Anda di halaman 1dari 9

Laporan ke 2

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN II

TEKNIK ISOLASI MIKROORGANISME

Nama : Melli Anggreini Prastia


NIM : 1905901030052
Kelompok :4

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2021
I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Isolasi merupakan proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan berbagai
jenis mikroorganisme dari habitat aslinya. Secara alami, mikroorganisme sangat
banyak terdapat pada alam seperti tanah, air, udara, permukaan kayu, daun, dan
masih banyak tempat menjadi rumah bagi mikroorganisme. Oleh sebab itu,
dengan mengambil sebagian kecil habitat alami mikroorganisme tersebut dapat
diperoleh berbagai jenis mikroorganisme melalui proses isolasi. Mikroorganisme
memiliki peranan penting dalam siklus kehidupan, terutama sebagai pengurai.
Makanan tradisional hasil fermentasi merupakan salah satu contoh pemanfaatan
mikroorganisme sebagai pengurai oleh para pendahulu. Sumatera Barat memiliki
berbagai food biodiversity hasil fermentasi seperti dadih, budu, asam durian dan
tapai singkong yang diproses dari berbagai bahan baku, seperti produk susu,
sereal, buah-buahan hingga hasil laut. Proses pembuatan pangan fermentasi
melibatkan berbagai jenis mikroorganisme sehingga pangan fermentasi tersebut
juga dapat dijadikan sumber untuk mengisolasi mikroorganisme.
Mikroorganisme hasil isolasi perlu diidentifikasi untuk mengetahui jenis
serta strainnya sehingga karakteristik dari mikroorganisme tersebut dapat
diketahui guna pemanfaatan kemampuannya. Mikroorganisme dapat
dikelompokkan berdasarkan kesamaan dalam gen yang dimiliki yang
mencerminkan hubungan evolusi mereka.

1.2 Tujuan Praktikum


Untuk mengembang biakkan lebih lanjut mikroorganisme selama masa
inkubasi tertentu.

1.3 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Teuku Umar pada jam 13.50 WIB.
II. Metodelogi
2.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum yaitu Cawan Petri, Busen, Tabung
Reaksi, Vortex, Rak tabung reaksi , Timbangan, Pipet sirologis,Spatula
a. Bahan
- Media NA - Alumunium Foil
- Media PDA - Spiritus
- Akuades - Alkohol
- Kapas
2.2 Cara Kerja
1. Ditimbang 1 gram sampel yang djadikan substrat untuk mikroorganisme
secara aseptis
2. Dimasukkan sampel yang telah ditimbang kedalam tabung reaksi yang
pertama yang berisi 10 ml akuades steril dan dihomogenkan menggunakan
vortex
3. Dilakukan Pengenceran hingga 10-3 dengan cara diambil 1 ml suspense dari
tabung reaksi pertama dan dipindahkan kedalam tabung reaksi kedua yang
berisi 9ml akuades steril (pengenceran 10-1)
4. Dari tabung reaksi kedua diambil 1 ml suspense sampel dan dimasukkan
kedalam tabung reaksi ketiga yang berisi 9 ml akuades steril (pengenceran 10-
2
)
5. Dari tabung reaksi ketiga diambil 1ml suspense sampel dimasukkan kedalam
tabung reaksi keempat yang berisi 9 ml akuades steril (pengenceran 10-3).

III. Hasil Dan Pembahasan


3.1 Data Pengamatan
No Media Sampel Pengamatan Foto
1. NB Lele 1. Keruh,
2. Menggumpal
diatas

Tongkol 1. Keruh,
2. Menggumpal
diatas

Kakara 1. Serabut ,
2. Menggumpal
diatas dan
dibawah

Gembun 1. Keruh untuk


g keseluruhan
2. Menggumpal
diatas dan
dibawah

2. PDA Lele 1. Yeast (putih)


2. Kapang
(kuning,putih).

Tongkol 1. Kapang (hitam


dan hijau lumut)
2. Yeast (putih
kekuningan dan
kuning pekat).

Kakara Yeast putih

Gembun 1. Berkapang
g 2. Koloni hitam
berhifa
3. Yeast (putih)
3.2 Pembahasan
Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi campuran
dari berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara, makanan, maupun
yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan. Pemisahan bakteri diperlukan
untuk mengetahui jenis, mempelajari kultural, morfologi, fisiologi, dan
karakteristik. Teknik pemisahan tersebut disebut isolasi yang disertai dengan
pemurnian. Pengertian isolasi bakteri yaitu suatu proses mengambil bakteri dari
medium atau dari lingkungan asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan
sehingga diperoleh biakan yang murni. (Gabriela Christy Sabbathini,2017).
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba
akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara atau
metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua
diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode
cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk
memperoleh spesies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat
terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan isolasi
mikrorganisme, yaitu : sifat setiap jenis mikroorganisme yang akan diisolasi,
media pertumbuhan yang sesuai, cara menginokulasi mikroorganisme, cara
menguji mikroorganisme yang telah diisolasi sesuai dengan yang diinginkan, dan
cara memelihara agar mikroorganisme yang telah diisolasi tetap merupakan kultur
murni. Beberapa teknik isolasi mikrobia yang biasa dilakukan adalah Spread plate
(agar tabur ulas), Pour plate (agar tuang), streak (goresan), goresan sinambung,
goresan T, dan goresan kuadran (Novarina Iraning Handayani,2016)

Teknik-teknik Isolasi atau Penanaman Mikroba Untuk menanam suatu


mikroba perlu diperhatikan faktor-faktor nutrisi serta kebutuhan akan oksigen
(gas, O2 atau udara). Cara menumbuhkan mikroba yang anaerob sangat berbeda
dengan yang aerob. Mengisolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba
tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni
dalam medium buatan. Untuk isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan
menumbuhkan mikroba pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk
pertumbuhannya. Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni.
Kebanyakan merupakan campuran bermacam-macam spesies mikroba. (Dianty
Rosirda Dewi Kurnia,2015)

Pada praktikum kali ini kami menggunakan ikan yang telah diolah yaitu ikan
tongkol, ikan lele, ikan kembung dan ikan kakara. Pada media NB ikan lele dan
ikan tongkol terlihat keruh dan menggumpal keatas , pada NB ikan kakara
terdapat serabut dan koloni yang menggumpal keatas dan kebawah. Pada ikan
kembung NB nampak keruh dan menggumpal keatas dan kebawah menandakan
bahwasanya ada mikroorganisme yang tumbuh.
Pada media PDA ikan lele dapat dilihat dengan jelas mikroorganisme yang
tumbuh yaitu Yeast berwarna putih dan juga terdapat Kapang yang berwarna
putih dan kuning.
Pada media PDA ikan tongkol dapat dilihat dengan jelas mikrorganisme yang
tumbuh secara berkoloni yaitu Yeast berwarna putih kekuningan dan kuning pekat
serta kapang yang berwarna hijau lumut dan kuning pekat.
Pada media PDA ikan kembung dapat dilihat berkapang koloni hitam berhifa
dan koloni yeast putih. Pada media PDA ikan kekara hanya terdapat yeast putih.
IV. Penutup
4.1 Kesimpulan
1. Media yang digunakan adalah NB dan PDA
2. Teknik pemisahan tersebut disebut isolasi yang disertai dengan pemurnian
3. Beberapa teknik isolasi mikrobia yang biasa dilakukan adalah Spread plate
(agar tabur ulas), Pour plate (agar tuang), streak (goresan), goresan
sinambung, goresan T, dan goresan kuadran
4. Pada praktikum kali ini kami menggunakan ikan yang telah diolah yaitu ikan
tongkol, ikan lele, ikan kembung dan ikan kakara
5. Mikroba jarang terdapat di alam dalam keadaan murni.

4.2 Saran
Semoga kedepannya media yang digunakan untuk pengembangbiakan
mikroorganisme lebih banyak lagi dan sampelnya pun beragam.
V. Daftar Pustaka
Dianty Rosirda Dewi Kurnia.2015. Isolasi Mikroorganisme. Jurnal Fluida.
Volume 11 (1).
Gabriela Christy Sabbathini.2017. Isolasi dan Identifikasi Bakteri. Jurnal Biologi.
Volume 6 (1).
Novarina Iraning Handayani.2016. Isolasi Bakteri. Jurnal Riset. Volume 7 (1).

Anda mungkin juga menyukai