Anda di halaman 1dari 35

KATA PENGANTAR

Kita mengetahui bersama bahwa Bank Tabungan Negara Tbk (BIN Tbk) saat ini menjadi lokomotif pemerintah dalam perannya membantu masyarakat menengah ke bawah (masyarakat Berpenghasilan Rendah "MBR") untuk dapat memiliki rumah. Dalam berbagai kegiataan Realestate Indonesia (REI), terlihat, peran aktif dan kerjasama BIN yang selalu tampil bersama bagaikan sahabat, yang semakin akrab dari waktu ke waktu. Kita menyadari bahwasanya pengadaan rumah oleh kebanyakan pengusaha bagi masyarakat di kelas ini seolah-olah timbul-tenggelam. Saat harga Rumah Sederhana Sehat (RSH) yang disubsidi pemerintah berada di kisaran Rp. 55 juta dirasa tidak memberikan profit yang memadai, banyak pengusaha enggan untuk berkecimpung di bisnis kelas ini. Keadaan ini tentunya memperjelas bila semakin banyak masyarakat MBR di negara kita yang tidak mendapatkan rumah yang layak. Sebagai informasi tambahan, saat ini terjadi backlog rumah sederhana yang tinggi, yakni sekitar 220.000 unit di Jawa Barat (data tahun 2008). Pada Oktober 2010 plafon harga rumah subsidi di bank untuk RSH dinaikkan menjadi Rp. 80 juta, membuat pengusaha mulai bernapas lega dan tertarik untuk kembali membangun perumahan RSH yang namanya sekarang menjadi Rumah Sejahtera Tapak. PT Bangun Bumi Parahyangan "BBP" (NPA REI : 01.00930) yang selama ini sudah menjalin kerjasama dengan BIN sejak tahun 2006, tidak ragu lagi untuk ikut berperan serta aktif, khususnya untuk pengadaan rumah sejahtera ini. Dengan mengambil lokasi di kota Tasikmalaya, tepatnya di blok Situdukun, Kel.Taman Jaya, Kec. Taman Sari, PT Bangun bumi Parahyangan berencana untuk membangun suatu kawasan perumahan sejahtera tapak. Ini merupakan perjumpaan ketiga kalinya PT BBP dengan BTN. Sebelumnya BTN khususnya Cabang Kota Bandung, sudah banyak membantu

terutama dalam pembiayaan kredit konstruksi dan juga kerjasama dalam bentuk KPR untuk kedua proyek terdahulu, yakni perumahan Bumi Parahyangan Endah dan Tatar Bidakara yang keduanya berlokasi Kabupaten dan Kota Bandung (Rek. No. 00006-01-30-000878.2). Dalam proposal ini kami menguraikan akan niat dan rencana PT BBP untuk mengembangkan suatu kawasan perumahan sederhana di kota Tasikmalaya seluas 5 ha, yang baru dikuasai setengah dari luas keseluruhan. Untuk merealisasikan keseluruhan proyek, PT BBP memerlukan dana bantuan dari bank BTN sebesar Rp 4.3 milyar. Jumlah ini jauh dari biaya yang totalnya diperkirakan kurang lebih 10 milyar. Biaya tsb direncanakan untuk pembangunan rumah, infrastruktur maupun biaya-biaya operasional lainnya. Keyakinan kami akan proyek perumahan yang diberi nama Griya Taman Abdi Negara ini akan cepat habis terjual. Harganya yang kurang dari Rp. 100 juta rupiah, dan diimbangi dengan perencanaan fisik dan non-fisik yang matang dan terarah akan membentuk lingkungan perumahan Griya Taman Abdi Negara yang nyaman dan resik Terlebih lagi lokasinya yang sangat strategis dan berada di kawasan yang oleh pemerintah daerah Tasikmalaya direncanakan sebagai kawasan penididikan, hal mana tentunya akan menambah besar minat masyarakat untuk memilikinya. Untuk meringankan beban MBR dalam mendapatkan rumah yang layak, PT BBP juga mengadakan kerjasama dengan PT Jamsostek, Bappertarum dan ASABRI dalam pengadaan BUM (Bantuan Uang Muka) dan mengenakan bunga subsidi KPR bank yang hanya sebesar 8,15 % per tahun. Kiranya kemudahan ini dapat dirasakan masyarakat sehingga pemerintah melalui PT BBP dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Kesar harapan kami agar niat dan cita-cita PT BBP dapat disambut baik oleh BTN, sehingga tali kerjasama tidak terputus bahkan dapat terus beriringan berjalan dalam berbagai kesempatan. Tak lupa juga kami mengucapkan terima

kasih atas bimbingan dan kesabaran BTN dalam membina PT BBP sejak dari awal bermitra hingga sekarang, sehingga PT BBP lebih percaya diri untuk memperluas usahanya. Teriring salam dan doa kami bag! kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya.

Bandung, awal Januari 2011 PT BANGUN BUMI PARAHYANGAN

Ir. Agina Sabarita Tarigan Direktur Utama

EXCEKUTIVE SUMMARY

Pada tahun 2004 atas prakarsa dan gagasan dari tiga mitra kerja seprofesi adalah Agina Sabarita Tarigar, Sarjana Planologi ITB Bandung, Eddy Wibowo, Sarjana TeknikSipil ITENAS Bandung, Adam Munthe, Sarjana Teknik Arsitektur ATA YKPN Yogyakarta, Rerimna Tarigan, Sarjana Ekonomi Pertanian Universitas Methodist Medan; sepakat untuk membentuk satu badan usaha bersama yang diberi nama PT. Bangun Bumi Parahyangan. Awal mulanya perusahaan ini bergerak dalam bidang konsultan perencanaan dan kontraktor bangunan, namun di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian Indonesia yang pada tahun 2006 terjadi krisis ekonomi, membuat sektor bidang konstruksi mendapat imbas yang besar, sehingga para stakeholder berusaha untuk tetap bertahan dan mencari alternatif usaha bidang lainnya. Pada akhirnya para stakeholder sepakat menetapkan bidang usaha pengembang perumahan / developer dipilih sebagai bidang usaha yang tepat untuk perusahaan. Dengan keterbatasan modal yang ada dan kondisi perekonomian Indonesia yang belum juga membaik, perusahaan mencoba membebaskan lahan seluas 10.000 m2 ( 1 Ha ) di Desa Pasirjati, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan merencanakan satu kawasan perumahan sederhana sehat ( RSH ), dengan memanfaatkan kemudahan fasilitas yang ada bagi calon pembeli seperti bantuan uang muka dari Jamsostek, Bapetarum, ASABRI, proses kredit pemilikan rumah (KPR) yang praktis dari PT Bank Tabungan Negara, serta subsidi harga jual dari pemerintah menambah kepercayaan dan minat masyarakat untuk dapat memiliki rumah di lokasi tersebut. Weiring dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian Negara dan gencarnya pemerintah memberikan kemudahan - kemudahan fasilitas kepada masyarakat untuk dapat memiliki rumah tinggal yang layak hum", membuat perusahaan terus berusaha keras untuk mengembangkan usahanya dibidang perumahan, yang hingga sampai saat ini telah berhasil dan sukses melaksanakan pembangunan di beberapa lokasi perumahan yang direncanakan seperti :

1.

Perumahan Sederhana Sehat ( RSH ) Griya Winaya seluas 34.233m2 (3,4 Ha) lokasi Desa Cigending, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung,

bekerjasama dengan PT Griya Winaya dan KORPRI Kota Bandung. 2. Perumahan Sederhana ( RS ) Bumi Parahyangan Endah seluas 10.000m2 ( 1 Ha ) lokasi di desa Pasirjati, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, bekerjasama dengan Koperasi Kredit RS ST. Borommeus, Kota Bandung. 3. Perumahan Real Estate dan Rukan Tatar Bidakara seluas 15.000m2 ( l,5Ha ) lokasi Desa Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Setelah berhasil dan sukses melaksanakan pembangunan tersebut diatas, perusahaan berencana untuk mengembangkan usahanya di daerah Tasikmalaya dengan merencanakan pembangunan perumahan sederhana sehat ( RSH ) bersubsidi atau sekarang berubah istilah menjadi rumah sejahtera sehat bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah kebawah dan kemudahan pemilikan rumah dengan memanfaatkan fasilitas bantuan uang muka dari Jamsostek, Bapetarum, ASABRI, subsidi bunga cicilan serta harga jual standar dari pemerintah di lokasi Blok Situ Dukun, Kelurahan Taman Jaya, Kecamatan Taman Sari, Kota Tasikmalaya seluas lebih kurang 25.000 m2 (2,5 Ha). Konsep dasar dipilihnya lokasi blok Situ dukun, Kelurahan Taman jaya, Kecamatan Taman sari, Kota Tasikmalaya adalah : a. Letak geografis lokasi yang merupakan hamparan lahan perkebunan yang tidak produktif dan tersedianya fasilitas lingkungan yang ada seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, pasar^ tradisional, sarana angkutan tranportasi umum, perumahan dan lainnya sehingga diharapkan terwujudnya satu kawasan yang dapat berintegrasi dengan fasilitas yang ada disekitarnya khususnya menyangkut pengembangan infrastruktur lingkungan yang terencana. b. Ikut dan turut serta mensukseskan program pembangunan pemerintah kota Tasikmalaya dibidang peyediaan rumah sejahtera sehat, diperuntukkan bagi masyarakat golongan bawah yang belum memiliki rumah tinggal dan berpenghasilan rendah.

c.

Memanfaatkan lahan untuk pemukiman yang tersedia, sesuai ketetapan rencana tata ruang wilayah ( RTRW ) kota Tasikmalaya. Untuk dapat mewujudkan rencana pembangunan perumahan tersebut,

tentunya perusahaan mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak terkait serta masyarakat setempat, sehingga nantinya akan tercipta satu kawasan perumahan yang asri dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat serta Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan data pertumbuhan perekonomian terutama pada sektor perumahan di wilayah propinsi Jawa Barat tahun 2008 kebutuhan permintaan rumah dirasakan masih sangat terbilang tinggi mencapai angka sekitar 220.000 unit rumah sejahtera sehat, hal ini diiringi dengan perkembangan perekonomian daerah yang sangat signifikan sehingga memberikan dampak kepada

meningkatnya penambahan penduduk yang tentunya berpengaruh kepada permintaan kebutuhan perumahan sebagai satu kebutuhan pokok masyarakat. Perkembangan pemekaran wilayah yang terus berjadi seperti wilayah Tasikmalaya yang semulanya merupakan Kabupaten, sekarang telah berkembang menjadi dua wilayah terpisah yaitu kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya, tentunya telah memiliki konsep pertumbuhan percepatan

pembangunan di semua sektor dan salah satunya adalah sektor pengadaan perumahan. Hal ini tentunya satu tantangan yang sangat serius, agar pemerataan pembangunan dapat terwujud dengan baik, sehingga akan berpengaruh besarterhadap rencana perkembangan kota kedepan. Sebagai satu badan usaha yang bergerak dibidang pengembangan perumahan dan merupakan salah satu anggota dari Persatuan Real Estate ( REI ) DPD Jawa Barat, tentunya sudah merupakan tugas dari PT. Bangun Bumi parahyangan untuk ikut turut bersinergi dengan pemerintah, bersama-sama menyukseskan program pengadaan rumah bagi masyarakat, khususnya

masyarakat sekitar lokasi terpilih yang belum memiliki rumah tinggal yang layak huni dengan harga jual dapat dijangkau oleh masyarakat golongan menengah kebawah. Setelah melakukan survey ke beberapa lokasi di wilayah Kota Tasikmalaya seperti Kecamatan Indihiang, Mangkubumi, Panglayungan, Cipedes, Cibeureum, Cisalak dan kecamatan lainnya, dan dengan mempertimbangkan

aspek teknis maupun non teknis, perkembangan daerah kedepan, fasilitas lingkungan dan infrastruktur lahan tersedia sesuai dengan peruntukannyam, serta arahan dari berbagai pihak, pada akhirnya perusahaan memutuskan Blok Situ dukun, Kelurahan Taman Jaya, Kecamatan Taman Sari, sebagai lokasi yang akan direncanakan untuk diajukan kepada Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang pengembang perumahan dan memilih Blok Situ dukun, Kelurahan Taman jaya, Kecamatan Taman sari sebagai lokasi yang direncanakan , PT. Bangun Bumi Parahyangan bermaksud dan bertujuan untuk : Mendukung dan ikut mensukseskan program Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menyediakan perumahan sejahtera sehat layak huni untuk masyarakat sekitar. Mendorong laju pertumbuhan daerah dengan penyebaran penduduk yang lebih merata dan laju pertumbuhan ekonomi daerah yang terus meningkat. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tasikmalaya sebagai wilayah yang memiliki otonomi daerah. Membuka dan memberikan kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, untuk ikut berpartisipasi melaksanakan pembangunan perumahan tersebut. Menyediakan kawasan perumahan sejahtera sehat asri bagi pegawai negeri sipil, guru, buruh, karyawan swasta, ABRI dan masyarakat sekitar

yang belum memiliki rumah tinggal dengan harga jual terjangkau dan kemudahan fasilitas pembelian seperti bantuan uang muka dari Jamsostek, Rumah (KPR) dari PT

Bapetarum, ASABRI, fasilitas Kredit Pemilikan Bank Tabungan Negara

serta subsidi dari pemerintah.

Mengembangkan usahanya di wilayah Tasikmalaya sesuai anggaran dasar rumah tangga perusahaan.

1.3 TARGET DAN SASARAN Untuk dapat mewujudkan rencana pembangunan kawasan perumahan ini sesuai dengan waktunya dan tepat pada sasarannya, PT Bangun Bumi Parahyangan memiliki target dan sasaran sebagai berikut: Lahan yang akan dibebaskan pada tahap pertama seluas lebih kurang 25.000 m2 ( 2,5 Ha) dengan rencana pembangunan rumah sejahtera sehat layak huni type 30, 36, 45 dan toko ( kios ) seluas 60% dari luas lahan dan 40% untuk sarana dan prasarana pendukungnya. Pelaksanaan pembangunan rumah dan infrastrukturnya diperkirakan akan selesai dalam waktu 15 bulan. Calon pembeli rumah di arahkan kepada masyarakat umum, pegawai negeri sipil, swasta, ABRI, yang belum memiliki tempat tinggal tetap dan berpenghasilan menengah ke bawah. Terciptanya satu kawasan pemukiman yang asri dilengkapi dengan fasilitas pendukungnya seperti masjid, tempat bermain anak, taman lingkungan, kios pedagang kecil, sarana olah raga dan lainnya, disesuaikan dengan arahan dari dinas terkait. Pembangunan rumah dilakukan dengan menitikberatkan kepada spesifikasi teknis dan mutu kwalitas bangunan. Menciptakan kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar untuk turut berpartisifasi dalam pelaksanaan pembangunan.

BAB II PERUSAHAAN

1.1 STATUS HUKU1V1 DAN LEGALITAS Pada bulan Maret tahun 2004 PT Bangun Bum! Parahyangan, resmi beroperasi dengan diterbitkannya Akte Pendirian perusahaan nomor 1 oleh Notaris & PPAT Dian Gandirawati, SH dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor : C-07104 HT.01.01. Tahun 2004 tentang Pengesahan Akte Pendirian Perseroan Terbatas, Tanda Daftar Perusahaan ( TOP ) nomor 101115210001, Surat Ijin Usaha Perdagangan { SIUP ) nomor 501/2-0188/2004 diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Ijin Domisili Perusahaan nomor 12/DC/l11/2004 oleh Lurah Burangrang, Kecamatan Lengkong Kota Bandung, Ijin Gangguan ( HO ) NOMOR 536/S,l1296/KPMD/2004 oleh Kantor Penanaman Modal Daerah Kota Bandung, Surat Keterangan Perusahaan Kena Pajak { SKPKP) nomor PEM-02858/WPJ.04 dan NPWP nomor 02.235.914.5-429.000 oleh Direktorat Jendral Pajak kantor wilayah DJP Jawa Barat I, Ijin Usaha Jasa Kontruksi ( IUJK ) nomor 1-3273-087129-2000859oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terikat oleh aturan perundang - undangan yang berlaku di witayah Negara Republik Indonesia dan pemerintah Propinsi Jawa Barat, legalitas perusahaan mengalami beberapa penambahan dan perubahan - perubahan, diantaranya : 1. Pernyataan Keputusan Rapat pemegang saham Nomor 01, tanggal 16 Januari 2008 oleh Notaris & PPAT Maria Ukurina, SH. 2. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-12825.AH.01.02 tanggal 14 Maret 2008 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. 3. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) nomor 103273-087129-2-000859

4.

Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) nomor 510/2-0843/2007/5374BBPT/2010

5. 6. 7. 8.

Tanda Daftar Perusahaan (TOP ) nomor 101115210001 Ijin Gangguan ( HO } nomor 503/IG-6810/BBPT/2010 Surat Keterangan Domisili nomor 503/055/DP/VI/Kel/09 Pengesahan keanggotaan Persatuan Perusahaan REAL ESTAT { REI ) nomor 005/Kep-REI/01/2008

9.

Surat Keputusan keanggotaan DPD REI Jawa Barat nomor 001/Kpts/DPD REI-JABAR/M/2008

10. Sertifikat Keanggotaan KADIN Jawa Barat nomor 20101-007085 11. Sertifikat Keanggotaan GAPENSI Jawa Barat nomor

10232634/GAPENSI/10/06/04

2.2 VISI DAN MISI Sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga dan target perusahaan, untuk dapat melaksanakan rencana pembangunan rumah sejahtera sehat di lokasi Blok Situ dukun, Desa Taman jaya, Kecamatan Taman sari, Kota Tasikmalaya, perusahaan memiliki visi dan misi : Visi kami, PT Bangun Bumi Parahyangan, bermaksud untuk mewujudkan peran aktif pastisipatif, dalam penyediaan rumah Sejahtera Sehat (RSH)bagi rakyat golongan ekonomi menengah ke bawah. Misi kami dalam proyek perumahan ini adalah : Mendukung dan ikut mensukseskan program Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menyediakan perumahan sejahtera sehat layak huni untuk masyarakat sekitar dengan harga yang relatif terjangkau. Mendorong laju pertumbuhan daerah dengan penyebaran penduduk yang lebih merata dan laju pertumbuhan ekonomi daerah yang terus meningkat. Meningkatkan pendapatan asli daerah ( PAD ) Kota Tasikmalaya sebagai wilayah yang memiliki otonomi daerah.

Membuka dan memberikan kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, untuk ikut berpartisipasi melaksanakan pembangunan perumahan tersebut.

Menyediakan kawasan perumahan sejahtera sehat asri

bagi pegawai negeri

sipil, guru, buruh, karyawan swasta, ABRI dan masyarakat sekitar yang belum memiliki rumah tinggal dengan harga jual terjangkau dan kemudahan fasilitas pembelian seperti bantuan uang muka dari Jamsostek, Bapetarum, ASABRI, fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari PT Bank Tabungan Negara serta subsidi dari pemerintah. Mengembangkan usahanya di wilayah Tasikmalaya sesuai anggaran dasar rumah tangga perusahaan.

BAB III KONSEP PERENCANAAN PEMBANGUNAN

3.1 PEMILIHAN LOKASI & PEMPEBASAN LAHAN Lokasi daerah yang direncanakan perusahaan ini terletak di jalan Taman sari, secara administrasi berada di wilayah Blok Situ Dukun, Kelurahan Taman Jaya, Kecamatan Taman Sari, Kota Tasikmalaya.

PETA SITUASI :

Pemilihan lokasi tersebut ditetapkan berdasarkan : 1. Hasil survey lapangan yang dilakukan team teknis perusahaan terhadap beberapa lokasi di wilayah Kota Tasikmalaya. 2. Lokasi tersebut merupakan lokasi dengan tingkat aksesibilitas cukup baik, lokasi berada persis dengan perlintasan jalan raya Taman sari yang menghubungkan jalur menuju Cibereum, Kawalu, Baypas (Jalan Letje'n H. Mjshud'i') menuju pusat kota Tasikmalaya. 3. Relatif dekat dengan sarana fasilitas umum seperti SMKN 2, SMKN 3, SMAN 6, SPMAN, UNSIL, RS. ISLAM, PUSKESMAS, Sub Terminal dan Pasar Tradisional Geger noong, Kantor Kelurahan dan sebagainya. 4. Berada pada lingkungan alam yang asri dan relatif bebas dari polusi udara, sehingga sangat ideal sebagai tempat tinggal. 5. Merupakan lahan perkebunan kurang produktif dan peruntukannya sesuai dengan rencana tata ruang wilayah ( RTRW ) sebagai lokasi pemukiman / hunian. 6. Desa Taman jaya merupakan salah satu daerah yang tingkat pembangunannya masih tertinggal dengan-daerah / desa lainnya sehingga diharapkan dapat membantu pemerataan pembangunan.

7.

Tersedianya jaringan infrastruktur seperti jaringan listrik, telephon, PDAM, angkutan umum kota (ANGKOT) dan saluranpembuangan air hujan (Drainase ) induk.

Pelaksanaan kegiatan pembebasan lahan diawali dengan survey pendataan luas dan kepemilikan lahan, selanjutnya dilakukan pendekatan secara langsung kepada pemilik tanah dengan cara mengadakan pertemuan massal untuk menjelaskan maksud dan tujuan perusahaan yang difasilitasi oleh Tokoh Masyarakat dan Aparat Pemerintah setempat (RT, RW dan Lurah). Selanjutnya atas dasar hasil pertemuan tersebut, pada prinsipnya para pemilik tanah sangat mendukung rencana perusahaan untuk melaksanakan pembangunan perumahan dan bersedia untuk melepaskan haktanahnya kepada pengembang.

Tahapan berikutnya adalah aktivitas pelaksanaan kegiatan pengukuran situasi dan kepemilikan, dilakukan secara bersama-sama dengan metode pengukuran menggunakan cara polygon tertutup, masing - masing batas tanah setiap pemilik ditandai dengan patok bench (BM) yang terbuat dari beton dan diberi nomor. Pelaksanaan pengukuran ini melibatkan para Pemilik Tanah, petugas Kantor Pertanahan Kota Tasikmalaya dan Aparat Pemerintah setempat ( RT, RW, Lurah ) terutama yang mengetahui batas luar dan batas kepemilikan tanah yang akan dibebaskan. 3.2 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR A. Persiapan dan Pematangan Lahan Kondisi fisik tanah yang direncanakan merupakan tanah darat kebun, sehingga secara kultur sudah padat dan elevasi ketinggiannya berada di atas

elevasi top jalan raya Taman sari, sehingga tidak lagi diperlukan pengurugan tanah, hanya pekerjaan perataan danpematangan lahan. Sebelum kegiatan pematangan lahan dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan pembersihan vegetasi lahan (land clearing) dan perataan lahan. Prinsip pekerjaan tanah adalah volume antara galian dan timbunan harus seimbang (balance cut and fill) sehingga kelestarian lingkungan tetap diprioritaskan.

B. Pola Penataan Jalan Untuk menuju lokasi yang direncanakan dapat terhubung langsung dengan jalan raya Taman sari berada tepat didepan lokasi pintu masuk (main entrance) lokasi perumahan. Kondisi ruas jalan ini cukup baik dengan perkerasan aspal hotmix, lebar ruas jalan Taman sari lebih kurang 8 meter. Lebar jalan utama komplek perumahan (main entrance) ini

direncanakan 20 meter dan dibagi menjadi dua jalur, dibatasi oleh taman berm jalan dikombinasikan dengan gapura gerbang masuk, sebelah kiri dan kanan jalan dibuat saluran drainase tertutup yang' berfungsi sebagai trotoar pejalan kaki, sedangkan dalam area komplek perumahan direncanakan lebar jalan dengan ROW 6 s/d 8m dengan meminimalisasikan persimpangan / belokan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Kontruksi badan jalan dilokasi komplek perumahan ini direncanakan menggunakan bahan paving blok, selain mudah perawatannya juga berfungsi sebagai resapan air hujan sehingga akan mengurangi laju aliran air hujan ke saluran pembuangan (drainase) lingkungan.

C. Saluran Pembuangan Air (Drainase) Berdasarkan hasil pengamatan survey yang dilakukan terhadap lokasi lahan yang direncanakan untuk perumahan ini dan data teknis dari instansi terkait, saluran pembuangan air (drainase) yang ada di sekitar lingkungan warga masih

belum memadai, walaupun sebagian warga yang bertempat tinggal dekat dengan drainase, sudah memanfaatkan drainase yang ada, namun hampir di setiap pemukiman warga belum memiliki drainase sehingga sebagian warga pembuangan air hujan dan limbah di salurkan / dialirkan secara alami ke tempat yang lebih rendah atau ke kolam ikan yang berada di sekitar tempat tinggal warga. Mempertimbangkan kondisi saluran drainase yang tersedia tersebut membuat pengembang merencanakan saluran pembuangan yang dapat

berintegrasi dengan lingkungan dan warga sekitar dengan langkah sebagai berikut: Saluran pembuangan primer ( induk ) direncanakan dibuat disekeliling lokasi lahan dan " merupakan pusat penampungan air sementara dari saluran pembuangap sekunder ( saluran tepi jalan, brandgang ) perumahan dan

warga setempat yang kemudian dialirkan / disalurkan ke tempat pusat pembuangan air yang ada ( sungai / kali). Saluran pembuangan sekunder ( saluran tepi jalan dan brandgang ) direncanakan dibuat di setiap sisi bahu jalan komplek dan di belakang batas antara kavling bangunan diarahkari aliran arus air tampungan dapat disalurkan ke saluran pembuangan primer {induk). Untuk menghambat dan mengantisipasi derasnya air hujan dan air limbah rumah tangga yang mengalir ke dalam saluran primer dan sekunder, selain kontruksi jalan menggunakan paving block juga disetiap rumah direncanakan dibuat sumur resapan sehingga seluruh air yang datang dapat tertampung dan tidak menimbulkan banjir.

D. Landscape dan Penghijauan Di jalan masuk perumahan ( main entrance ), jalan lingkungan, taman bermain, ruang terbuka ( RTH ) direncanakan akan ditata dan ditanami rumput dan pohon pelindung seperti albasia, angsana, palm, tanaman buah-buahan, tanaman hias bunga-bungaan, dan lain sebagainya agar dapat menambah keasrian

dan keindahan lingkungan perumahan juga dapat mereduksi limpasan air permukaan ( air larian ) serta dapat menambah hawa segar bari penghuninya. Penanaman pohon dan penghijauan akan dilaksanakan sebelum kegiatan pembangunan fisik rumah dikerjakan, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari pencemaran debu pada saat kegiatan pembangunan fisik rumah dan pada saat tahap operasional tanaman tersebut telah tumbuh kokoh dan menambah kelestarian lingkungan sekitarnya.

3.3 RENCANA PEMBANGUNAN SARANA FASHJTAS PENDUKUNG Wengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1978 jo. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 tahun 1990 dan Kepmen PU Nomor 20/KPTS/1986 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun, dimana fasos-fasum tersebut didasarkan atas dasar jumlah minimum penduduk pendukung, maka untuk rencana pembangunan perumahan ini (113 unit) perusahaan akan merencanakan fasilitas pendukungnya diantaranya: Tempat ibadah ( Masjid ) Ruang terbuka hijau { RTH ) Balai pertemuan dan kantor RW Lapangan olah raga terbuka Taman tempat bermain anak Selain fasilitas pendukung tersebut di atas perusahaan juga menyediakan lahan untuk Gardu dan Jaringan Listrik, Gerbang utama pintu masuk ( main entrance ), Pos keamanan siskamling warga, Jaringan sumber air bersih , Tempat pembuangan sampah sementara ( TPSS ) dan menyediakan lahan tempat pemakaman umum (TPU ).

3.4 RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH Sesuai dengan maksud dan tujuannya perusahaan merencanakan akan membangun rumah sejahtera sehat ( RSH ) sederhana layak huni diatas lahan efektip atau sebesar 60% dari luas tanah yang direncanakan +/- 25.000 m2 ( 60% x

25.000 m2= 15.000 m2 ) sedangkan 40% sisanya diperuntukkan bagi pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Konsep perencanaan rumah dikelompokkan menjadi 3 (tiga ) zoning yang terdiri dari: Rumah type 30/84 m2sebanyak 61 unit Rumah type 36 / 90 m2 sebanyak 42 unit Rumah type 45 / 120 m2 sebanyak 10 unit Spesifikasi teknis bangunan tersebut diatas menggunakan bahan Standar Nasional Indonesia ( SIMI) rumah sejahtera sehat diantaranya : Pondasi Struktur / konstruksi Dinding Atap Plafond Lantai Kusen / daun pintu-jend. Listrik : Batu kali / batu belah : Beton bertulang : Pasangan Bata merah diplester dan diaci : Rangka kayu dan penutup genteng : Triplek/GRC : Keramik : Kayu dan triplek : 900 watt

Pengelompokan/penzon/ngon bangunan di rencanakan dengan pola tata letak sebagai berikut: Pengelompokan bangunan mengikuti bentuk lahari yang tersedia dan pola memusat mengelilingi pusat fasilitas pendukungnya. Masing-masing blok (cluster) terdiri dari maksimal 20 unit rumah dengan posisi deret sebanyak 10 unit. Jalur ruas jalan dan batas blok fisik lainnya merupakan batas pemisah antara bangunan blok yang satu dengan blok yang lainnya, Garis sempadan bangunan ( GSB ) direncanakan 3 s/d 4 meter antara batas depan kavling terhadap bangunan. Perbandingan luas kavling dengan bangunan (Building Coverage

Ratio/BCR) diusulkan dengan perbandingan prosentasi minimal 60% : 40 %.

Pengelompokan fasilitas pendukung ( sarana dan prasarana ) dibuat mengelompok secara terpadu dan memusat dalam satu zoning area. konsep design bangunan disesuaikan dengan karakter bentuk bangunan

arsitektur daerah setempat yang dipadukan dengan konsep arsitektur minimalis.

3.5 NAMA DAN EDENTTTAS PROYEK Untuk lebih mengenal dan memberikan status identitas lokasi perumahan tersebut, perusahaan memberikan nama disesuaikan dengan kelompok masyarakat yang menjadi sasarannya, disebut Perumahan Sejahtera Tapak "GRIYA TAMAN ABADI NEGERA" yang berarti perumahan yang dibangun di Jalan Taman Sari, yang diperuntukan untuk para pengabdi Negara (pegawai negeri, anggota TNI, dan sebagainya).

BAB IV MARKETING / PEMASARAN

Konsep kawasan perumahan yang ditawarkan PT. Bangun Bumi Parahyangan seperti yang telah diuraikan di bab-bab sebelumnya tampak mengacu kepada konsep kawasan perumahan sederhana sehat ( RSH ) yang ditunjang oleh berbagai fasilitas - fasilitas pendukungnya. Adanya fasilitas pendukung tersebut tentunya dapat mewujudkan suatu kawasan perumahan sejahtera yang layak huni, asri dan nyaman. Beberapa keunggulan yang dapat dirasakan oleh calon konsumen nantinya di Perumahan GRIYA TAMAN ABADI NEGERA adalah : Merupakan suatu kawasan yang nyaman , lengkap dan asri (2,5 Ha) dan memiliki gerbang masuk (main entrance) yang dapat menjadi identitas tersendiri. Lokasi strategis dekat dengan pusat perdagangan pasar tradisionil pasar Geger Noong, pusat pemerintahan "Bale Wiwitan", kantor Departemen Agama, pusat pendidikan SMKN 2, SMKN 3, STM YPS, SPMAN, SMAN 6, UNSIL, RS ISLAM, Puskesmas, Sub Terminal Geger Noong, serta dekat jalur penghubung antar kota (Jl. By Pass Letjen H.Mashudi) dan sekaligus dilalui jalur angkutan kota 010 (jurusan Terminal Pasar Geger Noong). Kualitas bangunan dan desain rumah yang ditawarkan sangat baik, dengan menitikberatkan perbandingan luas tanah dan bangunan yang seimbang bahkan masih dapat bertumbuh dengan tetap mendapatkan rasio yang nyaman. Sarana dan prasarana yang direncanakan yakni fasilitas ibadah, fasilitas bermain, fasilitas keamanan, ROW jalan primer 8 m dan sekunder 6 m, lahan terbuka hijau, jaringan listrik, tempat pembuangan sampah, yang dibentuk serta saluran drainase yang direncanakan akan ditata dengan baik. Garis Sempadan Bangunan (GSB) sebesar 3 s/d 4 m, terasa sangat lega dan nyaman.

Perasaan aman dan terjamin karena keberadaan status perumahan jelas, terbukti dangan didapatnya kelengkapan perijinan oleh perusahaan (Fatwa Pengarahan Lahan, Ijin Lokasi, Rekomendasi UPL & UKL, Rekomendasi Lalin, Pengesahan Site Plan, 1MB, SHGB) dan lainnya. Akan tetapi selain keunggulan di atas yang telah kami sajikan, terdapat

juga beberapa kelemahan dari proyek pembangunan perumahan ini, antara lain : Keterbatasan luas lahan yang hanya mencapai 25.000 m2 Pesaing yang mungkin muncul setiap saat dengan harga yang lebih menjanjikan maupun pesaing yang ada sekarang Keterbatasan dana perusahaan untuk dapat mengembangkan lokasi tersebut Tingginya harga perolenan tanah Memperhatikan tipe-tipe rumah yang direncanakan serta

mempertimbangkan keunggulan/kelemahan lokasi, lingkungan dan disain, maka perusahaan melakukan beberapa kebijakan sebagai berikut:

4.1 KEBUAKAN HARGA A. Membagi harga jual paket dengan ketentuan sebagai berikut: Tipe 30 / 84 m2 seharga Rp 86.000.000,- per unit dimana harga tersebut sudah termasuk pajak-pajak dan biaya administrasi. Untuk harga kelebihan tanah adalah Rp 400.000,- per meter persegi. Tipe 36 / 90 m2 seharga Rp 98.500.000,- perunit dimana harga tersebut sudah termasuk pajak-pajak dan biaya administrasi. Dengan harga Untuk harga kelebihan tanah adalah Rp 500.000,- per meter persegi. Tipe 45 / 105 m2 seharga Rp 125.000.000,- perunit dimana harga tersebut sudah termasuk pajak-pajak dan biaya administrasi. Untuk harga kelebihan tanah adalah Rp 500.000,- pe meter persegi. B. Memberikan kemudahan sistim pembayaran uang muka melalui PT Jamsostek, Bappertarum dan ASABRI sebesar 10 % untuk tipe 30 dan juga sistim bertahap bagi pembayaran uang muka bagi tipe 36 dan 45.

C. Memberikan potongan harga untuk pembelian tunai pada bulan-bulan promosi. Sasaran yang ditargetkan untuk mendapatkan rumah di Perumahan GRIYA TAMAN ABADI NEGERA diperkirakan adalah : Rumah tipe 30 / 84 m2 diperuntukkan bagi keluarga muda yang berpenghasilan menengah (di atas UMR), seperti pegawai negeri golongan I, guru/pengajar, pegawai swasta, ABRI dan lainnya yang belum memiliki tempat tinggal tetap. Rumah tipe 36 / 90 m2 diperuntukan bagi keluarga muda yang berpenghasilan menengah seperti pegawai negeri di atas golongan I, tenaga ahli diperusahan swasta, ABRI, wiraswasta dan lainnya yang belum atau sudah memiliki tempat tinggal tetap. Rumah tipe 45 / 105 m2 diperuntukkan bagi keluarga/masyarakat umum yang berpenghasilan menengah dan mungkin sudah memiliki rumah lebih dari satu atau yang berencana berinvestasi. 4.2 KEBUAKAN PEMASARAN Perusahaan memiliki beberapa kebijakan pemasaran / penjualan untuk dapat mencapai sasarannya, antara lain : Melakukan Direct Selling ( penjualan langsung ) kepada masyarakat umum, perusahaan swasta, instansi pemerintahan daerah, ABRI, BUMN dan lainnya yang berdekatan maupun yang berjauhan dari lokasi. Penjualan kepada masyarakat umum ditempuh dengan melakukan pendekatan kepada pedagang perumahan GRIYA TAMAN ABADI NEGERA, sedangkan penjualan kepada instansi pemerintah daerah/swasta, lembaga pendidikan, lembaga perbankan yang berdekatan antara lain : A. Kantor Pemerintahan, seperti : Kantor Kecamatan Taman Sari ( 2 km dari lokasi) Kantor Lurah Sukahurip (berjarak 2 km dari lokasi) Kantor Lurah Taman Jaya (1 km dari lokasi)

B. Sekolah-sekolah/akademi, seperti: SMKN 2 (berjarak 3 km dari lokasi) SMKN 3 ( depan jalan masuk lokasi) SMAN 8, SPMAN (berjarak 300 m dari lokasi) STM YPS 2 (berjarak 300 m dari lokasi) Akademi Kesehatan Gigi (berjarak 500 m dari lokasi) Universitas Siliwangi (berjarak 4 km dari lokasi) Sekolah Tinggi llmu Agama (berjarak 3 km dari lokasi) STIKeS Muhammadiyah (berjarak 2 km dari lokasi) Yayasan Al Azhar (berjarak 3 km dari lokasi) C. Instansi Kesehatan, seperti: Puskesmas Taman Sari (berjarak 100 m dari lokasi) RS Islam (berjarak 50 m dari lokasi) D. Perbankan, seperti: BRI unit (berjarak 1 km dari lokasi) BNI Unit (berjarak 4 km dari lokasi) Kebijakan strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan selain melakukan penjualan langsung juga melakukan strategi sebagai berikut: Segmentasi pasar yaitu pengelompokan berdasarkan pada usia dan kelas sosial seperti konsumen yang berasal dari BUMN, Pemerintah Daerah dan ABRI. Menetapkan sasaran pasar (targeting) ditujukan kepada keluarga muda yang

belum memiliki tempat tinggal tetap dengan status sosial berpenghasilan kurang dari Rp. 2.500.000, Menempatan pola produk unggul atau memberikan produk yang berkualitas di atas rata -rata produk yang ditawarkan oleh pesaing. Strategi pembedaan ( differentiation ) kualitas bangunan dan fasilitas pendukungnya, pembedaan pelayanan ( customize ), konsultasi arsitektur, presentasi tentang produk dan fasilitas bantuan uang muka (BUM ). Melakukan kontrak kerjasama dengan perusahaan ataupun instansi

pemerintahan yang berada di sekitar lokasi perumahan maupun yang berjauhan

tetapi masih berada di wilayah Kabupaten/Kota Tasikmalaya {penjualan bersifat kolektif).

4.1 PROGRAM PEMASARAN

Seiring dengan kondisi internal perusahan yang tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternalnya, maka perusahaan melakukan langkah-langkah pemasaran sebagai berikut: Memperkenalkan dan mengajukan sistem kerjasama pemasaran serta melakukan presentasi kepada perusahaan-perusahaan swasta, instansi

pemerintahan maupun ABRI. Memasang spanduk, billboard di tempat yang strategis, menyebarkan brosur, mengikuti ajang pameran perumahan dan pemasangan iklan secara rutin di media massa ( koran, radio .; dan bulletin perumahan ). Memberikan kebijakan penjualan fee penjualan, door price, member get member dan hadiah untuk pembelian secara tunai dan kolektif. Menyediakan kantor pemasaran di lokasi proyek dan kantor pusat serta membuat miniatur rumah / lokasi ( maket). Menerima pembayaran uang muka dengan fasilitas Jamsostek, Bappetarum dan YKPP. Menerima pembayaran uang muka dengan sistim booking Fee hanya sebesar Rp. 500.000,-dan Rp. 1.500.000,- (termasuk uang muka pembelian tanah). Menjual produk dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah untuk rumah sejahtera dengan menggunakan KPR bersubsidi, yakni tipe 30 m2 serta tipe 36 m2 dan tipe 45 m2 dengan mengunakan KPR komersial dengan harga yang bersaing. Menghasilkan produk yang sesuai dengan selera dan keinginan konsumen, seperti: rencana penambahan ruangan, penambahan daya listrik, sumber air bersih yang memadai.

BAB V KEUANGAN

Saat ini perusahaan sedang mengelola dan membangun "Perumahan Tatar Bidakara", yang berlokasi di Kel.Derwati, Kec. Rancasari, Kota Bandung. Proyek perumahan ini terdiri dari 63 unit kapling siap bangun dan ready stok. Sampai dengan 30'Nopember 2010 baru terjual 23 unit dari 47 unit yang terbangun. Keadaan ini tentunya dapat menggambarkan Laba-Rugi dan Neraca keuangan perusahaan sebagai berikut: 5.1 LABA - RUGI HISTORIS Pada tabel 1 terlihat perusahaan telah berhasil melakukan penjualan sebesar Rp. 5.812.050.000,-, sedangkan margin bersih yang diperoleh sebesar Rp. 689.971.350,71 atau sebesar 12%.

Tabel 1 LABA RUGI (PERKIRAAN SD 30 NOVEMBER 2010)


NO I II 1 III IV 1 2 3 4 5 6 URAIAN SUB JUMLAH JUMLAH Penjualan Rukan/Rumah 5,812,050,000.00 Biaya Langsung : Harga pokok 3,960,963,156.00 Laba Kotor Biaya 1,851,086,844.00 Tidak langsung : Biaya Gaji 451,580,058.00 Biaya Telp, Listrik, PAM, KK 13,425,139.00 Biaya Entertainment 563,675.00 Biaya ATK & Adm lainnya 39,699,434.00 Biaya Renovasi Gedung 4,200,000.00 Biaya Penyusutan 41,477,973.96 Jumlah BTL 550,946,279.96 Laba seb. pend&biaya lain-lain 1,300,140,564.04 Pendapatan lain-lain Pendapatan bunga bank 7,702,604.34 Laba Penjualan Aktiva 35,781,350.00 Pendapatan lain-lain 20,878,560.00 Jumlah pendapatan lain-lain 64,362,514.34 Biaya lain-lain Bunga KYG 362,845,169.00 Bunga bank 123,582,634.29 Biaya Adm bank 1,257,000.00 Biaya pajak"giro; 1,526,824.38 Biaya Pajak PPH Final 185,320,000.00 Jumlah biaya lain-lain 674,531,627.67 Laba bersih 689,971,450.71

V 1 2 3 VI

Masih rendahnya animo masyarakat terhadap rumah menengah atas sangat berdampak pada tingkat penjualan, hal ini tercermin masih belum terjualnya stok rumah siap huni, sedang dilain pihak perusahaan tetap harus membayar bunga bank serta biaya-biaya lainnya. Hal inilah yang menyebabkan margin perusahaan menjadi semakin turun. Namun demikian cashflow perusahaan belum terganggu sehingga kegiatan perusahaan masih berjalan sebagaimana layaknya.

Perusahaan masih melihat prospek yang lebih baik ditahun yang akan datang, untuk itu perusahaan akan melakukan promosi-promosi yang lebih intens agar target dapat segera tercapai.

5.2 NERACA Sampai dengan 30 November 2010 jumlah asset perusahaan adalah : Rp. 10.689.087.121,63,- dilihat dari label 2 di bawah, maka perusahaan mempunyai networking capital sebesar Rp. 1.955.845.647,13,- dengan tingkat current ratio sebesar 419%. TABEL 2 PT BANGUN BUMI PARAHYANGAN NERACA PER 30 NOVEMBER 2010
NO URAIAN I AKTIVA II Aktiva lancar 1 Kas & Bank 2 Piutang & Retensi KPR 3 Piutang Jaminan 4 Piutang Pegawai Jumlah Aktiva Lancar III Aktiva Tetap 1 Kendaraan Akumulasi Penyusutan 2 Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan 3 Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap SUB JUMLAH NO I II URAIAN PASIVA PASIVA LANCAR 1 Uang Muka Penjualan 2 Hutang Usaha Lian-lain Jumlah Pasiva Lancar Pasiva JK Panjang 1 Hutang KYG 2 Hudang Modal Kerja Jumlah Pasiva JK Panjang Pasiva Lain-lain 1 Titipan Biaya Proses 2 Hutang Leasing Kendaraan Jumlah Pasiva Lain-lain Modal 1 Modal Tetap 2 Modal Disetor 3 Laba ditahun Laba ditahan Th sebelumnya Laba ditahan th berjalan Jumlah Modal Jumlah Pasiva + Modal SUB JUMLAH

1,765,098,822.13 14,152,500.00 12,000,000.00 776,844,325.00 2,568,095,647.13

362,250,000.00 250,000,000.00 612,250,000.00

III

270,077,500.00 (32,912,083.33) 50,331,750.00 (19,516,354.17) 30,286,000.00 (12,067,500.00) 286,199,312.50

3,338,559,820.00 600,005,932.00 3,938,565,752.00

IV

34,237,860.00 165,215,000.00 199,452,860.00

V IV Aktiva Lain-lain 1 Biaya ditangguhkan 2 Biaya Pra Operasi Jumlah Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva 7,475,354,722.00 359,437,440.00 7,834,792,162.00

1,000,000,000.00 (600,000,000.00) 400,000,000.00 (551,206,229.08 689,971,350.71 538,765,121.63 1,068,908,712,163.00

Ini berarti perusahaan masih mampu membayar hutang jangka pendeknya karena setiap hutang Rp. 1,- dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 4,19,sedangkan hutang kepada bank dijamin dengan Penjualan yang terjadi. Adapun hutang modal kerja berasal dari pemegang saham yang akan dikembalikan apabila proyek 'Tatar Bidakara" selesai.

Dengan demikian dapat dikatakan perusahaan tidak mempunyai hutang kepada pihak ke 3 yang dinilai menghawatirkan. Atas dasar kondisi keuangan tersebut di atas, maka perusahaan mengajukan kredit baru untuk mengembangkan usahanya, khususnya berkaitan dengan fibangunan Perumahan GRIYA TAMAN ABDI NEGERA, di kota Tasikmalaya. 5.3 PROYEKSI CASHFLOW PROYEK " GRIYA TAMAN ABDI NEGERA Dari analisa proyeksi cashflow (data terlampir), terlihat bahwa jumlah unit rumah yang dibangun sebanyak 113 unit dengan menghabiskan dana sebesar Rp. 10.456.874.000,- diharapkan akan te.!jual habis maksimal dalam 15 bulan efektif. Untuk menutupi kebutuhan dana sebesar tersebut di atas diperoleh dari :

Tabel 3 NO URAIAN 1 Dana Perusahaan Sendiri Dana Pinjaman Dari Pemegang Saham Dana Pinjaman Dari Bank Total JUMLAH 2,631,708,000.00 500,000,000.00 4,300,000,000.00 7,431,708,000.00 KETERANGAN

Margin

3,644,027,181.00

(29,31 %)

Hasil penjualan rumah sebesar Rp. 12,431,000,000,- berasal dari penjualan bersih sebelum dipotong pajak-pajak, BPHTB dan biaya-biaya notaris : Tabel 4 URAIAN Penjulan rumah tipe 30/84 m2 sebanyak 61 unit Penjulan rumah tipe 36/90 m2 sebanyak 42 unit Penjulan rumah tipe 45/105 m sebanyak 10 unit Tanah lebih tipe 30/84 m2 sebesar
2

JUMLAH 5,074,000,000.00 4,032,000,000.00 1,250,000,000.00 800,000,000.00

Tanah lebih tipe 36/90 m2 sebesar Tanah lebih tipe 45/105 m2 sebesar Kavling sudut tipe 30/84 m2 sebesar Kavling sudut tipe 36/90 m2 sebesar Kavling sudut tipe 45/105 m2 sebesar

950,000,000.00 285,000,000.00 22,000,000.00 12,000,000.00 6,000,000.00

Proyek perumahan GRIYA TAMAN ABDI NEGARA direncanakan terdiri dari 61 unit T-30, 42 unit T-36 dan 10 unit T-45. Dari modal awal sebesar kurang lebih Rp. 2.500.000.000,- digunakan untuk pembebasan tanah, sedangkan pembangunannya 4.300.000.000,-. Dalarn, cashflow terlihat juga pembangunan yang dikerjakan melebihi unit yang terjual, seperti pada bulan Maret 2011 mampu menjual 12 unit tetapi akan dibangun 35 unit sesuai dengan zoning blok, demikian seterusnya. Hal ini dikarenakan prinsip efisien dalam pembangunan rumah sederhana dan juga perkiraan akan banyaknya peminat yang tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk menjualnya. Dari label cashflow juga terlihat bahwa promosi sudah dilakukan sejak mulai dari awal pembangunan dengan mengeluarkan dana sebesar Rp. 6.500.000,disamping itu juga akan melakukan kegiatan pameran melalui penyiapan dana sebesar Rp. 30,000,000,-, dan sisanya dilakukan bertahap disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Akad kredit pertama diperkirakan akan mulai terlaksana pada bulan April 2011 dengan target 12 unit dapat terjual, dan pada keadaan ini perusahaan akan memiliki saldo cash sebesar Rp. 118.659.000,Akad kredit kedua ditargetkan pada bulan Agustus 2011 Dengan jumlah rumah yang terjual sebanyak 40 unit pada bulan ini perusahaan sudah akan mempunyai saldo cash sebesar Rp. 48.603.226,membutuhkan kredit konstruksi bank sebesar Rp.

Akad kredit ketiga ditargetkan pada bulan Desember 2011 dengan jumlah rumah yang terjual sebanyak 46 unit, saldo cash perusahaan Rp. 118.659.000,Akad kredit terakhir pada bulan Maret 2012 dengan jumlah unit terjual 13 unit, saldo cash yaerusahaan Rp. 2.713.399.909,Dengan berpegang prinsip kerja efisien dan hati-hati serta menjalankan anggaran ketat maka perusahaan yakin dapat membayar pinjaman beserta bunganya, hal ini tercermin pada jadwal smbayaran pinjaman kepada pemegang saham pada bulan April 2011, sedangkan untuk pinjaman edit konstruksi akan dilunasi sesuai tahapan akad kredit, yang dimulai dari April 2011 dan akan Brakhir pada bulan ke 15 (Maret 2012) Kredit konstruksi sebesar Rp 4.3000.000.000,- diperuntukkan selama 15 bulan, dengan perhitungan ahaan akan membayar bunga pinjamannya tiap bulan selama 15 bulan dengan asumsi bunga (sesuai dengan ketentuan bank). Dengan adanya kredit konstruksi tersebut diproyeksikan asset perusahaan akan berubah menjadi Rp 387.030,- hal ini dikarenakan margin yang diperoleh dari proyek Perumahan sebesar 21,51% atau Rp. 2,673.299.909,Lebih rincinya dilihat dari lampiran sebagai berikut:

PENUTUP

Setelah melakukan kajian-kajian, survey lapangan dan perhitungan yang akurat terhadap rencana pembangunan perumahan GRIYA TAMAN ABDI NEGARA ini, dapat disimpulkan bahwa rencana pembangunan perumahan untuk kelas menengah ke bawah ini sangatlah layak un,tuk dipertimbangkan dan diwujudkan, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi semua pihak, antara lain : Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat yang diperoleh nantinya dari kontribusi pendapatan pajak dan pendapatan daerah lainnya Tercapainya target pembangunan yang berimbang sehingga wilayah Taman Sari ini dapat sejajar dengan wilayah lainnya Dapat memenuhi keinginan masyarakat belum memiliki tempat tinggal tetap dengan kemudahan pencapaian tempat kerja sehingga dapat mengurangi beban pengeluaran biaya sehari-hari Peluang/kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar yang belum memiliki pekerjaan dan mitra kerja yang memiliki ijin usaha dan domisili di wilayah kota Tasikmalaya Demikianlah proposal ini dibuat dengan harapan dapat memberi gambaran akan kawasan yang kami trecanakan, sehingga perbankan yang akan memberi dukungan KPR ataupun pinjaman dana untuk pembangunan kawasan ini dapat melihat akuntabiLitas dan kredibilitas proyek perumahan GRIYA TAMAN ABDI NEGARA yang dibangun oleh PT Bangun Bum! Parahyangan. Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan proposal ini ada hal yang tidak berkenan. Kami sangat Mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, instansi pemerintah, khususnya Pemerintah Tasikmalaya, lembaga keuangan dan masyarakat Kelurahan Sukahurip dan Taman Jaya untuk dapat mewujudkan maksud dan tujuan tersebut.

Terimakasi PT BANGUN BUMI PARAHYANGAN

Ir. Agina Sabarita Tarigan Direktur Utama

LAMPIRAN 1

SUSUNAN PANITIA
Pengarah : DPP AWI DPD AWI Jawa Barat Para Penasehat/Pembina DPC AWI

Tasikmalaya Penanggung Jawab Ketua Panitia Wakil Ketua Sekretaris Wakil Sekretaris Bendahara : Ketua DPC AWI Tasikmalaya : Tommy Riyaldi : E. Koswara : Nana Sumpena : Imat Ruhimat : I mas Darsita

Seksi Acara: 1. Yayat Sy Hidayat 2. Moch. Ending Supriatna 3. Yana Supriatna 4. Darsa Natakusumah, SH

Seksi Publikasi/ Dokumentasi: 1. Tono Effendi 2. Ina Suryatna, S.IP. 3. Agus Abidin 4. Mumu Herliansyah

Seksi Peralatan/ Konsumsi: 1. Sumarni 2. Gita Yuliani 3. Rita Yuliani

4. Imas Darsita

Seksi Usaha: 1. Heri Thendar 2. Yeti 3. Aang Jimmy 4. Anton Andreas B. 5. Drs. Cece Komaruddin

Seksi Akomodasi/ Transportasi: 1. H. Darsa 2. Rjan Hidayat 3. Indra S. Noor Drajat 4. Rizky Raihan 5. H.Purwandi

Seksi Keamanan: 1. Asep Herman 2. Agus Rudianto 3. Ari Sujani

LAMPIRAN 2 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN KEBUTUHAN HARGA SATUAN (Rp) 2.650.000 10.000.000 3.000.000 300.000 7.500.000 30.000 25.000 2.000.000 2.500.000 2.500.000 5.000.000 JUMLAH (Rp) 2.650.000 Panitia 10.000.000 Panitia/ peserta/ tamu undangan 3.000.000 Panitia 15.000.000 Peserta Pelantikan 7.500.000 Panitia / peserta / tamu undangan 6.000.000 Panitia / peserta / tamu undangan 5.000.000 Panitia / peserta / tamu undangan 2.000.000 Panitia / peserta / tamu undangan 27500.000 Panitia 2.500.000 Electone 5.000.000 Panitia 61.150.000

No. l. 2. 3. 4. ' 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

URAIAN Kesekretariatan Sewa hotel/ gedung / kamar Spanduk / bendera/ umbul-umbul Jas/ kaos/ topi Akomodasi/ transportasi Konsumsi Cinderamata Dokumentasi/publikasi Dekorasi Hlburan Biaya tidak terduga JUMIAH TOTAL

VOL 1 paket 1 paket 6/100/25 50 bh 1 paket 200 org 200 bh 1 paket 1 paket 1 paket -

KET.

Terbilang: Enam Puluh Satu Juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah

Anda mungkin juga menyukai