PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kelembagaan dan lembaga merupakan satu kesatuan yang ada
terhadap
alam,
sistem
dan
khususnya
sesama
manusia.
khususnya
di
pedesaan
karena
anggotanya
mempunyai
kepentingan yang sama, dalam kondisi dan status yang relatif sama.
Akan tetapi di lain sisi kelompok tani yang ada, tidak semuanya
berkembang dengan pesat dan belum seluruh wilayah tumbuh sesuai
harapan. Terlibat atau tidaknya keseluruhan masyarakat tani dalam
kelompok,
tetap
merupakan
ujung
tombak
pelaku
utama
pemerintah
mengemban
misi
besar
yaitu
memenuhi
ketahanan pangan.
Untuk mencapai apa yang telah dicanangkan dalam revitalisasi
pertanian oleh pemerintah, maka salah satu yang perlu ditumbuhkan
dan dikembangkan adalah kelembagaan petani yang memiliki jejaring
1.2
Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan lembaga pertanian
beserta interaksi dan peranan yang ada di dalamnya dan
mengetahui lembaga-lembaga pertanian yang ada di Indonesia.
1.3
Rumusan Masalah
1. Apa itu Lembaga Pertanian?
2. Bagaimana peranan kelembagaan pertanian tersebut?
3. Bagaimana kelembagaan pertanian terkait dalam sistem
agribisinis?
4. Apa saja permasalahan umum yang ada dalam lembaga
pertanian, dan bagaimana mengatasinya?
5. Apa saja lembaga pertanian yang ada di Indonesia?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
suatu
memenuhi
kebutuhannya.
Rahardjo (1999) menyatakan bahwa kelembagaan sosial
(social
institution)
kompleks
secara
norma-norma
ringkas
atau
dapat
diartikan
kebiasaan-kebiasaan
sebagai
untuk
pada
beberapa
pengertian
tadi,
dapat
terkait
erat
dengan
kegiatan
ekonomi
masyarakat
yaitu
pertanian
1)
memiliki
kelembagaan
delapan
penyedia
jenis
input,
2)
rantai
pasok
suatu
komoditas.
Komponen
pasok
tersebut.
Bentuk
kelembagaan
rantai
pasok
pola
kemitraan.
Ikatan
antara
petani
dan
pedagang
pasok
pertanian
adalah
hubungan
kerja
di
antara
2.2
kesatuan
usaha
yang
dapat
dikembangkan
untuk
kelembagaan
dalam
membangun
dan
sangat
intensifikasi
dan
menonjol
dalam
peningkatan
program
produksi
dan
pangan.
proyek
Kegiatan
peternakan
dikembangkan
berbagai
individu
yang
memiliki
jiwa
berorganisasi
2.3
Kelembagaan
Petani
dan
Kelembagaan
Pelatihan
Swadaya Petani
Kelembagaan Petani (Kelompok tani, Gabungan kelompok
tani, Asosiasi Komoditas dan Badan Usaha Milik Petani) dan
Kelembagaan
Pelatihan
Swadaya
Petani
(Pusat
Pelatihan
Swadaya/P3TS
merupakan
dua
lembaga
yang
melalui
peningkatan
kompetensi
pengetahuan
dan
yang
berorientasi
kepada
gerakan
Sasaran
pembelajaran
bagi
kelembagaan
petani
dan
orang
yang
berlatar
belakang
profesi
petani
atau
swadaya
petani,
hampir
sama,
meskipun
latar
biasanya
Sedangkan
dipimpin/diketuai
kelembagaan
dipimpin/diketuai
oleh
seorang
pelatihan
petani
maju,
kontak
swadaya
tokoh
tani
tani.
petani
ataupun
untuk
karakteristik
mengembangkan
agroklimat
dan
agribisnis
potensi
sesuai
yang
dengan
dimilikinya.
Upaya
pelatihan
swadaya,
belakang
dapat
dilakukan
sesuai
dengan
latar
petani
terdidik
guna
mendorong
tumbuh
kaji
antara
lain
terapi
pelatihan
teknologi
keterampilan,
spesifik
magang
lokalita,
inkubasi
adalah
usaha
agribisnisnya.
Hal
tersebut
bisa
sistem
melakukan
perdagangan/pemasaran
usaha
sarana
dalam
produksi
seperti
produksi,
pupuk,
sarana
yang
bergerak
produksi
ini
di
bidang
cukup
banyak
distribusi
sarana
produksi,
biasanya
beberapa
kelembagaan
yang
pemasaran hasil
dan
pengembangan
pengolahan,
pemasaran
hortikultura
dan
hasil
peternakan.
penanganan
pertanian
Contoh
pasca
tanaman
dari
panen,
pangan,
kelembagaan
dana
dari
penyisihan
keuntungan
BUMN.
ini
berupa
perusahaan/industri
fungsi
yang
tersebar
di
seluruh
Indonesia.
Selain
dari
Permasalahan
Indonesia
Menurut
Petani
Dimyati
dan
Kelembagaan
(2007),
permasalahan
Petani
yang
di
masih
minimnya
wawasan
dan
pengetahuan
petani
pemasaran.
Belum terlibatnya secara utuh petani dalam kegiatan
agribisnis. Aktivitas petani masih terfokus pada kegiatan
3)
dan
pelatihan,
balai
pengembangan,
pemberdayaan,
dan
penguatan
kelembagaan
penyedia
input,
kelembagaan
output,
untuk
menghasilkan
pencapaian
kesinambungan
dan
diarahkan
bentuk
kelompok
tani
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
lingkungan
masyarakat
dan
keakraban,
saling
mempercayai,
dan
keserasian
kelestarian
kehidupan
berkelompok,
dimana
setiap
untuk
berkelompok
sesuai
keinginan
dan
tanpa
atau
kelompoktani.
2) Keterbukaan,
menjadi
artinya
anggota
satu
penyelenggaraan
atau
lebih
penyuluhan
mengelola
(merencanakan,
melaksanakan
serta
4) Keswadayaan,
artinya
mengembangkan
artinya
penyelenggaraan
penyuluhan
yang
saling
memperkuat,
dan
saling
Farmer
Empowerment
through
melalui
peningkatan
aksebilitas
terhadap
informasi,
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
teknologi
Pestisida Nabati
Hasil
hasil
komoditas
Hortikultura
( caisim,tomat,rica,seledri,bunga kol,dll )
Pembuatan Trichoderma
Struktur Organisasi
2.
&
PEDESAAN
Pelatihan
ini
maupun
petani
dari
luar
desa
yang
membutuhkan.
Selain itu juga Pusat Pelatihan ini memberikan Pelatihan
ataupun Penyuluhan sendiri yaitu Ketua dari Pusat Pelatihan ini
yang ternyata berprofesi sebagai Petani. Perlu di ketahui juga
P4S MEGA TANI MANDIRI ini telah mendapat penghargaanpenghargaan atas prestasi mereka baik dari produk hasil
komoditas pertanian maupun tingkat keterampilan mereka yang
telah mendapat pengakuan baik dari pihak Pemerintah Pusat
maupun Pihak Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Adapun tempat dari Pusat Pelatihan
Pertanian
dan
Toto
Utara
Kecamatan
Tilongkabila
Kabupaten
Bone
budidaya
hingga
sampai
pada
sistem
pemasaran produk.
Kegiatan kegiatan yang pernah dilaksanakan
Pengenalan
teknologi
yang
dapat
diaplikasikan
dalam
Kerjasama
dengan
sekolah-sekolah,universitas-
budidaya
hingga
pengenalan
produk
yang
telah
diusahakan sendiri.
Produk yang telah dihasilkan
3.
Kidul
1.
Gabungan kelompok tani (Gapoktan)
Gapoktan merupakan gabungan para kelompok tani yang
bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan pertanian termasuk
peternakan. Gapoktan di Desa Karanglewas Kidul bernama
Gapoktan Maju Luhur, yan terdiri dari dua kelompok tani yaitu
kelompok tani Maju dan kelompok tani Luhur yang masingmasing beranggotakan 20 orang. Sementara itu, adapula dua
kelompok wanita tani yang melaksanakan kegiatan peternakan
dan pengolahan makanan dari hasil pertanian, yang masingmasing kelompok beranggotakan 30 orang. Pada kelompok
wanita tani telah mendapat bantuan untuk usaha peternakan
dari provinsi berupa 10 ekor ayam per orang untuk diternakan.
Kegiatan rutin Gapoktan yaitu berkumpul satu bulan sekali
dan didampingi oleh penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten
Banyumas. Adapun yang dibahas di perkumpulan rutin tersebut
adalah membahas kegiatan pertanian yang akan dilakukan,
seperti kegiatan menjelang tanam akan dibahas mengenai
persiapan
benih,
pengolahan
tanah,
pengadaan
pupuk,
pertanian
yang
dibutuhkan
petani
di
Desa
3.
antara lain :
: Yayat Hidayat
Wakil
: E. Effendi
Sekretaris
: E. Mansur
Bendahara
: Atang
: Dida Hidayat
: Yeyet M
Seksi P3A
Burhanudin
Seksi PHT
: Atar Sutarman
Seksi Pemasaran
Tujuan kegiatan
Adanya perencanaan
kegiatan tahun 2010
Adanya rencana kerja
2010
Meningkatkan
pengetahuan dan
pengetahuan PPL
Sasaran kegiatan
Programa, penyuluh
pertanian
Adanya rencana kegiatan
tahun 2010
PPL-se-BPP kecamatan
cibatu
8
9
10
11
12
13
Anjangsana
Meningkatkan
pengetahuan kelompok
tani
Kunjungan dan
Meningkatkan
Pertemuan
pengetahuan kelompok
tani
Demonstrasi Paket Meningkatkan
Teknologi ( SLPTT) pengetahuan kelompok
tani
Bimbingan FEATI
Meningkatkan
kemandirian,
penghasilan dan
kesejahteraan petani
Pembinaan P4K
Meningkatkan sosial
ekonomi petani
Kursus Tani
Meningkatkan
pengetahuan kelompok
tani
Bimbingan
Meningkatkan kinerja
Kelembagaan
Gapoktan
Gapoktan
Percetakan dan
Meningkatkan
penyebaran bahan pengetahuan petani
informasi
Pertemuan dan
Meningkatkan kinerja
koordinasi
penyuluh
Penyusuanan
Tersusunnya laporan
laporan kegiatan
kegiatan
4.
Kelompok tani
Kelompok tani
Kelompok tani
Kelompok tani
Gapoktan
Kelompok tani
yaitunya
upaya
pengembangan
peningkatan
pendapatan
anggota.Setiap
nasabah
yang
ingin
memenuhi
kewajiban
yang
sudah
ditetapkan
tersebut.
Unit
Simpan
Pinjam
dirasakan
sangat
bermanfaat
lembaga
keuangan
lainnya
yang
dianggap
memiliki
untuk
memenuhi
berbagai
kebutuhan
yang
swalayan
untuk
penyediaan
barang-barang
keperluan
akhirnya
memberikan
peran
dalam
peningkatan
pendapatan anggota.
Peran yang ini terlihat dari anggota yang mudah
mendapatkan modal usaha dengan meminjam uang di unit
Simpan Pinjam. Persyaratan yang mudah serta sesuai dengan
yang diharapkan anggota menjadikan anggota mau melakukan
transaksi simpan pinjam selama bertahun-tahun.
6. PPNU
disesuaikan
namanya
menjadi
Lembaga
Pertanian,
Pengurus
Lembaga
Pertanian,
Dewan Pembina
Ketua
KH. Maslahuddin
KH. Syahid Muchson
Ir. Gunawan ST, MM
Drs. H Suyono
Jamalludin S.Ag
Dewan Penasehat
Ketua
Dewan Pengurus
Ketua
Wakil Ketua
H. Imam Buchori
H. Drs Ibrahim
Wakil Ketua
H. Roni
Wakil Ketua
Drs. H. usnanto
Sekretaris
Ahmad Rusdan
Wakil Sekretaris
Daryanto
Wakil Sekretaris
Bendahara
: H. Solikhun
Wakil Bendahara
Pardjan Sayuti
BAB 3
PENUTUP
revitalisasi
pertanian
melalui
peran
penyuluhan
oleh
Penyuluh Pertanian.
Penyuluh Pertanian Sebagai ujung tombak dalam melakukan
penumbuhan
dan
pengembangan
Kelompok
Tani
harus
mampu
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sumberajaran.com/2013/01/kelembagaan-dan-kemitraanagribisnis.html
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/09/19/kelembagaanpertanian-591347.html
jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/197/160
http://onceuponthemoon.blogspot.com/2013/02/kelembagaan-pertanianuntuk-peningkatan.html
http://sukalilah.wordpress.com/perekonomian/pertanianperkebunan/kelembag
aan-pertanian-di-desa-sukalilah/
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemberdayaan-kelembagaan-petanidan-kelembagaan-pelatihan-swadaya-bagian-i