Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IV

PEMERIKSAAN SPESIMEN SPUTUM

Disusun oleh :
NYIMAS FAIZAH HAYAH
151910113041
KELOMPOK 1

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap bagian dari tubuh kita dapat terserang oleh infeksi, salah satunya adalah infeksi
saluran pernafasan. Infeksi ini terbagi menjadi dua, yakni infeksi saluran pernafasan
atas dan infeksi saluran pernafasan bawah. Infeksi saluran pernafasan atas terdiri dari
radang ternggorokan, laringitis, rhinitis, sinusitis, common cold, tonsilitis. Sedangkan,
infeksi saluran bawah terdiri dari bronkitis, TBC, pneumonia, aspergilosis,
bronkiolitis.

Infeksi saluran pernafasan juga dapat terjadi dikarenakan bakteri, jamur, virus, atau
parasit. Untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus grup A, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Klebsiella
pneumoniae, E.coli, Pseudomonas aeruginosa Corynebacteroum diphteriae, Neiseria
gonorrhoeae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia, Mycobacterium tuberculosis,
atau bakteri anaerob lain.

Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab infeksi saluran pernafasan dapat
dilakukan tes, salah satunya adalah tes sputum. Sputum atau dahak merupakan lendir
yang terjadi ketika terdapat infeksi atau penyakit kronis pada saluran pernafasan.
Berfungsi untuk memerangkap benda asing serupa partikel kecil dan memaksanya
keluar. Ketika mengalami infeksi di paru-paru, lendir menjadi diproduksi lebih
banyak dari kadar normalnya. Sputum ini mengendap pada saluran udara bagian
bawah paru-paru.

1.2 Tujuan

Mengetahui jenis bakteri apa yang terdapat pada sampel sputum dengan melakukan
serangkaian uji.
BAB II METODE PRAKTIKUM

2.1. Tanggal dan Tempat Praktikum

7 Juni 2021, Lab mikrobiologi : - Pewarnaan gram -> bakteri gram negatif

- Penanaman pada media MC, SS, dan TCBS

8 Juni 2021, Lab mikrobiologi : - Penanaman pada media NAS

9 Juni 2021, Lab mikrobiologi : - Uji biokimia (TSI, Urease, Sitrat, Indol, SIM,
MR/VP, motil)

10 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Pengamatan hasil uji biokimia dan diskusi hasil
bakteri.

2.2. Prosedur Praktikum


Ditanam pada MC, SS,
Dilakukan pewarnaan
dan TCBS karena hasil
gram untuk mengetahui Inkubasi pada suhu 37◦C
pewarnaan gram
jenis bakteri gram selama 24 jam
menunjukkan gram
positif/negatif
negatif

Media NAS diinkubasi Dilakukan pengamatan


Dilakukan penanaman
selama 24 jam pada suhu koloni pada media MC,
pada media NAS
37◦C SS, dan TCBS

Koloni yang ada pada


Dilakukan pembacaan
NAS digunakan untuk uji
pada uji biokimia
biokimia.

2.2.1 Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang dilakukan untuk mengetahui


apakah bakteri yang terdapat dalam sampel merupakan bakteri gram positif
atau negatif. Dikatakan bakteri gram positif jika dalam pengamatan mikroskop
menunjukkan bakteri bewarna ungu. Dikatakan bakteri gram negatif jika
dalam pengamatan mikroskop bakteri menunjukkan warna merah.
Pewarnaan dilakukan dengan cara mewarnai preparat dengan kristal violet
(1 menit), lugol (1 menit), alkohol (15 detik), dan safranin (30 detik). Setiap
selesai melakukan pewarnaan dengan salah satu larutan diatas dan akan
berpindah ke larutan selanjutnya, sediaan harus dibersihkan dengan aquades
terlebih dahulu.

2.2.2 Media Mc Conkey

Merupakan jenis media selektif dan diferensial. Bakteri yang dapat tumbuh
pada media ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut merupakan baketri gram
negatif. Dikarekana pada media ini bakteri gram positif tidak dapat tumbuh
karena dihambat oleh garam empedu dan kristal violet. Media Mc Coknkey
juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut dapat
memfermentasi laktosa atau tidak.

2.2.3 Media SSA

Media SSA adalah salah satu media selektif untuk bakteri gram negatif, seperti
Escherichia coli, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Pseudomonas,
Proteus. Media ini dapat menunjukkan apakah sampel bakteri memproduksi
gas H2S, dilihat dari terbentuk tidaknya warna hitam pada media. Jika pada
media mengalami perubahan warna menjadi merah, dapat disimpulkan bahwa
bakteri tersbeut memfermentasi laktosa.

2.2.4 Media TCBS

Merupakan media yang digunakan untuk mengisolasi Vibrio spp. diferensiasi


dapat dilihat dari fermentasi sukrosa yang dideteksi oleh indikator Ph dan
produksi H2S dari tiosulfat yang dideteksi oleh produksi besi hitam sulfida dari
besi sitrat. Jika bakteri vibrio tumbuh pada media TCBS, akan menunjukkan
warna hijau/kuning, berukuran minimal 0,5 mm, bulat, cembung, bergranul.

2.2.5 Media NAS

Digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Permukaannya yang miring


memberikan ruang bagi bakteri untuk tumbuh lebih baik. Fungsi dari media
yang dimiringkan untuk meminimalisir kehilangan air.

2.2.6 Uji TSIA


Digunakan untuk mengeteahui apakah bakteri dapat memfermentasi laktosa,
sukrosa, dan glukosa, memproduksi H2S dan membentuk gas CO2. Jika lereng
bewarna merah, sedangkan bagian dasar bewarna kuning diartikan sebagai
K/A. Jika lereng dan dasar bewarna kuning berarti A/A. Jika lereng dan dasar
sama-sama bewarna merah dibaca sebagai K/K. Jika membentuk gasa maka
media agar akan akan tampak terpisah/ terangkat. Kemampuan memproduksi
H2S dilihat dari apakah muncul warna hitam pada media.

2.2.7 Uji Urease

Uji urease dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri memiliki kemampuan


untuk menghidrolisis urea sehingga menghasilkan amonia dan karbonoksida,
ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah jambu. Bakteri yang
dapat diidentifikasi dengan uji ini seperti Enterobacteriaceae, Klebsiella,
Proteus, dan beberapa spesies Citrobacter dan Yersinia , juga beberapa
spesies Corynebacterium.

2.2.8 Uji Sitrat

Prinsip kerjanya adalah jika bakteri menggunakan sitrat untuk sumber


karbonnya, maka enzim sitrat akan mengangkut sitrat ke dalam sel. Sehingga
mengubah amonium dihidrogen fofsat menjadi amonia dan amonium
hidroksida, yang menciptakan lingkungan basa dalam medium. Berfungsi
untuk membedakan Enterobacteriaceae. Jika bakteri berubah warna dari hijau
ke biru menujukkan bakteri menggunakan sitrat sebagai sumber karbon.

2.2.9 Uji Indol

Uji indol digunakan untuk membedakan Klebsiella pneumoniae (indole


negatif) dari Klebsiella oxytoca (indole positif), Proteus mirabilis (indole
negatif) dari semua spesies Proteus lainnya (indole positif). Indole positif
ditandai dngan terjainya cincin bewarna merah pada permukaan setelah
ditetesi dengan reagen Kovac’s.

2.210 Uji Motil


Uji motilitas dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dapat bergerak
dengan flagellanya. Dikatakan positif apabila disekitar tusukan terdapat
penyebaran.

2.2.11 MR-VP

Uji MR dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri menghasikan produk


akhir asam. Diketahui jika ditambahkan metil merah maka akan terjadi
perubahan warna menjadi merah. Untuk uji VP dilakukan untuk mengetahui
apakah bakteri menghasilkan asetoin. Diketahui dari perubahan warna menjadi
merah jika ditambahkan reagen VP.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pewarnaan Gram


Hasil pewarnaan gram didapatkan bewarna merah.
Gambar 3.1 Hasil pewarnaan gram Gambar 3.2 Referensi hasil pewarnaan gram
(Elsa. 2016)

3.2 Hasil Penanaman di Media MC, SS, dan TCBS

Hasil penanaman pada media MC didapatkan hasil koloni mucoid.

Gambar 3.3 Hasil media MC Gambar 3.4 Referensi media MC


(Tankeshwar,2013)

Pada media SS terjadi pertumbuhan koloni berbentuk bulat kecil-kecil, opaque.


Gambar 3.5 Hasil media SS Gambar 3.6 Referensi media SS (Aryal, sagar.
2018)

Pada media TCBS tidak terjadi pertumbuhan.

Gambar 3.7 Hasil penanaman media TCBS Gambar 3.8 Referensi media
TCBS (Khairie,2013)
3.3 Hasil Penanaman NAS
Hasil penanaman NAS menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri.

Gambar 3.9 Hasil media NAS Gambar 3.10 Referensi media NAS
(researchgate.net)
3.4 Hasil Uji TSIA
Dari uji ini didapatkan bagian bawah dan lereng bewarna kuning (menunjukkan
asam),. Sehingga dapat disimpulkan sebagai A/A. Tidak terjadi pembentukan gas
karena media agar tidak terangkat dan tidak terjadi pembentukan gas H2S karena
tidak adanya warna hitam pada media.

Gambar 3.11 Hasil uji TSIA Gambar 3.12 Referensi hasil uji TSIA
(microbiology)

3.5 Hasil Uji Urease


Hasil uji urease dinyatakan positif karena adanya perubahan menjadi warna pink.

Gambar 3.13 Hasil uji urease Gambar 3.14 Referensi hasil uji urease
(microbenotes)
3.6 Hasil Uji Sitrat
Hasil uji sitrat dinyatakan positif karena terjadi perubahan warna dari hijau ke biru.

Gambar 3.15 Hasil uji sitrat Gambar 3.16 Referensi hasil uji sitrat
(microbugz)
3.7 Hasil Uji Indol
Hasil dari uji indol didapatkan tidak terbentuknya cincin lingkaran bewarna merah
diatas permukaan. Sehingga uji indol dinyatakan negatif.

Gambar 3.17 Hasil uji indol Gambar 3.18 Referensi hasil uji indol (Aryal, Sargal.
2018)
3.8 Hasil Uji Motil
Hasil uji motil dinyatakan negatif karena tidak terdapat penyebaran pada hasil
tusukan.

Gambar 3.19 Hasil uji motil Gambar 3.20 Referensi hasil uji motil
(asmscience.org)
3.9 Hasil Uji MR
Hasil uji MR tidak menunjukkan terjadinya perubahan warna menjadi merah yang
mengindikasikan adanya fermentasi asam campuran.

Gambar 3.21 Hasil uji MR Gambar 3.22 Referensi hasil uji MR


(microbugz)
3.10 Hasil Uji VP
Hasil uji VP dinyatakan negatif karena tidak menunjukkan adanya perubahan warna
menjadi merah.

Gambar 3.23 Hasil uji VP Gambar 3.24 Referensi uji VP (microbugz)

BAB IV KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan, didapatkan bakteri ber-gram negatif karena
menunjukkan warna merah pada pewarnaan gram. Pada media MC koloni terlihat mucoid.
Pada media SS terjadi pertumbuhan bakteri, tetapi pada media TCBS tidak terjadi
pertumbuhan. Hasil uji biokimia didapatkan TSIA A/A, H2S negatif (-), gas negatif (-),
urease positif (+), sitrat positif (+), indol negatif (-), motil negatif (-), MR negatif (-), VP
positif (+). Berdasarkan hasil yang telah diperoleh diambil kesimpulan bahwa bakteri yang
menjadi sampel sputum adalah bakteri Klebsiella pneumoniae.

BAB V DAFTAR PUSTAKA


Aryal, Sagar. 2019. Biochemical Test and Identification of Klebsiella pneumoniae. [diakses
pada 12 Juni 2021]. Tersedia pada: https://microbiologyinfo.com/biochemical-test-
and-identification-of-klebsiella-pneumoniae/
Barrel, Amanda. 2017. What can sputum tell us?. [diakses pada 12 Juni 2021]. Tersedia pada:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/318924
Citrate Test. [diakses pada 12 Juni 2021]. Tersedia pada:
https://www.austincc.edu/microbugz/citrate_test.php
Corry, Curtis, dan Baird. 2003. Thiosulphate citrate bile-salt sucrose (TCBS) agar. Progress
in Industrial Microbiology Volume 37: 612-614.
Editor TeamLast. 2021. Motility Tests for Bacteria – Principles, Procedures and Results.
[diakses pada : 11 Juni 2021]. Tersedia pada : https://laboratoryinfo.com/bacterial-
motility-tests/
Englert, Foley, dan Sather. Sputum Culture and Cytology Study. University of Michigan
Health System.
Lehman, Christine. 2018. What Are Agar Slants?. [diakses pada 12 Juni 2021]. Tersedia
pada: https://sciencing.com/agar-slants-8538817.html
MR-VP Tests. [diakses pada 12 Juni 2021]. Tersedia pada:
https://www.austincc.edu/microbugz/mrvp_test.php
Pane, Merry. 2020. Infeksi Saluran Pernafasan. [diakses pada 12 Juni 2022]. Tersedia pada:
https://www.alodokter.com/infeksi-saluran-pernapasan
Sapkota, anupama. 2020. Urease Test- Principle, Media, Procedure, Result, Uses.
Microbenotes. [diakses pada 11 Juni 2021]. Tersedia pada :
https://microbenotes.com/urease-test-principle-procedure-and-result/

Anda mungkin juga menyukai