Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM (-) BASIL PENYEBAB

SALURAN PENCERNAAN DAN UROGENITAL (Escherichia coli)

Disusun oleh :
Lisda Karbina / 411117063

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM (-) BASIL PENYEBAB

SALURAN PENCERNAAN DAN UROGENITAL (Escherichia coli)

Hari dan Tanggal Praktikum : 12 – 14 Maret 2019

A. Tujuan

Untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri Gram (-) basil penyebab

saluran pencernaan dan urogenital (Escherichia coli).

B. Dasar Teori

Esherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk basil, ada

yang individu (monobasil), saling berpasangan (diplobasil) atau berkoloni

membentuk rantai pendek (streptobasil), tidak membentuk spora maupun kapsula,

berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0 µm, dapat bertahan hidup di medium sederhana

dan memfermentasi laktosa menghasilkan asam dan gas, kandungan G+C DNA

ialah 50 ‒ 51 mol %. (Pelezar & Chan, 2009)

Escherichia coli merupakan bakteri enterik yang terdapat dalam usus dan

biasanya ditemukan dalam jumlah kecil sebagai flora normal dalam saluran

pernafasan dan sistem alat kelamin. Bakteri ini dikenal sebagai bakteri oportunis

yang dapat menyebabkan infeksi primer pada usus sekitar 5% - 10%, infeksi

nosokomial di rumah sakit dan juga infeksi saluran kencing pada wanita 90%.

(Jawetz & et al, 2012)

Dalam pencegahan penularan penyakit perlu dilakukan upaya

pengendalian dan pengobatan terhadap penyebab penyakit infeksi tersebut.

Adapun upaya pengendalian penyakit infeksi ini diawali dengan melakukan

identifikasi bakteri secara benar dan tepat. Identifikasi di laboratorium meliputi


pemeriksaan secara mikroskopis, kultur, uji serologi dengan hewan coba, dan uji

biokimia. (Pelezar & Chan, 2009)

Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni

atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara

goresan (stresk plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate) dan

mikromanipulator. (Buckle, 2010)

Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan

untuk identifikasi dan indeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui

sifat - sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel,

yakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi

maupun yang menggunakan energi untuk sintesis komponen - komponen sel dan

untuk kegiatan selular, seperti pergerakan. Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi

hanya berdasarkan sifat – sifat morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat - sifat

biokimia dan faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi

ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi

spesimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel

bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis

yang memadai mengenai kandungan organik yang diperiksa maka penentuan

spesiesnya tidak mungkin dilakukan. (Yuliani, Isnaini, & Alkar B, 2015)

C. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan saat praktikum

No. Nama Alat Spesifikasi

1. Bunsen Volume 200 ml


2. Cawan petri ∅ 15𝑐𝑚

3. Inkubator

4. Mikroskop Fase kontras

5. Object glass 25,4 × 76,2 mm

6. Ose bulat Kawat NICr

7. Ose tusuk Kawat NICr

8. Rak tabung reaksi

9. Tabung durham

10. Tabung reaksi

Tabel 2. Bahan yang digunakan saat praktikum

No. Bahan Spesifikasi

1. Sampel Rectal swab

2. Media  Mac Conkey Agar  Simon Citrate (SC)

 Gula - gula  Voges Proskeuer (VP)

 Methyl Red (MR)  Urease

 Sulfur Indole Motility  Triple Sugar Iron Agar


(SIM) (TSIA)

D. Prosedur Kerja

1. Hari ke – 1 :

Dilakukan isolasi sampel bakteri pada media MCA. Ditanamkan sampel

bakteri pada media plate dengan metode four-way streak plate. Diinkubasi

pada suhu 37℃ selama 24 jam.


2. Hari ke – 2 :

Dilakukan pengamatan koloni bakteri pada media MCA setelah proses

inkubasi. Dilanjut pewarnaan Gram, dengan mengambil 1 koloni dari media

tersebut. Lakukan pengamatan dibawah mikroskop perbesaran lensa

objektif 100x. Kemudian diinokulasikan bakteri dari 1 koloni yang sama

dengan pewarnaan Gram ke dalam media gula – gula, air pepton, SIM, SC,

TSIA, dan urease. Diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24 jam.

3. Hari ke – 3 :

Lakukan pembacaan hasil uji biokimia.

E. Hasil Pengamatan

Hari ke – 2 :

Pewarnaan Gram :

Morfologi bakteri

Bentuk Basil

Susunan Monobasil

Warna Merah

Sifat Gram (-)

Tersangka Escherichia sp

Hasil isolasi pada media Mac Conkey Agar :

Morfologi koloni

Bentuk Bulat

Diameter 1 – 2 mm

Warna Pink

Permukaan Cembung
Pinggiran Rata

Elevasi Semi mukoid

Sifat Laktosa fermenter

Hasil uji biokimia :

Perubahan setelah Hasil pengamatan


No. Media
inkubasi (+ atau -)
Gula – gula :
 Glukosa Ungu jadi kuning, ada gas (+) fermenter
1.  Laktosa Ungu jadi kuning, ada gas (+) fermenter
 Sukrosa Ungu jadi kuning, ada gas (+) fermenter
 Manitol Ungu jadi kuning, ada gas (+) fermenter

2. Air pepton (MR) Cincin merah (+)


3. Air pepton (VP) Cincin kecoklatan (-)
SIM :
 Sulfur Tidak ada perubahan (-)
4.
 Indol Cincin merah (+)
 Motility Ada keruh diatas media (-)

5. Simon Citrat (SC) Tetap warna hijau (-)


TSIA:
 Lereng Kuning (K)
6.  Dasar Kuning (K)
 Gas Ada gas yg terperangkap (+)
 𝐻2 𝑆 Tidak berubah warna (-)

7. Urease Tidak berubah warna (-)

F. Pembahasan

Pada hari ke satu dilakukan isolasi bakteri dari sampel rectal swab pada

media MCA. Media MCA digunakan untuk isolasi karena media tersebut

merupakan selektif dan media deifferensial. Dikatakan media selektif karena


didalamnya mengandung kristal violet dan garam empedu yang berfungsi untuk

menghambat pertumbuhan bakteri Gram (+) dan Gram (-) yang sukar tumbuh,

sedangkan disebut media differensial karena mengandung laktosa untuk

mengetahui koloni bakteri yang tumbuh pada media tersebut dapat memferntasi

laktosa atau tidak.

Pada hari kedua dilakukan pengamatan hasil isolasi pada media MCA,

ditemukan koloni berbentuk bulat, diameter 1-2mm, berwarna pink, permukaan

cembung, pinggiran rata, elevasi semi mucoid, sifat laktosa fermenter.

Menandakan koloni tersebut dapat memfermentasikan laktosa sebagai sumber

karbohidratnya. Kemudian dilakukan pewarnaan Gram dengan mengambil 1

koloni dari hasil isolasi media MCA. Pada hasil pengamatan dibawah mikroskop

ditemukan bakteri berbentuk basil, susunan monobasil, warna merah, sifat Gram

(-), diasumsikan bakteri tersebut Escherichia sp. Selanjutnya dilakukan uji biokimia

dengan menanamkan 1 koloni yang sama dengan pewarnaan Gram pada

sejumlah media yaitu uji gula – gula, TSIA, SC, SIM, urease, MR, dan VP.

Pada hari ketiga dilakukan pengamatan pada hasil uji biokimia. Pada uji

gula – gula dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bakteri dapat

memfermentasikan karbohidrat atau tidak, dan didapat hasil glukosa (+), laktosa

(+), sukrosa (+), dan manitol (+). Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan

warna pada media uji dari ungu menjadi kuning dan adanya gelembung gas yang

terperangkap didalam tabung durham.

Pada uji TSIA dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri untuk

memfermentasikan karbohidrat. Didalamnya terdapat 3 macam karbohidrat yaitu

glukosa 1%, laktosa dan sukrosa 10%. Indikatornya adalah phenol red yang

menyebabkan perubahan warna dari merah orange menjadi kuning dalam


suasana asam. Glukosa berada didasar, sedangkan laktosa dan sukrosa berada

di bagian lereng. Didapat hasil pada lereng berwarna kuning, dasar kuning, gas

positif (+) ditandai adanya gelembung gas pada media, dan sulfur negatif (-)

menandakan bakteri tidak menghasilkan H2S.

Pada uji MR dan VP, tujuannya sama untuk melihat bakteri dapat

memfermentasikan karbohidrat. Pada uji MR digunakan reagen Methyl Red dan

didapat hasil positif ditandai adanya cincin merah setelah penambahan reagen.

Menandakan adanyan fermentasi asam campuran (metilen glikon). Dan uji VP

didapat hasil negatif menandakan tidak adanya pembentukan asetil metil karbinol

(asetoin) dari hasil fermentasi glukosa.

Uji SC dilakukan untuk mengetahui bakteri menggunakan sitrat sebagai

sumber karbon. Pada media SC terdapat indikator BTB (Brom Timol Blue). Didapat

hasil negatif(-) ditandai tidak adanya perubahan warna pada media, tetap

berwarna hijau.

Uji SIM dilakukan untuk mengetahui adanya sulfur, indol dan pergerakan

bakteri pada media. Uji indol dilakukan untuk mengetahui bakteri menghasilkan

enzim triptofanase. Media bersifat semi solid. Didapat hasil sulfur (-), indol (+)

ditandai adanya cincin warna merah setelah penambahan reagen Kovac’s, dan

motilitas/pergerakan bakteri (+) ditandai adanya keruh tepat diatas media.

Uji urease dilakukan untuk mengetahui bakteri menghasilkan enzim urease

yang dapat menguraikan urea membentuk amoniak. Media berisi indikator phenol

red. Didapat hasil negatif(-) tidak ada perubahan warna pada media.

Untuk dapat mengetahui sampel bakteri tersebut termasuk kedalam

spesies mana, maka dilakukan derajat kemiripan dengan bakteri Escherichia coli.

Bakteri hasil pengamatan memiliki ciri :uji gula – gula (+), MR (+), VP(-), SC (-),
urease (-), TSIA (K/K,+,-), SIM (-,+,+), Gram (-), dan sifat laktosa fermenter. Maka

didapat hasil sampel bakteri tersebut memiliki 15 parameter yang sama dengan

Escherichia coli dengan derajat kemiripan 100%. Maka bakteri tersebut mengarah

ke Escherichia coli.

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum isolasi dan identifikasi bakteri Gram (-) basil

penyebab saluran pencernaan setelah dilakukan beberapa pengujian didapatkan

derajat kemiripan sebesar 100%. Bahwa bakteri pada sampel mengarah ke bakteri

Escherichia coli.
Daftar Pustaka

Buckle, K. (2010). Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press.


Jawetz, M., & et al. (2012). Mikrobiologi Kedokteran, Alih Bahasa Aryandhito Widhi
Nugroho et.al., editor edisi Bahasa Indonesia Adisti Adityaputri Edisi 25.
Jakarta: EGC.
Pelezar, M., & Chan, E. (2009). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 2. Hadioetomo dkk,
penerjemah . Jakarta: UI Press.
Yuliani, Isnaini, I., & Alkar B, N. (2015). Uji Biokimia Metabolisme Bakteri. Jurnal
Mikrobiologi Dasar.
Lampiran

Pewarnaan Gram Koloni pada media MCA

Dari kiri ke kanan : Uji gula – gula:


SC (+), TSIA (K/K,+,-), Urease (-), MR (+),
- Glukosa (+)
VP (-), SIM (-,+,+)
- Laktosa (+)

- Sukrosa (+)

- Manitol (+)

Anda mungkin juga menyukai