Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Nama : Muh Imam Firdaus

Mikrobiologi NIM : J0313201055


Kelas : LNK A P2
Hari/Tanggal : Rabu, 03 Maret 2021
Waktu : 13.00 – 18.40
PJP : Ivone wulandari B., M, Si
Asisten : Fatimah Maratus Solehah, A. Md
Nindy Parenty B, A. Md
Febi Melina, A. Md
Nurani Rizkiati R, A. Md
Dara Khairunnisa Asri, A. Md

TEKNIK ASEPTIK DAN METODE GARIS KUADRAN

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN MANAJEMEN


LINGKUNGAN
SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2021
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Praktikum mikrobologi diberikan dengan tujuan untuk mendukung
secara langsung materi kajian dalam perkuliahan dan memberi bekal pengalaman serta
keterampilan dasar bagi mahasiswa tentang teknik teknik dasar yang banyak digunakan
dibidang mikrobiologi. Kompetesi yang diharapkan setelah mengikuti mata kuliah
mikrobiologi adalah mahasiswa mampu memahami teknik dasar dalam mikrobiologi
yang meliputi keterampilan menggunakan alat, teknik sterilisasi, teknik pemindahan dan
isolasi mikroba secara aseptis. Teknik tersebut merupakan teknik dasar yang banyak
digunakan dalam penelitian mikrobiologi sehingga diharapkan mahasiswa mampu
memperoleh pengalaman dan keterampilan yang cukup ( Catarina R.H., 2015)
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran sel. Organisme
ini termasuk dalam domain prokariota yang berukuran sangat kecil (mikroskopik),
namun memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri dapat ditemukanhampir
disemua tempat, baik di tanah, air maupun udara, bahkan di dalam tubuh manusia dan
bersimbiosis dengan organisme lain atau sebagai agen parasit.(Poluan, 2019)
Teknik aseptik merupakan metode penjagaan yang digunakan dalam setiap
tindakan yang membawa resiko masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh pasien
(Hinchliff, 1999).. Sterilisasi membunuh semua mikroorganisme dan spora (Rutala,
2003). Setelah suatu obyek menjadi tidak steril atau tidak bersih, obyek tersebut
terkontaminasi. Pada aseptik suatu area atau objek dinyatakan terkontaminasi jika
area atau obyek tersebut mengandung atau diduga mengandung pathogen. Misalnya
bedpan yang sudah dipakai, lantai dan kassa yang basah merupakan contoh obyek yang
terkontaminasi (Febriani, 2015).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah Menguasai teknik pemindahan biakan murni dari
satu wadah (media) ke wadah ( media) yang lain secara aseptik, Mempelajari cara
mengisolasi bakteri dari lingkungan dengan metode penggoresan kuadran, Mengamati
ciri-ciri koloni bakteri tumbuh, Mengerti tentang Teknik Aseptik untuk melindungi diri
dari infeksi dan pencemaran lingkungan.

METODE
2.1 Alat dan Bahan

Alat bahan yang diperlukan pada percobaan yaitu :

1. PCA
2. NB atau Akuades steril
3. Lup inokulasi (Ose)
4. Kaca penyebar
5. Rak tabung Reaksi
6. Pembakar spirtus (bunsen)

2.2 Cara Kerja

Pada media PCA / NA yang kita gunakan pada bagian bawah cawan petri
kita gambar terlebih dahulu 4 kuadran

Mengambil bakteri yang kita miliki yang dominan pada populasi campuran
hasil dari screening bakteri menggunakan ose bulat secara aseptik untuk

goreskan bakteri yang kita ambil tadi secara zigzag menggunakan ose
secara halus jangan sampai sobek di media agar PCA atau NA.ditutup

Setelah menggores pada kuadran 1, maka tarik menggunakan ose pada bagian
ujung kuadran 1 untuk menggores pada kuadran
Tarik menggunakan ose pada bagian ujung kuadran 2 untuk menggores
pada kuadran 3 dan tarik menggunakan ose pada bagian ujung kuadran 3

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
Data hasil yang saya ambil berasal dari jurnal yang berjudul “ISOLASI
BAKTERI SIMBION DENGAN SPONS DARI PERAIRAN TONGKEINA, SULAWESI
UTARA” oleh Wantania et al. (2016). Pertumbuhan bakteri ditandai dengan terbentuknya
koloni pada permukaan media
Morfologi isolat bakteri simbion spons yang menyerupai Fascaplysinopsis sp. dan
Agelas sp. dapat dilihat pada tabel 1 dan 2.

Tabel 1. Karakteristik Isolat Bakteri dari Spons yang menyerupai Fascaplysinopsis sp.

Karakteristik Koloni
Kode Isolat
Bentuk Warna Tepian Elevasi
Fr(1) Circular Kuning Convex Entire
Fr(2) Circular Putih Entire Raised
Fr(3) Filamentous Putih Filiform Flat
Fr(4) circular Putih Curied Crateriform

Tabel 2. Karakteristik Isolat Bakteri dari Spons yang menyerupai Agelas sp.

Karakteristik Koloni
Kode Isolat
Bentuk Warna Tepian Elevasi
Am(1) Circular Kuning Entire Craseriform
Am(2) Circular Putih Entire Flat
Am(3) Circular Coklat Undulate Raised
Am(4) Rhizoid Coklat Filiform Flat
Am(5) Circular Putih Entire Flat
Am(6) Circular Orange Entire Umbonate

3.2 Pembahasan
Hasil isolasi dan kultur bakteri yang telah diperoleh, selanjutnya dipisahkan dan
ditumbuhkan kembali pada media yang baru, hal ini bertujuan untuk memastikan
bakteri tersebut sudah murni. Koloni murni dapat ditandai dengan kesamaan bentuk,
warna, ataupun ukuran dari bakteri tersebut. Setelah proses pemurnian bakteri
tersebut selesai, kemudian diamati pertumbuhannya untuk mendapatkan karakterisasi
bakteri tersebut (Tabel 2). Untuk karakterisasi koloni (Arie, 2020)
Jumlah isolat bakteri dari spons yang menyerupai Fascaplysinopsis sp.
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah isolat bakteri dari spons yang menyerupai
Agelas sp. Hasil ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan jenis spesies spons
(Rizka, 2013). Jumlah isolat bakteri dari kedua spons yang sedikit dapat diakibatkan
karena kurangnya salinitas pada media yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
simbion spons yang merupakan bakteri halofilik (Sidharta, 2000).
Berdasarkan tabel 1, isolat bakteri Fr(1), Fr(2), Fr(3) dan Fr(4) memiliki koloni yang
dominan berbentuk circular dengan warna dominan adalah putih. Pada tabel 2, isolat
Am(1), Am(2), Am(3), Am(4), Am(5), dan Am(6) memiliki bentuk dominan koloni yang sama
seperti pada tabel 1 yaitu circular atau memiliki tepian yang teratur/rata namun memiliki
warna dominan putih dan coklat. Hal ini disebabkan karena kepadatan dan kerapatan
sel bakteri serta ketersediaan nutrisi dalam media (Willey, dkk. 2008)
Selain cara diatas, identifikasi bakteri juga dapat dilakukan melalui metode
pewarnaan Gram. Pewarnaan gram merupakan metode yang paling umum untuk
mendeteksi keberadaan suatu bakteri (Lio-Po et al., 2001). Pewarnaan gram akan
membagi bakteri kedalam kua kelompok yaitu gram positif dan gram negatif. Gram
positif adalah bakteri yang memiliki dinding sel peptidoglycan yang tebal yang
akan mempertahankan warna kristal violet pada saat pencucian dengan alkohol 95%
dalam proses pewarnaan gram. Dalam kegiatan PKL ini bakteri probiotik yang
terisolasi adalah bakteri gram positif. (Bella, 2019)

KESIMPULAN

Bakteri simbion spons dari perairan Tongkeina yang berhasil diisolasi berjumlah
sepuluh isolat. Empat isolat berasal dari jenis spons Facaplysinopsis sp. dan enam
isolat berasal dari spons jenis Agelas Sp. Kesepuluh isolat bakteri tersebut memiliki
karakteristik yang umumnyaberwarna putih dan kuning dengan bentuk circular. Dua
dari sepuluh isolat bakteri tergolong dalam Gram positif berbentuk coccus dan sisanya
tergolong dalam Gram negatif berbentuk basil (batang pendek).

DAFTAR PUSTAKA

Herrani R.C. 2015. PENGGUNAAN VIRTUAL LAB UNTUK MENINGKATKAN


KETERAMPILAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM
MENGGUNAKAN ALAT ALAT MIKROBIOLOGI. Jurnal Kependidikan
27(2): 161-162
Budiana I. et al. 2019. PENERAPAN TEKNIK ASEPTIK PADA ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUANG BEDAH RSUD KABUPATEN ENDE.
Jurnal
Keperawatan Terpadu 1(2): 57
Wantania L.L., et al. ISOLASI BAKTERI SIMBION DENGAN SPONS DARI
PERAIRAN TONGKEINA, SULAWESI UTARA. Jurnal LPPM Bidang
Sains dan Teknologi 3(1): 60-61
Poulan, G.G., et al..2019. KARAKTERISTIK MORFOLOGIBAKTERI SIMBION
SPONS MENYERUPAI Cribochalina sp DARI PERAIRAN
MALALAYANG SULAWESI UTARA. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 7(3):
191
Arie, A.K., et al. .2020. ISOLASI DAN SKRINING AKTIVITAS
ANTIBAKTERIDARI BAKTERI SIMBION NUDIBRANCHIA Phyllidiella
pustulosa dan Thuridilla lineolata. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 8(2): 44
Bella, S.S. 2018. Isolasi Bakteri Probiotik dari Organ Pencernaan Ikan Mas
(Cyprinus carpio). Jurnal Budidaya Perairan 6(1): 35
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai