fidusia bagi SKBG Sarusun.
Terimakasih atas perhatiannya
mohon maaf jika terdapat
hal yang tidak berkenan