Politik Pertanian (FPA 401) Dosen : Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, MS.
Asisten :
1. Cindy Puspita Sari (A14190011)
2. Said Arsandi (A24190069)
B. Modal Sosial
Dalam definisi awal, modal sosial diidentifikasi dengan “sifat-sifat organisasi
sosial, seperti kepercayaan, norma-norma, dan jaringan yang dapat memperbaiki
efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan yang terkoordinasi” (Putnam
1993). Istilah modal sosial dikemukakan pertama kali oleh Lyda Judson Hanifan
(1916) yang meneliti sebab-sebab keberhasilan seorang kepala sekolah dalam
mengembangkan pendidikan di Amerika Serikat. Modal sosial, seperti ditulis Hanifan
dalam buku berjudul The Rural School Community Centre, bukanlah kekayaan atau
uang, tetapi berupa kemauan baik, rasa bersahabat dan kerjasama erat yang
membentuk kelompok sosial, baik di dalam sekolah maupun lingkungan sekitar
sekolah. Hasilnya, kemajuan tidak hanya dicapai oleh anak didik dalam bidang
akademik tetapi juga oleh warga di sekitar sekolah dalam berbagai aspek kehidupan.
Sayang istilah modal sosial kemudian dilupakan orang selama 70 tahun. Baru pada
dua dekade terakhir ini, konsep modal sosial menjadi pembicaraan hangat.
Penelitian Santoso (2020) menyatakan bahwa, modal sosial adalah penting
bagi efisiensi fungsi perekonomian modern, dan menjadi syarat penting bagi
demokrasi liberal yang stabil. Modal sosial merupakan komponen kultural dari
masyarakat modern, yang dalam banyak hal lainnya telah diorganisasikan sejak masa
pencerahan berdasarkan lembaga-lembaga formal, aturan hukum dan rasionalitas.
Modal sosial merupakan norma informal instan yang meningkatkan kerja sama antara
dua atau lebih individu. Norma-norma yang merupakan modal sosial bisa berkisar
dari norma resiprositas (keadaan saling menolong) di antara dua teman, sampai
doktrin yang rumit dan diartikulasikan dengan jelas.
Selain itu, hal yang sama dikemukakan oleh Hasbullah (2006), modal sosial
atau social capital adalah sebuah sumber daya sosial yang dipandang sebagai
investasi untuk mendapatkan sumber daya baru. Terdapat beberapa definisi mengenai
modal sosial menurut para ahli, sebagai berikut :
1. Menurut Coleman (1988), modal sosial berusaha memperkenalkan konsep
teori sosial, bahwa modal sosial sejalan dengan konsep modal keuangan, modal fisik
dan modal manusia, tetapi membentuk hubungan di antara orang-orang.
2. Menurut Putnam (1993) dalam Lesser (2000) modal sosial mewujudkan
kepercayaan, jaringan dan saling kewajiban (mutual obligations) yang berkembang
dalam hubungan sosial.
3. Menurut Putnam (1993) dalam Field (2003) yang mendefinisikan modal
sosial sebagai fitur organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan, yang
dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan
terkoordinasi.
4. Cox (1995) dalam Habullah (2006) menyatakan modal sosial adalah suatu
rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma
dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan
kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama.
5. World Bank (1999) dalam Hasbullah (2006) mendefinisikan modal sosial
sebagai sesuatu yang merujuk ke dimensi institusional, hubunganhubungan yang
tercipta, dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial
dalam masyarakat.
6. Menurut Narayan (1999), modal sosial tertanam dalam struktur sosial dan
memiliki karakteristik masyarakat yang baik.
7. Cohen dan Prusak (2001) dalam Hasbullah (2006) memberikan pengertian
bahwa modal sosial sebagai stok dari hubungan yang akti antar masyarakat.
8. Hughes dan Perrons (2010) mengutip pendapat Inkpen dan Tsang (2005)
tentang modal sosial. Modal sosial menampilkan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan dari jaringan. Keuntungan ini dapat meliputi akses kepada
pengetahuan, sumberdaya, teknologi, pasar, dan kesempatan bisnis. Sebuah ikatan
jaringan seperti yang terbentuk dalam kontrak persediaan antara satu perusahaan
dengan lainnya menciptakan sumberdaya modal sosial. Ketika interaksi di dalam
hubungan antar perusahaan naik, modal sosial menjadi lebih baik, sehingga secara
potensial meningkatkan keuntungan.