Kelompok: …
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Dosen:
Fitrianingrum Kurniawati, SP, M.Si
Asisten:
Hagia Sophia Khairani, SP, M.Si
Andika Septiana Suryaningsih, SP
Latar Belakang
Metode blotter test standar dapat dilakukan sebagai berikut diawali sterilisasi
permukaan benih uji atau tanpa sterilisasi permukaan benih uji. Metode blotter test
tanpa steriliasi permukaan mampu mendeteksi sampai 35 spesies dari 15 genus
cendawan terbawa benih kedelai yang telah disimpan selama 6 bulan dan metode
sterilisasi permukaan dapat mendeteksi 25 spesies dari 15 genus cendawan terbawa
benih pada kedelai di Pakistan (Nasir 2003). Dalam metode media agar inokulum terbawa
benih, dideteksi berdasarkan karakteristik koloni pada media agar yang berkembang dari
benih. Dalam beberapa hal metode ini memiliki kelebihan, yaitu memberikan informasi lebih
relatif lebih cepat dan cukup menggambarkan status kesehatan benih dibandingkan dengan
metode media kertas, karena ketersediaan nutrisi pada media agar memungkinkan cendawan
atau bakteri tumbuh dan berkembang secara lebih baik dan lebih cepat sehingga memudahkan
dalam pengamatan. Biasanya cendawan atau bakteri akan membentuk koloni yang khas pada
media agar ( Mathur et al. 1989 ).
Deteksi dan identifikasi cendawan patogen terbawa benih yang telah dipergunakan sebagai standar pengujian
kesehatan benih dan direkomendasikan oleh International Seed Testing Association (ISTA) adalah metode
Blotter. Pengujian kesehatan benih dengan metode Blotter, benih diinkubasikan pada kertas hisap lembab
selama 7 hari. Selanjutnya identifikasi cendawan dilakukan secara morfologis dari cendawan. Duan et al. (2007)
menyebutkan metode Blotter merupakan metode pengujian kesehatan benih yang sederhana, akurat dan
efektif. Kelemahan metode Blotter adalah tingkat perkecambahan benih yang tinggi dan pertumbuhan saprofit
yang cepat. Sedangkan metode agar memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan kondisi yang lebih
memadai untuk tumbuhnya spora, tetapi membutuhkan waktu dan biaya dalam menyiapkan media agar
sehingga hanya digunakan untuk pengujian kesehatan benih yang sulit dideteksi dengan metode blotter
( Mathur et al. 1989 ).
Media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum,
yaitu PDA dan NA. Nutrient Agar (NA) adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, agar, air dan NaCl.
NA digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri. Sedangkan
Potato Dextrose Agar (PDA) digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat jug
a di gunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
cocok untuk pertumbuhan jamur.PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup
yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir
tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri ( Machmud, 2015).
1.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan mendeteksi adanya bakteri dan cendawan patogen terbawa benih
dengan mengidentifikasi patogen yang tumbuh pada benih yang telah diinkubasi pada media
agar.
BAHAN DAN METODE (1 halaman)
Metode
Ceritakan dengan kalimat pasif dalam bentuk paragraf (bukan poin2).
HASIL
SIMPULAN
Pastikan simpulan menjawab tujuan praktikum dan merangkum hasil percobaan.
TIDAK PERLU mencantumkan landasan teori atau penjelasan lain yang tidak
berkaitan dengan topik praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Gunakan pustaka primer (buku, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, buletin dari
kementerian/balai). Jangan gunakan sumber pustaka dari blog.
Jumlah minimal pustaka primer yang diperlukan: lima
Format penulisan daftar pustaka mengikuti ketentuan IPB
---