Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI I 

ISOLASI DAN INOKULASI

Dosen Pengampu : 

Dra. Mega Mirawati, M.Biomed

Disusun oleh:

Andini Salsabilla Maharani

(P3.73.34.2.21.007)

PRODI D – IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2021/2022
A. JUDUL PRAKTIKUM 
Isolasi dan Inokulasi

B. TUJUAN
1. Untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi
mikroba yang murni
2. Untuk memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi
3. Untuk mengetahui peran mikroorganisme dalam proses inokulasi

C. PRINSIP 
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni

D. PENDAHULUAN 
Mikroorganisme dapat berkembang baik secara alami atau secara
buatan.Substrat yang digunakan manusia dalam hal mengembangkan dan
menumbuhkan mikroorganisme disebut media. Untuk itu harus dipahami jenis-jenis
nutrien yang diisyaratkan baik oleh bakteri dan lingkungan fisik yang menyediakan
kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Alat yang digunakan dalam
perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu, supaya mikroorganisme yang
tidak diinginkan tidak tumbuh sehingga menghambat proses pertumbuhan dari
mikroorganisme.Dalam hal teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana
untuk memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara
serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan
mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang masih murni. Inokulasi adalah
pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama dengan tingkat
ketelitianyang sangat tinggi. Agar biakan bakteri dapat dibuat maka alat yang
digunakan harus disterilisasi sebelumnya. Sterilisasi merupakan suatu proses
dengan tujuan untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda.
Pencemaran biasanya berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme.Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati
dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pada praktikum
ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk
mempelajari mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Identifikasi biakan
mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi
pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik untuk
mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali.Identifikasi
biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa
terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme dilakukan dengan teknik aseptik
untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulangkali. Dalam
pencemaran yang dapat mengandung mikroorganisme.

E. ALAT DAN BAHAN 


Alat dan Bahan :
1. Kawat ose
2. Lampu bunsen
3. Agar miring
4. Agar cair
5. Cawan petri
6. Biakan bakteri
7. Rak tabung

F. CARA KERJA

1. Teknik gore 
a) Siapkan alat dan bahan inokulasi
b) Bakar kawat ose dan dinginkan
c) Sentuhkan ujung ose pada koloni bakteri
d) Goreskan ose pada permukaan lempeng nutrien secara kontinyu, putar
cawan petri dan oles kembali pada permukaan yang kosong. (jangan
biarkan ujung olesan bakteri yang menempel satu sama lain)
e) Setelah semua permukaan cawan petri sudah dioles, bakar kembali
ose
f) Inkubasikan

2. Biakan pada agar miring


a) Siapkan media agar miring dan biakan bakteri
b) Bakar kawat ose, dan sentuhkan ujung kawat ose pada koloni bakteri
c) Goreskan ose pada permukaan agar miring secara zigzag
d) Bakar ose dan bakteri diinkubasi

3. Biakan pada media cair


a) Siapkan alat dan bahan inokulasi
b) Bakar kawat ose, miringkan media cair dan sentuhkan ujung ose pada
permukaan media yang miring, jangan aduk ose dengan media cair, cukup
oleskan saja ose di ujung media cair.

G. HASIL

1. Isolasi pada media MCA

Bentuk : bulat

Warna : putih

Ukuran : sedang

Tepian : rata

2. Inokulasi

MEDIA Hasil Kesimpulan


TSIA Kuning/asam ,
H2S (-)
Gas (+)
SIM ( semi solid )
Sulfit: -
Indol : +
Motility : +

Media Cair (agar


pepton) (+) Positif terdapat
kekeruhan

Media SCA
(+) positif perubahan
warna menjadi biru

H. PEMBAHASAN

Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan mikroba yang berasal dari


lingkungan dan membuahkannya sebagai kultur murni dalam suatu medium. Proses
pemindahan mikroba dari medium lama ke medium baru harus dilaksanakan secara
teliti dan aseptis (bebas dari kontaminan mikroorganisme lain). Maka perlu diketahui
bahwa sebelum proses inokulasi berlangsung alat-alat dan medium yang dipakai
harus steril. Selain itu, mikroba tidak memiliki ciri anatomi yang nyata, dan bisa
diidentifikasi didasarkan pada morfologi, sifat biakan dan sifat biokimiawi. 
(DWIJOSEPUTRO, 1998)
Pentingnya praktikum inokulasi dilakukan adalah untuk mengetahui dengan
jelas bagaimana cara memisahkan mikroba untuk memperoleh biakan murni atau
satu jenis mikroba saja. Dan memberikan kita pengetahuan mengenai teknik-teknik
penggoresan yang dapat digunakan dan jenis dari penggoresan tersebut.
Inokulasi adalah pemindahan bakteri dari media lama ke media baru dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. Selain itu inokulasi juga merupakan teknik memisahkan koloni
bekteri ke media lain agar mempermudah identifikasi bakteri.  (Ghoni, 2013)
Di lingkungan sekitar kita tidak ada bakteri yang hidup sendiri terlepasa dari
spesies lainnya. Di laboratorium, supay akita hanya mendapat satu spesies saja
dalam suatu biakan campuran menjadi biakan murni memerlukan teknik-teknik
tertentu untuk mengisolasi. Populasi campuraan menjadi populasi satu sel.
Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium baru harus 
diusahakan menggunakan alat dan bahan steril, salah satunya adalah
mempersiapkan ruangan yang bersih, kering dan beba angin. Sebaiknya melakukan
inokulasi di suatu kotak berkaca. Dan kawat inokulasi sebaiknya terbuat dari nikrom
atau platina. 
Ada beberapa metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis
medium tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk dengan jaum
ose. Pada medium agar miring dilakukan metode gores dengan menggunakan loop
ose. Pada medium petridisk, dapat digunakan metode streak plate (metode gore),
pour plate (metode tuang), atau spread plate (metode sebar) (Oetomo, 1990). 

 Metode-metode inokulasi
1. Spread plate  (cara tebar/sebar)
Merupakan teknik isolasi dengan cara menginokulasi kultur mikroba dengan cara
dipulas atau disebar pada permukaan media agar padat. Metode ini dilakukan
dengan cara mengencerkan biakan kultur mikroba.
2. Metode gores
Dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba
pada media agar padat.
3. Pour plate (cara tabur)
Teknik inokulasi medium agar yang sedang cair pada tempratur 45-50 C dengan
suspensi bahan yang mengandung mikroba, dan menuangkannya ke dalam cawan
petri steril.
4. Pembiakan lapangan 
Teknik ini dilakukan dengan cara membasahi seluruh permukaan agar dengan
suspensi kuman. Teknik ini biasanya digunakan untuk uji kepekaan antibiotika dan
uji jenis kuman dengan bakteriofag.
5. Pembiakan agar miring
Teknik inokulasi bakteri pada permukaan miring menggunakan cara
gores/menggoreskan
6. Pembiakan dengan kutukan
Dengan cara menusukan ose pada permukaan agar tegak
7. Biakan cair
Dilakukan dengan cara mencelupkan ose ke dalam wadah yang berisi media cair.

I. KESIMPULAN

Isolasi dan inokulasi koloni bakteri dilakukan menggunakan metode gores


atau streak plate dengan goresan sinambung pada media Mac Conkey Agar (MCA).
Pada metode gores, kawat ose akan digoreskan secara perlahan ke permukaan
medium, hal tersebut dilakukan agar hanya sel – sel bakteri tunggal yang terlepas
dari ose dan menempel ke medium. Setelah melakukan penanaman bakteri dengan
metode gores, medium diinkubasi di dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 96
jam agar suhu dan kelembaban tetap terjaga selama masa inkubasi bakteri
sehingga bakteri dapat tumbuh dengan baik. Setelah diinkubasi, koloni bakteri akan
tumbuh dan dapat diamati morfologinya secara langsung. 

Percobaan isolasi dan inokulasi ini dilakukan pula menggunakan media SIM
(Semi Solid Microbiology) dengan ditambahkannya kofak yang hasilnya
menunjukkan terbentuknya cincin merah yang berarti indol positif (+). Selain itu,
digunakan pula media cair dengan pepton yang hasilnya menjadi lebih keruh, hal
tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan sebuah bakteri. Percobaan dilakukan
pula pada media TSIA.  Media yang sebelumnya berwarna merah berubah menjadi
berwarna kuning karena memfermentasi 3 gula. Pada media sitrat, akan berwarna
biru jika terbukti positif (+) dan akan berwarna hijau jika terbukti negatif (-). 
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/42433092/Lapend-Inokulasidocx/

https://www.ruangguru.com/blog/serba-serbi-inokulasi-bakteri

Mengetahui,
Bekasi, 22 Mei2022

Dosen Pengampu I Praktikan

Dra. Mega Mirawati, Andini Salsabilla


M.Biomed

Anda mungkin juga menyukai