Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3 MANAJEMEN STRATEGIK PEMERINTAHAN

Nama : SUSBETRI YENI


NIM : 042351932

Coba amati salah satu organisasi di lingkungan anda apakah organisasi tersebut telah
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya!

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah terbiasa bekerja berkelompok dengan bentuk
yang sesuai dengan budaya dan kondisi lokal yang ada. Paguyuban tari di Jawa Barat,
Sekaa semal di Bali dimana masyarakat berkelompok untuk memberantas hama tupai,
mapalus di Minahasa dimana masyarakat bekerja gotong royong di kebun orang,
kelompok pengajian dan sebagainya, merupakan contoh konkrit bahwa masyarakat
Indonesia memang mempunyai budaya gotong royong.

Dari sisi masyarakat, dengan berkelompok akan lebih mudah mencapai tujuan yang
diinginkan, dibandingkan dengan bekerja sendiri. Lagipula, kelompok merupakan
wadah belajar bersama dimana masyarakat bisa saling bertukar pengalaman dan
pengetahuan. Selain itu, kelompok membangun solidaritas sesama warga desa.

Dari sisi lembaga, terbatasnya kesanggupan lembaga untuk mendampingi seluruh


masyarakat desa, melalui kelompoklah lembaga mencoba melakukan pendekatan
pengembangan masyarakat, dengan harapan hasil-hasil yang positif dapat
disebarluaskan ke anggota masyarakat lainnya. Kelompok dapat diartikan sebagai
suatu wadah masyarakat untuk berkumpul dan bekerjasama dalam mencapai tujuan
mereka.

Namun kelompoktani yang terbentuk sekarang ini kenyataannya merupakan bagian


dalam pengembangan masyarakat yang dirancang untuk mengakses proyek. Sehingga
sulit dipisahkan apakah kelompok masyarakat itu timbul dari motivasi masyarakat
sendiri ataukah terbentuk karena proyek.
Kelompok yang dibentuk karena adanya proyek. tidak akan mengakar di masyarakat.
Oleh karena itu, ketika proyek selesai kelompokpun bubar. Demikian pula halnya
dengan kelompok- kelompok yang dibentuk oleh masyarakat untuk mendapatkan
bantuan, ketika bantuan tak kunjung datang maka aktifitas semakin surut dan akhirnya
menghilang.

Untuk menyikapi hal ini, maka dikembangkan Pendekatan Pengembangan Kelompok


yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi
berbagai permasalahan dan kebutuhannya. Pengembangan Kelompok merupakan
serangkaian proses kegiatan memampukan/memberdayakan kumpulan anggota
asyarakat yang mempunyai juan bersama. Proses Pengembangan Kelompok dimulai
dari proses pengenalan akan program, berlanjut pada Kajian Pedesaan Partisipatif dan
diperkuat ketika masyarakat merasa mereka perlu berbagi tugas dan tanggung jawab
dalam melakukan kegiatan yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan yang
mereka hadapi. Peran pihak luar hanyalah sebatas mendampingi kelompok ke arah
kemandirian. Sikap pendamping yang mau belajar dari masyarakat, merasa setara
(bukan guru petani), tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, sikap bersahabat akan
sangat membantu proses ini.

Tujuan

Penyusunan Paper tentang Peningkatan Kemampuan Kelompok tani Dalam


Melaksanakan Fungsinya ini bertujuan :

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelompok tani. Untuk mengetahui
peran dan fungsi kelompok tani dalam upaya pembinaan terhadap kelompok tani.

Untuk mengetahui dan menerapkan proses pengembangan kelompoktani dalam


melaksanakan tugas di lapangan.
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok tani


Bales (1950), menjelaskan bahwa Kelompok adalah Satuan (unit) sosial yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang melihat diri mereka sendiri sebagai bagian dari
kelompok itu, sedangkan Cattel (1951), menjabarkan bahwa Kelompok merupakan
kumpulan individu yang mencoba untuk memenuhi beberapa kebutuhan melalui
penggabungan diri mereka (joint association). Petani adalah perorangan warga negara
Indonesia beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di
dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,
pemasaran, dan jasa penunjang (UU No 16, 2006).

Menurut Permentan No. 273 tahun 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Petani menyatakan bahwa Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan
usaha anggota.

B. Peran dan Fungsi Kelompok tani

Kelompoktani dalam operasionalnya memiliki 3 peran fungsi yang menjadi dasar dalam
pengelolaan organisasi:

1. Kelas belajar

Kelompoktani merupakan wadah belajar mengajar hagi anggotanya guna


meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan
berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani, sehingga produktivitasnya
meningkat. pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera.

2. Wahana kerjasama
Kelompoktani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani
dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama
ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.

3. Unit Produksi

Usaha tani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompoktani, secara


keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan
untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun
kontinuitas.

C. Pengembangan Kelompok tani

Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan kelompoktani


dalam melaksanakan fungsinya, dicirikan antara lain:

a) Adanya pertemuan rapat anggota rapat pengurus yang diselenggarakan secara


berkala dan berkesinambungan;

b) Disusunannya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para
pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan
dilakukan evaluasi secara partisipasi;

c) Memiliki aturan norma yang disepakati dan ditaati bersama;

d) Memiliki pencatatan pengadministrasian organisaso yang rapih

e) Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.

f) Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar:


g) Sebagai sumber serta layanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani
umumnya dan anggota kelompok tani khususnya:

h) Adanya jalinan kerja sama antara kelompok tani dengan pihak lain:

i) Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha
kegiatan kelompok.
Dalam pengembangan kelompok usaha bersama, kelembagaan kelompok tani perlu
dilakukan penguatan kelembagaan agar dapat berperan dan berfungsi menjadi
kelembagaan kooperatif dan produktif yaitu ;

a) kelompok tani dapat membantu pengadaan sumberdaya finansial (modal) bagi


anggota kelompok dalam mengembangkan usaha-usaha produktif:

b) kelompok tani sebagai lembaga usaha-usaha produktif dan ekonomi yang mampu
menciptakan lapangan kerja dan usaha ditingkat kelompok:

c) kelompok tani sebagai lembaga ekonomi di tingkat kelompok, dan

d) kelompok tani sebagai unit usaha (enterprise) di tingkat kelompok.

1. pengembangan kegiatan ekonomi kelompok

Sebagai suatu unit usaha, kelompok tani diharapkan dapat menjalankan proses proses
dalam kegiatan ekonomi seperti kegiatan produksi, kegiatan konsumsi dan kegiatan
distribusi. Lipscy (1991) menguraikan ketiga kegiatan ekonomi tersebut sebagai berikut:

Kegiatan produksi Kegiatan produksi ialah kemampuan setiap masyarakat untuk


memenuhi kebutuhannya selalu dibatasi oleh sumber-sumber ekonomi yang menjadi
penentu realisasi dari pemenuhan kebutuhan ekonomi yang disebut juga sebagai faktor
faktor produksi, dengan jumlah yang terbatas. Ini berupa sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya kapital, atau barang-barang modal, serta kewirausahaan
(entrepreneurship). Kegiatan konsumsi Kebutuhan konsumsi ialah kegiatan
menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Barang dan jasa tersebut
dihasilkan oleh proses produksi (yang disebut juga komoditas). Kegiatan konsumsi dan
produksi menghasilkan gaya tarik menarik yang akhirnya membentuk mekanisme
harga, dimana harga terbentuk berdasarkan gaya tarik konsumen yang menguat atau
menurun. Gaya tarik yang menguat, artinya konsumen membutuhkan komoditas dalam
jumlah yang lebih menyebabkan naiknya harga, dan sebaliknya, melemahnya gaya
tarik konsumen, dalam arti turunnya permintaan konsumen akan menyebabkan
penurunan harga. Penggunanaan barang-barang modal dalam proses produksi akan
menaikkan produktivitas, dan semakin banyak barang-barang modal yang
dipergunakan, maka semakin tinggi produktivitas dari kegiatan produksi. Barang barang
modal di dalam masyarakat akan semakin banyak bila masyarakat tidak
mengkonsumsikan seluruh pendapatan yang diperolelmya untuk kegiatan konsumtif,
melainkan dialokasikan bagi penambahan stok barang-barang modal. Inilah yang
merupakan peran kegiatan konsumsi dari kelompok tani, dimana kegiatan ini mampu
meningkatkan alokasi pendapatan kearah akumulasi barang barang modal. Bukan
hanya pendapatan dalam wujud finansial, tetapi juga faktor faktor produktif yang
didapat dari berputarnya roda organisasi, seperti halnya fasilitas yang didapat dari
berbagai pihak. Kegiatan distribusi Kegiatan distribusi ialah suatu mekanisme yang
menentukan gaya tarik menarik antara kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi.
Kegiatan ini mengarahkan agar komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan produksi
secara wajar dapat dinikmati oleh kegiatan konsumsi sesuai dengan pendapatan. Jadi
kegiatan distribusi secara makro erat kaitannya dengan mekanisme harga. Peran
kegiatan distribusi dalam hal ini dapat disimpulkan sebagai peran dalam memperlancar
sampainya berbagai komoditas hasil kegiatan produksi, dengan menguasai serba-serbi
pasar sebagai tempat Bertemunya kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi.

2. Kegiatan pendapat petani

Dengan berkelompok tujuan individu akan lebih mudah dicapai, belajar mendiskusikan
dengan orang lain dan mendapatkan kesepakatan. Kelompok juga merupakan wadah
tempat anggota saling bertukar pengalaman dan ilmu. Walaupun demikian ada hal-hal
yang perlu dipahami bahwa berkelompok juga mempunyai kerepotan-kerepotan sendiri,
misalnya perlu waktu untuk mencapai kesepakatan dan lain-lain. Dengan mengetahui
sebelumnya kekuatan dan kelemahan berkelompok setiap individu diharapkan akan
bisa lebih mengerti dinamika suatu kelompok. Pembinaan kelompoktani diarahkan
untuk memberdayakan petani nelayan agar memiliki kekuatan mandiri, yang mampu
menerapkan inovasi (teknis, sosial dan ekonomi), mampu memanfaatkan azas skala
ekonomi dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga memperoleh tingkat
pendapatan dan kesejahteraan yang layak, untuk itu pembinaan diarahkan agar
kelompoktani dapat berfungsi sebagai kelas belajar, sebagai unit produksi, serta
sebagai wahana kerjasama menuju kelompoktani sebagai kelompok usaha (Pusluhtan,
2002). Dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, perlu dilakukan upaya-upaya
untuk pengembangan kelompok sebagai (berikut) :
Pengembangan Agro Input (Saprodi) Sarana Produksi adalah semua bahan baku dan
bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi seperti benih, pupuk,
pestisida dan alat-alat pertanian lainnya. Dalam pengadaan saprodi. kebanyakan
kelompoktani masih mengusahakan secara sendiri-sendiri, kecuali untuk pengadaan
pupuk bersubsidi yang ditebus secara bersama- sama melalui Gapoktan yang ada di
desa. Rencana pengembangan kelompok dalam hal penyediaan sarana produksi ini
adalah dengan membentuk kios tani milik kelompok dan bekerja sama dengan salah
satu kios saprodi yang ada di kota kabupaten. Kelompok-kelompok tani masih butuh
pembinaan untuk pengembangan dalam pengadaan dan penyaluran saprodi dengan
kegiatan perencanaan, pengelolaan. sehingga sarana produksi sampai ke petani dapat
memenuhi kriteria 6 tepat (Tepat waktu Tepat jumlah Tepat jenis Tepat mutu Tepat
produk Tepat harga) agar pemanfaatan saprodi dapat digunakan secara maksimal.
Pengembang Agronomi (Peningkatan Produksi) Keberhasilan suatu usaha tani tidak
terlepas dari paket tekhnologi yang diterapkan. Untuk itu. Kelompoktani harus mampu
menyerap dan mengaplikasikan tekhnologi-tekhnologi ( inovasi baru) yang selalu
berkembang agar kelompok tani mampu meningkatkan produksi dari waktu ke waktu
dengan produk yang semakin berkwalitas. Dalam upaya peningkatan produksi tersebut,
kelompok tani perlu menangani bagaimana proses budidaya tanaman yang
dikembangkan agar tumbuh dan berkembang dengan baik dengan penerapan
tekhnologi anjuran, dan Petugas pengendalian hama yang selalu siap mengendalikan
serangan hama yang berkembang di setiap lahan usaha tani anggota kelompok.
Pengembangan Agro Industri Kegiatan yang dilakukan dalam agro industri adalah
keseluruhan proses mulai dari penanganan pasca panen sampai pada tingkat
pengolahan hasil. Perlu adanya seksi dalam kelompok tani yang khusus menangani
kegiatan ini agar komoditi yang diproduksi oleh anggota kelompok mempunyai nilai
tambah. Pengembangan Agro Niaga (Pemasaran) Kelompoktani perlu melakukan
fungsi tataniaga mulai dari penangan panen, pasca panen distribusi dan pemasaran
secara bersama-sama yang dilakukan kelompok dengan membentuk seksi pemasaran.
Sebagai contoh, pengumpulan hasil produksi berbagai komoditas pertanian setelah
dipanen dan pengangkutannya dikoordinir oleh kelompok tani melalui seksi agro
industri dan dijual secara bersama melalui badan usaha kelompok dengan menyewa
atau menggunakan alat transportasi sendiri, semua pembiayaan ditanggung secara
bersama oleh anggota dengan kesepakatan. Sebahagian dari hasil penjualan
disisihkan untuk kas kelompok dan pembayaran jasa petugas. Pengembangan Agro
Pendukung ( Supporting ) Pada agro pendukung ada beberapa pihak yang terkait
didalamnya seperti: Penyuluh, peneliti, Gapoktan, Bank, LKM, Koperasi dan lembaga
keuangan lainya. Untuk pengembangan kelompok pada seksi ini dilakukan kerja sama
kelompok dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan kepentingan kelompok
seperti Koperasi, Gapoktan, dinas-dinas lingkup pertanian, perbankan dan lain-lain,
sehingga diharapkan semua kepentingan kelompok untuk mendukung kemajuan usaha
dalam rangka mensejahterakan anggota bisa terpenuhi, baik dalam hal permodalan,
tekhnologi, dan sarana-sarana pendukung lainnya.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar


kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)
dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Namun
kenyataan yang ada bahwa banyak kelompoktani yang terbentuk atas dasar ingin
mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga keberadaan kelompok tidak kokoh.
Oleh karena itu perlu upaya pengembangan kelompoktani yang diarahkan pada
peningkatan kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, yaitu sebagai
kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi. Sebagai suatu unit usaha,
kelompok tani diharapkan dapat menjalankan proses-proses dalam kegiatan ekonomi
seperti kegiatan produksi, kegiatan konsumsi dan kegiatan distribusi. Pengembangan
kelompoktani diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan anggota
kelompoktani melalui kegiatan pengembangan agro input (saprodi), pengembangan
agronomi (peningkatan produksi), pengembangan agro industri, pengembangan agro
niaga (pemasaran) dan pengembangan agro pendukung (supporting).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Undang-Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan


pertanian perikanan dan kehutanan, Jakarta.

Anonim, 2007. Permentan No 273 tahun 2007, tentang Pedoman Pembinaan


kelembagaan petani, kementerian pertanian, Jakarta.

Anonim. 2007, The Decentralized Livestock Services in Eastern Indonesia Project


(DELIVERI).
Panduan Pelatihan Pengembangan Kelompoktani, Kementerian Pertanian,

Jakarta. http://hermawatianisa.blogspot.com/2013/05/bab-3-4-kelompok.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai