Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI FARMASI & PARASITOLOGI


“UJI BIOKIMIA DAN GULA-GULA”

DOSEN PENGAMPU :
apt. Rizky Ardian H, M.Farm.

apt. Atalia Tamo Ina Bulu, M.Farm.

Disusun Oleh :

Elvira Natasya Zahro (A1202026)

Kelompok 1 :

Eli Ermawati (A1202077)

Fauziyah Salsabilla (A1202074)

Nadila Akmalina Putri (A1202049)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI NUSAPUTERA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB X
UJI BIOKIMIA DAN GULA-GULA

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan berbagai macam pengujian sifat-sifat bakteri
2. Mahasiswa dapat membedakan dan menggolongkan bakteri berdasarkan sifat-sifat
biokimianya.

B. LANDASAN TEORI

Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui
sifat - sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni
selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang
menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan
selular, seperti pergerakan. Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan
sifat-sifat morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan
kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tidak dikenal
karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa,
tanpa hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang
diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi dan
klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik
maupun biokimia. Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang
memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme
dengan reagen test yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

Biokimia bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul satu


dengan lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini. Belum pernah dalam
pengamatan logika molekul sel hidup, kita menemukan suatu pelanggaran terhadap
hukum-hukum yang telah dikenal, seiring dengan itu pula, kita belum pernah
memerlukan pendefinisian hukum baru. Mesin organik lunak sel hidup berfungsi di
dalam kerangka hukum-hukum yang sama mengatur mesin buatan manusia. Akan
tetapi, reaksi-reaksi kimia dan proses pengaturan sel telah maju demikian pesat,
melampaui kemampuan kerja mesin buatan manusia (Lehninger, 1995).

Ciri biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam identifikasi


spesimen bakteri yang tak dikenal karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri
yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil pengamatan fisiologis yang memadai
mengenai organik yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan.
Karakteristik dan klasifikasi sebagai mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi
enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media
memproduksi metabolit tentunya yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan
reagen test yang mana menghasilkan perubahan warna reagen (Murray, 2005).

Uji fisiologi bisanya identik dengan uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya
dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji
katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang
sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim, 1998).

Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji MR-VP, uji gula-gula, uji SIM, Uji TSIA,
Uji Indol, dan Uji Simmons Citrate (Dwidjoseputro, 1954).
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT

Tabung reaksi

Pinset

Inkubator

Erlenmeyer
Cawan petri

BAHAN

Larutan NaCl steril

Nutrient Agar (NA)

Peptone Dillution Fluid (PDF)


Trytose Water (indol)

Simmons Citrat Agar (SCA)

Metyl Red – voges proskouer (MRVP)

Triple Sugar Iron Agar (TSIA)


Mc Conkey Agar

H2O2

reagen kovaks

KOH
Aquadest steril

D. SKEMA KERJA
1. Uji Deret Gula- Gula

Disiapkan seri uji gula-gula masing-masing dalam tabung reaksi


yang berisi glukosa, sukrosa, fruktosa, maltosa dan mannitol.

Dalam media tersebut terdapat indikator yang dapat menunjukkan perubahan


pH.

Setiap sampel diinokulasi pada satu deret uji gula-gula dengan menggunakan
ose.

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam


Diamati perubahan media, tentukan hasil uji gula-gula.


Uji gula glukosa dilengkapi dengan tabung durham, diamati


apakah terbentuk gas didalamnya.

Tentukan hasil uji gula-gula menggunakan literatur.

2. Uji SIM

Media SIM disiapkan dalam tabung


Dalam media tersebut diinokulasikan bakteri yang diamati


menggunakan ose lurus yang ditusukkan tegak lurus pada tengah
media sampai mendekati dasar tabung (tidak sampai dasar)

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam


Diamati perubahan yang terjadi, mulai dari bentuk tusukkan


yang menunjukkan motilitas bakteri, timbulnya warna hitam
yang menunjukkan terbentuknya sulfur.

Dalam media inkubasi ini tambahkan reagen kovax, bila


terbentuk cincin merah, menunjukkan bakteri menghasilkan indol

3. Uji TSIA

Diinokulasikan biakan pada media TSIA dengan cara


inokulasi tusuk kemudian dilanjutkan dengan diulaskan lurus
tegak pada agar miring (lihat gambar diatas)

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam



Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat
keterangan seperti pada teori diatas

4. Uji MR-VP

Diinokulasikan biakan pada media masing-masing MR dan PV


Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam


Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan


seperti pada teori diatas

5. Uji Simon sitrat dan urea

Diinokulasikan biakan pada media masing-masing simon sitrat


dan urea dengan menggores streak dipermukaan agar miring.

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan


seperti pada teori diatas
E. DATA HASIL PENELITIAN
Hasil pengamatan media Uji dengan bakteri S. aureus:

No. Media Kegunaan Media Media Keterangan


Uji Sebelum Uji Setelah Uji
1. Gula-Gula Untuk Timbul +
(Sukrosa) mengidentifikasi gelembung
bakteri yang mampu gas
memfermentasi
karbohidrat.

2. SIM Untuk +
mengidentifikasi
bakteri apakah
menghasilkn sulfur
atau tidak dan untuk
mengetahui apakah
bakteri mempunyai
flagella atau tidak.

3. TSIA Untuk mengamati -


fermentasi karbohidrat
karena media TSIA
mengandung laktosa
dan sukrosa sebesar
1%
4. MR-VP Untuk mengamati +
terbentuknya asam
campuran pada media

5. Simmon Untuk mengetahui +


citrate apakah kuman
menggunakan sitrat
sebagai sumber
karbon.

6. Urea Untuk mengetahui t.a.p (tidak - (tidak terjadi


apakah kuman terjadi perubahan warna
mempunyai enzim perubahan) media menjadi
urease yang dapat pink/merah jambu,
menguraikan urea artinya kuman tidak
membentuk amoniak memecah urea
membentuk
amoniak.)
F. PEMBAHASAN

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan
organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Uji biokimia
merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang tidak
diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga
tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Praktikum ini bertujuan
agar mahasiswa mampu mengetahui, teknik melakukan identifikasi dan karakterisasi
bakteri melalui uji biokimia. Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah
mahasiswa biologi mampu melakukan melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri
melalui uji biokimia. Selain itu uji biokimia ini dapat digunakan untuk mencari bakteri
yang mampu menguraikan misalnya limbah urea, nitrat, asam-asam kuat dan basa kuat
hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai pengolahan limbah yang
dihasilkan oleh pabrik. Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah di dapatkan bahwa
dalam uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dapat dilihat bahwa
tiap jenis bakteri dapat mengekspresikan atau menunjukkan karakternya tersendiri jika
dilakukan berbagai macam uji misalnya dalam uji reduksi nitrat yang menghasilkan
warna merah dan terbentuknya gumpalan jadi bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat.

Pada bakteri yang menggunakan perbenihan gula-gula didapat pada media


glukosa terjadi pembentukan asam yang ditandai dengan perubahan warna dari merah
menjadi kuning pada media glukosa, artinya bakteri ini membentuk asam dari
fermentasi glukosa. Pada praktikum kali ini menggunakan beberapa uji biokimia untuk
identifikasi bakteri, yaitu :
a) SIM
Media ini biasanya digunakan dalam identifikasi yang cepat. Uji indol untuk
mengetahui apakah bakteri membentuk indol dari tryptopan sebagai sumber karbon,
yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovaks. Hasil uji indol yang
diperoleh positif bila terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan
biakan.
b) MR-VP
Uji MR dengan hasil positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah
ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini menghasilkan asam campuran (metilen
glikol) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Dan
apabila terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan α- naphtol dan KOH,
artinya hasil akhir fermentasi bakteri ini bukan asetil metil karbinol (asetolin) (Anonim,
2008).
c) TSIA
TSIA adalah uji yang dirancang untuk membedakan beberapa jenis bakteri yang
termasuk kelompok Enterobacteriaceae, yang bersifat gram negatif dan
memfermentasikan glukosa membentuk asam sehingga dapat dibedakan dengan bakteri
gram negatif intestinal lain. Perbedaan ini didasarkan pada pola fermentasi karbohidrat
dan produksi H2S pada tabung reaksi. Untuk mengamati fermnetasi karbohidrat, media
TSIA mengandung laktosa dan sukrosa dengan konsentrasi 1% dan mengandung
glukosa dengan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,1%.
d) Simone Citrat
Uji ini untuk mengetahui apakah bakteri mempunyai enzim sitrat permiase yaitu
enzim yang spesifik membawa sitrat ke dalam sel. Positif bila terjadi perubahan warna.
e) Uji Urea
Uji hidrolisis urea dilakukan untuk melihat bakteri mampu menghasilkan enzim
urease. Timbulnya warna merah muda berarti reaksi positif dan negatif warna tidak
berubah.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah di dapatkan bahwa dalam uji biokimia
yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dapat dilihat bahwa tiap jenis bakteri dapat
mengekspresikan atau menunjukkan karakternya tersendiri jika dilakukan berbagai macam
uji misalnya dalam uji reduksi nitrat yang menghasilkan warna merah dan terbentuknya
gumpalan jadi bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat.

H. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1954. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang
http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23
April 2014, pukul: 21.00 WITA)

Lehninger. 1995. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley. Publishing company:


California.
http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23
April 2014, pukul: 21.00 WITA)

Lim. 1998. Microbiology: a Laboratory Manual.Adison-Wesley Publishing company: California.


http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23
April 2014, pukul: 21.00 WITA)

Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Cowan,ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University Press.
London.
I. TUGAS
1. Jelaskan mengapa bisa terjadi perubahan warna pada uji Simone citrat dan uji urea!
Jawab :
a. Pada uji Simone Citrat hasil positif akan ditunjukkan dengan adanya perubahan
warna media dari hijau menjadi biru. Hal ini disebabkan karena penggunaan sitrat
oleh bakteri menyebabkan asam menghilang dari biakan sehingga terjadi
peningkatan pH dan akhirnya mengubah warna media dari hijau menjadi biru.
b. Pada uji urea urease merupakan enzim konstitusif yang menghidrolisis urea menjadi
karbondioksida dan ammonia. Urea yang dihidrolisis menjadi ammonia oleh
organisme positif urease akan mengatasi buffer dalam jangka menengah dan
mengubahnya dari warna oranye menjadi pink.

2. Sebutkan masing-masing bakteri apa saja yang dapat terdeteksi dengan SIM,
TSIA, MR-PV, Simone citrat, dan Urea! Sebutkan alasannya!

Jawab :

a. SIM : dapat mendeteksi bakteri Escherichia Coli karena uji SIM jika indol
menunjukkan hasil positif (ditunjukkan dengan adanya warna merah).

b. TSIA : dapat mendeteksi bakteri Citrobacter Freundii karena mampu


memfermentasikan laktosa dan sukrosa.

c. MR-PV : dapat mendeteksi bakteri Shigella Sonnei karena bakteri ini


pada uji MR-PV mampu memfermentasikan glukosa dan menghasilkan
hasil yang positif serta tidak terbentuknya H2S pada media.

d. Simone Sitrat : dapat mendeteksi bakteri Enterobacter Sakazakii karena


jika terdapat bakteri ini pada uji Simone Sitrat maka akan menghasilkan
perubahan warna media dari biru menjadi hijau.

e. Urea : dapat mendeteksi bakteri Lactobacillus jika ditunjukkan dengan


adanya perubahan warna media dari warna kuning menjadi pink.

Anda mungkin juga menyukai