Kelompok
:6
Tanggal Praktikum
: 19,21,23 September
Tanggal Pengumpulan
: 30 September 2016
2016
Pj Modul
Asisten yang bertugas
:
: Saniar
2016
I. JUDUL
Teknik dasar laboratorium
karakteristik bentuk koloni
untuk
isolasi,
pemurnian,
dan
II. TUJUAN
1. Menentukan jenis peralatan dan media kultur untuk membuat
kultur murni
2. Menentukan faktor keberhasilan dalam pembuatan biakan murni
3. Menentukan karakteristik koloni pada kultur murni
4. Menentukan jumlah dan variasi koloni bakteri dari isolasi udara,
handphone, kulit tangan dan kulit kaki
III. PRINSIP DASAR
Teknik transfer subkultur mwrupakan prosedur standar dalam
laboratorium mikrobiologi, diperlukan transfer aseptik untuk mendapatkan
hasil penelitian yang akurat dikarenakan mikroba tersebar dimana-mana.
Transfer secara aseptik ada yang berupa transfer antar medium cair,
transfer anter medium agar miring, dan transfer dari cawan petri ke
medium agar miring. Isolasi bentuk koloni ditujukan untuk membuat kultur
murni. Isolasi dilakukan dari kultur campuran yang mengandung berbagai
jenis bakteri dengan media tertentu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
keadaan aseptik atau steril sehingga saat pemindahan bakteri tidak
terkontaminasi oleh lingkungan. Kemudian dengan menggunakan metode
streak plate, spread plate, dan pour plate didapatkan kultur yang hanya
mengandung satu jenis bakteri. Metode metode tersebut akan membuat
koloni yang terdiri dariberbagai jenis bakteri menjadi lebih sedikit serta
memisahkan koloni koloni agar lebih mudah diteliti.
IV. TEORI DASAR
Teori sterilisasi
Teori metode isolasi kultur murni
Teori media kultur
V. ALAT DAN BAHAN
A. Percobaan 1
B. Perobaan 2
C. Percobaan 3
VII. DATA
A. Percobaan 1
DATA PERCOBAAN
keterangan
Bagian
cair)
Bagian
miring
miring)
Tanggal Pengamatan
(cair
B
ke
ke Rabu, 21 September
2016
B. Perobaan 2
Bagian A
Data Percobaan
Metode streak
Metode spread
Metode pour I
Rabu, 21 September
2016
Metode pour II
Rabu, 21 September
2016
Rabu, 21 September
2016
keterangan
Tanggal pengamatan
Bagian B
Data Percobaan
Bagian C
Data Percobaan
Keterangan
Tanggal Pengamatan
metode 1 garis (agar
miring)
metode goyang jarum
(kaldu nutrisi)
metode stab (gelatin
nutrisi)
metode stab (agar Jumat, 23 September
tegak)
2016
C. Percobaan 3
Data Percobaan
Keterangan
Tanggal pengamatan
Isolasi
dari
udara
kantin (3 menit)
Isolasi
dari
udara
kantin (5 menit)
Isolasi
dari
udara Jumat, 23 September
kantin (7 menit)
2016
Isolasi
kantin
Isolasi
Isolasi
Isolasi
dari
udara
(10 menit)
tangan
handphone
kaki
VIII. ANALISIS
1. Analisis Cara Kerja
1.1 Percobaan 1
Pada percobaan 1 dilakukan percobaan untuk beberapa media, yaitu
dari cair ke cair, agar miring ke agar miring, dan dari agar plate ke agar
miring. Dari hasil pengamatan selama satu hari terlihat pertumbuhan
bakteri pada masing masing media.
1.2 Percobaan 2
Bagian A
Pada pecobaan 2 bagian A dilakukan isolasi untuk pembuatan kultur
murni melalui beberapa metode yaitu streak plate, spread plate, dan pour
plate. Pada metode streak yang harus diperhatikan adalah
1.3. Percobaan 3
2. Analisis Data Hasil
2.1 Percobaan 1
Pada agar miring dari agar plate terlihat koloni koloni bakteri
berwarna kuning yang dari bawah ke atas semakin lama semakin tipis. Hal
tersebut disebabkan pada goresan awal koloni bakteri masih banyak dan
menumpuk sedangkan pada goresan akhir bakteri dari jarum oose tinggal
sedikit sehingga sapuannya tipis.
2.2 Percobaan 2
Bagian A
Isolasi kultur murni dengan menggunakan metode pour :
Pada pengamatan setelah +48 jam terlihat pertumbuhan bakteri pada
plate 1 dan plate 2. Pada plate 3 tidak terlihat adanya pertumbuhan
bakteri. Pada plate satu terdapat banyak koloni bakteri yang tersebar dan
seluruhnya didominasi oleh bakteri berwarna merah. Sedangkan pada
plate 2 terdapat hanya beberapa koloni dan terlihat ada dua jenis koloni
yang tumbuh, yaitu koloni berwarna merah dan satu koloni bewarna
kuning. Tidak ada pertumbuhan di plate 3 mengindikasikan bahwa tidak
ada bakteri yang terambil saat pemindahan bakteri dari tabung 2 ke
tabung 3. Indikasi lainnya yaitu media agar dalam tabung 3 terlalu panas
sehingga bakteri yang dipindahkan dari tabung 2 ke tabung 3 tidak dapat
tumbuh.
Bagian B
Bakteri yang dipindahkan dari metode yang dilakukan pada bagian
A (pourplate) ke media agar miring tidak dapat teramati. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa tidak ada bakteri yang tumbuh. Penyebab dari
tidak tumbuhnya bakteri tersebut dapat disebabkan karena pada saat
penanaman bakteri dari agar plate ke agar miring jarum oose yang
digunakan masih terlalu panas sehingga menyebabkan bakteri yang ingin
ditanam mati sebelum pindah ke media baru. Identifikasi kedua tidak
tumbuhnya bakteri disebabkan karena saat penggoresan bakteri tidak
tertanam di agar miring.
Bagian C
Metoda Stab
Pada inokulasi bakteri dari percobaan 2 bagian A ke dalam agar
tegak dengan metode stab teramati adanya bakteri yang tumbuh. Bakteri
yang tumbuh berwarna kuning dan hanya berada di bagian atas lubang
agar tegak. Hal tersebut menandakan bahwa bakteri yang tumbuh
merupakan bakteri aerob, yaitu bakteri yang hidup dengan membutuhkan
oksigen. Sehingga mereka tumbuh di permukaan mendekati udara.
Tumbuhnya bakteri menandakan bahwa media agar tegak yang
dipakai sesuai dengan kebutuhan bakteri tersebut. Pada percobaan ini
bakteri yang tumbuh berwarna kuning yang diidentifikasikan sebagai
bakteri Sarcina sp. yang membutuhkan unsur nutrisi berupa lalalala, yang
X. DAFTAR PUSTAKA