Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan Praktikum
Biologi Tanah ini. Laporan ini akan kami gunakan sebagai Laporan Akhir Praktikum Biologi
tanah

Dengan laporan ini kita bisa mengetahui tentang bakteri & fungi, mikroba tanah,
keragaman fauna, pewarnaan, dan mikoriza tanah kemudian kita dapat melihat secara
langsung melalui mikroskop. Di harapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi
untuk kita semua khususnya di bidang pertanian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Kami berterima kasih
dari semua pihak dan referensi yang membantu dalam menyusun laporan praktikum ini.

Akhir kata dari kami, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis, amin. Terima Kasih.

Pontianak, 08 desember 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroorganisme Tanah

B. Populasi Mikroorganisme Dalam Tanah

BAB III METODOLOGI


A. Waktu dan Tempat Praktikum

B. Alat dan Bahan

a. Suspensi Bakteri dan Isolasi Tanah

b. Respirasi Tanah

c. Keragaman Fauna Tanah

d. Mikroskopis Bakteri

e. Identifikasi Mikoriza

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan

a. Suspensi Bakteri dan Isolasi Tanah

b. Respirasi Tanah

c. Keragaman Fauna Tanah

d. Mikroskopis Bakteri

e. Identifikasi Mikoriza

2
B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Karakterisasi Bakteri

Tabel 2. Karakterisasi Jamur

Tabel 1. Keragaman Fauna Tanah

Tabel 2. Identifikasi Mikoriza

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat di lihat di bawah
mikroskop. Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri merupakan organisme
uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel membelah secara
simetris.

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang
tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan dibumi.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.
Struktur sel bakteri relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel -
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan
antara selprokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Untuk mempermudah
penghitungan koloni di perlukan pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga
media pertumbuhan yang akan digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut. Mikroba
bersifat menguntungkan atau merugikan. Ada beberapa cara untuk menghitung mikroba yaitu
dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara langsung, dan pendugaan
massa sel secara tak langsung. Perhitungan dapat dilakukan dengan hitungan mikroskopik.
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni
yaitu tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui
penyebaran bakteri jamur. ( Brady, 1999 ).

Respirasi tanah merupakan pencerminan aktivitas mikroorganisme


tanah. Pengukuran respirasi (mikroorganisme tanah) merupakan cara yang pertama kali
digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Salah satu cara untuk
mempelajari aktivitas semua mikroorganisme dalam tanah adalah dengan menghitung jumlah
organism tanah dan karbondioksida yang dilepaskan oleh organisme tanah selama waktu
tertentu. Sedangkan penetapan respirasi tanah adalah berdasarkan penetapan jumlah
CO2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang digunakan oleh
mikroorganisme tanah. Organisme yang hidup di dalam tanah ada yang bermanfaat, ada yang
mengganggu, dan ada pula yang tidak bermanfaat tetapi juga tidak mengganggu. Organisme
yang bermanfaat antara lain cacing tanah dan bakteri tertentu yang dapat mengubah CO
(karbon monoksida) yang beracun menjadi CO2 (karbon dioksida) atau mengikat N dari
udara (Hardjowigeno 1987). Berbagai organisme yang hidup di dalam tanah sanggup

5
mengadakan perubahan-perubahan besar, terutama dalam lapisan atas tanah (top soil),
dimana terdapat akar-akar tanaman dan perolehan bahan makanan yang mudah.

6
Akar-akar tanaman yang mati dengan cepat dapat dibusukkan oleh jamur, bakteri dan
golongan organisme lainnya (Sutedjo et al. 1996 dalam Rahmawaty 2004). Keberadaan
mesofauna dan makrofauna dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan energi dan
sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan organik dan biomassa hidup
yang seluruhnya berkaitan dengan aliran siklus karbon dalam tanah. Dengan ketersediaan
energi dan hara bagi mesofauna tanah tersebut, maka perkembangan dan aktivitas mesofauna
dan makrofauna tanah akan berlangsung baik dan secara timbal baliknya akan memberikan
dampak positif bagi kesuburan tanah. Dalam sistem tanah, interaksi fauna tanah tampaknya
sulit dihindarkan, karena biota tanah banyak terlibat dalam suatu jaring-jaring makanan
dalam tanah. Meskipun sebagai penghasil senyawasenyawa organik tanah dalam ekosistem
tanah, namun tidak berarti berfungsi sebagai subsistem produsen (Arief 2001).

Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan
tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-
sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya
tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista, monera, maupun plantae. Karena tidak
berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari
organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan
organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan
menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup
secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan
simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan
untung).

Mikoriza adalah bentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat
tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran. Terdapat
juga cendawan yang bersimbiosis dengan cendawan lainnya, tetapi sebutan mikoriza
biasanya adalah untuk simbiosis cendawan yang menginfeksi akar tumbuhan. Bentuk
simbiosis ini terutama adalah simbiosis mutualisme, meskipun pada beberapa kasus dapat
berupa simbiosis parasitisme lemah. Mikoriza merupakan gejala umum pada perakaran
tumbuhan. Sekitar 90% suku tumbuhan (mencakup sekitar 80% spesies tumbuhan) memiliki
asosiasi simbiotik ini. Catatan fosil menunjukkan asosiasi ini telah ada sejak Zaman Karbon.

B. Tujuan
Tujuan praktikum biologi adalah untuk mengetahui populasi serta klasifikasi
mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
C. Manfaat
Dengan di lakukan praktikum biologi ini diharapkan mahasiswa dapa mengetahui
jumlah populasi mikrobia di dalam tanah dengan metode M

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil
(Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan
energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga
apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat
yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan.
a. Jamur
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti
sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof (tidak mampu membuat
makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat sprofit, dan ada yang
bersimbiosis (mutualisme) membentuk lumut.
b. Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan makhluk yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup
didaratan hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki
ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniseluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran
renik (mikroskopis).
c. Mikoriza
Mikoriza adalah kelompok fungi (jamur) yang bersimbiosis dengan tumbuhan tingkat
tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta), khususnya pada sistem perakaran.
Mikoriza dikenal dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam tanah dan
berada di area perakaran tanaman (rhizosfer).
Ciri-ciri mikoriza :
Merupakan simbiosis mutualisme.
Adanya selaput hifa (mantel) yang berfungsi sebagai barrier masuknya patogen.
Dapat membantu tanaman menyerap unsur hara.
Menetralisasi bahan organik.
Reproduksi dengan cara seksual dan aseksual.

8
B. Populasi mikroorganisme dalam tanah
Mikrobiologi penting sekali dan terkait erat dengan kehidupan manusia, karena
mikroba (jasad renik) tersebar merata di seluruh belahan bumi dan ada dimana-mana.
Mikroba ada di udara, ada di air, di tanah, lantai, meja kulit dan diman pun. Oleh karena itu
mikroba memiliki korelasi yang erat dan peranan yang penting dengan kehidupan manusia,
yang dapat memberikan pengaruh merugikan maupun menguntungkan.
Mikroorganisme tersebar merata di seluruh permukaan bumi diantaranya adalah pada
tanah. Bila dibandingkan dengan luas bumi secara keseluruhan, maka tanah pada permukaan
bumi hanya merupakan lapisan tipis. Tetapi, lapisan tipis dari tanah ini sangat penting karena
menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya seperti mikroorganisme.
Di tanah terdapat milyaran mikrobia bakteri, fungi, alga, protozoa, dan virus. Tanah
merupakan lingkungan hiduup yang amat kompleks. Kotoran dan jasad hewan serta jaringan
tumbuhan akan terkubur dalam tanah. Semuanya memberi konstribusi dalam menyuburkan
tanah. Proses penyuburan tanah ini dibantu oleh mikrobia. Mikroorganisme yang hidup pada
tanah dapat ditemukan dalam dua bentuk yaitu ada yang pathogen (berbahaya) pada manusia
dan hewan dan apathogen (tidak berbahaya). Tanpa mikrobia, semua jasad tidak akan hancur.
Mikrobia tanah mampu menyeimbangkan kelangsungan hidup dibumi. Jumlah dan jenis
mikrobia dalam tanah tergantung pada jumlah dan jenis, kelembaban, tingkat aerasi, suhu,
pH, dan pengolahan dapat menambah jumlah mikrobia tanah.
Baik secara langsung maupun tidak langsung, bahan buangan dan jasad dari manusia
dan hewan, serta jaringan tumbuh0tumbuhan di buang atau di kubur dalam tanah. Setelah
beberapa lama, bahan-bahan tersebut akan diuraikan menjadi komponen organik dan
beberapa komponen anorganik tanah, penguraian tersebut dilakukan oleh mikroorganisme
yaitu penguraian bahan organik menjadi substansi yang menyediakan nutrien bagi dunia
tumbuhan. Tanpa aktifitas mikroorganisme tersebut segala aktivitas di kuma bumi ini lambat
laun akan terhambat. Untuk itu, hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan makalah ini
yaitu untuk menyajikan apa saja jenis dan bagaimana peranan mikroorganisme tanah tersebut.

9
BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Praktikum biologi tanah dilaksanakan pada hari Selasa, mulai tanggal 11 Oktober 2016
sampai 2 Desember 2016, pukul 10.45-12.25 WIB. Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

B. Alat dan Bahan


a. Suspensi Bakteri dan Isolasi Tanah
Alat : Bahan:
- Tabung reaksi - Aquadest
- Toples - Tanah
- Dipensette pipet
- Bunsen
- Petri Steril
- Aluminium foil
- elenmayer
- Timbangan Analog
- stiler

b. Respirasi Tanah
Alat : Bahan:
- Toples - Tanah 100 gram
- Botol kecil - KOH 0,02 N
- Pipet tetes - HCL 0,02 N
- Burret - Indikator Phenopfhallien 0,1%
- Elenmayer / gelas ukur - Methyl orange
- Pipet tetes

c. Keragaman Fauna Tanah


Alat : Bahan:
- Gelas plastik - Formalin 10-20 ml
- Plastik gelas / seng plastik - Vassellin
- Batang kayu

d. Mikroskopis Bakteri
Alat : Bahan:
- Jarum ore - Agar
- Kaca preparat - Gram A,B,C dan D
- Mikroskop - Aquadest
- Jarum
10
- Suntikan
- Pinset

e. Identifikasi Mikroza
Alat : Bahan:
- Saringan uk : 30,50 dan 70 - Larutan gula 60% / 120 gram
- Santrifius - Tanah gambut
- Tabung berbentuk corong - Aquadest
- Petri
- Mikroskop
- Timbang
- Aluminium poil
- Gelas bakker

C. Medote Kerja
a. Suspensi Bakteri dan Isolasi Tanah
1) Siapkan 4 tabung reaksi yang berisi aquadest sebanhyak 9 ml yang sudah di sterilisasi.
2) Timbang sampel tanah sebanyak 10 gram.
3) Masukan sampel tanah yang sudah di timbang kedalam tabung reaksi yang berisi aquadest 9
ml, kocok tabung reaksi hingga tercampur rata dengan aquadest.
4) Diamkan tabung reaksi 10-1 sampai terlarut dan tanah nya mengendap.
5) Setelah tanah nya mengendap, masukan ke tabung aquadest steril berikutnya, digunakan
kembali.
6) Ambil 1 ml sampel dengan pipet dan masukan ke tabung berikutnya.
7) Lakukan sampel pada tabung ke 10-5 lihat perbedaan keruhan air. tabung pertama dengan
aquadest 90 ml adalah 10-1, tabung kedua dengan 9 ml aquadest adalah 10-2, dan
seterusnya hingga 10-5.
8) Pada tabung 10-3 ambil sampel sebanyak 1 ml, lalu masukan kedalam petri steril. Ulangi lagi
1x untuk petri yang berbeda.
9) Pada tabung 10-5 ambil juga sampel sebanyak 1 ml dengan pipet, lalu dimasukan kedalam
petri steril ulangi 1x lagi petri yang berbeda dan di beri label.
10) Masukan media dibiakkan kedalam 4 petri steril yang sudah di isi sampel tadi sebanyak
1 ml, lalu diputar seberti angka 8.
11) Petri steril yang sudah di beri media biakkan, petri steril diberi stiler.
12) Disimpan atau di inkubasikan.

b. Respirasi Tanah
1) Timbang tanah sebanyak 100 gram
2) Masukan tanah ysng sudah di timbang ke dalam toples
3) Tambahkan KOH 0,02 N maksimal sebanyak 10 ml
4) Masukan botol kecil yang berisi KOH kedalam toples yang berisi tanah
5) Terakhir simpan di tempat kering dan di biarkan selama 2 minggu untuk melakukan
respirasi mikroba.

11
6) Setelah 2 minggu keluarkan KOH dan masukan kedalam gelas ukur, lalu tetes dengan
PP 0,1% sebanyak 2 tetes (lihat perubahan warna yang terjadi).
7) Titrasi dengan 0,2 H HCL yang terpakai yaitu 6,5 ml.
8) Selanjutnya beri 2 tetes methyl orange, warna akan menjadi orange, kuning. Titrasi
kembali sampai warna berubah menjadi orange.
9) Kadar CO2 di ketahui setelah di kurangi dengan CO2 dalam toples tanpa tanah.

c. Keragaman Fauna Tanah


1) Masukan larutan formalin sebanyak 10-20 ml dengan di tambah vassellin secukupnya
di oleskan pinggir gelas plastik.
2) Buat lubang untuk meletakan gelas plastik sedalam ukuran tinggi cawan, 1 kelompok
2 cawan dan dua lubang.
3) Buatlah tututp cawan dengan batang kayu untuk penyangga dan di antaranya diberi
seng plastik agar terhindar dari hujan.
4) Biarkan gelas tersebut selama 1 minggu dan amati setiap hari fauna yang terperangkap
( metode fall trap )
5) Identifikasi dan hitung jumlah fauna tersebut.

d. Mikroskopis Bakteri
1) Ambil kaca preparat dan tetes air setelah itu ambil agar menggunakan jarum ose sebanyak 1
ose.
2) Ratakan agar sampai berdiameter kurang lebih 1 cm (bentuk bulatan) kemudian di inkubasi.
3) Tetes gram A selama 30 detik lalu di semprotkan air dan di tempelkan tisu
(lakukan pengulangan dengan gram B,C dan D)
4) Setelah itu amati dengan mengunakan mikroskop.
5) Setelah pengamatan bakteri, lanjut dengan pengamatan jamur (fungi)
6) Ambil kaca preparat dan tetesi air, kemudian ambil jamur dengan menggunakan jarum ose.
7) Setelah itu amati dengan mikroskop.

e. Identifikasi Mikroza
1) Timbang tanah sebanyak 100 gram.
2) Setelah di timbang, cuci sampai bersih menggunakan saringan.
3) Setelah di cuci bersih, semprot sisa tanah di saringan yang berukuran 50 dan 70
mengunakan cairan gula dan diambil larutan yang tersisa di masing-masing ukuran
saringan tali yaitu 50 dan 70 simpan di tabung berbentuk corong dan masukan di
sentrifius selama 15 menit.
4) Setelah 15 menit di sentifius, saring lagi di masing-masing ukuran saring yang sudah
di tetapkan yaitu ukuran 50 dan 70 dan di semprot mengunakan aquadest.
5) Kemudian masukan ke dalam petri.
6) Setelah itu diamati mengunakan mikroskop untuk megetahu jenis dan jumlah populasi
mikoriza.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
a. Suspensi Bakteri dan Isolasi Tanah

KARAKTERISASI Jumlah
Sampe
Jenis isolat Bentuk Kemiringan 2
l
(form) (Hervation) Margin warna 1
Undulat
Sp 1 10-5 Circuler Flat Bening 5 6
e
Sp 2 10-5 Ireguler Convey Entire Putih 1 9
Sp 3 10-5 Ireguler Flat Curled Putih 1 2
Kel 1 Putih
Sp 4 10-5 Ireguler Convey Lobate 5 0
kuning
Sp 1 10-3 Circuler Flat Entire Bening 68 98
Sp 2 10-3 Circuler Flat Entire Kuning 22 4
Sp 3 10-3 Circuler Raised Entire Putih 42 62
Tabel 1 Tabel karakterisasi bakteri

Jumlah
Sampel Jenis Isolat Warna Hifa Bentuk Sebaran
1 2
Hifa menyebar ke
SP.1 10-5 Putih 2 0
samping
Kelompok
1
SP.1 10-3 Putih Hifa ke atas 11 0

Hifa menyebar ke
SP.2 10-3 Hitam 1 13
samping
Tabel 2. Karakterisasi Jamur

b. Respirasi Tanah
Setelah kurang lebih sampel 2 minggu disimpan di dapatkan hasil perhitungan sebagai
berikut :
Diketahui : a = 6,5 ml
b = 3 ml
t = 0,2 N
n = 10 hari
Ditanyakan : r ?

Jawab :
( ab ) t 2,4 100
r= n

13
( 6,53 ) 0,2 2,4 100
= 10

= 3,5 2 2,4

= 16,8 mg

keterangan :
r = jumlah CO2 yang dihasilkan
a = ml HCl untuk toples dengan contoh tanah
b = ml HCl untuk toples tanpa contoh tanah (blanko)
t = normalitas HCl
n = jumlah hari inkubasi
100 = gram contoh tanah
2,4 = dari perhitungan sbb :
1 ml HCl 0,2 N = 1 0,2 = 0,2 me HCl
0,2 me HCl = 0,2 me CO2
0,2 44 mg CO2 (berat molekul CO2 = 44)
C/CO = (12/44) 8,8 mg = 2,4 CO C
2 2

c. Keragaman Fauna Tanah


Setelah 7 hari pengamatan dilapangan di dapatkan hasil sebagai berikut :

Jenis Jumlah Gambar


Hari
Cawan A Cawan B Cawan A Cawan B
1 Laba-laba Laba-laba 1 1
Jangkrik 1
Semut merah 1
sombong 1
2 Jangkrik Semut 1 1
Semut Laba-laba 1 1
3
4 Lalat Sombong 1 1
5 Lalat 1
6 Kumbang 2
7
Tabel 3. Keragaman Fauna Tanah

d. Mikroskopis Bakteri
?

e. Identifikasi Mikroza

14
Dari pengamatan sampel dibawah mikroskop yang bertujuan untuk mengetahui jumlah
populasi mikoriza di dapatkan hasil sebagai berikut :

Ukuran Saringan Karakter


(cm) Jenis Warna Bentuk Jumlah
50 cm
70 cm SP1 Coklat Bulat 39
Tabel 4. Identifikasi Mikoriza

B. Pembahasan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

15
DAFTAR PUSTAKA

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai