Di susun oleh:
Devi Yulyanti
411116057
B. Tujuan Praktikum
Untuk Isolasi dan Identifikasi bakteri Klebsiella sp pada sampel urin dan
feses
C. Teori Dasar
Klebsiella sp Bakteri ini berasal dari family Enterobacteriaceae Klebsiella
pertama kali diteliti dan diberi nama oleh bacteriologist Jerman yang bernama
Edwin Klebs (1834-1913). Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri ini antara
lain adalah bronkopneumoniae dan pneumonia Hampir semua pneumonia
disebabkan oleh bakteri ini. Klebsiella pneumonia terdapat dalam saluran
nafas dan feses sekitar 5 % orang normal dan dapat menyebabkan pneumonia
bacterial (Patrick, 2005;Elmer, 2006)
a. Mac Conkey
Medium Mac Conkey Agar termasuk salah satu media isolasi primer. Mac
Conkey merupakan medium selektif differensial yang mengandung zat warna
khusus dan karbohidrat untuk membedakan koloni yang memfermentasikan
laktosa (bewarna merah muda) dengan yang tidak memfermentasikan laktosa
(tidak bewarna), ukuran dan bentuk koloni bervariasi tergantung spesies
Kelompok lactosa fermenter seperti Klebsiella sp. menghasilkan koloni
berwarna merah muda pada media isolasi primer (Gunarson, 1998). Koloni
Klebsiella sp. membentuk koloni yang mukoid.Medium Mac Conkey
memungkinkan identifikasi persumtif secara cepat pada bakteri interik (Gupte
, 7 1990).
d. Tes Indol
Uji indol untuk menilai pembentukan indol oleh bakteri dari triptopan
sebagai sumber karbon. Bila positif menghasilkan warna merah sedangkan
apabila negatif menghasilkan warna kuning. Klebsiella sp. merupakan bakteri
dengan indol negati (Hart, 1997) . Pembentukan indol dalam media dapat
diketahui dengan penambahan reagen Kovacs yang mengandung
dimetilaminob enzaldehid dan akan menghasilkan cincin merah pada
permukaan media karena indol akan bereaksi dengan dimetil
aminobenzaldehid sehingga membentuk rosindol yang berwarna merah
(Bibiana, 1994).
g. Test urea
Uji hidrolisis urea menunjukan bakteri menghasilkan enzim urease.
Beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan enzim urease yang
menguraikan mikromolekul urea ((NH2) 2CO) menjadi karbon dioksida
(CO2) dan ammonia (NH3). Dilakukan dengan cara menggoreskan pembiakan
1 ose pada permukaan agar miring. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C.
Tes dinilai positif 10 apabila menghasilkan warna merah muda dan negatif apa
bila warna tidak berubah. Bakteri Klebsiella sp. menghasilkan nilai positif
pada pemeriksaan ini (MacFaddin, 2000).
No Bahan Spesifikasi
1 Mac Concey Agar PA (Pro Analisa)
2 Akuades -
Alkohol -
3 Derat uji gula-gula
Glukosa
1%
Laktosa
1%
Mnaitol
Sukrosa 1%
1%
F. Hasil Praktikum
No Uji Biokimia Hasil
Urin Sputum
1 Glukosa + , Gas + + , Gas +
2 Sukrosa + , Gas + + , Gas +
3 Manitol + , Gas + + , Gas +
4 Laktosa + , Gas + + , Gas +
5 SIM - /-/- - /-/-
6 MR + +
7 VP - -
8 TSIA K/K, Gas H2S - K/K, Gas H2S -
9 Urease + +
10 Simon Citrat + +
12
Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
12
Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
G. Pembahasan
Hasil Identifikasi Klebsiella spIdentifikasi isolat Klebsiella sp yang
berasal dari feses yang, dibiakkan pada media MCA, didapatkan hasil berupa
koloni yang berwarna kemerahan menyebar keruh. Bakteri Klebsiella sp
tumbuh baik pada MCA dengan koloni berbentuk bulat dan cembung. Hasil
pewarnaan Gram, bakteri Klebsiella sp terlihat berbentuk batang pendek dan
berwarna kemerahan. Uji Gram yang digunakan menunjukkan bahwa bakteri
yang didapatkan merupakan bakteri Gram negatif karena hasil pengecatan
berwarna merah. bakteri Klebsiella sp tidak dapat mempertahankan zat warna
kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram dan bentuk selnya adalah
batang.
Hasil uji biokimia menunjukkan bahwa hasil dari uji Simmon’s citrat
positif. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan warna biakan dari hijau menjadi
biru karena terbentuknya natrium karbonat hasil reaksi enzimatis.
Uji indol positif ditandai dengan terbentuknya cincin yang berwarna
merah cerry di permukaan biakan apabila ditambahkan dengan beberapa tetes
Kovac’s yang terdiri atas p-dimetilaminobenzaldehid, butanol, dan asam. Uji
ini menggunakan media tryptone broth yang mengandung substrat triptofan.
Reaksi positif terjadi karena triptofan dikonversi menjadi indol.
Pada uji TSIA menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan tidak
terjadi perubahan warna media. Uji TSIA bertujuan membedakan jenis
bakteri berdasarkan kemampuan memecah glukosa, laktosa, sukrosa, dan
pembebasan sulfida. Selain itu, uji TSIA berfungsi mengetahui bakteri
tersebut menghasilkan gas H2S atau tidak .
Pada uji MR-VP menunjukkan hasil positif pada MR dan hasil negatif
pada VP.. Uji MR digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam
campuran. Uji VP digunakan untuk menentukan kemampuan bakteri tersebut
menghasilkan produk akhir yang netral dari fermentasi glukosa.
Pada uji SIM menunjukkan hasil positif. Hal ini ditandai dengan
tumbuhnya kecambah pada media. Media ini biasanya digunakan dalam
identifikasi yang cepat. Dari uji indol didapatkan hasil yang negatif, karena
tidak terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan
biakan, artinya bakteri ini tidak membentuk indol dari triptofan sebagai
sumber karbon, yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan Kovacs.
Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat
pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh
mikroorganisme akibat penguraian protein. Hasil positif ditunjukkan
terbentuk warna hitam yang berarti bekteri menghasilkan gas hidrogen sulfit
(H2S) dan cincin indol berwarna merah muda setelah penambahan reagen
Kovacs. Hasil uji gula-gula menunjukkan hasil yang positif dengan ditandai
dengan perubahan warna menjadi warna kuning. Uji gula-gula (sukrosa,
manitol, glukosa, laktosa) bertujuan melihat adanya kemampuan
mikroorganisme dalam fermentasi gula-gula tersebut.
Pada praktikum Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klebsiella sp di dapatkan
hasil sebagai berikut :
No Uji Biokimia Hasil
Urin Sputum
1 Glukosa + , Gas + + , Gas +
2 Sukrosa + , Gas + + , Gas +
3 Manitol + , Gas + + , Gas +
4 Laktosa + , Gas + + , Gas +
5 SIM - /-/- - /-/-
6 MR + +
7 VP - -
8 TSIA K/K, Gas H2S - K/K, Gas H2S -
9 Urease + +
10 Simon Citrat + +
12
Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
12
Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
Hal ini menujukan bahawa pada sampel urin dan sputum terduga
bakteri Klebsiella peunomoniae dengan derajat pesamaan di dapatkan
hasil 85,7% Pada sampel urin dan sputum
H. Kesimpulan
Pada praktikum isolasi dan Identifikasi bakteri Klebsiella sp pada sampel
urin dan sputum sebagai berikut :
No Uji Biokimia Hasil
Urin Sputum
1 Glukosa + , Gas + + , Gas +
2 Sukrosa + , Gas + + , Gas +
3 Manitol + , Gas + + , Gas +
4 Laktosa + , Gas + + , Gas +
5 SIM - /-/- - /-/-
6 MR + +
7 VP - -
8 TSIA K/K, Gas H2S - K/K, Gas H2S -
9 Urease + +
10 Simon Citrat + +
12
Drajat Kesamaan Sampel Urin = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
12
Sampel Sputum = 14 ∗ 100 % = 85,7 %
Hal ini menujukan bahawa pada sampel Urin dan Sputum terduga bakteri
Klebsiella peunomoniae dengan derajat pesamaan di dapatkan hasil 85,7%
pada sampel Urin dan Sputum.
I. Daftar Pustaka
Patrick, 2005;Elmer, 2006 Klebsiella sp
Podscun, 1998. Aspek biologi klasifikasi bakteri Klebsilla sp. Jakarta.
Brooks et al., 2008; Hart, 1997. Media yang di gunakan pada isolasi bakteri
Klebsiella peunomonia.
MacFaddin, 2000. Test urea pada bakteri Klebsiella peunomoniae.
J. LAMPIRAN
A. SAMPEL URIN
Keterangan : Keterangan :
-Hasil uji TSIA - Hasil uji laktosa
-Hasil uji Urease - Hasil uji glukosa
-Hasil uji SC - Hasil uji sukrosa
- Hasil uji manitol
B. SAMPEL SPUTUM
Keterangan : Keterangan :
-Hasil uji TSIA - Hasil uji laktosa
-Hasil uji Urease - Hasil uji glukosa
-Hasil uji SC - Hasil uji sukrosa
- Hasil uji manitol