Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
TOKSIKOLOGI

Tanggal praktikum : 25 November 2022


Kelas B / Kelompok 7
Nama Anggota :
1. Julia Maharani (2021130062)
2. Adnan Hasyim (2021130063)
3. Eka Wahyuni N. (2021130064)
4. Danisa maudy L.D.N (2021130065)
5. Bryna mytra A. (2021130066)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2022
I. JUDUL
Toksikologi
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa akan memperoleh gambaran cara merancang percobaan untuk
mendapatkan nilai ED50 sebagai molekul dari percobaan LD50
2. Mahasiswa memahami konsep indeks terapi (TI) dan cara penerapannya.

III. TEORI PERCOBAAN


Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh negative toksikan
pada makhluk hidup. Toksikan yaitu bahan/agen yang dapat menimbulkan respon
negative pada sistem biologi. Efek negative yang dimakasud yaitu suatu
perubahan biologi (fisiologi) yang tidak normal dari makhluk hidup. Uji toksisitas
akut merupakan suatu pengujian untuk mendeteksi gejala ketoksikan yang
mungkin muncul pada manusia dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan
uji secara oral dalam dosis tunggal atau dosis berulang yang diberikan dalam
waktu 24 jam kemudian diamati selama 14 hari. Prinsip uji toksisitas akut yaitu
sediaan uji pada beberapa tingkatan dosis tertentu diberikan kepada beberapa
kelompok hewan uji dengan satu dosis per kelompok dan selanjutnya dilakukan
pengamatan gejala ketoksikan atau adanya kematian. Tujuan dari pengujian ini
yaitu untuk mendeteksi adanya toksisitas intrinsik suatu zat, menentukan organ
sasaran, kepekaan spesies, memperoleh informasi efek toksik setelah pemaparan
zat, memperoleh informasi awal untuk penetapan tingkat dosis, menentukan uji
toksisitas selanjutnya, serta memperoleh nilai LD50 suatu bahan (BPOM RI,
2014)
Nilai LD50 merupakan dosis yang menimbulkan efek mematikan pada 50%
hewan uji, dengan kesimpulan bahwa semakin besar LD50 suatu obat maka
semakin aman obat tersebut. dapat juga mengklasifikasikan potensi suatu zat
berdasarkan toksisitas relatifnya. Organ pengujian ketoksikan yaitu organ hati,
ginjal. Uji toksisitas menggunakan hewan uji sebagai model berguna untuk
melihat adanya reaksi biokimia, fisiologik dan patologik pada manusia terhadap
suatu sediaan uji. Hasil dari uji toksisitas tidak dapat digunakan secara mutlak
untuk membuktikan keamanan sediaan pada manusia.
Faktor-faktor yang menentukan hasil uji toksisitas secara in vivo dapat
dipercaya adalah: pemilihan spesies hewan uji, galur dan jumlah hewan; cara
pemberian sediaan uji; pemilihan dosis uji; efek samping sediaan uji; teknik dan
prosedur pengujian termasuk cara penanganan hewan selama percobaan.

IV. BAHAN DAN ALAT


• Alat
- Suntikan
- Spidol
- Papan kawat
- Kotak mencit
• Bahan
Urethan dosis maksimum 1,8g/kg dengan pemberian dosis kelipatan 2:
> Dosis 1 : 225 mg/kg
> Dosis II : 450 mg/kg
> Dosis III : 900 mg/kg
> Dosis IV : 1800 mg/kg

V. CARA KERJA
1. Ditimbang mencit dan ditandai denhan nomor 1-4 untuk setiap kelompok
2. Dihitung volume penyuntikan dengan bobot mencit, di injeksikan secara i.p
3. Diamati perilaku hewan : amati terjadinya reaksi (respon) dan penyuntikan
(waktu). Waktu eksitasi, Waktu hypnotis, Rima denyut jantung tiap perlakuan dan
sesudah penyuntikan
4. Dibuat sebuah tabel dan hitung ED⁵⁰ obat otot menurut responnya
5. Bila terjadi eksitasi dan hypnotis pada dosis III dan IV bedakan apakah perbedaan
waktu itu nyata atau tidak dengan uji student's test (n:4), dan kelompok I dan II

VI. DATA PENGAMATAN


VII. ANALISA DATA

LD50 dihitung menggunakan rumus berikut:

Log LD50 = Log D + d(f+1)

D = dosis terkecil yang digunakan


D = logaritma kelipatan
F = Faktor dalam tabel R
𝛿f = dicari pada tabel R

• Menentukan nilai LD50 (g/kg BB)


Log LD50 = Log 225 + Log 2 (1,00000+1)
= 2,3521 + 0,3010 (2,00000)
= 2,9542 mg/20 g BB
• Menentukan sebaran nilai LD50 (g / kg BB)
LD50 = Log LD50 ± 2d.𝛿 f
= 2,9542 ± 2 (Log 2) (0,28868)
= 2,9542 ± 0,1739
Sebaran
899,9119 ± 1,4924
( 898,4195 – 901,4043mg / 20g BB) g/kg

44,9209 – 45,0702 g / kg = Praktis tidak toksis


VIII. PEMBAHASAN

- Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memberi informasi mengenai


derajat bahaya sediaan uji tersebut bila terjadi pemaparan pada manusia,
sehingga dapat ditentukan dosis penggunaannya demi keamanan manusia. Uji
toksisitas terdiri atas 2 jenis yaitu : uji toksisitas umum (akut,
subakut/subkronis, kronis) uji toksisitas khusus (teratogenik, mutagenik dan
karsinogenik)
- uji toksisitas adalah suatu uji untuk menentukan: (a) potensi suatu senyawa
sebagai racun, (b) mengenali kondisi biologis/lingkungan munculnya efek
toksik dan (c) mengkarakterisasi aksi/efek.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas tersebut terdiri dari faktor yang
berhubungan dengan bahan pencemar (fisika-kimia) misalnya konsentrasi,
suhu, pH, salinitas, dan kesadahan. dan faktor yang berhubungan dengan
organisme (biotik).
- Data ED50 adalah dosis efektif yang menghasilkan respons tertentu pada
50% hewan coba dalam kelompok. Nilai ED50 berbeda-beda untuk setiap
cara pemberian. Bila responya adalah kematian, maka ED50 menjadi LD50
atau dosis kematian untuk 50% hewan coba.
- Data LD50 yang diperoleh digunakan untuk menentukan potensi ketoksikan
akut senyawa relatif terhadap senyawa lain dan dapat digunakan untuk
memperkirakan takaran dosis uji toksikologi lainnya
- Pada praktikum kali ini data yang didapat untuk dosis obat A (mg / 20kg)
yang pertama 225 dengan jumlah hewan uji yang mati tiap kelompok 0/4,
yang kedua 450 dengan jumlah hewan uji yang mati 0/4, ketiga 900 dengan
jumlah 2/4 dan 1800 dengan jumlah 4/4

IX. KESIMPULAN

KESIMPULAN HASIL

Log LD50 2,9542 mg/20g BB

Sebaran Nilai LD50 44,9205-45,0702 g/kg

Kategori Toksisitas Praktis tidak toksis


X. PUSTAKA

- Penny K. Lukito.2020. peraturan badan pengawas obat dan makanan


tentang pedoman uji toksisitas praklinik secara in vivo,Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Jakarta.

- L. Meily Kurniawidjaja, Fatma Lestari, Mila Tejamaya, Doni Hikmat


Ramdhan,2021. Buku Konsep Dasar Toksikologi Industri, Universitas
Indonesia,Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai