Anda di halaman 1dari 12

FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
Alamat : Kampus 1 UMP JL. Raya Dukuhwaluh Po.Box 292 Purwokerto 53182

MAKALAH SEMINAR PROPOSAL


“ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK KOPI
DI KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES”

USULAN SKRIPSI

Oleh:
Rifki Yusuf Saepul Millah
NIM 1704010030

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN DAN
PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022

Pembimbing 1 : Watemin, S.P., M.P.


Pembimbing 2 : Dr. Pujiharto S.P., M.P.
Hari/Tanggal : Jumat, 22 April 2022
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi Pemasaran merupakan salah satu cara dalam mengenalkan
produk kepada konsumen, hal ini menjadi penting karena akan
berhubungan dengan laba yang akan dicapai oleh perusahaan. Strategi
Pemasaran akan berguna secara optimal bila didukung oleh perencanaan
yang terstuktur baik dalam segi internal maupun dalam eksternal
perusahaan.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana


individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain (Kotler, 2007). Dengan pemasaran produk yang baik maka akan
dapat meningkatkan penjualan dan merebut pangsa pasar. Jika itu sudah
terjadi maka dapat dipastikan perusahaan akan mendapatkan laba yang
maksimal. Jika pemasaran produk yang dilakukan tidak atau kurang tepat
maka akan terjadi penurunan penjualan yang akan memberi dampak
penurunan pendapatan yang diterima oleh perusahaan tersebut.

Penerapan pemasaran berarti melakukan usaha-usaha untuk


mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan berusaha membuat
suatu produk atau jasa yang dihasilkan dapat memuaskan kebutuhan-
kebutuhan tersebut serta melakukan usaha-usaha untuk menyakinkan
konsumen tersebut bahwa produk atau jasa yang dihasilkan sesuai yang
dibutuhkan. Di sisi lain, keinginan konsumen berbeda-beda dan sangat
cepat berubah, karena adanya faktor-faktor penyebab antara lain kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi, perkembangan
kebudayaan dan kebijakan pemerintah. Agar perusahaan tetap mampu
bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk sejenis dan
produk subsitusi, maka manajemen perusahaan harus mampu mengolah
perusahaannya dengan baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang ada
tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan dituntut untuk lebih
memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen atau perusahaan
harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan
3
konsumen. Selain itu juga diperlukan pemasaran yang baik (Supariyani,
2004).

Sudah sejak lama, kopi menjadi bahan perdagangan. Hal ini


dikarenakan kopi dapat diolah menjadi minuman yang mempunyai cita
rasa yang khas, dengan kata lain kopi adalah sebagai penyegar badan dan
pikiran. Teknik budidaya tanaman kopi cukup mudah apabila tanaman
kopi berada pada kondisi yang sesuai dengan syarat tumbuhnya dan yang
terpenting hama serta penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin, sehingga
tanaman kopi tidak mengalami kerusakan (Masnur, 2018).

Kopi adalah jenis minuman yang digemari oleh sebagian besar


masyarakat di seluruh dunia. Bukan hanya karena kenikmatan yang
dirasakan oleh konsumen peminum kopi, namun juga karena nilai
ekonomis bagi negara-negara yang memproduksi dan mengekspor biji
kopi (seperti Indonesia). Peran komoditas kopi bagi perekonomian
Indonesia cukup penting, baik sebagai sumber pendapatan bagi petani
kopi, sumber devisa, penghasil bahan baku industri, maupun penyedia
lapangan kerja melalui kegiatan pengolahan, pemasaran, dan perdagangan
(ekspor dan impor). Sejak tahun 1984, pangsa ekspor kopi Indonesia di
pasar kopi Internasional menduduki nomor empat tertinggi setelah
Vietnam, Brazil, dan Kolombia. Pada tahun 2015, Indonesia memproduksi
691 ribu ton biji kopi. Kolombia memproduksi 840 ribu ton biji kopi,
Vietnam memproduksi 1,65 juta ton biji kopi, dan Brazil mencapai 2,9 juta
ton biji kopi (Alamtani, 2016).

Sekarang ini, gerai kopi kian tumbuh subur, baik di kota besar
maupun kota kecil (kecamatan). Hal ini merupakan nilai positif bagi para
petani kopi, terutama para petani yang tinggal di pedesaan. Salah satunya
yaitu yang berda di beberapa desa di Kecamatan Salem, Kabupaten
Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Di wilayah ini ada perkembangan positif
produksi kopi masyarakat, termasuk cara pengemasannya yang tidak kalah
menariknya dengan produksi kopi pabrikan. Di antara beberapa desa yang
kini mulai memproduksi kopi di wilayah Kecamatan Salem yaitu Desa
Capar, Citimbang, Winduasri, Pasirpanjang, dan beberapa desa lain yang
skala produksinya lebih kecil. Namun, yang cenderung lebih eksis
berproduksi yaitu Desa Capar.

Berdasarkan observasi awal produk kopi Abah Capar merupakan


salah satu produk kopi terkenal diwilayah Salem khususnya diwilayah
4
Capar. Akan tetapi ada juga beberapa wilayah di Salem yang belum
mengenal produk kopi Abah Capar. Oleh karena itu produk kopi Abah
Capar perlu melakukan promosi dengan lebih gencar baik menggunakan
media sosial maupun pengedaran keseluruh wilayah Salem agar seluruh
masyarakat baik di wilayah Salem maupun di luar kecamatan Salem tahu
bahwa kopi Abah Capar diproduksi di Capar kecamatan Salem kabupaten
Brebes dan menjadi salah satu kopi andalan yang memiliki cita rasa yang
enak dan dapat bersaing dengan kopi-kopi yang beredar di pasaran
sekarang ini. Cara pengolahannya yang modern tanpa mengesampingkan
pola tradisional bubuk kopi Abah Capar dikemas dalam beberapa bentuk
kemasan. faktor keaslian kopi (tanpa campuran lain), juga sangat penting.
Masyarakat sekarang sudah cukup pandai membedakan, mana kopi bubuk
yang asli dan mana yang sudah campuran (misalnya dengan kulit kopi,
jagung, atau bahan lainnya). Sedangkan dari pihak petani/produsen kopi
juga terdapat kendala yang tidak sederhana, di antaranya yaitu mesin
produksi, lokasi perkebunan, sertaistem pengemasan supaya memiliki daya
tarik tersendiri di mata konsumen.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana profil perkebunan kopi di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes?

2. Bagaimana strategi pemasaran produk kopi di Kecamatan Salem Kabupaten

Brebes?

3. Bagaimana permasalahan yang terjadi pada pemasaran produk kopi di

Kecamatan Salem Kabupaten Brebes?

4. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan pada pemasaran produk kopi

di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yang akan dicapai berdasarkan
rumusan masalah diatas adalah :
1. Untuk mengetahui profil perkebunan kopi di Kecamatan Salem Kabupaten
Brebes.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk kopi di Kecamatan Salem
Kabupaten Brebes.
5
3. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada pemasaran produk kopi di
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.
4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi permasalahan pada pemasaran
produk kopi di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
beberapa pihak, yaitu :
1. Bagi Penulis
Dapat mengembangkan pikiran dan wawasan bagi penulis tentang isi dari
strategi pemasaran, mampu memberikan pengetahuan tentang strategi
pemasaran dan memperoleh pengalaman melakukan penelitian di
perkebunan kopi milik masyarakat di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.
2. Bagi Perusahaan/Produsen Kopi
Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menganalisa setiap peluang
dan hambatan yang terjadi kemudian mencari solusinya.
3. Bagi Pembaca
Dapat memperdalam pengetahuan tentang strategi pemasaran kopi di
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes dan sebagai referensi penelitian
mendatang.

E. Pembatasan Masalah dan Asumsi


1. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kopi milik masyarakat di Kecamatan
Salem Kabupaten Brebes.

2. Penelitian difokuskan pada masalah-masalah yang terkait langsung dengan


pelaksanaan strategi pemasaran produksi kopi masyarakat di Kecamatan
Salem Kabupaten Brebes yang meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian akan dilakukan di perkebunan kopi milik masyarakat
yang berada di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Lokasi penelitian
dipilih dengan sengaja (purposive) mengingat perkebunan masyarakat di
wilayah Kecamatan Salem sedang mengalami perkembangan yang sangat
menarik untuk dilakukannya penelitian. Penelitian dan pengambilan data
dilaksanakan pada bulan April 2022 – Juni 2022 dengan mengambil data
primer yang dibutuhkan.

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Menurut Moleong (2011) penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penalitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan


sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.
Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling,
bahkan samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah
mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu
mencari sampling lainnya. Penelitian kualitatif lebih menekan pada
persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data
(Kriyantono, 2009).

C. Jenis dan Sumber Data


Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan data sekunder untuk
mengetahui berbagai informasi yang telah ada dan sengaja dikumpulkan
oleh peneliti untuk melengkapi kebutuhan data peneliti. Penggunaan data
skunder yang didapatkan menggunakan literasi administrasi dan dokumen
lainnya dari masyarakat petani kopi di Kecamatan Salem Kabupaten
7
Brebes. Data skunder merupakan sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain maupun
dokumen. (Sugiyono, 2016). Pengambilan data sekunder dilakukan dengan
mencari sumber data terpercaya baik dari tempat penelitian maupun dari
petani kopi di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada informan kunci untuk


mendapatkan data mengenai produkis kopi, penerapan manajemen
produksi, permasalahan/kendala, dan solusi untuk mengatasi permasalahan
yang ada.

Informan kunci yaitu data yang diperoleh langsung dari mereka


yang mengetahui dengan pasti terkait informasi pokok penelitian. Sumber
informan kunci yang peneliti ambil adalah para petani kopi di wilayah
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes dan petugas penyuluh perkebunan di
Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.

Sasaran responden/informan kunci dalam penelitian ini yang


dipilih adalah:
1. Para petani kopi di wilayah Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
2. Penyuluh pertanian/perkebunan di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
D. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut.
1. Observasi
Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode observasi

yaitu untuk mengetahui pemasaran produk kopi di Kecamatan Salem,

Kabupaten Brebes. Menurut Alwi (2008: 794) observasi adalah peninjauan

secara cermat terhadap suatu objek.

2. Wawancara
Dalam pelaksanaan penelitian, jenis wawancara yang digunakan adalah

wawancara terbuka, di mana subjek diberi kebebasan untuk mengemukakan

jawaban sendiri sehingga informasi yang didapat sesuai dengan subjek

penelitian.

3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono, (2009) dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumentasi ini dilakukan untuk meyakinkan data skunder yaitu


8
berupa data yang ril di lapang saat penelitian di perkebunan kopi masyarakat di

Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.

E. Pengambilan Sampel
Adapun teknik pengambian sampel pada penelitian ini
menggunakan probability sampling dengan teknik cluster random
sampling. Cluster random sampling merupakan teknik sampling daerah
yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara,
provinsi atau kabupaten.

F. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel adalah mendifinisikan variabel secara
operasional dengan berdasarkan karakteristik yang diamati untuk
mempermudah peneliti melakukan observasi dengan cermat terhadap
objek penelitian. Definisi operasional akan menunjukkan alat ukur yang
tepat untuk mengambil data yang sesuai dengan variabel yang akan diukur
sehingga definisi operasional dapat ditentukan parameter dalam penelitian.
1. Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.

2. Pemasaran adalah suatu proses menjual atau memasarkan barang yang dapat

dikerjakan oleh individu atau kelompok.

3. Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan

menambahkan nilai kegunaan atau manfaat suatu barang.

4. Permasalahan adalah sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum

sesuai dengan yang diharapkan. Bisa jadi kata yang digunakan untuk

menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua

faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.

5. Kendala merupakan halangan, rintangan, faktor atau keadaan yang membatasi,

menghalangi, atau mencegah pencapaian sasaran; kekuatan yang memaksa

pembatalan pelaksanaan.

6. Solusi adalah cara atau jalan yang digunakan untuk memecahkan atau

menyelesaikan masalah tanpa adanya tekanan. maksud dengan tanpa adanya

tekanan adalah adanya objektivitas dalam menentukan pemecah masalah


9
dimana orang yang mencari solusi tidak memaksakan pendapat pribadinya dan

berpedoman pada kaidah atau aturan yang ada.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.

Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama

proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam

kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Adapun

tahapan analisis data selama proses dilangan bersamaan dengan

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Sugiyono (2015) Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya. Hal ini digunakan untuk mengetahui

profil perkebunan kopi di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.

2. Display/Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data

atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Gunawan (2013) menyatakan “yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks

yang bersifat naratif”. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan apa

saja yang ada pada pemasaran kopi dan strategi yang digunakan dalam proses

pemasaran.

3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion/Verification)
10
Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus

penelitian berdasarkan hasil analisis data. Gunawan (2013) menjelaskan bahwa

simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan

berpedoman pada kajian penelitian. Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti

apabila didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Ketiga tahapan kegiatan analisis ini saling berhubungan satu dengan

yang lainnya dan berlangsung secara kontinyu selama penelitian dilakukan.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkam solusi terhadap masalah penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Aliyah, Zulfa. 2018. Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan


Penjualan Ekspor Kopi Arabika Pada CV Yudi Putra. UIN Sumatra Utara.
Medan. Diakses dari http://repository.uinsu.ac.id/ pada hari Rabu pukul
09.00 WIB

Assauri, Sofian. 2011. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi.


Jakarta: Raja Grafindo Persada

Assauri, Sofian. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi.


Jakarta: Rajawali Pers

Dewi, Ni Luh Ade dkk.2016. Strategi Pemasaran Kopi pada Perusahaan Kopi
Banyuatis. Unud. Bali. Diakses dari https://media.neliti.com/ pada hari Rabu
pukul 09.30 WIB

Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia

Hasan, Alwi dkk. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Kanisius, 2006. Budidaya Tanaman Kopi cetakan ke-16. Yogyakarta: Kanisius


(IKAPI)

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. New Jarsey: PT. Indeks.

Kotler, Philip. 2010. Marketing Management jilid 1-13/E. Jakarta: Erlangga.

Maryana, I Kadek dkk. 2015. Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Lumbung Mas
Kelurahan Beng Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. UNUD, Bali.
Diakses dari https://ojs.unud.ac.id/ pada hari Rabu pukul 10.00 WIB

Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya:


Bandung.

Sari, Yulia.2020. Analisis Strategi Pemasaran Kopi Aceh (Studi Kasus Kopi
Merek Dhapu Kupi).UIN AR-RANIRY.Banda Aceh. Diakses dari
https://repository.ar-raniry.ac.id/ pada hari Rabu pukul 08.13 WIB

Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.


Jakarta : Erlangga.

Suparyani, H. E. 2004. Pengaruh Biaya Pelaksanaan Promosi Melalui Pemeran


Terhadap Penjualan Pada PT. Astra Internasional TBK Isuzzu Cabang
Bogor. Bogor. Ilmiah Ranggagading.

Umar, Husen. 2010.Desain Penelitian Manajemen Strategik.Jakarta: PT Grafindo


Persada.

Umar, Husen. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai