Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN MATERI KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“ORGANISASI PEMERINTAH INDONESIA”

NAMA KELOMPOK :

Devi Pertiwi Ananda Putri 18013010215


Nafila Maradipta 19013010264
Niniet Tasya Violita 19013010285
Malda Mega Rahmania 19013010290
Mia puspita 19013010301
Aryaputra Shafy 19013010292
Pradana M. Yusuf. 19013010279

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
2021
A.  Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. (Giffin, 2002).
Sedangkan menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerjasama.
Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:
1.    Organisasi profit
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya
merupakan perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan asuransi,
perusahaan ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan multinasional yang
berorientasi pada laba.
2.    Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, lembaga pendidikan negeri dan yayasan
sosial.
Setiap organisasi memiliki arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya
memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.

B.   LINGKUNGAN ORGANISASI


Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor
dalam (intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung mempengaruhi
kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan. Sebagai suatu sistem, organisasi akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut
harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan),
memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam
organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang
berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan
lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general
environtment).
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu
lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua
jenis lingkungan langsung yaitu eksternal dan internal.
1. Lingkungan Langsung Eksternal
Yang termasuk dalam lingkungan langsung eksternal :
a)    Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan
sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya.
Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal
memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian
perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
b)    Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa
bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang
diperlukan organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat,
sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap
perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan
banyak pemasok.Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan
organisasi. Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang
sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
c)    Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan
produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk
memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang
dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing
dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing
memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari
universitas.Oleh karena itu Manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana
menghadapi pesaing tersebut.
d)    Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah
biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam
peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi
kehidupan organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu
organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami
proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang
adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan
demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
e)    Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan akan
memberikan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi
kepasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke
pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif
pendanaan (hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.
f)     Kelompok-kelompok Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga menghadapi
kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya
tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada
organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau
jururawat.
2. Lingkungan Langsung Internal
Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari
lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh
manajer individual bukan organisasi secara keseluruhan.
a)    Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau manajer
mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi
tersebut tidak mudah dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik
kekuatan antara keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan
manajemen. Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan,
baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.
b)   Dewan Komisaris
Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham, biasa dijumpai pada
perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok komisaris adalah mengawasi manajemen,
memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
c)    Pemegang Saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Dengan
demikian mereka memiliki peusahaan dan mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara
lain berbagi (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.
d)    Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders),
membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham
menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan
prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai
karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda
dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan
informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah.
Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham
menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan kualitas dengan harga
murah.
3. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara:Mendorong pembentukan
stakeholder dan Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan
lingkungan tersebut.Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat
semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya
organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu. Berikut ini beberapa
elemen lingkungan umum:
a)    Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada.
Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi
tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
b)    Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang.
Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan
rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil,
makanan siap saji (instant).
c)    Nilai sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang
berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing
individual yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang
berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi,
dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
d)    Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak.
Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada,
diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap
uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.
e)    Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan
melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi.
Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh
manajer.
f)     Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan
stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan
perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.
g)    Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-
negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari
sumberdaya dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya.
Perusahaan mencari modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena
tenaga kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor
jelas akan mempengaruhi produsen lokal.
C.  Hubungan Interorganisasi
1. Ekosistem Organisasi
Sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya interaksi antara komunitas organisasi dengan
lingkungannya disebut sebagai hubungan interorganisasi. Sebuah ekosistem yang sama sekali
berbeda dengan jalur industri tradisional karena ekosistem ini memotong jalur industri
tradisional. Perusahaan dapat membentuk ekosistemnya sendiri sesuai dengan keadaan yang ada
dan keadaan yang dikehendaki.
Sebagai contohnya, Microsoft telah menjelajahi empat industri utama: consumer
electronic, informasi, komunikasi, dan PC.Di dalam ekosistem juga meliputi ratusan supplier,
termasuk juga Hewlett-Packard dan Intel, serta jutaan pelanggan.

2. Kompetisi Antar Perusahaan


Perusahaan merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri karena memerlukan
keterlibatan berbagai pihak untuk menjamin kelangsungan hidup organisasinya. Organisasi di
seluruh dunia terikat dalam suatu jaringan yang kompleks yang hubungannya terkadang sulit
untuk ditebak. Dalam suatu sisi organisasi tertentu berkolaborasi dengan perusahaan lain, di sisi
lain organisasi perusahan harus mampu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
Riset telah menunjukkan bahwa aliansi besar terjadi diantara organisasi yang saling menjadi
kompetitor.
Persaingan tradisional berasumsi bahwa sebuah perusahaan yang berbeda yang
berkompetisi untuk kelangsungan usaha dan supremasi dengan bisnis yang berdiri sendiri.
Persaingan ini sudah tidak berlaku lagi karena hakikatnya setiap usaha saling membantu dan
tergantung untuk pencapaian kesuksesan dan kelangsungan usahanya.
Sebagai contoh, perusahaan retail online dapat berjalan dengan baik dengan menjalin
kerjasama dengan perusahaan retail lain yang mendukung sehingga kedua pihak tersebut dapat
berjalan kelangsungan usahanya. Ekosistem yang tercipta akibat adanya partnership ini
memberikan kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang bagi perusahaan-perusahaan
yang ada di dalam lingkungan ekosistem tersebut.

3. Perubahan Peran dari managemen


Dalam ekosistem bisnis, para manager belajar untuk bergerak melebihi dari strategi
korporat tradisional , sebisa mungkin mendisain hirarki dan mengontrol ekosistem . Jika top
manager hanya melihat kebawah untuk menekankan order dan keseragaman, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan ekternal. Dalam dunia yang terus
berubah, para manajer harus lebih memikirkan lebih banyak hubungan horizontal dibandingkan
hubungan struktur vetikal.
Inisiatif penting tidak hanya dari atas ke bawah, tetapi harus lintas organisasi. Hubungan
horizontal sekarang ini sudah melibatkan pemasok dan pelanggan dimana mereka sudah menjadi
bagian dari team. Para manajer harus mulai belajar melihat banyak sekali kesempatan untuk
tumbuh bersama dalam ekosistem melalui kerjasama bisnis yang saling menguntungkan.

4. Kerangka Hubungan Interorganisasional

a)    Ketergantungan Sumberdaya


Tingkat ketergantungan sumberdaya sangat didasarkan pada dua faktor. Faktor yang
pertama adalah tingkat kepentingan sumber daya bagi perusahaan sedangkan faktor yang kedua
adalah seberapa kekuatan deskresi dan monopoli yang mampu mengatur aloksasi distribusi
sumber daya tersebut. Banyak organisasi yang sangat peduli dengan ketergantungan sumberdaya
mengembangkan strategy untuk mengurangi tingkat ketergantungan tersebut dan belajar untuk
menggunakjan power berdasarkan kunggulan kompetitifnya.

b)   Sumberdaya strategi


Organisasi dapat bergabung dengan asosiasi perdagangan untuk mengakomodasi
kepetingannya terkait dengan pengadaan sumber daya, penandatanganan kontrak kerjasasma,
merger dengan organisasi yang lain untuk menjamin suplai material yang dibutuhkan.
c)    Kekuasaan strategis
Perusahaan yang besar, mapan dan mandiri biasanya menguasai supplier-suplier kecil.
Kekuasaan ini dapat dijadikan sebagai penguat posisi perusahaan dalam ekosistem yang
diciptakan.
5. Jaringan Kolaborasi
Perspective jaringan kolaborasi menjadi alternative yang menarik. Beberapa perusahaan
bergabung untuk meningkatkan posisinya dalam upaya untuk mendapatkan sumberdaya.
Alasan utama kenapa kolaborasi banyak diminati oleh perusahaan adalah karena dalam
kolaborasi memungkinkan perusahaan untuk berbagi risiko ketika memasuki pasar baru,
melakukan pemasangan program baru yang mahal dan mengurangi biaya, dan meningkatkan
profil organisasi dalam industri atau teknologi yang dipilih. Partnership adalah prasyarat untuk
inovasi yang lebih besar, pemecahan masalah, dan performance. Selain itu, kemitraan merupakan
jalan utama untuk memasuki pasar global yang sangat ketat akan persaingan.
Dalam satu sisi ketergantungan mungkin memiliki dampak yang buruk, namun di sisi lain
dengan adanya kolaborasi dapat meningkatkan kekuatan perusahaan. Partnership yang terjalin
dalam kolaborasi antara perusahaan yang saling memperkuat dan membantu sama lain
menjadikan perusahaan-perusahaan yang melakukan kolaborasi menjadi lebih mantap dalam
menghadapi kondisi persaingan yang dinamis.
Interorganizationallinkages menyediakan semacam jaring pengaman yang mendorong
investasi jangka panjang dan pengambilan risiko. Perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih
tinggi dalam hal inovasi dan kinerja ketika mereka belajar bergeser dari berlawanan kepada
kemitraan . Dalam banyak kasus perusahaan sedang belajar untuk bekerja sama. Perhatikan
contoh berikut:
• Chrysler Crossfire mobil sport baru dirancang bekerja sama dengan mitranya Mercedes dan
Mitsubishi dan pemasok. Pembuat mobil membangun pabrik baru di Kanada di mana 'karyawan
pemasok akan melebihi jumlah pekerja Chrysler. Pemasok akan melakukan segalanya dari
pelengkungan baja sampai pengecatan body, sedangkan karyawan Chrysler hanya menangani
assembling akhir.
• Perusahaan-perusahaan kecil bersatu untuk bersaing dengan perusahaan yang jauh lebih besar.
Empat puluh microbreweries lokal membentuk Oregon Brewers Guild untuk mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk bersaing dengan kerajinan brews dari Miller dan
AnheuserBusch.

6. Dari perlawan menjadi kemitraan


Di Amerika Utara, kolaborasi antara organisasi awalnya terjadi diorganisasi not-for-
profit pelayanan sosial dan kesehatan mental, di mana kepentingan publik terlibat. Organisasi
masyarakat bekerja sama untuk mencapai efektivitas yang lebih besar dan lebih baik. Dengan
dorongan dari pesaing bisnis di Amerika mulai beralih ke paradigma kemitraan baru yang akan
menjadi dasar hubungan mereka. '
Banyak perusahaan berubah dari pola pikir yang berlawanan tradisional ke orientasi
kemitraan. Bukti dari penelitian terhadap perusahaan-perusahaan seperti General Electric,
Toyota, Whirlpool, Harley-Davidson, dan Microsoft menunjukkan bahwa kemitraan
memungkinkan mengurangi biaya dan meningkatkan nilai bagi kedua belah pihak. Ukuran
kinerja untuk kemitraan secara longgar didefinisikan, dan masalah diselesaikan melalui diskusi
dan dialog. Mengelola hubungan strategis dengan perusahaan lain telah menjadi keahlian
manajemen yang kritis,
Perusahaan bekerja menuju keuntungan yang adil untuk kedua belah pihak, bukan hanya
untuk keuntungan mereka sendiri. Model baru ini ditandai dengan oleh banyaknya berbagi
informasi, termasuk keterkaitan elektronik untuk tatap muka, diskusi untuk memberikan umpan
balik yang korektif dan memecahkan masalah. Kadang-kadang orang-orang dari perusahaan lain
di lokasi yang memungkinkan koordinasi yang sangat dekat, seperti yang kita lihat dalam bab-
pembukaan
Pola pikir kemitraan baru ini dapat dilihat dalam sejumlah industri. Produsen
kontrak Microsoft mempekerjakan Flextronics untuk tidak hanya membangun namun juga
membantu merancang Xbox, permainan console elektroniknya.
D.  Organisasi Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah, atau lebih sederhana lagi diartikan sebagai orang atau sekelompok
orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan dalam beberapa
definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan public yang
mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai sekumpulan orang-
orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi
pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka
ditempatkan.
Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi pemerintah yakni dalam arti sempit
dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit
didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk
mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
Pemerintah adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk
mencapai tujuan Negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan
publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan
negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya
meliputi kekuasaan eksekutif.
1.    Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau lembaga yang
dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,, berupa organisasi kenegaraan
dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi
oleh bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan
sistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata nilai
yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta perkembangan lingkungan
stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional maupun internasional.
2.    Tatanan Organisasi Kenegaraan
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar
setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas secara proporsional, baik, dan
efektif.
a)      Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala pemerintahan
negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan ataupun pemberhentian kepala
daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan
dilaksanakannya azas dekosentralis dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan
wewenang dari pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.
b)      Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan dilaksanakan dari,
oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan beberapa lembaga-lembaga
perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai
dengan partisipasi rakyat dalam penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh
wilayah negara melalui organisasi pemerintah pusat.
c)      Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang
membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.
d)     Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan kota.
e)      Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan pemberian pelayananan
kepada masyarakat dimasing-masing daerah.
f)       Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan pemerintahan serta
masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta selalu berupaya menegakan
hukum demi terwujudnya keadilan.
g)      Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib dipertanggung
jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi finansial melalui pemeriksaan
keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai