Disusun Oleh
Elvira Natasya Zahro
A1202026
1. Judul :
2. Pelaksana
Nama :
NIM
Jurusan
4. Anggota
Jumlah Anggota
Nama Angota
Bidang Keahlian
5. Lokasi Kegiatan
6. Luaran yang dihasilkan :
7. Jangka waktu :
8. Total Biaya :
Semarang, 10 Agustus 2021
Mengetahui,
Kaprogdi S1 Farmasi Ketua Tim Pengabdian
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat-Nya
kegiatan pengabdian masyarakat tentang Karya Kreativitas Mahasiswa Bidang Teknologi
Farmasi telah terselesaikan dengan baik dan lancar tanpa suatu halangan.
Hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa hasiswa farmasi mampu menyerap dan
menerapkan ilmu farmasi dengan baik dengan adanya kreativitas mahasiswa membuka Koperasi
Kejujuran yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam bidang ekonomi dan kefarmasian. Rencana
selanjutnya adalah pengembangan Koperasi Kejujuran untuk dapat dikembangkan dengan skala
besar.
Akhir kata, kami mahasiswi dari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera Semarang
mengucapkan terimakasih pada seluruh keluarga STIFAR atas semua kesempatan yang
diberikan. Sekiranya terdapat hal-hal yang sekiranya masih perlu untuk diperbaiki, maka kami
membuka saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pelaksanaan kegiatan kepada
lingkungan kampus pada periode selanjutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Koperasi Mahasiswa sebagai sarana untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa, sarana pendidikan karakter khususnya kejujuran,
kemandirian dan kedisiplinan mahasiswa, serta mengetahui faktor pendukung dan penghambat
pelaksanaan Koperasi Kejujuran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif terhadap
keberadaan Koperasi Kejujuran yang ada di Farmasi. Sampel diambil dengan acak dan
sederhana. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi serta dianalisis dengan
statistik deskriptif dan korelasi product moment. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa
keberadaan Koperasi Kejujuran dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan jiwa
kewirausahaan mahasiswa; dan sarana pendidikan karakter khususnya untuk meningkatkan
kejujuran, kemandirian dan kedisiplinan. Faktor pendukung pelaksanaan Koperasi Kejujuran
antara lain jam perkuliahan sepanjang hari, para mahasiswa senang jajan, harga murah dan
tempat strategis, dan jenis barang sesuai selera mahasiswa. Namun demikian yang menjadi
penghambat adalah ada pihak yang sengaja mencuri uang hasil dagangan, ada pihak yang
membayar tidak sesuai dengan yang seharusnya, tidak ada uang pengembalian, dan penataan dan
tampilan kurang menarik.
Kata kunci: koperasi kejujuran, kewirausahaan, pendidikan karakter
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia modern dewasa ini ditandai oleh globalisasi, sehingga semua negara dipandang sebagai
satu kesatuan, batas geografis seakan-akan tidak ada akibatnya peristiwa yang terjadi pada satu
negara berpengaruh terhadap negara lainnya. Kemajuan teknologi dan komunikasi mempercepat
berkembangnya globalisasi, berbagai ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya melalui
komunikasi segera menyebar ke berbagai negara, dan mempengaruhi perilaku pada negara lain
termasuk Indonesia. Arus globalisasi tidak dapat dibendung, karena itu setiap negara perlu
mengantisipasi dampak globalisasi dan mengambil kebijakan untuk mengurangi dampak negatif
yang terjadi.
Globalisasi yang terjadi di Indonesia ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi
kehidupan masyarakat. Berlangsungnya globalisasi mengakibatkan terjadinya perubahan
perilaku dan budaya, yaitu masyarakat khususnya generasi muda cenderung meniru perilaku dan
budaya Barat yang mengagungkan paham kebebasan, individualisme serta pragmatis.
Berlangsungnya globalisasi ternyata mengikis budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh
nenek moyang. Budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang semakin
menipis, cenderung ditinggalkan oleh para generasi muda dan digantikan dengan budaya dan
nilai negara Barat. Berkembangnya globalisasi mendorong masyarakat cenderung bertindak
bebas, suka menerabas namun melupakan nilai-nilai luhur, misalnya kejujuran dan kepedulian
menjadi semakin langka
Perilaku dan budaya semacam ini harus segera dicegah, mengingat (1) perilaku dan budaya
tersebut tidak sesuai dengan karakteristik Bangsa Indonesia; (2) para pelajar/mahasiswa
merupakan generasi yang akan menerima estafet kepemimpinan bangsa; (3) para
pelajar/mahasiswa merupakan kelompok “elite” yang akan dicontoh oleh generasi muda pada
umumnya. Oleh sebab itu, guru/dosen sebagai pendidik berfungsi mentransfer ilmu pengetahuan
serta mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya, sehingga peserta didik berhasil
lulus dengan prestasi yang bagus dan memiliki nilai-nilai luhur.
Dalam rangka meningkatkan integritas kejujuran, maka perlu dilakukan upaya-upaya
membudayakan kejujuran yang dilakukan sejak dini kepada peserta didik, antara lain melalui
“model Koperasi Kejujuran” di lembaga pendidikan. Model Koperasi Kejujuran belum banyak
dilakukan pada sekolah maupun di perguruan tinggi, namun belum dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan Koperasi Kejujuran sebagai sarana mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
pendidikan karakter. Sehubungan dengan itu, maka perumusan masalaha dalam penelitiana ini
adalah (1) Apakah Warung Kejujuran dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui nilai-
nilai karakter (kejujuran,tanggung jawab, kedisiplinan) mahasiswa ?, (2) Apakah Koperasi
Kejujuran dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa ?
(3) Faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat pelaksanaan koperasi kejujuran?
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui:(1) manfaat Koperasi Kejujuran digunakan
sebagai sarana meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa STIFERA, (2) manfaat koperasi
Kejujuran digunakan sebagai sarana meningkatkan nilai-nilai karakter pada mahasiswa
STIFERA dan faktor-faktor pendukung dan pelaksanaan Koperasi Kejujuran di STIFERA.
B. KAJIAN PUSTAKA
Karya kreativitas mahasiswa bidang teknologi farmasi dengan membuat Koperasi Kejujuran
dapat digunakan sebagai sarana untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan. Dilihat dari
aspek pengelolaan, penyelenggaraan Koperasi Kejujuran diharapkan dapat digunakan sebagai
sarana mengembangkan kewirausahaan, kedisiplinan, kemandirian, kejujuran tanggung jawab,
melatih keberanian mengambil resiko. Mahasiswa sebagai pengelola/pemilik harus memiliki
sifat kemandirian, disiplin serta bertanggungjawab berlangsungnya Koperasi Kejujuran tersebut.
Dilihat dari aspek konsumen, Koperasi Kejujuran dapat digunakan sebagai sarana untuk menilai
sifat dan perilaku mahasiswa khususnya sifat religius, kejujuran, kedisiplinan dan
tanggungjawab.
Koperasi Kejujuran merupakan warung atau toko yang menjual barang-barang kebutuhan peserta
didik tanpa ada penjaga. koperasi kejujuran ditempatkan pada tempattempat yang strategis,
mudah dijangkau, sehingga memudahkan bagi para pembeli yang ingin membeli barang tersebut.
Setiap barang yang dijual diberi label harga sehingga pembeli mengetahui berapa harga masing-
masing produk. Transaksi pembelian dilakukan sendiri oleh pembeli, memilih dan mengambil
sendiri barang yang dibeli, membayar sendiri sesuai jumlah barang yang dibeli dan meletakkan
uang pembeliannya di kotak terbuka tanpa ada yang menunggu. Ketiadaan penjaga (penjual)
dimaksudkan untuk menguji tingkat kejujuran, kedisiplinan tanggungjawab pembeli. Oleh sebab
itu, Koperasi Kejujuran dimungkinkan dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui tingkat
kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab pembeli.
BAB II
TARGET DAN LUARAN
Target penerapan pelatihan ini ini adalah mahasiswa dan mahasiswi STIFERA . Hasil dari
pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa memiliki ketrampilan membuat kegiatan sendiri berupa
membuka Koperasi Kejujuran sebagai bentuk kejujuran mahasiswa dalam membeli barang.
Target dan luaran yang diharapkan pada pelatihan ini adalah sebagai berikut:
3. Trategi memilih lokasi yang strategis merupakan hal yang perlu diperhatikan sebelum
membuka Koperasi Kejujuran. Dalam strategi peminat, adanya pemilihan lokasi ini menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari sebuah kegiatan kreativitas bagi
mahasiswa dalam pembuatan Koperasi Kejujuran. Semakin strategis lokasi yang dipilih, semakin
tinggi pula tingkat peminat dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah kegiatan. Begitu juga
sebaliknya, jika lokasi yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu
bagus.
Untuk itu sebelum Anda memulai sebuah bisnis atau kegiatan usaha, pilih terlebih dahulu tempat
usaha yang paling tepat, lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya
Anda menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha Anda. Berikut beberapa faktor yang
sebaiknya Anda perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi usaha.Lokasi
usaha yang strategis sangat mempengaruhi keberhasilan akan barang yang ditawarkan. Namun
mencari lokasi usaha yang strategis pun bukan hal yang mudah. Bahkan budget yang dikeluarkan
bisa dikatakan tidak sedikit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN