Disusun oleh :
NYIMAS FAIZAH HAYAH
151910113041
KELOMPOK 1
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I PENDAHULUAN
Infeksi saluran pernafasan juga dapat terjadi dikarenakan bakteri, jamur, virus, atau
parasit. Untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus grup A, Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Klebsiella
pneumoniae, E.coli, Pseudomonas aeruginosa Corynebacteroum diphteriae, Neiseria
gonorrhoeae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia, Mycobacterium tuberculosis,
atau bakteri anaerob lain.
Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab infeksi saluran pernafasan dapat
dilakukan tes, salah satunya adalah tes sputum. Sputum atau dahak merupakan lendir
yang terjadi ketika terdapat infeksi atau penyakit kronis pada saluran pernafasan.
Berfungsi untuk memerangkap benda asing serupa partikel kecil dan memaksanya
keluar. Ketika mengalami infeksi di paru-paru, lendir menjadi diproduksi lebih
banyak dari kadar normalnya. Sputum ini mengendap pada saluran udara bagian
bawah paru-paru.
1.2 Tujuan
Mengetahui jenis bakteri apa yang terdapat pada sampel sputum dengan melakukan
serangkaian uji.
BAB II METODE PRAKTIKUM
7 Juni 2021, Lab mikrobiologi : - Pewarnaan gram -> bakteri gram negatif
9 Juni 2021, Lab mikrobiologi : - Uji biokimia (TSI, Urease, Sitrat, Indol, SIM,
MR/VP, motil)
10 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Pengamatan hasil uji biokimia dan diskusi hasil
bakteri.
Merupakan jenis media selektif dan diferensial. Bakteri yang dapat tumbuh
pada media ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut merupakan baketri gram
negatif. Dikarekana pada media ini bakteri gram positif tidak dapat tumbuh
karena dihambat oleh garam empedu dan kristal violet. Media Mc Coknkey
juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut dapat
memfermentasi laktosa atau tidak.
Media SSA adalah salah satu media selektif untuk bakteri gram negatif, seperti
Escherichia coli, Enterobacter, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Pseudomonas,
Proteus. Media ini dapat menunjukkan apakah sampel bakteri memproduksi
gas H2S, dilihat dari terbentuk tidaknya warna hitam pada media. Jika pada
media mengalami perubahan warna menjadi merah, dapat disimpulkan bahwa
bakteri tersbeut memfermentasi laktosa.
2.2.11 MR-VP
Gambar 3.7 Hasil penanaman media TCBS Gambar 3.8 Referensi media
TCBS (Khairie,2013)
3.3 Hasil Penanaman NAS
Hasil penanaman NAS menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri.
Gambar 3.9 Hasil media NAS Gambar 3.10 Referensi media NAS
(researchgate.net)
3.4 Hasil Uji TSIA
Dari uji ini didapatkan bagian bawah dan lereng bewarna kuning (menunjukkan
asam),. Sehingga dapat disimpulkan sebagai A/A. Tidak terjadi pembentukan gas
karena media agar tidak terangkat dan tidak terjadi pembentukan gas H2S karena
tidak adanya warna hitam pada media.
Gambar 3.11 Hasil uji TSIA Gambar 3.12 Referensi hasil uji TSIA
(microbiology)
Gambar 3.13 Hasil uji urease Gambar 3.14 Referensi hasil uji urease
(microbenotes)
3.6 Hasil Uji Sitrat
Hasil uji sitrat dinyatakan positif karena terjadi perubahan warna dari hijau ke biru.
Gambar 3.15 Hasil uji sitrat Gambar 3.16 Referensi hasil uji sitrat
(microbugz)
3.7 Hasil Uji Indol
Hasil dari uji indol didapatkan tidak terbentuknya cincin lingkaran bewarna merah
diatas permukaan. Sehingga uji indol dinyatakan negatif.
Gambar 3.17 Hasil uji indol Gambar 3.18 Referensi hasil uji indol (Aryal, Sargal.
2018)
3.8 Hasil Uji Motil
Hasil uji motil dinyatakan negatif karena tidak terdapat penyebaran pada hasil
tusukan.
Gambar 3.19 Hasil uji motil Gambar 3.20 Referensi hasil uji motil
(asmscience.org)
3.9 Hasil Uji MR
Hasil uji MR tidak menunjukkan terjadinya perubahan warna menjadi merah yang
mengindikasikan adanya fermentasi asam campuran.
BAB IV KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan, didapatkan bakteri ber-gram negatif karena
menunjukkan warna merah pada pewarnaan gram. Pada media MC koloni terlihat mucoid.
Pada media SS terjadi pertumbuhan bakteri, tetapi pada media TCBS tidak terjadi
pertumbuhan. Hasil uji biokimia didapatkan TSIA A/A, H2S negatif (-), gas negatif (-),
urease positif (+), sitrat positif (+), indol negatif (-), motil negatif (-), MR negatif (-), VP
positif (+). Berdasarkan hasil yang telah diperoleh diambil kesimpulan bahwa bakteri yang
menjadi sampel sputum adalah bakteri Klebsiella pneumoniae.