Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang mengandung lapisan peptidoglikan yang tebal
(90% dinding sel).
Komposisi Cat Gram
1. Gram A : Kristal Gentian Violet
2. Gram B : KI dan I2
3. Gram C : Aseton + EtOH
4. Gram D : Safranin
Pengecatan gram (cara kerja)
1. Preparat diambil satu ose dari koloni yang tumbuh pada Agar darah dan Mc Conkey,
diratakan pada obyek gelas sehingga membentuk diameter 1 – 2 cm.
2. Fiksasi dilakukan dengan cara melewatkan beberapa kali di atas api.
3. Preparat digenangi cat Gram A 1 – 3 menit cat dibuang tanpa dicuci
4. Genangi dengan cat Gram B 1/2 – 1 menit,
5. Cat di buang dan preparat dicuci dengan air.
6. Tetesi dengan cat Gram C sampai warna tepat dilunturkan, setelah itu preparat dicuci
dengan air.
7. Preparat digenangi cat Gram D 1 – 2 menit, kemudian dicuci dan dikeringkan pada suhu
kamar pada posisi miring
8. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran kuat. Pada pemeriksaan mikroskop akan
terlihat jelas kontras warna antara bakteri dengan sekitarnya.
Agen dekolorisasi, (etanol atau etanol dan
larutan aseton), berinteraksi dengan lipid
membran gram positif dan Bakteri gram negatif.
Membran sel luar Gram negatif hilang dari sel,
membiarkan lapisan peptidoglikan terbuka
Tes Biokimia
- Umumnya diperlukan untuk identifikasi yang lebih konklusif
- Sebagian besar bergantung pada indikator pH atau perubahan warna ketika suatu senyawa
terdegradasi
1) Fermentasi Sugar
3) Katalase
Enzim yang sering dijumpai
o Dimiliki sebagian besar bakteri yang dihidup dengan adanya oksigen
o Tidak ada dalam bakteri asam laktat
- Contohnya : Streptococcus
- Bakteri beta-hemolitik katalase-negatif dari biakan tenggorokan mungkin
Streptococcus pyogenes
Pengujian sederhana
H2O2 > H2O + O2
Gelembung O2 terlihat
Cara kerja
Tempatkan slide mikroskop di dalam cawan petri.Sediakan penutup cawan petri. Dengan
menggunakan jarum inokulasi steril atau tongkat aplikator kayu, kumpulkan sejumlah
kecil organisme dari koloni 18 hingga 24 jam yang terisolasi dengan baik dan letakkan di
atas slide mikroskop.
Identifikasi secara biokimia Baketri Eneterobakteriaceae
1. Ambil ose lancip, pijarkan pada nyala api. Biar dingin dan posisi agak dekat api.
2. Ambil bakteri dari tb.stok menggunakan ose lancip dengan cara tutup tabung dibuka, mulut
tb dilewatkan api. Goreskan ose pada bakteri. Lewatkan lagi mulut tb dan tutup dengan
kapas.
3. Ose yang berisi bakteri ditusukan pada deret media biokimia (KIA, LIA, MIO, SSS) secara
tegak lurus pada daerah butt dan goreskan zig-zag pada daerah slant.
4. Tiap membuka dan menutup tabung, mulut tb harus dilewatkan api.
5. Inkubasikan tb pada suhu 37℃ selama 24 jam.
Agar
1) KIA (Kliger Iron Agar)
KIA (Kliger Iron Agar), dalam media ini (bentuknya miring) disamping mempelajari
reaksi bakteri terhadap komponen penyusun media juga diperhatikan adanya produksi
asam (ditandai perubahan warna dari merah me.
njadi kuning), baik pada daerah yang miring (slant) ataupun pada tusukan (butt).
Dengan KIA dapat dipelajari reaksi bakteri terhadap gula-gula (laktosa dan dekstrosa).
Apakah bakteri tersebut menghasilkan asam dan gas, atau menghasilkan asam tanpa gas,
atau tidak memecah kedua gula tersebut,
Apakah mempunyai kemampuan membentuk H2S yang akan diikat menjadi Ferri Sulfida
dan akan terlihat berwarna hitam.
2) SSS (Semi Solid Sucrose)
Dalam media ini dapat dipelajari: motilitas (pergerakan bakteri), reaksi bakteri terhadap
sukrosa. Disamping itu bila sukrosa diganti dengan gula yang lain (yang diperlukan)
maka dapat diketahui kelakuan bakteri terhadap gula tersebut
3) LIA (Lysine Iron Agar)
Dalam media ini dapat dilihat kelakuan bakteri terhadap lysine dan kemampuan
membentuk H2S.
4) MIO (Motility Indol Ornithine Medium)
Dalam media ini dipelajari pergerakan bakteri, kemampuan bakteri menghasilkan Indol,
reaksi pemecahan Ornithine (Anonim, 1993a).