Anda di halaman 1dari 10

ISOLASI DAN PEMURNIAN KAPANG DAN KHAMIR

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI

Nama : Pingky Imelda Aprilina


Nim : 191810401067
Kelas : BP

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
2021
I. PENDAHULUAN
Isolasi merupakan proses pengambilan mikroorganisme serta
penumbuhan di dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan
atau pemurnian perlu perlakuan aseptis untuk menghindari
kontaminasi. Prinsip dari isolasi mikroba yaitu memisahkan satu jenis
mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran mikroba
lainnya (Adzima, 2013). Sedangkan pemurnian yaitu proses
penghilangan bahan-bahan yang tidak diinginkan (Nurjanah et al,
2016).
Khamir merupakan jamur yang bersifat eukariotik uniseluler yang
dapat dengan mudah diklasifikasikan berdasarkan karakteristik sel,
askospora dan koloni (Pratama et al, 2017). Kapang merupakan
fungi yang memiliki sifat multiseluler dan mempunyai filamen serta
pertumbuhan kapang disaat makan mudah sekali diamati karena
bentuknya berserabut seperti kapas. Dalam mengisolasi suatu
biakan mikroorganisme dilakukan dengan cara isolasi dan
pemurnian menggunakan biakan campuran dan murni (Adzima,
2013). Tujuan dari praktikum yaitu untuk mengetahui cara isolasi dan
pemurnian dari kapang dan khamir.

II. METODE
2.1 Alat dan Bahan
a. Isolasi kapang dan yeast
a) Alat
1. Micropipet 100-1000 μm
2. Micropipet 10-100 μm
3. Spatula (sendok)
4. Hand sprayer berisi alkohol 70%
5. Batang kaca bengkok
6. Ose bulat
7. Bunsen berisi spirtus
8. Korek api
9. Inkubator dengan suhu 30°c
10. Timbangan
11. Vortex
12. Beaker kecil berisi spirtus

b) Bahan
1. Larutan garam fisiologis 0,085%, 8m
2. Medium PDA + streptomycin
3. Tisu
4. Tip biru steril
5. Tip kuning steril
6. Kertas label
7. Terasi 10 gram
b. Pemurnian
a) Alat
1. Ose bulat
2. Beaker kecil berisi spirtus
3. Bunsen berisi spirtus
4. Hand sprayer berisi alkohol 70%
5. Korek api
6. Inkubator dengan suhu 30° c

b) Bahan
1. Media PDA + streptomycin
2. Tisu
3. Kertas label

2.2 Cara Kerja


a. Pengenceran 1
Disterilkan meja kerja dan tangan dengan alkohol
70%

Dilap dengan tisu

Dinyalakan api bunsen

Dimasukkan sampel terasi ke dalam larutan garam


fisiologis dan disterilkan

Divortex hingga homogen

Hasil pengenceran 1

b. Pengenceran 2
Diambil hasil pengenceran 1 sebanyak 1000 μl

dimasukkan ke dalam larutan garam fisiologis dengan


mikropipet

divortex hingga homogen

Hasil pengenceran 2

c. Untuk hasil pengenceran ke 3,4 dan 5 caranya sama


dengan pengenceran 1 dan 2 yaitu diambil 1 ml hasil
pengenceran dan dimasukkan ke dalam larutan
garam fisiologis 9 ml

d. Tahap isolasi menggunakan pourplate


Diambil 100 μl masing-masing larutan 1-5

Diambil cawan petri berisi media kultur

Dibersihkan batang kaca bengkok dengan alkohol


dan diratakan searah

Dipanaskan diatas api bunsen hingga steril

Diinkubator dengan suhu 30° c selama 5 hari

Hasil

e. Hasil dari isolasi yaitu tumbuhnya kapang dan khamir,


dan akan dilanjutkan dengan tahap pemurnian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil
a. Gambar hasil pengamatan
b. Tabel hasil pengamatan

No. Mikroba Warna Koloni Tekstur


1 Kapang Kapang 1 putih Circular (halus)
Kapang 2 hijau Irregular (halus)
Kapang 3 putih Irregular (halus)

2 Khamir Khamir 1 coklat Irregular (Halus)


kehitaman
Khamir 2 putih Circular (kasar)

3.2 Pembahasan
Isolasi merupakan suatu proses pengambilan bakteri asal
dari medium atau lingkungan dan ditumbuhkan di medium
buatan untuk mendapatkan biakan murni. Prinsip dari isolasi
yaitu memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba yang
lain untuk mendapatkan hasil dari campuran bermacam-
macam mikroba. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menumbuhkan ke media padat dan sel-sel akan membentuk
koloni sel pada tempat semula (Sabbathini et al, 2017).
Pemurnian merupakan proses penghilangan bahan-
bahan yang tidak diinginkan (Nurjanah et al, 2016).
Pemurnian isolate bakteri dilakukan dengan metode cawan
gores (Streak plate) pada koloni untuk menunjukkan morfologi
dan warna. Pemurnian dilakukan dengan berulang untuk
memisahkan koloni hingga mendapatkan kultur murni
(Fitriasari et al, 2020).
Kapang merupakan jamur yang tersusun atas beberapa
hifa. Hifa berbentuk seperti sekat sehingga menjadi beberapa
sel dan ada juga yang tidak bersekat disebut hifa senositik.
Anyaman hifa yang bersifat multiseluler atau senositik disebut
miselium. Hifa kapang dapat bersifat vegetatif yaitu hifa yang
berfungsi sebagai pertumbuhan dalam pengambilan
makanan dan hifa produktif yaitu membentuk spora. Kapang
membentuk koloni yang menyerupai kapas (cottony, woolly)
atau padat (velvety, powdery, granular) (Pelezar, 2013).
Khamir memiliki bentuk circular (bundar), memiliki warna
koloni crema tau putih, dengan diameter 1 mm, berwarna
putih susu, tepinya entire (rata atau halus) dan sudut elevasi
cembung seperti tetesan air (Simbolon et al, 2018).
Hasil praktikum khamir terdapat 2 macam khamir. Yaitu
khamir 1 berwarna coklat kehitaman dengan bentuk irregular
dan teksturnya halus sedangkan khamir 2 memiliki warna
putih dengan bentuk circular dan teksturnya kasar. Menurut
literatur (Periadnadi, 2018), bentuk khamir yang didapatkan
memiliki bentuk koloni circuler dan irregular, tepian koloninya
entire, elevasi koloni umbonate dan warna koloninya putih.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum dengan
literatur sama yaitu koloni khamir berwarna putih, memiliki
bentuk irregular dan circular dan berwarna putih.
Hasil praktikum dari beberapa kapang yaitu kapang 1, 2
dan 3 didapatkan hasil perbedaan. Kapang 1 berwarna putih,
berbentuk circular dan teksturnya halus. Kapang 2 berwarna
hijau dengan bentuk irregular dan teksturnya halus. Kapang 3
memiliki warna putih dengan bentuk irregular dan teksturnya
halus. Menurut literatur (Nasichah et al, 2016), morfologi
kapang yang dihasilkan memiliki koloni berwarna kuning,
berbulir, hifa bersekat dan berwarna kuning, konidiofor
berwarna kuning, bercabang dan berdinding kasar. Memiliki
vesikula berbentuk ampuliformis dan askospora berwarna
kuning berbentuk globose dengan dinding yang berduri. Isolat
kapang yang lain juga ada yang berbentuk seperti beludru
berwarna hijau dengan warna bagian dasar kekuningan. Hifa
tidak berwarna, konidiofor bercabang sederhana, bedinding
halus dan berwarna kecoklatan. Fialida berbentuk
ampuliformis berwarna coklat. Jadi dapat disimpulkan hasil
praktikum dengan literatur sama yaitu kapang memiliki bentuk
irregular dan circular dengan bentuk warna yang bervariasi
yaitu putih, crem, hijau dan kuning.
IV. KESIMPULAN
Isolasi merupakan suatu proses pengambilan bakteri asal dari
medium atau lingkungan dan ditumbuhkan di medium buatan untuk
mendapatkan biakan murni. Sedangkan pemurnian merupakan
proses penghilangan bahan-bahan yang tidak diinginkan sehingga
mendapatkan hasil yaitu kultur murni. Didapatkan hasil dari
morfologi khamir yaitu koloni khamir berwarna putih, memiliki bentuk
irregular dan circular dan berwarna putih. Sedangkan kapang
memiliki bentuk irregular dan circular dengan bentuk warna yang
bervariasi yaitu putih, crem, hijau dan kuning.
V. DAFTAR PUSTAKA
Adzima,V.2013.Isolasi dan Identifikasi Kapang Penyebab
Dermatofisis.Jurnal Medika.4(2): 158-169
Fitriasari, P.d., Nanda, A dan Susiyanti, F.2020.Isolasi dan Uji
Kompatibilitas Bakteri Hidrolitik Dari Tanah Tempat Pemrosesan
Akhir Talangagung, Kabupaten Malang.Jurnal Ilmu-Ilmu
Hayati.19(2): 151-156
Nasichah, A.Z., Utami, S.H., Endang, S dan Fatchur,
R.2016.Identifikasi Morfologi Kapang Endofit Cengkeh AfoDari
Ternate.Proceding Biology Education Conference.13(1): 787-792
Nurjanah, S., Sudaryanto, Z., S, Rosalina dan Ilham,
F.2016.Kajian Pengaruh Dua Metode Pemurnian Terhadap
Kejernihan dan Kadar Patchouli Alcohol Minyak Nilam (Patchouly
Oil) Asal Sumedang.Jurnal Teknotan.10(1): 24-29
Pelezar, M.J.2013.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta: UI Press
Periadnadi., Diah, K.S dan Nurmiati.2018.Isolasi DAN
Keberadaan Khamir Potensial Pemfermentasi Nira Aren (Arenga
Pinnata Merr.) dari Dataran Rendah dan Daran Tinggi di Sumatera
Barat.Jurnal Bioeksperimen.4(1): 29-36
Pratama, A., Anita, F., Hartati, C dan Trianing, T.2017.(Isolasi
dan Screnning Yeast Isolat Lokal Dari Dendeng Sapi Dan Ayam
Yang Memiliki Potensi Fermentasi Glukosa).Jurnal Ilmu
Ternak.17(1): 10-13
Sabbathini, G.C., Sri, P., Wijanarka dan Puspita,L.2017.Isolasi
dan Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas Dari Daun Padi (Oryza
sativa) Di Area Persawahan Cibinong.Jurnal Biologi.6(1), 59-64
Simbolon, N.C., I Made, M.W dan Ida, B.W.G.2018.Isolasi Dan
Karakterisasi Khamir Potensial Penghasil Bioetanol Dari Industri
Arak Di Karangasem Bali.Jurnal Rekayasa dan Manajamen
Agroindustri.6(4): 316-326

Anda mungkin juga menyukai