PROPOSAL
OLEH
188220184
PROPOSAL
OLEH:
Proposal Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi S1
Komisi Pembimbing:
(Dr. Ir. Hj. Siti Mardiana, MSi.) (Muhammad Fadly Abdina, S.P,M.Si)
Pembimbing I Pembimbing II
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
KARO (Studi Kasus Kedai Teduh Kenduri Kopi di Kota Medan)” yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Zulheri Noer, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Medan Area.
3. Ibu Dr. Ir. Hj. Siti Mardiana, MSi. selaku pembimbing I yang telah
4. Bapak Muhammad Fadly Abdina, S.P, M.Si selaku pembimbing II yang telah
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril
i
7. Bapak/Ibu Dosen beserta staff dan pegawai Fakultas Pertanian Universitas
Medan Area yang ikut serta mendukung dan melayani penulis selama
ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..................................................................................................iv
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................viii
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................viii
1.4 Hipotesis Penelitian.........................................................................................viii
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................viii
1.6 Kerangka Pemikiran.........................................................................................ix
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................10
2.1 Kopi...................................................................................................................10
2.2 Pemasaran.........................................................................................................15
2.3 Analisis SWOT.................................................................................................17
2.4 Analisis Strategi................................................................................................18
2.5 Matriks SWOT..................................................Error! Bookmark not defined.19
III. METODE PENELITIAN................................................................................23
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................23
3.2 Metode Pengambilan Sampel..........................................................................23
3.3 Metode Pengumpulan Data.............................................................................23
3.4 Metode Analisis Data.......................................................................................24
3.5 Definisi Operasional Variabel.........................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................29
iii
I. PENDAHULUAN
Strategi pemasaran paling baik bila didukung oleh rencana terstruktur di dalam
menyerahkan, dan mempertukarkan hal-hal yang berharga satu sama lain (Kotler,
2007). Dengan pemasaran produk yang baik, Anda dapat meningkatkan penjualan
dan mendapatkan pangsa pasar. Ketika itu terjadi, tidak ada keraguan bahwa
perusahaan akan mendapat untung paling banyak. Pemasaran produk yang tidak
akurat atau tidak tepat dapat menyebabkan penjualan yang lebih rendah, yang
kebutuhan tersebut, dan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan memenuhi
konsumen, di sisi lain, berubah dan berubah dengan cepat karena faktor-faktor
perusahaan tetap dapat bersaing dengan perusahaan lain yang telah mengeluarkan
dengan baik. Untuk mencegah konsumen dan pelanggan yang ada beralih ke
iv
perusahaan lain. Bisnis membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang
dihasilkan.
Kopi adalah tanaman perkebunan yang sudah menjadi tanaman sejak lama
Peningkatan devisa negara karena ekspor benih mentah dan olahan kopi. Tanaman
kopi berasal dari Afrika dan Asia Tingginya mencapai 5 meter, selatan termasuk
Rubiaceae. Tanaman kopi memiliki bunga pada daun dengan panjang 5-10 cm
dan lebar 5 cm Kopi putih dan cherry kopi oval kuning hijau hitam. Biji kopi bisa
Kopi adalah salah satu bahan perkebunan yang paling berharga Sangat
perkebunan lainnya. Merupakan sumber devisa yang penting. Kopi tidak hanya
memainkan peran penting dalam hal ini Tidak hanya sumber forex, tetapi juga
sumber pendapatan 1,5 juta petani kopi Indonesia sukses di agribisnis Kopi
Pengolahan kopi dan pemasaran produk kopi. Upaya perbaikan Produktivitas dan
v
kualitas kopi adalah daya saing kopi Indonesia mampu bersaing di pasar dunia
(Rahardjo, 2012).
sudah ada sejak lama. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi
terbesar di dunia. Aceh, Lampung, Medan, Jawa dan Sulawesi adalah contoh
daerah yang terkenal dengan produksi biji kopinya. Di Indonesia, kopi dapat
dinikmati oleh semua kelompok umur, baik remaja, dewasa maupun orang tua.
Awalnya hanya dijual di pinggir jalan lima, kopi dengan tampilan sederhana kini
telah masuk ke pusat perbelanjaan mewah dan hotel bintang lima. Sebuah layanan
Tabel 1. Data Luas Lahan dan Jumlah Produksi Kopi di Provinsi Sumatera Utara
Kopi Arabika
Kabupaten/ Luas Tanaman (Ha) Produksi (Ton)
Kota 2018 2019 2020 2018 2019 2020
Sumatera Utara 77765 77765 77834 66831 66831 67469
Mandailing Natal 3554 3554 3564 2332 2332 2533
Tapanuli Selatan 4608 4608 4606 2098 2098 2103
Samosir 5058 5058 5064 4157 4157 4163
Tapanuli Utara 16467 16467 16468 15213 15213 1522
Toba Samosir 4784 4784 4788 4187 4187 4403
Pakpak Barat 959 959 964 1085 1085 1084
Simalungun 8217 8217 8233 10324 10324 10523
Dairi 12088 12088 12099 9612 9612 9613
Karo 9198 9198 9205 7402 7402 7403
Deli Serdang 713 713 711 666 666 663
Langkat 75 75 75 78 78 78
Humbang
12044 12044 12057 9677 9677 9683
Hasundutan
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara
Kopi Arabica di Sumatera Utara mengalami peningkatan dimana pada tahun 2020
luas lahan mencapai 77834.00 Ha dan jumlah produksi sebesar 67469.00 Ton.
vi
Khususnya pada kabupaten karo juga mengalami peningkatan Luas Lahan dan
Jumlah Produksi yakni pada tahun 2020 sebesar 9205.00 Hektar dan Jumlah
Salah satu kopi yang cukup terkenal dikalangan penikmat kopi didaerah
Kota Medan adalah Kopi Karo, walaupun nama Kopi Karo memang belum
seterkenal varietas Aceh Gayo atau Sidikalang yang sama-sama berasal dari Pulau
Sumatera. Kopi Karo memiliki cita rasa yang pahit yang dibalut dengan rasa
asam, karena Kopi Karo sendiri adalah jenis Kopi Arabica, dari segi harga Kopi
Karo termasuk salah satu kopi dengan harga yang cukup fantastis, Kopi Karo
dibandrol dengan harga Rp. 200.000/Kg, namun kopi karo masih kopi yang
banyak diminati karena memiliki rasa yang cukup berbeda dengan rasa kopi khas
sumatera lainnya.
Tabel 2. Data Produksi dan Penjualan Kopi Karo di Kedai Teduh Kenduri
Kopi.
No. Jenis Kopi Jumlah Produksi (Kg) Penjualan (Kg)
1. Lintong 0,5 0,5
2. Gayo 1 1
3. Mandailing 0,5 0,5
4. Karo 8 8
5. Sidikalang 0,5 0,5
Sumber :Pemilik UMKM Kedai Teduh Kenduri Kopi dalam angka bulan Mei.
karo lebih tinggi dibandingkan jenis kopi yang lain yaitu sebesar 8 kg Jumlah
produksi dan penjualan, yang artinya setiap kopi yang dijadikan stock selalu habis
Kedai Teduh Kenduri Kopi adalah sebuah UMKM yang menjual berbagai
olahan jenis biji kopi contohnya seperti sanger dan v60, biji kopi yang dijualpun
vii
beragam mulai dari lintong, gayo, mandailing dan sidikalang, namun yang
Kenduri Kopi?
Kopi Karo?
akan datang.
viii
2. Sebagai bahan acuan bagi para peneliti selanjutnya dalam melakukan riset
EKSTERNAL INTERNAL
USAHA
KOPI
KARO
EKSTERNAL INTERNAL
STRATEGI PEMASARAN
ix
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi
dibudidayakan sejak lama dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kopi
berasal dari Afrika, wilayah pegunungan Ethiopia. Namun, kopi sendiri baru
Kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi tertua yang dikenal dan
kopi arabika yang tidak tahan terhadap karat daun, sehingga disarankan untuk
2011).
terhadap produktivitas tanaman kopi adalah jumlah dan jenis curah hujan. Oleh
karena itu, varietas kopi yang dibudidayakan perlu disesuaikan dengan ketinggian
tempat dan kondisi curah hujan di daerah tersebut (Ernawati et al., 2008).
Menurut Panggabean (2011) dari Anshori (2014), ciri morfologi khas kopi
arabika adalah mahkota kecil, tipis, beberapa di antaranya ketai dan ukuran daun
jenis biji kopi lainnya yaitu bentuk agak memanjang, cembung tidak terlalu tinggi,
10
lebih terang dari spesies lain, ujung kacang mengkilat, dan belahan tengah
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianacea
Family : Rubiaceace
Genus : Coffea
Memang Kopi Karo ini tidak begitu dikenal seperti varietas Aceh gayo
dan Sidikalang dari Sumatera. Kopi karo memang sudah terkenal pada masa
karo seperti jenis kopi lainnya di Indonesia, memiliki sejarah yang panjang. Kopi
jenis ini sudah lama dikenal masyarakat adat karo, suku yang berasal dari dataran
Tanaman kopi merupakan salah satu tanaman utama Sumatera dan banyak
satu suku Sumatera Utara yang mendiami dataran tinggi Kabupaten Karo. Kopi
11
Kabupaten Karo adalah kopi Arabica. Pada umumnya tanaman kopi tumbuh pada
ketinggian 500 hingga 2000 m di atas permukaan laut, suhu rata-rata 21 hingga
24°C, dan curah hujan 2000 hingga 3000 mm, serta didukung oleh struktur tanah
yang baik dengan kandungan bahan organik. Dengan kandungan bahan organik
3% dan nilai pH 5,5 – 6,5 membuat Kopi Karo tumbuh dengan baik. Pengolahan
pasca panen kopi menggunakan proses tradisional atau alami karena dapat
Perkebunan yang paling luas terdapat di Kecamatan Merek, Tiga Panah, Simpang
Empat, Payung dan Munthe. Saat ini Kecamatan Merek dikenal sebagai sentra
Kopi yang kini mencapai 1500 Ha. Kini tercatat seluas 5045 Ha dengan produksi
Kopi jenis ini juga akan tumbuh baik ketika ditanam pada ketinggian
antara 1275 sampai 1300 mdpl. Selain itu, hal yang menarik yang bisa ditemukan
di kopi ini ialah bahwa kopi ini mempunyai rasa asam-asam seperti dicampuri
oleh jeruk. Kopi Karo dan Kopi Aceh Gayo mempunyai sebuah kemiripan karena
sama-sama berasal dari varietas Arabika. Kopi Karo juga memiliki fruity citrus
yang kuat karena ditanam bersama buah-buahan dan sayuran. Rasa Kopi Karo ini
sangat mirip dengan Kopi Aceh Gayo yang terasa segar dan sedikit asam. Body
atau teksturnya cenderung sedang, selain itu karakter aromanya pun sama dengan
jenis kopi di Indonesia lainnya yang memiliki bau rempah-rempah yang kuat serta
12
Walaupun belum sepopuler Kopi Aceh Gayo, biji kopi asal tanah Karo ini
Biasanya Kopi Karo akan disajikan sebagai kopi single origin karena memiliki
Secara umum citarasa utama pada kopi adalah fragrance (bau kopi bubuk
kering), aroma (bau sedap), flavor (khas bau kopi), body (kekentalan), acidity
(rasa asam enak), bitterness (rasa pahit), dan sweetness (rasa manis). Sedangkan
indikator lain untuk menilai citarasa adalah keseimbangan rasa, kebersihan rasa,
dan keseragaman rasa. Lalu secara khusus, cita rasa ditentukan dari:
1. Aroma. Fragrance (bau dari kopi ketika masih kering) dan aroma (bau dari
kopi ketika diseduh dengan air panas) adalah aspek dari aroma yang dapat
dinilai melalui tahapan berikut: Mencium bubuk kopi yang berbeda dalam
permukaan kopi seduhan, dan mencium aroma kopi saat kopi sudah larut.
acidity dan after taste. Flavour di rasakan pada lidah sekaligus pada hidung
ketika aroma uap mengalir dari mulut ke hidung. Flavour akan menentukan
3. After taste adalah lama bertahannya suatu flavour positif (rasa dan aroma)
yang berasal dari langit-langit belakang mulut dan bertahan setelah kopi
dibuang atau ditelan. Jika after taste langsung hilang dan tidak enak maka
4. Acidity sering digambarkan sebagai rasa asam yang enak, atau masam jika
13
tidak enak. Acidity yang baik akan terasa manis seperti rasa buah segar yang
langsung terasa saat kopi diseruput. Sebaliknya acidity yang terlalu dominan
dikategorikan tidak enak. Acidity yang tinggi seperti pada kopi Kenya dan
acidity yang rendah seperti kopi Sumatra biasanya menjadi acuan para cup
taster.
5. Body adalah rasa ketika kopi masuk kedalam mulut khususnya antara lidah
dan langit-langit mulut. Biasanya body yang kental mendapat nilai yang
tinggi. Namun body yang ringan juga dapat memiliki rasa enak di mulut.
Kopi yang memiliki body yang kental seperti kopi Sumatra atau kopi yang
memiliki body ringan seperti kopi Mexico juga menjadi acuan walaupun
berbeda.
disebut balance. Jika kurang saja salah satu aspeknya atau berlebihan akan
yang menyenangkan. Lawan dari manis dalam konteks ini adalah sour,
cupping sejak awal. Apabila tidak ada nilai negatif dari cita rasa sampai
after taste maka akan mendapatkan nilai, sebaliknya kopi yang tidak
10. Overall, penilaian yang mencerminkan aspek keseluruhan diatas. Jika kopi
14
memiliki kriteria yang diharapkan dan memiliki aroma khas akan diberi
11. Defects, Aroma negatif atau cacat yang mengurangi kualitas kopi seperti
Taint atau bau tercemar dan Fault atau rasa yang tidak enak.
2.2 Pemasaran
Djaslim (2003) mengemukakan bahwa “pemasaran adalah suatu sistem total dari
lebih luas lagi, di mana para pemasar sudah lebih berorientasi pada pelanggan,
pada kepuasan pelanggan dan kesetiaan pelanggan terhadap produk dan merek.
(stakeholder)”.
konsep inti dari kebutuhan, keinginan, dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat
hidup dasar manusia, dan manusia membutuhkan udara, makanan, air, pakaian,
dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang
keinginan bila diarahkan pada suatu objek tertentu yang dapat memenuhi
15
kebutuhan tersebut. Konsumen di AS membuat bahan makanan, tetapi mereka
kemampuan membayar, yang diinginkan banyak orang, tetapi sedikit yang dapat
atau mau membeli. Perusahaan perlu mengukur tidak hanya jumlah orang yang
menginginkan suatu produk, tetapi juga jumlah orang yang mau membelinya.
orang untuk membeli apa yang tidak mereka inginkan. Memahami kebutuhan dan
yang tidak sepenuhnya mereka sadari atau tidak dapat dengan jelas
bahwa model proses pemasaran yang disempurnakan terdiri dari lima langkah
yang harus dilakukan. Empat langkah pertama berfokus pada penciptaan nilai bagi
pelanggan dan mengatur informasi pemasaran dan data pelanggan. Langkah kedua
konsumen mana yang akan dilayani (pilih pelanggan yang akan dilayani dan
tentukan pasar sasarannya). Kedua, apa cara terbaik untuk melayani pelanggan
16
Langkah ketiga adalah mengintegrasikan dan memberikan nilai superior
strategi pemasaran Anda menjadi nilai sebenarnya bagi pelanggan Anda (desain
produk dan branding, penetapan harga, distribusi, promosi yang kuat) Ini tentang
Ini akan menjadi tugas mengelola hubungan pelanggan yang dipilih dan
pelanggan yang kuat dengan memahami nilai pelanggannya. Dengan cara ini,
yang puas dan setia, menciptakan nilai seumur hidup pelanggan, dan
meningkatkan pangsa pasar dan pangsa kompetitif. Untuk menciptakan nilai bagi
global, dan memastikan tanggung jawab etis dan sosial Masu (Kotler dan
Armstrong (2009).
17
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner)
peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis
merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga
dari kerangka perumusan terdiri dari Matriks EFE, Matriks EFI, dan Matriks
(Input Stage).
merumuskan strategi.
18
2. Tahap 2 disebut Tahap Pencocokan (Matching Stage), fokus pada
Induk).
daya tarik relatif dari strategi alternatif dan karena itu menjadi
menangkap peluang melalui kekuatan internal yang dimiliki. Strategi W-O perlu
19
kelemahan untuk menghindari ancaman.
ancaman adalah taktik defensif yang ditujukan untuk mitigasi. Untuk menghindari
20
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
internal.
21
a. Strategi SO
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
22
III. METODE PENELITIAN
Khususnya di Kedai Teduh Kenduri Kopi yang betepatan di Jalan Timor Ujung
No. 34A, Medan Timur, Kota Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-
Agustus.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode
studi kasus adalah strategi yang tepat ketika peneliti memiliki sedikit kendali atas
peristiwa yang diteliti dan fokus penelitiannya adalah pada fenomena modern
tertentu yang betujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative,
sampel yang di ambil adalah 1 orang yaitu pemilik usaha kopi karo dikedai teduh
kenduri kopi.
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah berupa data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung
23
karo serta hasil pengisian kuesioner oleh pihak-pihak dari pemilik dan pengolahan
yang ada di kedai teduh kenduri kopi yang ahli dibidangnya. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari literatur dan bacaaan lainnya seperti buku, jurnal dan
artikel serta publikasi data dari perusahaan maupun instansi yang terkait dengan
untuk melihat bagaimana faktor internal dan external usaha penggolahan kopi
karo.
berikut:
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
24
4. Bobot dikalikan pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
TABEL 3. IFAS
FAKTOR-FAKTOR BOBOT
STRATEGI BOBOT RATING X KOMENTAR
INTERNAL RATING
KEKUATAN :
KELEMAHAN :
TOTAL
langkah - langkah dalam menentukan nilai faktor eksternal adalah sebagai berikut:
2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
25
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
TABEL 4. EFAS
BOBOT
FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI BOBOT RATING X KOMENTAR
EKSTERNAL
RATING
PELUANG :
ANCAMAN :
TOTAL
26
Menyelesaikan masalah ketiga tentang pengembangan usaha pengolahan
strategi suatu usaha (Strategi SO, ST, WO, dan WT). Analisis ini didasarkan
beberapa alternatif strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh pihak manajemen
perusahaan agar tujuan awal dari organisasi tercapai dan kegiatan perusahaan
pihak perusahaan sehingga dilakukan Tanya jawab secara iterative. Diskusi yang
perusahaan dan hasil analisis penelitian akan menjadi acuan utama dalam
1. Kopi Karo adalah Jenis Kopi Arabica yang ditanam dikabupaten Karo
27
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor internal dan eksternal apa
manajemen perusahaan.
kemampuan.
kepada konsumen.
berbagai olahan jenis biji kopi seperti sanger dan v60, namun yang
menjadi basic kopi serta best sellernya adalah Kopi Karo. Lokasi
28
DAFTAR PUSTAKA
Afnaria, N. (2021). Strategi Pemberdayaan Petani Kopi Dalam Rantai Suplai Kopi
Pustaka Setia.
Baru Press
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
29
Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Rahardjo P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.
Rangkuti, Freddy. 2017. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta
Pertanian Bogor
Bandung:Alfabeta.
30