DISUSUN OLEH :
Nama : Elfrisa Hanun Adani
NPM : 2013210066
Kelompok :3
DISUSUN OLEH :
Catrin Seplinda ( 2016210041)
Atika Puti Widyana (2016210032)
Daniel Budi Wicaksono (2016210053)
Devita (2016210059)
Kelompok 2
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemindahan kultur bakteri dari satu media ke media lainnya bertujuan untuk
penanaman mikroba. Hal yang harus diperhatikan adalah faktor nutrisi serta
kebutuhan akan oksigen, karena ada mikroba yang membutuhkan oksigen (aerob)
dan ada mikroba yang tidak butuh oksigen (anaerob). Dengan berbagai teknik
inokulasi kita akan coba mengetahui teknik mana yang paling tepat dan paling baik
untuk pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme. Inokulasi dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah
kegiatan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril
sebelum digunakan. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-
hati agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam
pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Teknik transfer aseptis adalah suatu metode atau teknik di dalam memindahkan
atau mentransfer kultur bakteria dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis agar
tidak terjadi kontaminasi oleh mikroba lain ke dalam kultur. Teknik transfer aseptis
ini sangat esensial dan kunci keberhasilan prosedur mikrobal yang harus diketahui
oleh seorang yang hendak melakukan analisis mikrobiologi. Teknik ini meliputi
Inoculating (inokulasi), pipetting (mentransfer dengan pipet), dan alcohol flaming
(mentransfer dengan forsep yang dibakar dengan alkohol). Beberapa teknik dasar di
dalam analisa mikrobiologi yang harus diketahui, meliputi : Agar Slants (agar
miring), Teknik Pour Plate (lempeng tuang), Spread Method (teknik sebar), Teknik
Streak Plate (lempeng gores), Stab Method (teknik tusuk).
B. Permasalahan
1. Apakah yang dimaksud dengan transfer aseptis ?
2. Bagaimana cara menginokulasikan media agar (padat) dan media kaldu (cair) ?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mempelajari teknik pemindahan kultur bakteri pada berbagai media
seperti agar tegak, agar miring, agar lempeng, dan media cair.
2. Untuk dapat membuat pemisahan bakteri untuk mendapatkan suatu koloni bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan :
Kultur biakan miring isolat bakteri dan jamur
Kultur biakan cair isolat bakteri
Media steril cair
Media steril miring
Media steril dalam cawan.
B. Cara kerja
Inoculating dengan jarum Ose :
1. Jarum Ose dibakar sampai berpijar merah.
2. Tabung reaksi yang berisi kultur biakan diambil dan dibuka tutupnya.
3. Bibir tabung dibakar sambil diputar.
4. Jarum Ose segera dimasukkan dan jangan sampai menyentuh dinding
tabung.
5. Jarum dikeluarkan, bibir tabung kemudian dibakar kembali dan segera
ditutup.
6. Tabung reaksi lain yang berisi media steril diambil, bibir tabung dibakar
kemudian jarum ose dimasukkan.
7. Jarum dikeluarkan dan bakar kembali bibir tabung lalu ditutup.
Teknik Stab :
1. Jarum Ose yang lurus dibakar sampai berpijar merah, lalu tabung reaksi
yang berisi kultur biakan diambil dan dibuka tutupnya, dan bibir tabung
dibakar sambil diputar.
2. Jarum Ose segera dimasukkan dan diambil media bakterinya, lalu jarum
dikeluarkan.
3. Bibir tabung kemudian dibakar kembali dan seger ditutup.
4. Tabung reaksi lain yang berisi media agar tegak steril diambil, bibir tabung
dibakar kemudian jarum ose ditusukkan ditengah-tengah media agar.
5. Lalu jarum dikeluarkan dan bakar kembali bibir tabung lalu ditutup.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum :
Kumlah
Nama Media Jenis Media Metode Inokulasi Gambar Keterangan
Koloni
1.Stab 1.Tumbuh Mikroba TBUD
Agar Tegak
2.Stab 2.Tumbuh Mikroba
1.Bentuk TBUD
1.Gores Echinulate
Agar Miring
2.Gores 2.Bentuk
Echinulate
1.Cawan 4; Tidak TBUD
tumbuh
Nutrient Agar 2.Cawan 1-3:
Tumbuh
Terlampir Bentuk: Bulat
Agar Lempeng GORES
Tepi: Lengkung
Elevasi: Naik
Ukuran : Pinpoin
Pigmen: Kuning
Keruh
1.Inokulasi 1.Endapan TBUD
Kaldu Pepton Cair
2.Inokulasi 2.-
PDA Agar Tegak - - TBUD
Pembahasan :
Catrin Seplinda (2016210041)
Hasil pengamatan diperoleh satu cawan/ lempeng yang tidak didapati adanya
perumbuhanmikroba. Hal ini terjadi karena kurang lamanya penidnginan jarum ose
yang telah disterilkan dengan pemijaran, sehingga mikroba yang diambil yaitu
Staphylococcus aureus menjadi mati di jarum ose yang suhunya terlalu panas. Hasil
pengamatan diperoleh 1 cawan/ lempeng yang tidak didapati adanya prtumbuhan
mikroba. Hal ini dapat disebabkan karna kurang lamanya pendinginan jarum ose yg
telah disterilkan dgn pemijaran, sehingga mikroba yg di ambil yaitu staphylococus
aureus menjadi mati di jarum ose yang suhu nya terlalu panas. Pengerjaan pertumbuhan
bakteri ini dilakukan dalam ruangan khusus yang di namakan LAF (Laminar Air Flow)
yang merupakan meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman.Alat
ini bekerja dengan meniupkan udara steril secara terus menerus melewati tempat kerja
sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam
media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang
ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar
melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air
Filter), dengan menggunakan blower.
Devita (2016210059)
Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada agar tegak merata pada bagian
permukaan hingga dasar tabung . Karena bakteri tersebut bersifat aerob sehingga
bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen sehingga pertumbuhan bakteri lebih
banyak tumbuh di atas permukaan media tegak. Pada saat inokulasi, dilakukan di dalam
LAF (laminar air flow)karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat
kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh
kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman, sehingga kontaminasi udara dapat
diminimalkan
BAB V
KESIMPULAN
A. Teknik transfer aseptis adalah teknik pemindahan kultur bakteri dari suatu media ke
media lain. Dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu teknik streak, stab, pour-
plate dan spread.
B. Terdapat pertumbuhan yang positif dari setiap media hasil inokulasi, menunjukkan
bahwa inokulasi dan transfer mikroba berhasil untuk dilakukan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Cappucino-Sherman, Microbiology - A Laboratory Manual, Eight Edition, A Book, 23-
25
Jeffrey C. Pommerville, Alcamo's Laboratory Fundamentals of Microbiology, USA, 5-
10
www.chem-is-try.org