Disusun oleh:
Nesya Sahada Rahma
151910113005
Kelompok 5
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I PENDAHULUAN
Diskusi hasil
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1 Gambar hasil praktikum 3.1.2 Gambar hasil literatur (Antriana, 2014)
3.1.1 merupakan hasil praktikum yang menunjukka adanya pertumbuhan
koloni dari sampel darah (tidak terlihat jelas karena tertutup oleh sampel) sesuai dengan
literatur 3.1.2 yang terdapat koloni pada medianya
3.2. Hasil Pewarnaan Gram
Prinsip pewarnaan gram adalah kemampuan dinding sel mengikat zat warna
dasar (kristal violet) setelah dicuci alkohol 70%. Keadaan ini berhubungan dengan
komposisi senyawa penyusun dinding sel. Pada bakteri gram positif mengandung
peptidoglikan lebih banyak dibandingkan bakteri gram negatif (Fitrah, 2017)
3.2.1 Gambar hasil pewarnaan gram 3.2.2 Gambar pewarnaan gram literatur
praktikum (Firdaus, 2014)
Gambar 3.2.1 Hasil pewarnaan gram dari praktikum menunjukkan adanya
bakteri dengan koloni bulat (coccus) dan gram positif sama seperti pada gambar 3.2.2
literatur
3.3. Hasil Penanaman pada Media BAP (Blood Agar Plate)
Media agar darah dibuat dari medium basal dengan penambahan darah 5-10%
(defibrinasi) pada suhu 50-60℃. Darah yang biasa digunakan untuk mengisolasi dan
menumbuhkan mikroorganisme patogen adalah darah kuda, domba, kambing dan
kelinci yang mengalami proses defibrinasi. Umumya yang digunakan adalah darah
domba, darah domba adalah senyawa esensial yang digunakan untuk pembuatan media
agar darah, dan media ini menjadi media standar untuk isolasi bakteri yang mempunyai
kemampuan untuk menghemolisa darah. Media agar darah mengandung darah mamalia
yang tidak beku sebanyak 5-10%. Penambahan darah tersebut bertujuan untuk
mempersubur perbenihan dan untuk menumbuhkan bakteri yang sukar tumbuh pada
perbenihan biasa. Disamping itu media ini dapat membedakan sifat-sifat bakteri,
kemampuan bakteri menghancurkan eritrosit (Krihariyani, 2016)
3.4.1 hasil penanaman pada MSA 3.4.2 Hasil penanaman pada MSA
Literature (Hayati, 2019)
Gambar.3.4.1 merupakan hasil dari penanaman pada media NAS dengan hasil
ditemukan adanya koloni berwarna kuning dan media nya sebagian berubah menjadi
kuning sesuai dengan gambar 3.4.2
3.5. Hasil Penanaman pada media NAS
Media Nutrient Agar Slant (NAS) merupakan suatu media berwarna putih
yang memiliki konsistensi yang padat berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan
sebagai media untuk menumbuhkan bakteri. (Madigan et al, 2011).
3.5.1 gambar hasil bakteri pada NAS 3.5.2 gambar hasil literature (Apriani, 2011)
Gambar.3.5.1 Hasil penanaman bakteri pada media NAS sesuai dengan literatur 3.4.2
3.6. Hasil Uji Biokimia Katalase
Uji katalase berguna untuk membedakan genus Staphylococcus sp.dan
Streptococcus sp. Teteskan cairan H2O2 di atas object glass dan ambil satu ose
inokulum dari MSA dan diletakkan kemudian campurkan. Katalase positif ditunjukkan
adanya gelembung gas (O2) yang diproduksi oleh genus Staphylococcus (Toelle dan
Lenda, 2014).
3.6.1 Hasil dari Uji Katalase 3.6.2 Hasil dari Uji Katalase Literatur (Hayati, 2019)
3.5.1 Hasil untuk praktikum uji katalase adalah ditemukan adanya buih pada
saat diteteskan cairan H2O2 maka hasil (+) sama seperti pada gambar literatur 3.5.2
3.7. Hasil Uji Koagulase
Uji koagulase merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
enzim koagulase yang dihasilkan oleh Staphylococcus sp. Uji ini dilakukan dengan
mengambil isolat bakteri menggunakan ose, kemudian masukkan ke dalam 1 ml
Nutrient Broth dan inkubasi pada suhu 37℃ selama 24 jam. Masukkan 1 ml plasma
kelinci ke dalam Nutrient Broth yang sudah berisi bakteri menggunakan spuit. Dan
inkubasi selama 4 jam pertama untuk melihat hasilnya, bila masih belum
menunjukkan koagulase positif inkubasi dilanjutkan sampai 24 jam. Reaksi positif
pada uji koagulase ditunjukkan dengan adanya gumpalan seperti gel dalam tabung,
dan reaksi negatif apabila tidak terdapat gumpalan menyerupai gel pada tabung (SNI,
2015).
3.7.1 Hasil uji Koagulase 3.7.2 Hasil uji Koagulase pada literature
(Hayati, 2019)
3.7.1 merupakan hasil dari Uji Koagulase dan menemukan adanya gumpalan
pada bagian media cair tersebut (+) sesuai dengan gambar literatur yaitu 3.7.2
BAB IV KESIMPULAN
Dari serangkaian uji identifikasi yang telah dilaksanakan, yaitu meliputi pewarnaan
gram, penanaman pada media TSA, penamana media BAP, penanaman pada media MSA,
penanaman pada media NAS, dilanjutkan dengan melakukan uji katalase, dan melakukan uji
koagulase. Hasil yang didapatkan meliputi Pewarnaan gram yang dihasilkan adalah coccus,
gram positif, pada media TSA ditemukan adanya pertumbuhan, pada media BAP
mendapatkan hasil dengan ditemukan adanya pertumbuhan bakteri dan kemampuan hemolisa
bakteri yaitu gamma hemolisa (hasil tidak sesuai seharusnya beta hemolisa hasil yang tidak
sesuai diduga karena adanya kesalahan dalam melakukan streak atau terkena kontaminan),
pada media MSA didapatkan koloni bakteri yang pertumbuhannya berwarna kuning, media
NAS koloni bakteri semakin diperkaya, pada uji katalase hasil positif (+), dan terakhir uji
koagulase mendapatkan hasil yang positif (+), maka pemeriksaan yang dihasilkan bakteri
yang didapatkan pada sampel urin adalah Staphylococcus aureus.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Tazkiyatul. 2014. Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia) dalam
Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jakarta
Hayati.,dkk. 2019. Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus aureus pada Susu Kambing
Peranakan Etawah Penderita Mastitis Subklinis di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi.
Banyuwangi
Krihariyani.,dkk. 2016. Pola Pertumbuhan Staphylococcus Aureus pada Media Agar Darah
Manusia Golongan O, Ab, dan Darah Domba Sebagai Kontrol. Surabaya
Nuraini.,dkk. 2018. Pemanfaatan Serbuk Kacang Kedelai (Glycine Max) sebagai Bahan
Pembuatan Media Manitol Salt Agar (Msa) untuk Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus. Tasikmalaya
Toelle, N.N., Lenda, V. 2014. Identifikasi dan Karakteristik Staphylococcus Sp. dan
Streptococcus Sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam Petelur Komersial. J. Ilmu Ternak,
1(7), 32-37.