TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran
Peran dan status tidak dapat dipisahkan, tidak ada peran tanpa kedudukan atau
status, begitu pula sebaliknya tidak ada status tanpa peran. Peran menentukan apa
Peran diatur oleh norma - norma yang berlaku. Seseorang dikatakan menjalankan
peran manakala ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari status yang disandangnya. Peranan yang melekat pada diri
pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang
peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang/lembaga
tentang pengertian peran menurut ilmu sosial adalah meruakan fungsi yang
Dewi Wulan Sari (2009), menjelaskan bahwa peran adalah konsep tentang
apa yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat dan meliputi tuntutan-
B. Kelembagaan Petani
berupa adat istiadat, tradisi, aturan - aturan atau hukum formal yang mengatur
lebih lanjut dijelakan bahwa lahirnya kelembagaan di dalam suatu kelompok atau
perkumpulan orang pada dasarnya diawali dari kesamaan karakteristik dan tujuan
masing – masing orang dalam kelompok tersebut. Hal tersebut ditandai dengan
9
mengorganisir para petani dalam mengembangkan usahataninya. Kelompok tani
ini merupakan organisasi yang dapat dikatakan berfungsi dan ada secara nyata.
gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usahatani;
menyediakan bantuan modal bagi para petani. Contoh lembaga permodalan adalah
bank dan lembaga non bank seperti penggilingan padi dan lumbung padi.
Lembaga keuangan baik bank maupun non bank, tidak dalam peminjaman kredit
hanya karena pendapatan sektor pertanian belum diupayakan skala industri, resiko
gagalnya panen, dan biaya produksi yang semakin meningkat. Pihak perbankan
bisa memberi pinjaman kepada petani dengan syarat yang sesuai dengan
kembali sesuai dengan waktu panen. Lembaga non bank seperti penggilingan padi
dan lumbung padi tidak hanya berperan dalam menggiling dan menyimpan hasil
pertanian petani tetapi juga berkembang dalam peminjaman modal bagi petani;
3). Lembaga Koperasi. Lembaga Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan lembaga
Kegiatan KUD bervariasi antar daerah, antara lain: penyediaan sarana produksi
tidak dapat dipisahkan dalam sistem dan usaha agribisnis secara keseluruhan.
10
meningkatkan pendapatan petani apabila tidak adanya peranan dari lembaga
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), yang usahanya mencakup usaha jasa untuk
pengolahan tanah, usaha jasa panen (thresher), usaha jasa pengeringan (dryer) dan
beberapa tugas, yaitu: a). tugas dalam organisasi (interorganizational task) untuk
pembangunan atau koordinasi permintaan masyarakat lokal, dan d). tugas antar
terhadap birokrasi atau organisasi luar masyarakat terhadap campur tangan oleh
Roucek dan Warren (1984) dalam Darmawan P., dkk. (2016), menjelaskan
bahwa kelembagaan adalah keseluruhan pola - pola ideal, organisasi, dan aktivitas
kebutuhan manusia. Selain itu, lembaga merupakan konsep yang berpadu dengan
11
struktur, artinya tidak saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari segi sosial
melaksanakannya.
C. Konsep Pemasaran
tidak tergantung pada agresifnya tenaga penjual, tetapi leb ih kepada keputusan
yang saling tergantung dan terlibat dalam proses menjadikan suatu produk atau
jasa yang siap untuk digunakan atau dikonsumsi. saluran pemasaran merupakan
saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari
arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien
kebutuhan dan keinginan dengan menggunakan alat pemuas yang berupa barang
atau jasa, dimana terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli.
Secara umum pemasaran dianggap sebagai proses aliran barang yang terjadi
12
dalam pasar, dari produsen sampai kepada konsumen akhir (Sudiyono, 2002).
komoditi yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna, waktu,
tempat dan bentuk yang dilakukan oleh lembaga - lembaga pemasaran dengan
D. Lembaga Pemasaran
melalui penjualan (Limbong dan Sitorus, 1987 dalam Dharmesta dan Irawan,
sekumpulan norma dan perilaku baik secara indifidu maupun kelompok yang
telah berlangsung dalam waktu yang lama dan digunakan untuk mencapai
suatu jaringan yang saling terhubung yang terdiri dari sejumlah orang atau
lembaga untuk tujan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur.
13
Menurut Hutauruk (2003), fungsi pemasaran merupakan suatu aktivitas
tersebut adalah : a). Fungsi pertukaran, yaitu pembelian (buying) dan penjualan
dipasarkan. Ada komoditi yang melibatkan banyak lembaga pemasaran dan ada
waktu, tempat, dan bentuk yang di inginkan konsumen (Rahim dan Hastuti,
2007).
fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga konsumen. Nilai balas jasa
1). Lembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai produk pertanian yang
14
menaksir total nilai produk pertanian dengan cara menaksir jumlah hasil
panen dikalikan dengan harga yang diharapkan pada saat panen (expectation
price). Dalam praktik onfarm bila contract buyer adalah penebas atau ijon
oleh penebas. (b) Grain millers: pedagang atau lembaga pemasaran yang
produk pertanian utamanya padi dan palawija dan sekaligus menangani pasca
2). Lembaga pemasaran yang bukan pemilik namun mempunyai kuasa atas
komisi atas jasa mereka. (b) commission agent, yaitu pedagang perantara
yang secara aktif turut serta dalam pelaksanaan fungsi pemasaran terutama
3). Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai produk
lembaga - lembaga ini sangat berperan dalam proses tataniaga agro produk
15
contoh dapat diamati industri -industri pangan olahan seperti produsen sari
dalam skala mikro, kecil, menengah hingga industri besar seperti Pabrik Gula
Indonesia adalah pasar lelang ikan. Sub Terminal Agribisnis, walaupun belum
asosiasi dagang semacam ini adalah AEKI (Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia)
diantaranya ;
1). Daniel Matanari, dkk., (2004), yang meneliti tentang Peranan Kelompok
16
kelompok tani berdaulat baru, serta mengetahui bagaimana efektivitas
Baru.
hubungan serta pengaruh lembaga kelompok tani, pra maupun pasca panen
Jember.
3). Sabja Anantanyu (2011), yang meneliti tentang Kelembagaan Petani: Peran
4). Jajat Sudrajat, dkk., (2014), dengan penilitiannya Analisis Efesiensi Dan
5). Azzam Asfiansyah Hakam (2014), yang meneliti tentang Peran Kelompok
17
Kemitraan Usahatani (Studi Kasus Kelompok Tani “Sri Mulyo” Kecamatan
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk a).
Kabupaten Lima Puluh Kota, serta 3). Merumuskan alternatif kebijakan dari
18
No Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
F. Kerangka Pemikiran
19
Proses pemasaran hasil produksi kakao dimulai dari kegiatan petani yang
dipanen lalu di distribusikan sampai ke konsumen akhir berupa biji kako. Biji
semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat maka semakin panjang alur
tinggi.
Lembaga pemasaran yang terlibat dalam suatu alur pemasaran memiliki peran
PETANI KAKAO
PEMASARAN KAKAO
PENINGKATAN PENDAPATAN
PETANI KAKAO 20
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Proses Alur Pemasaran hasil perkebunan
(kakao) di Desa Baebunta, Kecamatan Baebunta, Kabupaten
Luwu Utara.
21