Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Nama : Mutia Sari Wijaya

Mikrobiologi NIM : J3L119083

Kelas : KIM AP1

Hari/tanggal: Senin, 14 September 2020

Waktu : 07.00 - 12.40

PJP : Ivone Wulandari B., M.Si

Asisten : 1. Aldilla Shittadevi, A.Md

2. Hanna Maria S., A.Md

3. M. Emir Habibie, A.Md

4. Nindy Parenty

TEKNIK ASEPTIK DAN

ISOLASI BAKTERI DARI POPULASI CAMPURAN

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA

SEKOLAH VOKASI

IPB UNIVERSITY

2020
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi aseptik adalah suatu keadaan yang dirancang untuk menghindari
adanya kontaminasi oleh mikroorganisme, pirogen, ataupun partikel, baik pada
alat, kemasan, maupun bentuk sediaan selama proses pencampuran. Teknik
aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang meminimalisasi kontaminan
mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas.
Kontaminan kemungkinan terbawa ke dalam alat kesehatan, sediaan obat, atau
petugas. Jadi, penting untuk mengontrol faktor-faktor ini selama proses
pengerjaan produk aseptis (Oetari, 2018).

Metode aseptik merupakan keterampilan laboratorium yang mendasar dan


sangat penting yang dapat digunakan untuk memindahkan kultur, menginokulasi
media, isolasi kultur murni, dan melakukan pengujian mikrobiologik. Metode
aseptik juga penting untuk mengisolasi spesies tunggal dari kultur campuran.
Selain itu, metode aseptis juga dapat mencegah penyebaran mikrobia patogen ke
lingkungan maupun analis (Lestari et al, 2018).

Mikroorganisme pada suatu linkungan alami merupakan populasi campuran


dari berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara, makanan, maupun
yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan. Pemisahan bakteri diperlukan
untuk mengetahui jenis, mempelajari kultural, morfologi, fisiologi, dan
karakteristik. Teknik pemisahan tersebut disebut isolasi yang disertai dengan
pemurnian. Pengertian isolasi bakteri, yaitu suatu proses mengambil bakteri dari
medium atau dari lingkungan asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan
sehingga diperoleh biakan yang murni (Sabbathini et al, 2017).

1.2 Tujuan
Praktikum bertujuan untuk menguasai teknik pemindahan biakan murni dari
satu wadah (media) ke wadah (media) yang lain secara aseptik, mempelajari cara
mengisolasi bakteri dari lingkungan dengan metode penggoresan kuadran, serta
mengamati ciri-ciri koloni bakteri tumbuh.

METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Lub inokulasi (ose) 4. Pembakar spirtus (bunsen)
2. Kaca penyebar 5. Tabung reaksi bertutup ulir
3. Rak tabung reaksi

Bahan :

1. Plate Count Agar (PCA).


2. Nutrient Broth (NB)
3. Akuades steril
4. Media berisi mikroba campuran (hasil screening)

2.2 Cara Kerja


Prosedur pemindahan biakan murni secara aseptik :

Bunsen, ose, media NB Ose dibakar sampai Tutup tabung reaksi


steril, tabung reaksi pada pijar dari ujung hingga dibuka, mulut
rak disiapkan pangkal tabung dibakar

Ose dicelupkan ke
Mulut tabung dibakar tabung media 1,
Tabung ditutup rapat
kembali ditransfer ke tabung
media 2 tanpa fiksasi

Media diinkubasi (48 jam) Media diamati

Prosedur isolasi bakteri metode penggoresan kuadran :

Ose difiksasi sampai Bakteri hasil screening


Cawan difiksasi
pijar, lalu didinginkan diambil dengan ose

Ose difiksasi, lalu


digoreskan ke Bakteri digoreskan dari Bagian belakang cawan
kuadran II dimulai ose ke media PCA di diberi tanda kuadran I-
dari ujung kuadran I kuadran I secara zig-zag IV

Ose difiksasi, lalu Ose difiksasi, lalu Bakteri yang telah


digoreskan ke kuadran digoreskan ke kuadran terisolasi diinkubasi,
III dimulai dari ujung III dimulai dari ujung lalu hasil diamati
kuadran II kuadran II
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 1. Karakteristik morfologi isolat murni bakteri simbion Phylidiella
pustulosa dan Thuridilla lineolata

Kode Isolat Gambar Karakterisasi


PHP 01 Bentuk : bulat
Elevasi/ketinggian : cembung
Pinggiran : bergelombang
Warna : putih krem
Kekeruhan : buram

PHP 02 Bentuk : tidak beraturan


Elevasi/ketinggian : menonjol
Pinggiran : bergelombang
Warna : putih krem
Kekeruhan : buram

THL 03 Bentuk : tidak beraturan


Elevasi/ketinggian: menonjol
Pinggiran : lobate
Warna : kuning
Kekeruhan : tembus cahaya

(Arie et al, 2020)

Tabel 2. Jumlah koloni tunggal bakteri Phylidiella pustulosa dan Thuridilla


lineolata

Jenis Nudibranchia Jumlah Koloni Tunggal

Phylidiella pustulosa 18

Thuridilla lineolata 22
3.2 Pembahasan
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni (Mikdarullah 2017).
Berdasarkan pengamatan terhadap bentuk, warna, dan corak/pola sampel, maka
diketahui 2 jenis sampel, yakni Phyllidiella pustulosa dan Thuridilla lineolata. P.
pustulosa dengan ciri-ciri yaitu memiliki ukuran tubuh yang terbilang besar dari
antara spesies nudibranch lainnya. Sedangkan T. lineolata memiliki ukuran tubuh
yang sangat kecil, samping, berwarna biru cerah dan pola berwarna orange dan
garis melingkar di sepanjang tubuhnya. Pengamatan terhadap sebaran kultur pada
media memperlihatkan adanya pertumbuhan bakteri yang ditandai dengan
terbentuknya koloni pada permukaan media. Ini berarti menandakan terdapat
bakteri yang hidup bersimbion atau berasosiasi dengan P. pustulosa dan T.
lineolata (Arie et al, 2020).
Dari pengamatan yang dilakukan terlihat adanya beberapa koloni yang
muncul yang tumbuh memiliki berbagai bentuk, ada yang bulat dan ada juga yang
bergelomban. Untuk mendapatkan isolat murni, maka dilanjutkan dengan kultur
gores kuadran. Setelah diinkubasi selama 1 x 24 jam, maka didapatkan jumlah
koloni tunggal dari Phylidiella pustulosa sebanyak 18 koloni dan dari Thurudilla
lineolata 22 koloni (Arie et al, 2020).

Hasil isolasi dan kultur bakteri yang telah diperoleh, selanjutnya dipisahkan
dan ditumbuhkan kembali pada media yang baru, hal ini bertujuan untuk
memastikan bakteri tersebut sudah murni. Koloni murni dapat ditandai dengan
kesamaan bentuk, warna, ataupun ukuran dari bakteri tersebut. Setelah proses
pemurnian bakteri tersebut selesai, kemudian diamati pertumbuhannya untuk
mendapatkan karakterisasi bakteri tersebut (Arie et al, 2020).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan melalui jurnal, diperoleh
karakteristik morfologi isolat murni bakteri dengan kode PHP 01, yaitu berbentuk
bulat, elevasi/ketinggian cembung, pinggiran bergelombang, berwarna putih krem,
serta memiliki kekeruhan yang buram. Bakteri dengan kode PHP 02 berbentuk
tidak beraturan, elevasi/ketinggian menonjol, pinggiran bergelombang, berwarna
putih krem, serta memiliki kekeruhan yang buram. Sedangkan pada bakteri
dengan kode THL 03 berbentuk tidak beraturan, elevasi/ketinggian menonjol,
pinggiran lobate, berwarna kuning, serta memiliki kekeruhan yang tembus cahaya.
Jumlah koloni tunggal bakteri Phylidiella pustulosa dan Thuridilla lineolata
masing-masing yaitu sebanyak 18 dan 22 koloni.
DAFTAR PUSTAKA
Arie, AK. et al. 2020. Isolasi dan Skrining Aktivitas Antibakteri dari Bakteri
Simbion Nudibranchia Phylidiella pustulosa dan Thuridilla lineolata.
Jurnal Pesisir dan Laut Teropis. 8(2): 40-47.
Sabbathini, GC. et al. 2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Genus Spingomonas
dari Daun Padi (Oryza sativa) di Area Persawahan Cibinong. Jurnal
Biologi. 6(1): 59-64.
Lestari, LA. et al. 2018. Dasar-dasar Mikrobiologi Makanan di Bidang Gizi dan
Kesehatan. Yogyakarta (ID): UGM Press.
Mikdarullah, Nugraha, A. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik dari Sumber
Air Panas Ciwidey, Bandung. Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur. 15(1):
11-14.

Oetari, RA. 2018. Teknik Aseptis. Yogyakarta (ID): UGM Press.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai