Oleh :
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempelajari mikroba merupakan dengan
mengidentifikasinya. Terdapat empat tahapan yang dilaksanakan apablia hendak melakukan
identifikasi mikroba, yaitu inokulasi, inkubasi, isolasi dan terakhir adalah identifikasi. Dari
empat tahapan dilakukan secara sistematis agar mikroba dapat teridentifikasi. Pemanfaatan
mikroganisme dalam bidang teknologi semakin banyak digunakan dalam menghasilkan
berbagai produk seperti bahan pangan, industri, pertanian, obat-obatan dan lainya. Pemilihan
mikroganisme yang tepat untuk suatu tujuan tertentu dan pemanfaatan mikroganisme secara
maksimal perlu didukung oleh sesuatu metode isolasi dan identifikasi. Mikroorganisme
dalam alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini dapat sangat kompleks
artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda. Mungkin pula
terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat umumnya sama
(Mulyono, 1992).
Media yang digunakan dalam melakukan isolat adalah media yang mengandung
senyawa-senyawa hara yang penting untuk pertumbuhan mikroba. Media juga harus
memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan seperti tekanan osmosis, oksigen dan
lainya. Media pada pertumbuhan dibagi menjadi dua yaitu media padat dan media cair.
(Sutedjo,1996).
Isolasi adalah metode yang digunakan untuk memindahkan atau memisahkan mikroba
tertendu dari suatu lingkungan, sehingga akan diperolehnya kultur murni atau biakan murni.
Kultur murni ini merupakan kultur sel-sel mikroba yang memiliki asal dari pembelahan satu
sel tunggal. Cara yang dilakukan untuk melakukan isolasi mikroganisme antara lain adalah
goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara
pengenceran (dilution plate) serta micromanipulator. Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri
dalam biakan murni yaitu, cara pengenceran, cara penuanagan, cara penggesekan, atau
penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan. Masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan (Waluyo, 2007).
Koloni dari suatu mikroganisme memiliki jenis yang berbeda-beda, yaitu koloni yang bulat, ada
yang memanjang, ada yang memiliki tepi merata, dan ada pula tepi yang tidak rata. Terdapat koloni yang rata
dengan permukaan medium ada pula yang memiliki permukaan timbul diatas permukaan medium. Koloni
yang berdasarkan dari wajah permukaan, ada koloni yang memiliki permukaanya mengkilat ada pula yang
permukaanya suram. Koloni berdasarkan warna kebanyakan koloni bakteri dengan warna keputihan atau
kekuning-kuningan, akan tetapi juga koloni kemerah-merahan, coklat, jingga, biru, hijau dan ungu. Koloni
dengan kepekaan ada koloni berdasarkan kepekaan, ada pula koloni yang lunak seperti lendir. Dan terakhir
ada pula yang lunak menyerupai mentega yang keras dan kering. (Dwidjoseputro, 2005).
Menurut Pelczar dan Chan pada tahun 1986, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
mengisolaso mikroganisme pada medium agar lempeng, diantaranya ialah metode cawan gores atau biasa
disebut dengan (streak plate), metode cawan tuang (pour plate), dan metode cawan sebar (spread plate).
inokulum digoreskan dipermukaan medium padat pada cawan petri menggunakan loop ose.
Mikroganisme yang nantinya akan tumbuh menjadi koloni-koloni yang dapat dilihat pada garis-garis
goresan yang telah dibuat.
inokulum berbentuk cair dituangkan ke cawan petri. Setelahnya medium agar yang
masih cair dituangkan juga ke cawan petri tersebut. Keduanya kemudian dicampurkan
dengan menggeser cawan petri yang sudah ditutup dengan pola angka delapan.
Mikroorganisme nantinya akan tumbuh menjadi koloni yang tersebar pada permukaan
medium agar yang telah memadat.
Bahan
- Kuah bakso
- Nutrien agar
- PDA
- Alkohol 70 %
B. Cara Kerja
A. Hasil
-elevasi : cembung
B. Pembahasan