DOSEN PENGAMPU :
apt. Rizky Ardian H, M.Farm.
Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan berbagai macam pengujian sifat-sifat bakteri
2. Mahasiswa dapat membedakan dan menggolongkan bakteri berdasarkan sifat-sifat
biokimianya.
B. LANDASAN TEORI
Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui
sifat - sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan metabolisme sel, yakni
selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi maupun yang
menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan
selular, seperti pergerakan. Suatu bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasarkan
sifat-sifat morfologinya saja, sehingga perlu diteliti sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhannya. Ciri fisiologi ataupun biokimia merupakan
kriteria yang amat penting di dalam identifikasi spesimen bakteri yang tidak dikenal
karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa,
tanpa hasil pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang
diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi dan
klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik
maupun biokimia. Mikroorganisme dapat tumbuh pada beberapa tipe media yang
memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi dengan reaksi antara mikroorganisme
dengan reagen test yang dapat menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).
Uji fisiologi bisanya identik dengan uji biokimia. Uji biokimia yang biasanya
dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yang antara lain uji
katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang
sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim, 1998).
Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji MR-VP, uji gula-gula, uji SIM, Uji TSIA,
Uji Indol, dan Uji Simmons Citrate (Dwidjoseputro, 1954).
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT
Tabung reaksi
Pinset
Inkubator
Erlenmeyer
Cawan petri
BAHAN
H2O2
reagen kovaks
KOH
Aquadest steril
D. SKEMA KERJA
1. Uji Deret Gula- Gula
Setiap sampel diinokulasi pada satu deret uji gula-gula dengan menggunakan
ose.
⇓
2. Uji SIM
3. Uji TSIA
4. Uji MR-VP
2. SIM Untuk +
mengidentifikasi
bakteri apakah
menghasilkn sulfur
atau tidak dan untuk
mengetahui apakah
bakteri mempunyai
flagella atau tidak.
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan
industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan
organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks. Uji biokimia
merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman yang tidak
diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda sehingga
tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Praktikum ini bertujuan
agar mahasiswa mampu mengetahui, teknik melakukan identifikasi dan karakterisasi
bakteri melalui uji biokimia. Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah
mahasiswa biologi mampu melakukan melakukan identifikasi dan karakterisasi bakteri
melalui uji biokimia. Selain itu uji biokimia ini dapat digunakan untuk mencari bakteri
yang mampu menguraikan misalnya limbah urea, nitrat, asam-asam kuat dan basa kuat
hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam bidang industri sebagai pengolahan limbah yang
dihasilkan oleh pabrik. Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah di dapatkan bahwa
dalam uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dapat dilihat bahwa
tiap jenis bakteri dapat mengekspresikan atau menunjukkan karakternya tersendiri jika
dilakukan berbagai macam uji misalnya dalam uji reduksi nitrat yang menghasilkan
warna merah dan terbentuknya gumpalan jadi bakteri tersebut dapat mereduksi nitrat.
H. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1954. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang
http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-biokimia-metabolisme-bakteri/ (Diakses pada: 23
April 2014, pukul: 21.00 WITA)
Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Cowan,ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University Press.
London.
I. TUGAS
1. Jelaskan mengapa bisa terjadi perubahan warna pada uji Simone citrat dan uji urea!
Jawab :
a. Pada uji Simone Citrat hasil positif akan ditunjukkan dengan adanya perubahan
warna media dari hijau menjadi biru. Hal ini disebabkan karena penggunaan sitrat
oleh bakteri menyebabkan asam menghilang dari biakan sehingga terjadi
peningkatan pH dan akhirnya mengubah warna media dari hijau menjadi biru.
b. Pada uji urea urease merupakan enzim konstitusif yang menghidrolisis urea menjadi
karbondioksida dan ammonia. Urea yang dihidrolisis menjadi ammonia oleh
organisme positif urease akan mengatasi buffer dalam jangka menengah dan
mengubahnya dari warna oranye menjadi pink.
2. Sebutkan masing-masing bakteri apa saja yang dapat terdeteksi dengan SIM,
TSIA, MR-PV, Simone citrat, dan Urea! Sebutkan alasannya!
Jawab :
a. SIM : dapat mendeteksi bakteri Escherichia Coli karena uji SIM jika indol
menunjukkan hasil positif (ditunjukkan dengan adanya warna merah).