Jumlah Penduduk
262000
261000
260000
259000 Data Awal
258000 y = 998 x - 1.751.146
257000 R² = 1
256000
255000
254000
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
b
(n)(Xi.Yi) Xi)(Y'
n(Xi2) (Xi) 2
b
(10)(14091055) (55)(2547010) = 1000,00
10(385) (55) 2
Y'(b)(Xi)
a
n
2547010 (1000)(55)
a = 1.759.799
10
Y’= a + bx = 1.759.799 + 1000,00x
(Yi - Y' )2
R = 1
(Yi - Yrata)2
0.000
R = 1 =1
0.000
n(Yi ) (Y ' )2
S=
n(n 1)
10(0.00) (0.00) 2
S= = 31,14
10(10 1)
Jumlah Penduduk
262000
260000
258000 Data Awal
y = 980.98x - 2E+06 Proyeksi (Geometri)
256000 R² = 0.9146
254000
252000
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun
b
(n)(ln Yi ln Xi) Ln Xi)ln Yi
n(Ln Xi2) (Ln Xi) 2
10(188.09) (15.1)(124,48)
b= = 0,015
10(27.65) (15.1) 2
Xi2 (b)(ln Yi)
Ln a
n
27.65 0.015(15.1)
ln a = = 12,424
10(27.65) (15.1) 2
Y’ = exp(13,476) + 0,067 x ln X) = 983,19x – 2E +6
n(Yi ) (Y ' )2
S=
n(n 1)
10(2547010) - 2546994.7
S= = 918,37
10(10 1)
(Yi - Y' )2
R = 1 = 0,95
(Yi - Yrata)2
290000
285000
280000
275000 aritmatika
Penduduk
270000
265000 Geometri
260000
255000 data awal
250000
2000 2010 2020 2030 2040
Tahun
Gambar 4.3 Grafik Proyeksi Penduduk Kota Padang Panjang Tahun 2010-2039
Penentuan rumus proyeksi jumlah penduduk yang digunakan dilakukan dengan
menghitung standar deviasi dan koefisien korelasi. Kemudian keempat metode proyeksi
penduduk tersebut dibandingkan satu sama lain berdasarkan nilai standar deviasi (S)
paling kecil dan koefisien relasi (R) mendekati 1 atau -1. Perbandingan nilai S dan R dari
keempat metode dapat dilihat pada Tabel 4.4
Proyeksi jumlah penduduk dari keempat metode yang dipakai dapat dilihat bahwa metode
aritmatika memiliki nilai R mendekati 1 dan nilai S yang terkecil yaitu 0,00. Hasil
proyeksi penduduk dengan metode terpilih dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Proyeksi Penduduk Dengan Metode Terpilih Aritmatika
No Tahun Penduduk Aritmatika
1 2010 255.201 255.201
2 2011 256.201 256.201
3 2012 257.201 257.201
4 2013 258.201 258.201
5 2014 259.201 259.201
6 2015 260.201 260.201
7 2016 261.201 261.201
8 2017 262.201 262.201
9 2018 263.201 263.201
10 2019 264.201 264.201
11 2020 265.201
12 2021 266.201
13 2022 267.201
14 2023 268.201
15 2024 269.201
16 2025 270.201
17 2026 271.201
18 2027 272.201
19 2028 273.201
20 2029 274.201
21 2030 275.201
22 2031 276.201
23 2032 277.201
24 2033 278.201
25 2034 279.201
26 2035 281.201
27 2036 282.201
28 2037 283.201
29 2038 284.201
30 2039 285.201
Sumber: Data Perhitungan Tugas Besar Teknik Penyaluran Air Buangan, 2019
1. Proyeksi Fasilitas
2. Ekivalensi Penduduk
Perhitungan ekivalensi penduduk Kota Padang Panjang dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Jumlah penduduk yang dilayani oleh sistem penyaluran air minum akan mengalami
peningkatan tiap tahapnya hingga mencapai akhir periode perencanaan. Jumlah total
penduduk domestic yang dilayani pada akhir periode adalah 285.201 jiwa dan penduduk
non domestic adalah 47.442 jiwa.
4.4 Tingkat Pelayanan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan suatu instalasi yang mengolah air
limbah. Air limbah yang diolah tergantung kepada jumlah penduduk. Semakin banyak
penduduk maka kebutuhan untuk menggunakan air juga semakin meningkat sehingga air
limbah yang dihasilkan juga semakin banyak. Selain itu, air limbah juga tergantung
kepada debitnya, karena dengan adanya debit maka akan dapat dihitung berapa air limbah
yang dihasilkan oleh penduduk. Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang
menggunakan tangki septik dalam pengolahan air buangannya sehingga membutuhkan
sebuah instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) untuk mengolah air buangan tersebut
sebelum dibuang ke IPAL. Tingkat pelayanan penduduk dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap
I 80%, tahap II 90%, dan tahap III 100%. Tingkat pelayanan IPAL tahap I 70%, tahap II
75%, tahap III 80%. Tingkat pelayanan IPLT tahap I 30%, tahap II 25%, tahap III 20%.
Tingkat pelayanan pada Kota Padang Panjang dapat ditentukan untuk masing-masing
tahapnya, dimana setiapa tahap mengalami peningkatan tingkat pelayanan.
1. Tahap I
Direncanakan tingkat pelayanan pada tahap I adalah 80% sehingga jumlah penduduk
yang terlayani adalah:
Jumlah penduduk terlayani = jumlah penduduk domestik x tingkat pelayanan
= 269.201 orang x 80%
= 215.361 orang
2. Tahap II
Direncanakan tingkat pelayanan pada tahap II adalah 90% sehingga jumlah penduduk
yang terlayani adalah:
Jumlah penduduk terlayani = jumlah penduduk domestik x tingkat pelayanan
= 274.201 orang x 90%
= 246.781 orang
Setelah didapatkan jumlah penduduk untuk periode 20 tahun pada masing-masing tahap,
maka dapat ditentukan debit air buangan pada Kota Padang Panjang. . Jumlah penduduk
Kota Padang pada tahap I, II, III dan IV berkisar antara 100.000 – 500.000 jiwa.
Berdasarkan Dep. PU tahun 2006 qam untuk jumlah penduduk tersebut adalah antara 100-
150 L/o/h, dalam perencanaan ini dipilih 150 L/o/h. Jumlah penduduk yang dilayani oleh
sistem penyaluran air buangan yang dirancang akan mengalami peningkatan tiap
tahapnya hingga mencapai akhir periode perencanaan. Jumlah total penduduk yang
dilayani pada akhir periode adalah 275.603 jiwa.
Tahap III
IPAL (80%)
Qam = Jumlah Penduduk terlayani IPAL x qam
= 275.603 x 150 l/o/h
= 478,48 x10-3 m3/detik
fab = 80 %
NANDA MUTIA FADILLA IV-14
maka: Qab = fab x Qam
= 80 % x 478,48 x10-3 m3/detik
= 382,78 x10-3 m3/detik
IPLT (20%)
Qam = Jumlah Penduduk terlayani IPLT x qam
= 57.040 x 150 l/o/h
= 99,03 x10-3 m3/detik
fab = 80 %
maka: Qab = fab x Qam
= 80 % x 99,03 x10-3 m3/detik
= 79,22 x10-3 m3/detik
Rekapitulasi dari debit air buangan dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Rekapitilasi Debit Air Buangan
Standar
Terlayani Qam QIPAL Terlayani Qam QIPLT
Penggunaan
Tahap IPAL (x 10- (x 10- IPLT (x 10- (x 10-
Air Minum 3 3 3 3 3 3 3 3
(Jiwa) m /s) m /s) (Jiwa) m /s) m /s)
(l/o/h)
I 192.428 150 334,08 267,26 64.608 112,17 89,73
II 228.271 150 396,30 317,04 61.659 107,05 85,64
III 275.603 150 478,48 382,78 57.040 99,03 79,22
Sumber: Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2019
Dari hasil perhitungan maka hubungan antara waktu dan debit air buangan per jam
digambarkan sebagai fluktuasi aliran air buangan Kota Padang Panjang seperti pada
Gambar 4.4 berikut:
1800.00
1600.00
Q AIR BUANGAN
1400.00
1200.00
1000.00
800.00
600.00
400.00 Fluktuasi Debit AB
200.00
0.00
24.00-01.00
11.00-12.00
22.00-23.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
23.00-24.00
WAKTU
Dari hasil perhitungan maka hubungan antara waktu dan debit air buangan per jam
digambarkan sebagai fluktuasi aliran air buangan Kota Padang Panjang seperti pada
Gambar 4.5 berikut:
2000.00
Q AIR BUANGAN
1500.00
1000.00
0.00
22.00-23.00
24.00-01.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
23.00-24.00
WAKTU
Dari hasil perhitungan maka hubungan antara waktu dan debit air buangan per jam
digambarkan sebagai fluktuasi aliran air buangan Kota Padang Panjang seperti pada
Gambar 4.5 berikut:
2500.00
Q AIR BUANGAN
2000.00
1500.00
1000.00
500.00
Fluktuasi Debit AB
0.00
08.00-09.00
24.00-01.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
22.00-23.00
23.00-24.00
WAKTU
Gambar 4.5 Fluktuasi Debit Air Buangan Tahap III dalam 1 hari
Sumber: Data Tugas Besar PBPAB, 2019
Berikut merupakan hasil dari rekapitulasi data debit Kota Padang Panjang yang dapat
dilihat pada Tabel 4.14
Pengolahan yang digunakan harus dapat memenuhi tujuan akhir dari pengolahan limbah
air buangan, yaitu memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain dapat
memenuhi baku mutu, sistem pengolahan air buangan sebisa mungkin harus ekonomis
dan mempunyai efisiensi kerja yang bagus, sehingga menghasilkan air yang dapat
diterima oleh badan air. Perencanaan sistem pengolahan air buangan ini meliputi empat
tingkatan yang direncanakan yaitu, preliminary treatment, primary treatment, secondary
treatment dan pengolahan lumpur.
Pada proses pengolahan air limbah terdapat sisa air limbah yang diolah berupa lumpur
yang nantinya akan dilakukan pengolahan juga terhadap lumpurnya.
Tabel 4.17 Unit Pengolahan Lumpur
Bangunan
No Kelebihan Kelemahan
Pengolahan
1 Gravity Investasi awaltidak terlalu tinggi Proses pengolahan sederhana
thickening Operasional dan perawatan tidak terlalu
besar
2 Sludge Proses pengolahan lebih kompleks dan Investasi awal tinggi;
Drying Bed sempurna; Besar biaya operasi dan
Hasil yang diharapkan akan lebih memenuhi perawatan.
baku mutu.
Unit pengolahan yang direncanakan:
1. Gravity thickening
Thickening tank berfungsi memekatkan lumpur dengan cara memisahkan air dari
lumpur. Proses yang terjadi adalah proses pengendapan yang memisahkan air dari
solidnya dan proses pemekatan yaitu peningkatan konsentrasi.
Desinfeksi
Pengering Lumpur
Keterangan:
Alternatif ini baik digunakan dengan pertimbangan:
1. Melayani maksimum 100.000 jiwa penduduk
2. Kondisi tanah cukup kedap
3. Jarak IPLT ke pemukiman terdekat minimum 500 m
B. IPLT
Mass balance dari Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) dapat dilihat pada Tabel 4.22
Tabel 4.22 Mass Balanced Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
No Unit Pengolahan Parameter Satuan Influen Efisiensi Tersisihkan Efluen Baku Mutu Keterangan
Penyisihan (%)
1 Tangki Imhoff TSS mg/L 13.500 60% 8.100 5.400 100 Tidak Memenuhi
BOD mg/L 4.850 40% 1.940 2.910 100 Tidak Memenuhi
COD mg/L 6.200 70% 4.340 1.860 50 Tidak Memenuhi
Nitrogen mg/L 7 0% 0 7 0,06 Tidak Memenuhi
Fosfor mg/L 5 0% 0 5 1 Tidak Memenuhi
2 Kolam Anaerobik 1 TSS mg/L 5.400 60% 3.240 2.160 100 Tidak Memenuhi
BOD mg/L 2.910 60% 1.746 1.164 100 Tidak Memenuhi
COD mg/L 1.860 60% 1.116 744 50 Tidak Memenuhi
NANDA MUTIA FADILLA IV-35
No Unit Pengolahan Parameter Satuan Influen Efisiensi Tersisihkan Efluen Baku Mutu Keterangan
Penyisihan (%)
Nitrogen mg/L 7 0% 0 7 0,06 Tidak Memenuhi
Fosfor mg/L 5 0% 0 5 1 Tidak Memenuhi
3 Kolam Anaerobik 2 TSS mg/L 2.160 60% 1.296 864 100 Tidak Memenuhi
BOD mg/L 1.164 60% 698,4 465,6 100 Tidak Memenuhi
COD mg/L 744 60% 446,4 297,6 50 Tidak Memenuhi
Nitrogen mg/L 7 0% 0 7 0,06 Tidak Memenuhi
Fosfor mg/L 5 0% 0 5 1 Tidak Memenuhi
4 Kolam Fakultatif TSS mg/L 864 70% 604,8 259,2 100 Tidak Memenuhi
BOD mg/L 465,6 70% 325,92 139,68 100 Tidak Memenuhi
COD mg/L 297,6 96% 285,696 11,904 50 Memenuhi
Nitrogen mg/L 7 95% 6,65 0,35 0,06 Tidak Memenuhi
Fosfor mg/L 5 40% 2 3 1 Tidak Memenuhi
5 Kolam Maturasi TSS mg/L 259,2 90% 233,28 25,92 100 Memenuhi
BOD mg/L 139,68 90% 125,712 13,968 100 Memenuhi
COD mg/L 11,904 96% 11,4278 0,476 50 Memenuhi
Nitrogen mg/L 0,35 90% 0,315 0,035 0,06 Memenuhi
Fosfor mg/L 3 90% 2,7 0,3 1 Memenuhi
Sumber: Data dan Perhitungan TB PBPAB, 2019
1. IPLT
Tabel 4.21 Mass Balance Polutan dan Lumpur IPLT
Karakteristik Satuan Nilai Efluen Penyisihan % Penyisihan
Timbulan Limbah Tinja
gr/org/hari 224 156,8 67,2 30
(dalam keadaan Basah)
Timbulan Limbah Tinja
gr/org/hari 30 24 6 30
(dalam keadaan Kering)
Kandungan air % 72 61,92 10,08 14
Bahan Organik % 80 78,4 1,6 2
Nitrogen % 7 2,1 4,9 70
Phosfor % 5 4,9 0,1 2
Kalsium % 3 0,28 2,72 90,5
TS mg/L 43.100 43.100 - -
TVS mg/L 16.500 16.500 - -
TSS mg/L 13.500 10.125 3.375 25
BOD5 mg/L 4.850 1.455 3.395 70
COD mg/L 6.200 5.425 775 12,5
Lemak mg/L 9 9 - -
pH - 7 7 - -
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2019
2. IPAL
Tabel 4.23 Mass Balance Solid IPAL
Para- Efisiensi
No Unit Satua Tersisi Baku
mete Influen Penyisihan Efluen Ket
. Pengolahan n hkan Mutu
r (%)
Belum
1. Bar Screen TSS 323 mg/L 0% 0,0 323 100 Memen
uhi
Belum
Grit
2 TSS 323 mg/L 10% 32,3 290,7 100 Memen
Chamber
uhi
Belum
3 TAR In-Line TSS 290,7 mg/L 0% 0,0 290,7 100 Memen
uhi
Bak Belum
4 Sedimentasi TSS 290,7 mg/L 60% 174,42 116,28 100 Memen
I uhi
Active Memen
5 TSS 116,28 mg/L 90% 104,65 11,63 100
Sludge uhi
Bak
Memen
6 Sedimentasi TSS 11,63 mg/L 60% 6,98 4,65 100
uhi
II
NANDA MUTIA FADILLA IV-37
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2019