4.1. Data
Tabel 4.1 Fisiologi Koloni pada Sampel Tanah
NA PDA
Gambar
Gambar
4.2 Perhitungan
Jumlah total koloni pada masing-masing media sampel tanah adalah:
N total PDA tanah = 1/fp x n colony counter
= 1/10-6 x 76 koloni
= 76.000.000 koloni
N total NA tanah = 1/fp x n colony counter
= 1/10-6 x koloni
= 24.000.000 koloni
Sedangkan, jumlah total koloni pada masing-masing media sampel udara adalah:
N total PDA tanah = n colony counter
= 5 koloni
N total NA udara = n colony counter
= 1 koloni.
4.3 Pembahasan
Praktikum uji mikroba ini, dilakukan dua pengujian dengan sampel yang berbeda
yaitu uji mikroba tanah dan uji mikroba udara. Pengambilan sampel tanah diambil
pada Senin, 4 September 2017 pada pukul 20.00 di halaman rumah praktikan M.
Abid Haqqoni, Jalan Pisang, Koto Baru, Padang. Sedangkan pengambilan sampel
udara dilakukan pada Selasa, 5 September 2017 pukul 12.00 di sekitar Mushalla
Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang.
Media yang kami gunakan pada praktikum isolasi mikroba ini adalah media NA
(Nutrient Agar) dan PDA (Potato Dextose Agar. Medium NA digunakan untuk
mengembangbiakan bakteri, serta medium PDA (Potato Dextose Agar) yang
digunakan untuk mengembangbiakan jamur dan khamir. Masing-masing media
digunakan dalam pengujian ini baik pengujian pada tanah maupun udara.
Setelah diinkubasi selama 24 jam, diperoleh hasil cawan petri yang berisi media
NA jumlah mikroba tanah yang terlihat adalah 24 koloni, sedangkan untuk cawan
petri yang berisi media PDA, jumlah jamur yang terlihat adalah 76 koloni. Untuk
sampel yang berasal dari udara, total koloni mikroba yang didapatkan lebih
rendah dibandingkan dengan sampel yang berasal dari tanah, yaitu untuk media
NA jumlah mikroba udara sebanyak 5 koloni dan untuk media PDA jumlah jamur
terlihat hanya 1 koloni jamur.
Mikroba pada sampel tanah lebih banyak karena tempat pengambilan sampel
sangat mendukung untuk perkembangbiakan bakteri maupun jamur. Kondisi
tanah di lokasi sampel yang merupakan tempat tinggal terdapat banyak orang
lewat, debu yang banyak dari kendaraan maupun lainnya atau air dari tempat lain
yang bisa saja sudah terkontaminasi oleh mikroba yang sangat mencukupi untuk
perkembangbiakan bakteri. Jenis mikroba yang terdapat di dalam tanah adalah
Azotobacter, Clostridium botulinum, Bacillus anthracis, Phanerochaete
chrysosporium, R.nigricans dan lain-lain.
Koloni bakteri yang didapat untuk sampel udara hanya sedikit. Pada tempat
pengambilan sampel udara, kondisi disekitarnya sedang mendung yang
sebelumnya juga hujan yang mengakibatkan udara sekitar lumayan bersih dan
debu serta kotoran di udara berkurang akibat hujan sebelumnya dan gerimis.
Tempat yang berdebu hampir selalu mempunyai populasi mikroorganisme
atmosfer yang tinggi. Jenis mikroba di udara adalah Bacillus, Streptococcus,
Candida, dan lain-lain.
Jumlah koloni mikroba yang tumbuh sangat bergantung pada kondisi lingkungan.
Untuk mendapatkan biakan murni, maka lingkungan harus sangat-sangat steril
agar tidak ada mikroba lainnya dikarenakan mikroba hidup bebas seperti di udara
yang biasa mengkontaminasi peralatan dari percobaan. Kondisi praktikan juga
harus steril dari berbagai hal yang biasanya menyebabkan terkontaminasinya
mikroba yang ingin diisolasi sehingga mikroba yang tidak diinginkan menjadi
tumbuh di biakan yang telah disediakan.