Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa
RAJA NANDA SYAHPUTRA NASUTION
: ………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043633972


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah SKOM4432/KOMUNIKASIBISNIS


: ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ 21-JAKARTA


: ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.)Sebuah stakeholders perusahaan adalah pihak yang dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan. Konsep stakeholders
pertama kali digunakan dalam sebuah memorandum internal 1963 di Stanford
Research, mendefinisikan pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai "kelompok-
kelompok yang tanpa dukungan, organisasi akan berhenti untuk eksis." Teori ini
kemudian dikembangkan dan diperjuangkan oleh R. Edward Freeman pada 1980-an.
Sejak itu telah mendapat penerimaan luas dalam praktik bisnis dan teori yang
berkaitan dengan manajemen strategis, tata kelola perusahaan, tujuan bisnis dan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Fakta tentang konsep stakeholders memiliki perbedaan di kalangan akademisi,


media, dan manajer profesional dalam sebuah perusahaan. Pada bagian ini, akan
dipaparkan beberapa pendekatan tentang stakeholders yang akan menjadi rujukan
dalam komunikasi bisnis. Freeman (1984) merupakan salah satu ahli dalam bidang
ini yang akan memberikan panduan dalam membahas pendekatan stakeholders.

Definisi tradisional tentang stakeholders yang disampaikan oleh Freeman (1984)


adalah kelompok atau individu yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhi terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Mengacu pada definisi Freeman ini, secara umum
pendekatan ini menekankan adanya redefinisi tentang organisasi, konsep tentang
apa dan bagaimana seharusnya organisasi dikonseptualisasikan. Friedman (2006)
menyatakan bahwa organisasi itu sendiri seharusnya disebutkan sebagai kelompok
stakeholders dan tujuan organisasi seharusnya dikelola berdasarkan kepentingan,
kebutuhan, dan sudut pandang para stakeholders tersebut. Ada tiga teori yang
digunakan dalam memahami
stakeholders, yaitu

1. normative stakeholders theory, teori mengenai bagaimana para manajer atau


stakeholders seharusnya bertindak dan memandang tujuan organisasi berdasarkan
prinsip-prinsip etika;

2.descriptive stakeholders theory, teori yang memandang bagaimana para manajer


dan stakeholders seharusnya berperilaku dan bagaimana memandang tindakan serta
peran-perannya;

3.instrumental stakeholders theory, teori yang memandang bagaimanap manajer


seharusnya bertindak jika mereka merasa dan bekerja untuk memenuhi para
kepentingannya.

Definisi tentang stakeholders mengalami perkembangan sejalan deng perubahan dan


perkembangan organisasi itu sendiri. Freeman dalam publikasi terbany
mendefinisikan stakeholders sebagai kelompok yang memiliki peran penting dalam
kesuksesan sebuah korporasi. Definisi ini mengandung konsep bahwa pertimbang
tentang stakeholders dan aktivitas- aktivitasnya sangat penting untuk dimasukkan
ke dalam pengelolaan perusahaan. Freeman menyatakan, prinsip perubahan kos
stakeholders Stakeholders dimungkinkan membawa sebuah tindakan yang akan melawan
pimpinan menuju sebuah kegagalan kinerja yang menjadi tujuan perusahaan

Stakeholders' adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi


kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Clarkson membagi stakeholders
menjadi dua: stakeholders primer dan stakeholders sekunder. Stakeholders primer
adalah 'pihak di mana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak
dapat bertahan Contohnya, adalah pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan,
dan pemasok. Menurut Clarkson, suatu perusahaan atau organisasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem stakeholders primer, yang merupakan rangkaian
kompleks hubungan antara kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai hak,
tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang berbeda.

Stakeholders sekunder didefinisikan sebagai pihak yang mempengaruhi atau


dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan
perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.
"Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan
tidak bergantung pada kelompok ini untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa
mempengaruhi kinerja perusahaan dengan mengganggu kelancaran bisnis perusahaan.
Menurut Rhenald Khasali (2003), stakeholders adalah setiap kelompok yang berada
di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan
perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan
hidup pada perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa " terdiri
atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang mesti dipertimban
perusahaan."

2.) A.STAKEHOLDERS INTERNAL

Secara umum, stakeholders dapat dikelompokkan menjadi stakeholders temal dan


stakeholders eksternal. Dalam kenyataannya sering timbul salah paham pada
masyarakat bahwa ruang lingkup komunikasi bisnis hanya pada stakeholders
destemal hal ini tidak benar karena komunikasi bisnis juga harus menjalin
hubungan yang baik dari dalam maupun luar perusahaan

Ruang lingkup stakeholders internal dalam komunikasi bisnis mencakup (a)


pemilik, (b) manajemen, dan (c) karyawan. Tugas seorang pelaku bisnis, adalah
membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui aktivitas komunikasi.
Ketiga pihak tersebut, merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
organisas bisnis kita yang biasa disebut sebagai stakeholders. Stakeholders
merupakan kelompok yang berada di dalam maupun luar organisasi/lembaga bisnis
yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan organisasi lembaga bisnis.

Berkomunikasi dengan stakeholders (publik) internal harus dilakukan, dikarenakan


mampu menunjang pencapaian tujuan organisasi. Kepada pemilik saham kita bisa
menjalankan fungsi informatif seperti menyampaikan laporan perkembangan
organisasi atau fungsi persuasif yang meminta pemilik untuk menambah dana gans
pengembangan organisasi bisnis. Pada para karyawan bisa dilakukan komunikasi
yang berfungsi koordinasi dan kontrol. Kepada manajemen, bisa dijalankan
komunikasi yang berfungsi informatif guna menunjang proses pengambilan
keputusan.

1. Pemilik
Pemegang saham atau pemilik perusahaan mempunyai kekuasaan yang besar karena
mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentikkan pemilik sebagai
pemimpin spiritual perusahaan. Selama pemilik itu adalah pendiri, hal ini akan
berubah bila perusahaan telah go public dan tidak ada lagi konsentrasi
kepemilikan saham pada pihak tertentu. Perusahaan muda adalah perusahaan yang
relative masih diakhoda oleh pemilik, berada pada generasi pertama dan dominasi
keluarga pemilik

2. Manajemen
Manajemen adalah orang-orang yang melaksanakan roda organisas/lenha bisnis.
Selain itu, sering menjadi bahan berita, juga akhir-akhir menjadi objek
pembajakan oleh organisasi lembaga bisnis yang lain. Sebagai contoh, Tann Abeng
Manajer PT Multi Bintang direkrut kelompok usaha Bakrie, berpindahnya se
bergerombol beberapa redaktur senior dari satu media masa ke media masa yang han
Kasus ini biasanya karena ada daya tarik dari investor baru serta sistem
penggajian yang lebih menarik

3. Karyawan
Ketika iklim investasi seperti saat ini tumbuh dengan pesat, maka persaingan
antarperusahaan tidak terbatas lagi pada bagaimana menjaring konsumen dan
mempertahankan kesetiaan konsumen, melainkan juga bagaimana menjaring dan
mempertahankan karyawan. Karyawan adalah bagian integral dari organisasi lembaga
bisnis, mereka tidak memegang jabatan struktural, namun bersentuhan langsung
dengan proses produksi.

Persoalan karyawan merupakan masalah tersendiri yang tidak bisa dipecahkan hanya
melalui pendekatan manajerial, misalnya melalui sistem penggajian, prosedur
kerja dan kontrak kerja saja, melainkan juga menuntut suasana kerja yang nyaman
dan hubungan antarkaryawan yang harmonis sehingga lembaga/organisasi bisnis
memerlukan bantuan ahli komunikasi melalui staf hubungan karyawan (employee
relations). Hal ini mengingat kompleksnya masalah karyawan yang harus ditangani
Misalnya untuk menerima dan mendengarkan keluhan, merundingkan perjanjian kerja,
penempatan karyawan, sistem remunerasi, serta pendidikan dan pelatihan.

B. STAKEHOLDERS EKSTERNAL
Ruang lingkup stakeholders eksternal dalam komunikasi bisnis mencakup (1)
pelanggan, (2) penyalur, (3) agen regulator, (4) pemasok Keempat kelomp yang
berada di luar organisasi lembaga bisnis dan memiliki kepentingan serta yang
ikut menentukan keberhasilan bisnis, kelompok ini merupakan khalayak sau dalam
komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis. Kelompok ini lazim disch
stakeholders (para pemangku kepentingan) eksternal, mereka adalah kelompok ya
mempertaruhkan hidup dan menghidupi perusahaan.

Dalam kerangka yang lebih luas, kepuasan stakeholders ini bisa dijadikan
indikator keberhasilan organisasi perusahaan. Stakeholders eksternal adalah
unsur-uns yang berada di luar kendali perusahaan (uncontrollable). Misalnya
pelanggan adalah raja yang memiliki hak untuk memilih dan menentukan produk yang
akan digunakan Penyalur adalah kelompok yang menguasai jaringan distribusi,
mereka hanya ma menyalurkan produk yang dikehendaki pelanggan. Agen regulator
dalam hal in pemerintah adalah penentu kebijakan sekaligus menuntut adanya
kepatuhan terhadap peraturan. Sedangkan pemasok menginginkan adanya transaksi
yang memuaskan Tujuan komunikasi eksternal dalam komunikasi bisnis adalah untuk
membina hubunga yang baik dengan pihak luar organisasi/lembaga bisnis, di mana
pihak tersebut dapat menentukan keberhasilan organisasi lembaga bisnis.

1. Pelanggan

Pelanggan merupakan aset perusahaan yang paling berharga. Mereka merupakan


sumber penjualan barang, pelanggan menjadi pusat untuk kegiatan bisnis, sehingga
segala upaya yang dilakukan organisasi/lembaga bisnis dipusatkan untuk
mendapatkan kepuasan pelanggan.

Kendati demikian masih terdapat asumsi bahwa sentral kegiatan bisnis adalah
produsen bukan pelanggan. Selama pola pikir tersebut masih mewarnai bisnis kita
nampaknya aktivitas bisnisnya tidak akan berhasil. Lain halnya bila suatu
organisasi lembaga bisnis berasumsi, bahwa pelangganlah pusat aktivitas bisnis
maka segala upaya diarahkan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.

Salah satu kegiatan public relations yang diarahkan pada pelanggan melalui
kegiatan marketing public relations, yakni proses yang terdiri atas perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program yang merangsang pembelian dan kepuasan
pelanggan melalui komunikasi yang dapat dipercaya serta menarik minat, khususnya
dari perusahaan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, kehendak dan perhatian
pelanggan.

2. Penyalur

Penyalur merupakan bagian dari jaringan distribusi produk sehingga pola hubungan
antara organisasi/lembaga bisnis dan penyalur merupakan pola kemitraan, anya
kerja sama dengan pihak penyalur dilandasi hubungan baik dan saling guntungkan.
Sebab antara pihak organisasi lembaga bisnis dengan penyalur saling menunjang
kegiatan masing-masing.

Tujuan komunikasi antara organisasi lembaga bisnis dan penyalur di antaranya:


(1) membantu para penyalur untuk meningkatkan omzet penjualannya melalui program
pelatihan penjualan, penyediaan sarana penjualan, peningkatan seleksi dan
pemberian kompensasi penjualan; (2) menciptakan pengertian dengan para penyalur
melalui penjelasan kebijaksanaan dan manajemen organisasi/lembaga bisnis; (3)
membantu manajemen distribusi: (4) bekerja sama dengan para penyalur dalam
mengiklankan produk, melalui penyediaan iklan, leaflet/booklet, stiker, kartu
mobil dan kalender, (5) menerima keluhan penyalur tentang pelaksanaan penjualan
disertai pemecahannya; (6) merangsang penyalur agar tertarik dan tetap setia
terhadap produk kita; dan (7) mempertimbangkan gagasan, saran atau keluhan yang
disampaikan para penyalur

Penyalur merupakan bagian dari jaringan distribusi produk. Komunikasi yang baik
dengan penyalur bertujuan agar penyalur membantu meningkatkan omzet penjualan,
bekerja sama mengiklankan produk, menjaga kualitas produk dan harga yang wajar.
Komunikasi dengan penyalur dapat dilakukan melalui komunikasi interpersonal
maupun kelompok, diskusi mengenai manajemen bisnis, perdagangan, ataupun
periklanan.

3.Regulator

Regulator atau pemerintah, adalah lembaga yang menentukan peraturan perundang-


undangan yang menuntut adanya kepatuhan dari organisasi/lembaga bisnis. Sebagai
salah satu publik eksternal, hubungan dengan pemerintah mesti dijaga atas dasar
hubungan yang saling percaya. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pemerintah
dianggap penting bukan saja karena memiliki kewenangan untuk mengatur negara dan
mengambil keputusan penting, tetapi juga pemerintah berkewajiban melindungi
kepentingan dan kegiatan.

Regulator adalah lembaga atau individu yang mewakili lembaga berwenang yang
memberi perhatian atau tekanan berlebih terhadap poin-poin atau kasus-kasus
tertentu serta mengurangi perhatian pada hal lainnya, Regulator berfungsi
seperti gate keeper, namun berada di luar institusi media yang

menghasilkan berita. la bisa menghentikan aliran berita dan menghapus suatu


informasi,

4. Pemasok

Pemasok merupakan salah satu kelompok stakeholders eksternal yang sama


pentingnya dengan kelompok yang lain. Kelompok ini menginginkan transaksi yang
memuaskan, sebab dari merekalah organisasi/lembaga bisnis memperoleh bahan baku,
suku cadang, serta menyediakan perbekalan untuk produksi. Oleh karena itu,
organisasi lembaga bisnis sangat tergantung kepada para pemasok.

Ada tiga faktor yang mendasari hubungan dengan pemasok,


(1) kualitas balan baku. (2) pelayanan terhadap kebutuhan produksi, dan (3)
harga yang wajar. Para pelaku bisnis sebelumnya berkonsultasi dengan pemasok
untuk perhitungan biaya perekayasaan, penelitian, dan perencanaan.

sarana Tujuan hubungan dengan pemasok: (1) membina kepentingan bersama; (2)
menempatkan organisasi/lembaga bisnis sebagai mitra usaha dan bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah produksi dan persediaan; (3) mempertahankan hubungan baik
dengan para pemasok melalui perlakuan yang adil dan terbuka: (4) melengkapi
pemasok guna memudahkan hubungan dengan staf pembelian, keuangan, kontrol
kualitas, akunting, dan bagian lain yang berhubungan dengan pemasokan; serta (5)
mengetahui sikap pemasok.

Pemasok, perusahaan melakukan proses produksi dengan menggunakan berbaga bahan


baku yang didapatkan dari para pemasok. Kelancaran aktivitas perusahaan sangat
tergantung pada keberadaan para pemasok untuk menyediakan kebutuhan perusahaan
pada waktu dan jumlah yang tepat. Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan
bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain.
Terdapat hubungan saling ketergantungan antara pemasok dan perusahaan.
Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi
perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan
pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat, ketika perusahaan pembeli sebagai
pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.

3. Mengapa dalam komunikasi bisnis perlu dilakukan identifikasi khalayak?


Identifikasi khalayak menjadi penting dalam komunikasi bisnis karena beberapa
halantara lain :

•Menentukan bentuk komunikasi dan cara komunikasi kita kepada khalayak;


•Lebih terjamin tersampaikan nya pesan apabila kita paling tidak
memahamiseperti apa khalayak yang dihadapi
. Semakin memahami khalayak maka semakin mengetahui cara komunikasi nyasehingga
dapat melakukan efisiensi sumber daya;

•Bentuk penghargaan dan menghormati kita kepada khalayak;


-
Jelaskan kategori yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi khalayak dan
contohSecara umum terdapat tiga kategori dalam mengidentifikasi khalayak, yakni
secara :

• DemografisMengidentifikasi khalayak berdasarkan factor-faktor demografis


seperti usia, jenis kelamin, status keluarga, tingkat pendidikan,
pekerjaan/jabatan, tingkatpendapatan, agama, ras dan etnis.Contoh :
berkomunikasi melalui kegiatan workshop/seminar misalkankesehatan ibu dan bayi
dengan peserta lulusan sarjana ekonomi teknologiberbeda dengan peserta lulusan
sarjana kesehatan masyarakat, diksi sertatingkat kesulitan pemahaman materi
tentu berbeda.

• GeografisIdentifikasi berdasarkan geografis lebih kepada identifikasi


budaya, tempattinggal, (pegunungan, dataran rendah atau dekat pantai , desa atau
kota)Contoh : pemerintah di kota dalam sosialisasi kebijakan kawasan bebasasap
rokok perlu menggunakan data-data yang lebih konkrit dan teknis,sedangkan
penduduk desa butuh lebih banyak pendekatan humanis dalamsosialisasi.

• PsikografisIdentifikasi ini berkaitan dengan presepsi,, kognitif,


kebiasaan,motivasi dankebutuhan.Contoh : Penawaran beasiswa S2 akan lebih tepat
sasaran bagi personalyang fokus membutuhkan prestasi, kenaikan karir,
aktualisasi diri sertakebutuhan pendidikan yang lebih luas daripada dengan
personal yang masihfocus pada selain karir dan prestasi

Anda mungkin juga menyukai