Anda di halaman 1dari 41

Pengamatan Sediaan Langsung dari

Kultur Jamur Udara dan Sampel


Makanan secara Mikroskopis
(dengan pewarnaan LCB)

KELOMPOK 5

KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.

N. N. MELINDAWATI
(02)
N. M. INKI ARIANTI
(04)
N. K. SUCAHYANINGSIH
(06)
I. K. BUDI ASTAWAN (08)
N. W. NIA ARISKA P.
(10)
NINGSIH ASRIAH
(12)

TUJUAN PRAKTIKUM

Metode dan Prinsip


Metode

Dasar Teori
Morfologi
jamur
Sel
organisme

LCB
Secara
Pengamatan
Berkembang

ALAT DAN BAHAN


ALAT

CARA KERJA
a. teknik kultur jamur udara
Diletakkan

CARA KERJA
b. kultur jamur dari sampel makanan
Diambil

CARA KERJA
C. Pembuatan Preparat Langsung
1

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 1


DAN 2

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK I

Sampel Roti

DITEMUKAN SPORANGIUM, HIFA, TANGKAI


KOTAK SPORA, & SPORA. YANG DIDUGA
Mucor sp.

Sampel Tape
Ketan

HANYA DITEMUKAN SPORA

Sampel Kultur
Jamur Udara

TIDAK DIAMATI

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK II

Sampel Roti

DITEMUKAN SPORANGIUM, HIFA, & SPORA.


YANG DIDUGA Mucor sp.

Sampel Tape

HANYA DITEMUKAN YEAST

Sampel Kultur
Jamur Udara

TIDAK DIAMATI

PEMBAHASAN
Sampel Roti

Mucor sp.

Mucor adalah genus fungi yang berasal dari


ordo Mucorales yang merupakan fungi tipikal
saprotrop pada tanah dan serasah tumbuhan.
Hifa vegetatifnya bercabang-cabang, bersifat
coenositik
dan
tidak
bersepta.
Mucor
berkembangbiak
secara
aseksual
dengan
membentuk sporangium yang ditunjang oleh
batang yang disebut sporangiofor. Ciri khas
pada Mucor adalah memiliki sporangium yang
berkolom-kolom atau kolumela
Ciri-cirinya :
Saprofit pada kotoran ternak, roti, dan
sisa makanan.
Membentuk spora bulat didalam
sporangium.

PEMBAHASAN
Sampel Tape

Yeast .
Merupakan
jamur
uniselluler
yang
berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3
15 mikron, berkembang biak dengan cara
membelah diri (asexual) membentuk tunas
atau budding cell. Yeast ada dua yaitu : Yeast
murni merupakan jamur uniselluler yang tidak
mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora,
Yeast like merupakan jamur uniselluler yang
mampu membentuk pseudohifa.

PEMBAHASAN
Sampel Tape

Spora
Jamur dapat berkembang biak dengan cara
aseksual
dan
seksual.
Perkembangan
secara
aseksual
dilakukan
dengan
pembelahan
sel
(fragmentasi)
dan
pembentukan spora. Pembentukan spora
berfungsi untuk menyebarkan spesies
dalam jumlah besar.

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 3


DAN 4

PENGAMATAN MIKROSKOPIS JAMUR


ROTI DENGAN PEWARNAAN LCB

KELOMPOK III

Pengamatan mikroskopis jamur


roti :
Hifa nonseptat seperti benang putih
Terdapat hifa yang bergerombol
(miselium)
Sporangium (kotak spora)
Spora
Memiliki stolon, tetapi tidak memiliki
rhizoid

PENGAMATAN MIKROSKOPIS JAMUR


ROTI DENGAN PEWARNAAN LCB

KELOMPOK IV

Pengamatan mikroskopis :
Kolumela berbentuk bulat, silinder
atau seperti buah advokat
Spora halus dan teratur
Hifa tidak bersepta
Memiliki sporangium yang masih
utuh

Dari pengamatan mikroskopis kultur


jamur roti pada kelompok III dan IV
dengan mengamati ciri- ciri yang
ditemukan, maka dapat diduga bahwa
jamur tersebut adalah Mucor Sp.

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 5


DAN 6

HASIL PENGAMATAN
KELOMPOK 5

OPIS
K
S
RO
MAK
No

Sampel

Warna

Tekstur

Bentuk

Kultur

Eksud

Garis

at
Depan

Belakang

Kultur

Putih

Putih

Cottony

Rugase

Tempe

coklat

Kultur

Putih

Putih

Cottony

Umbonat

Konsentri

Udara
(almari)

cokelat

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 5


MIKROSKOPIS
No

Sampel

Hasil Pengamatan

Kultur

NaOH 10%

LCB

Kultur

Tidak berwarna,

ditemukan

Tempe

ditemukan

sporangiospora

busuk

sporangiospora

dan sporangium,

dan sporangium,

hifa tidak

hifa tidak

bersekat

bersekat

berwarna biru

Kultur
Udara
(almari)

Tidak berwarna,
ditemukan
miselium yang
ditempeli spora.

Ditemukan
hifa,kotak spora
dan spora yang
telah pecah,
warna biru.

Diduga

Rhizopus

Kultur tempe busuk

Kultur udara

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 6


PIS
O
K
RO S
K
A
M

No

Sampe
l

Warna
Depan

Kultur

Belakan

Putih

Putih

Tempe
2

Kultur

Putih

Putih

Udara 1
3

Kultur

at

Kultur
1

Tekstur Bentuk Eksud Garis

Granula Verugas
r

Cottony

Tidak

Radial

teratur
Kuning

Kuning

Terutup tertutup

Radial

Hitam

Hitam

Tertutup tertutup

Radial

Udara 2
4

Kultur
Udara 3

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 6


MIKROSKOPIS
No

Sampel Kultur

Kultur Tempe

Kultur Udara (Toilet)

Hasil Pengamatan
NaOH 10%

LCB

Tidak berwarna,

Berwarna biru,

ditemukan spora

ditemukan hifa

terpisah

bersepta.

Tidak berwarna,
ditemukan
miselium.

Ditemukan hifa
ditempeli kotak
spora warna biru.

Diduga

Kultur Tempe

Kultur Udara (Toilet)

PEMBAHASAN
Hasil pengamatan kelompok 5, ditemukan
sporangium dan sporangiospora serta hifa
tidak bersekat. Sporangiospora merupakan
spora bersel satu, terbentuk didalam kandung
yang disebut sporangium dan dengan ciri hifa
tidak bersekat mengarah pada Ciri Umum
Zygomicotina, seperti Rhizopus orizae yaitu
jamur pada tempe
Sedangkan hasil pengamatan yang diperoleh
oleh klp 6 hanya ditemukan spora terpisah
serta hifa tidak bersepta. Dimana hasil
pengamatan ini kurang mendukung pada jenis
jamur apa yang ditemukan.

PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan mikroskopis pada kultur


udara dalam lemari ruangan tk III oleh klp 5
ditemukan miselium yang ditempeli spora,
kotak spora dan spora yang telah pecah. Ciri
tersebut belum dapat digunakan untuk
menentukan jenis jamur yang diamati.

Sedangkan hasil pengamatan yang diperoleh


oleh klp 6 kultur udara pada toilet direktorat,
ditemukan miselium, hifa ditempeli kotak
spora warna biru. Dimana hasil pengamatan
ini kurang mendukung untuk menentukan
jenis jamur apa yang ditemukan.

HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 7


DAN 8

Sampel Jamur Roti


Secara makroskopis :
A. Sampel Jamur Roti
. Warna
: Depan hitam, belakang putih
. Tekstur
: Velvety
. Bentuk
: Rugase
. Tetesan eksudat : Positif (+)
. Garis
: Konsentris

Sampel Jamur Roti

Hifa tidak bersekat (asepta)


Spora berwarna hitam
Ada sporangium

Diduga jamur dari


kelompok jamur Mucor

PEMBAHASAN
Jamur yang dikultur berasal dari Roti. Selama 7 hari jamur
ini tumbuh baik pada suhu kamar sekitar 25-300C. Secara
makroskopis warna biakan jamur awalnya putih dari
belakang, yang lama-lama mulai menjadi coklat. dengan
tekstur velvety dan bentuk rugase.
Saat diamati dibawah mikroskop dengan pewarnaan LCB di
temukan hifa nonsepta, dengan bentuk spora halus berwarna
hitam.
Jika dicocokkan dengan referensi, diduga jamur berasal dari
kelompok jamur Mucor.

Sampel Kultur Udara (tempat : kamar mandi)


Secara makroskopis :
B. Sampel Kultur Udara (tempat : kamar mandi)
Warna
: Depan abu-abu, belakang putih
Tekstur
: Velvety
Bentuk
: Rugase
Tetesan eksudat : Negatif (-)
Garis
: Konsentris

Sampel Kultur Udara (tempat : kamar mandi)

Hifa tidak bersekat (non septa)


Spora dan Vesicle berwarna biru

Diduga jamur dari kelompok


jamur Aspergillus

PEMBAHASAN
Jamur yang dikultur berasal dari kultur jamur udara di kamar mandi dan
selama 15 menit media PDA dibiarkan terbuka ditempat tersebut.
Selanjutnya diinkubasi selama 7 hari. Jamur ini tumbuh baik pada suhu
kamar sekitar 25-300C. Secara makroskopis warna biakan jamur awalnya
putih dari belakang, dan putih dari depan. dengan tekstur velvety dan
bentuk rugase.
Saat diamati dibawah mikroskop dengan pewarnaan LCB di temukan hifa
nonsepta, dengan bentuk spora halus berwarna biru akibat pewarnaan
LCB.
Jika dicocokkan dengan referensi, diduga jamur berasal dari kelompok
jamur Aspergillus yang merupakan kontaminan wajar disuatu ruangan
akibat adanya debu organik.

TERIMA KASIH :*

Anda mungkin juga menyukai