Anda di halaman 1dari 3

Benih merupakan biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan

usahatani dan mempunyai fungsi agronomis. Benih yang bermutu adalah benih yang telah
dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi. Benih yang baik dan bermutu akan sangat
menunjang dalam peningkatan produknya baik dari segi kuantitas maupun kualitas
(Kartasapoetra, 1986).
Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Bobot 1.000 biji
merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau
varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan
kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan
bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji
tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang
baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan
bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih
yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini
dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan (Imran, 2002).
Berat 1000 biji merupakan karakter kuantitatif dari suatu tanaman yang meliputi
bagian biji, panjang biji, jumlah biji, berat biomassa dan lain-lain. Umumnya karakter ini
dapat diukur dengan menggunakan satuan tertentu, sehingga disebut juga karakter metrik.
Karakter metrik tidak dapat dibedakan secara  tegas, karena sebenarnya bersifat kontinue.
Biasanya karakter ini  dikendalikan oleh banyak gen minor, untuk menentukan hasil gabah
tiap hektar perlu diketahui  berat 1000 biji, karena berat 1000 biji relatif tetap sehingga dapat
digunakan  untuk menyatakan hasil tiap hektar (Nasir 2005).
Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan
salah satu ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi varietas. Benih
dapat dihitung secara manual dengan menggunakan sebuah spatula dan diletakkan pada
sebuah tempat dengan warna permukaan kontras terhadap berwarna benih, kemudian jumlah
benih tersebut ditimbang. Pekerjaan menghitung jumlah benih akan lebih mudah dengan alat
penghitung automatik. Bila alat tersebut digunakan secara benar maka tingkat ketepannya
adalah sekitar ± 5 % (Sutopo, 2002).
Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman untuk mengetahui produktivitas suatu
tanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan dapat menentukan hasil dari suatu varietas
yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Untuk penentuan berat 1000 butir benih, prinsip
pelaksanaannya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang dengan tingkat
kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat juga dilakukan dengan penimbangan
per 100 butir. (Kuswanto, 1997).

Pembahasan
Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan.
Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai
pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih
mengacu dari ISTA (International Seed Testing Association), dan beberapa penyesuaian telah
diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan)
jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk
menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik
fisiologi benih.
Pengujian bobot 1000 benih adalah kegiatan menelaah benih dengan membandingkan
bobot benih dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitas benih. Benih
dengan bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih tersebut benar-benar
masak pada saat pemanenanya. Dengan menghitung secara langsung 1000 benih dengan
empat kali ulangan atau dengan cara menghitung berat 100 biji dengan delapan kali ulangan.
Untuk cara pertama pekerjaannya sangat mudah dan dapat menghasilkan perhitungan berat
1000 biji yang sebenarnya hanya saja kelemahannya ialah kurang akuratnya perhitungan
jumlah biji terutama biji yang berukuran kecil sehingga nilai berat 1000 biji tidak benar.,
setelah benih dihitung sebanyak 1000 benih lalu benih ditimbang dan diketahui beratnya.
Data yang dihasilkan dalam penghitungan ini sangat akurat, tetapi dalam pelaksanaan
penghitungan tentu sangat memakan waktu dengan menghitung 1000 benih apa lagi benih
berukuran yang kecil.
Berdasarkan hasil perhitungan 1000 biji padi pengulangan sebanyak 4 kali,
didapatkan bobot biji padi sebenarnya adalah 25,45 ± 0,29 g, untuk bobot biji berdasarkan
ISTA adalah untuk berukuran kecil kurang dari 20g, berukuran sedang 20-25 g, sedangkan
berukuran besar lebih dari 25g. Berat 1000 butir padi yang diuji pada biji padi menunjukkan
bahwa padi tersebut memiliki kualitas yang baik. Biji padi yang ditimbang memiliki ukuran
yang cukup besar sehingga bobot sebenarnya sesuai dengan kategori yang telah tercantum
sesuai ISTA. Dan hasil analisis 100 biji padi pengulangan sebanyak 8 kali, menunjukkan
bobot biji sebenarnya adalah 26,6 ± 0,83 g. hal ini menunjukkan bahwa biji padi yang diuji
memiliki ukuran yang cukup besar serta memiliki kualitas yang sangat baik, berarti dari hasil
tersebut dapatdiketahui bahwa biji padi yang diamati memiliki cadangan makanan yang
optimal, kadar air yang baik, bebas hama dan penyakit serta daya kecambahnya juga baik
atau viabilitas yang baik.
Pada biji kacang hijau untuk perhitungan 1000 butir biji dengan pengulangan
sebanyak 4 kali didapatkan bahwa bobot sebenarnya adalah 42,11 ± 2,94g. Sedangkan biji
kacang hijau perhitungan 100 butir biji dengan pengulangan 8 kali yang memiliki bobot
sebenarnya yaitu 42,04 ± 0,63 g. Sesuai dengan standar ISTA bahwa berat 1000 butir biji
yaitu 25g. Hal ini menunjukkan bahwa biji kacang hijau yang digunakan memiliki kualitas
yang sangat baik dan ukuran yang lumayan besar. Biji kacang hijau tersebut memiliki
cadangan makanan yang optimal serta daya kecambah yang baik pula.

H. Kesimpulan
            Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Hasil perhitungan berat 1000 butir sebenarnya biji padi (Oryza sativa) adalah 25,45 ±  gr.
Dan hasil 100 butira dengan 8 kali ulangan ialah   ± 0,83 gr.
2.       Hasil perhitungan berat 1000 butir biji sebenarnya untuk kacang hijau (Vigna radiata)
adalah 42,11 ±   gr, sedangkan hasil perhitungan berat 100 butir dengan 8 kali ulangan
adalah   ± 0,63 gr.
3.      Berdasrkan hasil pengujian benih padi (Oryza sativa) dan kacang hijau (Vigna radiata)
menunjukkan benih-benih tersebut memiliki viabilitas yang baik.

4.       
DAFTAR PUSTAKA
Imran, S., Syamsuddin, dan Efendi. 2002. Analisis vigor benih padi (Oryza sativa L.) pada lahan
alang-alang. Agrista 6(1):81-86. [diakses pada tanggal 23 oktober 2017]

Nasir. 2005. Peranan benih dalam usaha pengembangan palawija. Jurnal Agronomi XII (1): 12-


15. [diakses pada tanggal 23 oktober 2017]

Nasir 2005. Peranan benih dalam usaha pengembangan palawija 1. Jurnal  Agronomi XII (1): 12-15. 

Anda mungkin juga menyukai