Anda di halaman 1dari 5

About Stakeholders

Menurut Corporate Finance Institute yang dikutip dari glints.com, stakeholder adalah individu,
kelompok , maupun komunitas yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Stakeholder memiliki kemampuan memengaruhi atau dipengaruhi dari bisnis
tersebut. Contoh dari stakeholder antara lain pegawai atau karyawan, pelanggan atau konsumen,
komunitas, pemerintah dan lain sebagainya. Secara umum stakeholder terbagi atas dua,
yaitu stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal adalah para stakeholder yang ada
dalam bisnis dan biasanya terpengaruh langsung oleh hasil dari usaha yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut. Di sisi lain, stakeholder eksternal adalah orang-orang yang memiliki
kepentingan dan hubungan terkait kesuksesan perusahaan atau bisnis tersebut, tetapi tidak
memiliki hubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja organisasi itu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, contoh dari stakeholder internal adalah pemilik bisnis dan
karyawannya. Sementara, stakeholder eksternal adalah konsumen atau pelanggan, supplier,
investor, media, komunitas, pemerintah, dan lain-lain. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
mengenai orang-orang maupun kelompok yang tergolong ke dalam kategori stakeholder yang
dilansir dalam glints.com adalah sebagai berikut :

1. Investor dan kreditur

Penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki investor dan kreditur, karena investor dan
kreditur sangat membantu dalam aspek keuangan perusahaan. Investor
sebagai stakeholder adalah orang-orang yang menanamkan modal sebagai dukungan bagi
perusahaan. Jika membeli saham sebuah perusahaan, maka kamu pun tergolong
seorang stakeholder di perusahaan tersebut. Saham tentu saja adalah modal yang sangat
membantu perusahaan agar tetap dapat beroperasi. Tidak hanya dalam aspek finansial, investor
sebagai stakeholder yang menanamkan modal besar pun bisa memiliki wewenang dalam
mengawasi kinerja suatu perusahaan serta kondisi keuangannya.

2. Pegawai

Tidak ada perusahaan yang dapat beroperasi tanpa sumber daya manusia. Pegawai atau
karyawan sebagai stakeholder adalah fungsi penting bagi suatu perusahaan karena mereka
memiliki kontribusi langsung dengan proses produksi. Stakeholder memiliki peran yang luar
biasa dalam merupakan orang-orang yang berbeda walaupun mereka

3. Pemasok

Supplier atau pemasok memiliki tugas menyediakan bahan baku untuk produksi, biasanya pada
bisnis manufaktur. Pemasok memiliki kepentingan dengan perusahaan untuk mendapat
keuntungan. Oleh karena itu, pemasok bergantung pada hasil usaha dari perusahaan. Tentu saja
peran supplier sebagai stakeholder perusahaan penting dan tidak dapat digantikan. Karena, tanpa
pemasok, perusahaan tidak bisa melakukan produksi.
4. Konsumen

Tak peduli seberapa besar output produksi sebuah perusahaan, tanpa konsumen, maka bisnis
tidak akan dapat berlangsung. Konsumen sebagai stakeholder adalah salah satu yang paling
penting untuk diperhatikan untuk memastikan keberlanjutan sebuah usaha.

5. Komunitas

Komunitas juga termasuk stakeholder yang memiliki kepentingan dengan perusahaan karena
terpengaruh langsung oleh terciptanya lapangan pekerjaan, perkembangan ekonomi, kesehatan,
dan keselamatan. Keberadaan sebuah perusahaan akan berdampak cukup signifikan bagi
komunitas yang ada di sekitarnya. Untuk membangun hubungan baik dengan komunitas
sebagai stakeholder, perusahaan biasanya harus menjalankan kegiatan-kegiatan yang
berkontribusi terhadap komunitas tertentu.

Selain itu juga, Kasali (1994) dalam bukunya Manajemen Public Relation,
menjelaskan stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar
perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Stakeholder bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada
perusahaan. Estaswara dalam Kasali (1994) juga menjelasankan bahwa stakeholder sendiri
merupakan sebuah frasa yang terbentuk dari dua buah kata, yaitu stake dan holder. Secara
umum, kata stake dapat diterjemahkan sebagai kepentingan, sedangkan kata holder dapat
diartikan sebagai pemegang. Jadi seperti yang telah diungkapkan di atas, stakeholder artinya
adalah pemegang kepentingan. Secara garis besar konsep stakeholder dapat didefinisikan sebagai
berikut “individu atau organisasi atau kelompok baik profit maupun nonprofit yang memiliki
kepentingan dengan perusahaan sehingga dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian
tujuan perusahaan.

Keberlangsungan dan kesuksesan dalam suatu organisasi sangat tergantung dengan para pihak-
pihak yang terkait yaitu stakeholder. Kesalahan dalam mengelolah hubungan
dengan stakeholder akan berakibat buruk pada suatu perusahaan/organisasi. Pada dasarnya
setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbeda, kecuali dalam hal pelayanan, dimana
semua stakeholder memiliki kebutuan yang sama, yaitu mengharapkan mereka dilayani secara
jujur, terbuka, penuh tanggung jawab, wajar, berkualitas, dan adil. Para pengelolah perusahaan
harus bisa bersikap professional untuk memberikan yang terbaik buat kepentingan
para stakeholdernya. Ketika berbicara tentang stakeholder, setiap perusahaan harus mampu
menciptakan perusahaannya lengkap dengan segala sistem, perangkat, dan atribut yang dapat
memenuhi harapan masyarakat pada umumnya dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, perusahaan tidak bisa berjalan sendiri “egois”.
Perusahaan harus mampu menjalin komunikasi, hubungan dan jaringan dengan berbagai pihak
untuk mendukung mensukseskan tujuan dan idealitas perusahaan yang diharapkan.

Bentuk hubungan antara perusahaan dengan stakeholder yang terjadi dimasing-masing


perusahaan akan berbeda satu dengan yang lain, tergantung perusahaan itu sendiri bagaimana
mereka membangun hubungan dengan para stakeholdernya. Hubungan perusahaan yang tidak
beretika biasanya cenderung merugikan para stakeholder. Hal ini disebabkan, para professional
yang mengelolah perusahaan tersebut tidak memiliki intregitas dan niat yang baik
pada stakeholder secara keseluruhan Seorang pengelolah bisnis atau sebuah perusahaan pasi
bermaksud untuk mendapat keuntungan semaksimal mungkin buat dirinya dan para pemangku
kepentingan dalm sebuah perusahaan tersebut. Keuntungan yang maksimal ini sangat tergantng
dari loyalitas stakeholder kepada persusahaan. Khususnya pelanggan, pemasok, dan karyawan.
Dan pada dasarnya setiap stakeholder meliliki kebutuhan yang bberbeda, kecuali dalam hal
pelayanan. Dimana para stakeholder mengharapkan hal yang sama, yaitu dilayani dengan penuh
tanggung jawab, berkualitas, tidak mengecewakan, jujur, dan adil. Rudito & Famiola (2013)
menambahkan bahwa Model hubungan antar stakeholder ini mengandung pengertian adanya
sifat saling menghargai akan masing-masing kepentingan dengan tidak mendominasi satu dengan
lainnya sebagai suatu system yang berfungsi. Seperti halnya hubungan perusahaan dengan
karyawan, karyawan juga termasuk stakeholder internal. Karyawan dalam suatu perusahaan bisa
dilibatkan penuh dalam penganbilan keputusan pada masa berjalannya sebuah perusahaan
dibandingkan dengan pemilik perusahaan sekalipun, sebagai contoh bahwa dalam pengambilan
keputusan pemilik saham akan kurang berbicara dibandingkan dengan karyawan berkenaan
dengan pengambilan keputusan mengenai jalannya perusahaan.

About Public

Publik merupakan bagian penting dalam kajian Public Relations. Publik adlaah sasaran bagi
kegiatan PR yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Adapun penegertian publik menurut
beberapa ahli antara lain :

1. Kriyantono (2012) menjelaskan, publik adalah sekumpulan orang atau kelompok dalam
masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama terhadap sesuatu hal.

2. Cutlip dan Center dalam Soemirat & Ardianto (2003) menjelaskan bahwa publik adalah
sebuah kata benda kolektif bagi suatu kelompok orang yang sama-sama terikat oleh suatu
kepentingan yang sama dan menunjukkan perasaan yang sama.

3. Khasali (1994) menjelaskan, publik adalah kumpulan dari orang - orang atau pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan

4. Seitel (2015) menambahkan bahwa, publik merupakan kelompok individu yang tertarik dan
berbagi terhadap suatu isu, organisasi,atau ide

Stakeholder Vs Public

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, stakeholder merupakan individu atau
sekelompok orang yang memiliki keterkaitan dengan suatu organisasi, dan peran
dari stakeholder ini memiliki efek terhadap organisasi tersebut dan begitu juga
sebaliknya. Stakeholder sendiri ada yang berada di dalam dan di luar organisasi. Jefkins (2004)
menejelaskan bahwa Stakeholder yang berada di dalam organisasi adalah pegawai dari
organisasi tersebut, sedangkan stakeholder yang berada di luar organisasi adalah masyarakat
yang menggunakan jasa atau produk organisasi tersebut (konsumen), pers, dan pemerintah.
Sedangkan untuk publik merupakan sekelompok orang yang memiliki ketertarikan dan
pandangan yang sama terhadap suatu hal (dalam hal ini adalah organisasi). Pandangan dari
publik ini dipengaruhi oleh sikap dari organisasi itu sendiri. Pandangan publik ini juga penting
bagi tiap organisasi, karena pandangan publik ini dapat menjadi penghalang atau pendorong
majunya suatu organisasi. Estawara (2010) mnejelaskan bahwa , meskipun peran
dari stakeholder dan publik ini sama-sama penting dan mempengaruhi suatu organisasi, tapi
terdapat perbedaan antara keduanya. Stakeholder dapat dikatakan juga sebagai publik, tapi
publik belum tentu sebagai stakeholder. Perbedaan keduanya terdapat dari hubungannya dengan
suatu organisasi. Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan
terhadap suatu organisasi, tetapi publik belum tentu memiliki kepentingan terhadap organisasi
tersebut. Publik dapat dikatakan sebagai stakeholder jika ia memiliki kepentingan terhadap suatu
organisasi.
Referensi

Bambang Rudito & Melia Famiola. 2013. CSR corporate social responsibility. Bandung :
Rekayasa Sains

Estaswara, H. 2010. Stakeholder Relations. Jakarta: Universitas Pancasila

Fraser P Seitel. 2015. Praktek Public Relation,Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga

Jefkins, F. 2004. Public Relation, Edisi Kelima. Jakarta : PT.Erlangga

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relation: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
Jakarta: Pustaka Utama Graffiti.

Kriyantono, R. 2012. Public relations writing: Teknik produksi media public relations dan
publisitas korporat. Jakarta: Kencana

Rahmalia. 2021. Mengenal apa itu stakeholder dan fungsinya dalam perusahaan.Diperoleh pada
22 Juli 2021, dari
website https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-stakeholder/#.YHYVPOgzZPY )

Soemirat, S. & Ardianto, E. 2003. Dasar-dasar public relations. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai