1.2 Tujuan:
Praktikum ini bertujuan mengamati morfologi sel bakteri dan fungi dengan
menggunakan mikroskop.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi
Menurut Nurhidayanti et al. (2015), pengamatan morfologi terbagi dua yaitu,
meliputi pengamatan morfologi sel dan pengamatan morfologi koloni. Pengamatan
morfologi sel secara mikroskopik dilakukan pada saat pewarnaan gram, sedangkan
pengamatan morfologi koloni dilakukan setelah mendapatkan biakan murni.
Pengamatan ini meliputi warna, permukaan koloni (halus, kasar), bentuk (form),
tepian koloni (margin), dan elevasi. Pengamatan morfologi mikrob tanah salah
satunya pada bakteri dan fungi perlu dilakukan dengan mengamati hifa, warna dan
bentuk spora serta ada tidaknya sekat pada hifa. Bentuk bakteri yang ada di alam
bisa berupa kokus, spiral, basil (batang) maupun koma yang membentuk suatu
koloni. Elevasi pada bakteri dan fungi dapat dilihat dari isolatnya, biasanya
berbentuk datar, cekung, cembung, pulvinate, umbanate atau plateau. Bentuk
koloni bakteri dan fungi bisa irregular, regular, bulat (circular) atau rhizoid
(Sabdaningsih et al. 2013).
1. Sekop 2. Ember/wadah/gelas
3. Pengaduk
piala
Perbesaran : 400 ×
Sumber :
Tanah dari mycocosm.jgi.doe.gov
kebun
Sumber :
biodiversitas.mipa.uns.ac.id
Tari dari
lapangan Sumber : jurnal.untan.ac.id
rumput
Sumber : Researchget.net
Bakteri 10-6 Basil -
Tanah di
bawah Sumber :
tumpukkan p2k.unhamzah.ac.id
sampah
Perbesaran : 1000 ×
Sumber :
mycology.adelaide.edu.au
5.2 Saran
Saran untuk praktikum ini semoga kita dapat memahami atau mengerti
mengenai pengetahuan mendalam tentang biologi tanah. Sehingga kita
mendapatkan pengetahuan yang luas. Harapan saya dapat terjun langsung untuk
melakukan praktikum, namun jika tidak memungkinkan dapat melaksanakannya
secara offline dengan menyaksikan video tutorial untuk menunjang perkuliahan
serta mewakili informasi yang seharusnya didapatkan saat praktikum langsung di
laboratorium. Jika melakukan praktikum secara langsung yaitu dalam melakukan
prosedur praktikum alangkah lebih baik jika melakukannya dengan hati-hati,
dilakukan dengan steril, dari alat hingga lingkunganya. Tujuannya agar
mendapatkan hasil pengamatan yang baik dan tidak terkontaminasi sehingga
menendapatkan hasil yang sesuai dengan literatur lain, serta diperlukannya
penelitian yang lanjut mengenai mengindentifikasi morfologi bakteri dan fungi
guna menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyanti E, Putri DH. 2020. Precision of enumeration technique for count of the
number of bacterial cells with the spread plate method. Serambi Biologi
[diunduh 2021.09.14]; 5 (1): 7-10.
DOI: http://dx.doi.org/10.24036/5768RF00.
Anggraeiny Y, Nazip K, dan Santri DJ. 2017. Identifikasi fungi Mikoriza
Arbuskula (FMA) pada rhizosfir tanaman di kawasan revegetasi lahan
penambangan timah di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dan
sumbangannya pada pembelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan IPA. Palembang, Indonesia. Palembang: Smantic
Scholar. hlm 391-403.
Artama T. 2011. Dasar-dasar praktikum mikrobiologi. Jakarta (ID): Universitas
Terbuka.
Arini LDD. 2017. Pemanfaatan bakteri baik dalam pembuatan makanan
fermentasi yang bermanfaat untuk kesehatan. Jurnal Biomedika [diunduh
2021.09.14]; 10(1):1-11.
Fajriyanti AR. 2020. Penelusuran dan isolasi fungi tanah muara sungai desa
kilensari kecamatan panarukan serta skrining aktivitas antibakteri terhadap
Pseudomonas aeruginosa [skripsi]. Bogor (ID): Universitas Jember.
Fitri, L dan Y. Yasmin. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi : Biologi Edukasi [diunduh
2021.09.15]; 3(2): 20- 25.
Hartanti DAS. 2020. Isolasi bakteri endofit pelarut fosfat pada tanaman padi Oryza
sativa. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan [diunduh 2021.09.19];
13(1): 8-14. DOI: https://doi.org/10.36456/stigma.13.1.2417.8-14.
[INVAM] International Culture Collection of (Vesicular) Arbuscular Micorrhizal
Fungi. 2017. Arbuscular Mycorrhizal Fungi. West Virginia University.
Istigfainah L. 2018. Identifikasi dan karakterisasi Mikoriza pada tegangan Gmelina
arborea [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin.
Jaelani, Irwan. 2014. Bakteri asosiasi pada Karang Pachyseris sp. yang terinfeksi
penyakit BBD (Black Band Disease) di perairan Pulau Barrang Lompo
[skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin.
Kurnia, Gusmiaty dan Larekeng SH. 2019. Identifikasi dan karakterisasi Mikoriza
pada tegakan nyatoh Palaqium sp. Jurnal Perennial [diunduh 2021.09.13].
15(1): 51-57. DOI: https://doi.org/10.24259/perennial.v15i1.6850.
Marista E, Khotimah S, Linda R. 2013. Bakteri pelarut fosfat hasil isolasi dari tiga
jenis tanah rizosfer tanaman pisang nipah (Musa paradisiaca var. nipah)
di Kota Singkawang. Jurnal Protobiont [diunduh 2021.09.18]; 2(2): 93-
101. DOI: http://dx.doi.org/10.26418/protobiont.v2i2.2749.
Nurhidayati S, Faturrahman, Ghazali M. 2015. Bakteri patogen yang bersosialisasi
dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) bergejala penyakit ice-ice. Jurnal
Sains Teknologi dan Lingkungan [diunduh 2021.09.12]; 1(2): 24-30.
DOI: 10.29303/jstl.v1i2.53.
Pulungan AS. 2015. Biodiversity of Mikoriza in Red Pepper Rhizosfer. Jurnal
Biosains [diunduh 2021.09.19]; 1(3):125-129
Putri YW, Putra AE, Utama BU. 2018. Identifikasi dan karakteristik bakteri asam
laktat yang diisolasi dan vagina wanita usia subur. Jurnal Kesehatan
Andalas [diunduh 2021.09.15]; 7(3): 20-25.
DOI: https://doi.org/10.25077/jka.v7i0.864.
Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman, SA, Minorsky P.V, Jackson RB.
2014. Campbell biology. Boston: Pearson.
Sabdaningsih A, Budiharjo dan Kusdiyantini E. 2013. Isolasi dan morfologi koloni
bakteri isolasi alga merah (Rhodophyta) dan Perairan Kutuh Bali. Jurnal
Akademika Biologi [diunduh 2021.09.15]; 2(2): 11-17.
Saragih D. 2014. Enumerasi bakteri di tanah gambut pada beberapa macam tipe
penggunaan lahan. [skripsi]. Riau (ID): Universitas Islam Negri Sultan
Sarif Kasim Riau.
Sari IJ, Putra AP, Hartono A, Tanzil AW, Wahyu D, Stefanie, Viktaria V, Yoshua,
Kantana N. 2017. Identifikasi jenis mikroorganisme pada tanaman kurma di
Kawasan Tangerang. Biospecies [diunduh 2021.09.19]; 10(2): 67-72.
Sari RR, Ermavitalini D. 2014. Identifikasi mikoriza dari lahan Desa
Cabbiya, Pulau Poteran, Sumenep Madura. Jurnal Sains dan Seni Pomits
[diunduh 2021.09.17]; 3(2): 67-70. DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6871.
Utobo, EB, E.N. Ogbodo, A.C. Nwogboga. 2011. Techniques for Extraction
and Quantification of Arbuscular Mycorrhizal Fungi. Jurnal Internasional
[diunduh 2021.09.15]; 2(2): 68-78/
Wardika CM, Hadisutrisno B dan Widada J. 2015. Potensi jamur mikoriza
arbuskular unggul dalam peningkatan pertumbuhan dan kesehatan bibit
tebu (Saccharum officinarum L.) Jurnal Ilmu Pertanian [diunduh
2021.09.18]; 18(2): 84-91. DOI: https://doi.org/10.22146/ipas.9088.
Waluyo, Lud. 2011. Mikrobiologi Umum. Malang (ID): UMM Press.
Widayati E. 2013. Pentingnya keragaman fungsional organisme terhadap
produktivitas lahan. Jurnal Tekno Hutan Tanaman [diunduh 2021.09.17];
6(1): 29-37.
Zahidah, D. dan Maya, S. 2013. Isolasi karakterisasi dan potensi bakteri aerob
sebagai pendegradasi limbah organik. Jurnal Sains dan Seni Pomits
[diunduh 2021.09.18]; 2(1): 2337-3520.
DOI: 10.12962/j23373520.v2i1.2589.
Zulfan S, Yepi K, Dedi A. 2013. Faktor Kontaminasi bakteri E.coli pada makanan
jajanan di lingkungan kantin sekolah. Jakarta (ID): Raja Grafindo
Persada.
LAMPIRAN
Gambar 4. Salah satu bentuk Gambar 5. Salah satu bentuk Gambar 6. Salah satu bentuk
spora Mikoriza sp. (Glomus) spora Mikoriza sp. (Paraglomus) spora Mikoriza sp. (Gigaspora)
(Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017)
Gambar 7. Salah satu bentuk Gambar 8. Salah satu bentuk Gambar 9. Salah satu bentuk spora
spora Mikoriza sp. (Scutellospora) spora Mikoriza sp. (Acaulospora) Mikoriza sp. (Entrophoospora)
(Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017)
Gambar 10. Salah satu bentuk spora Gambar 11. Salah satu bentuk spora Gambar 12. Salah satu bentuk spora
Mikoriza sp. (Archaeospora) Mikoriza sp. (Funneliformis) Mikoriza sp. (Ambispora)
(Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017)
Gambar 13. Salah satu bentuk spora Gambar 14. Salah satu bentuk spora
Mikoriza sp. (Septoglomus) Mikoriza sp. (Dentiscutata)
(Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017)
Gambar 15. Salah satu bentuk spora Gambar 16. Salah satu bentuk spora Gambar 17. Salah satu bentuk
Mikoriza sp. (Rhizophagus) Mikoriza sp. (Racocetra) spora Mikoriza sp. (Glomus)
(Sumber : INVAM 2017) (Sumber : INVAM 2017) (Sumber : Sari et al. 2017)