ABDILLAH AWALUDIN
1804010053
Email : abdilahawal723@gmail.com
ABSTRAK
Pada praktikum kali ini yang berjudul “Pendinganan dan Pembekuan” yang
dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 swptember 2022 di Laboratoriun Agroteknologi
Terapan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Muhammdiyah Purwokerto.
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penrubahan yang
dipengaruhi oleh penyimpanan disuhu terendah pada bahan pangan,muntuk
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi dalam laju proses pembekuan dan
pendinginan, serta untuk mengetahui persen penyusutan berbagai bahan pangan
dalam proses pembekuan dan pendinginan. Pendinginan dan pembekuan tidak
dapat menigkatkan kualitas bahkan dalam kondisi optimum perlakuan ini hanya
dapat mempertahankan kualitas dalam batas waktu tertentu. Pendinginan dan
pembekuan juga dapat menghambat proses metabolisme mikroorganisme dan
reaksi-reaksi enzimmatis serta reaksi-reaksi kimia lainya pada bahan. Karena
pendinginan dan pembekuan sifatnya hanya menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, maka mikroorganismetersebut dimungkinkan dapat aktif kembali
apabila bahan tersebut dikeluarkan dari tempat pendinginan. Apabila diinginkan
penyimpanan yang semakin lama, maka penurunan suhu yang dibutuhkan semakin
rendah. Namun walaupun suhu rendah itu dapat menghambat perubahan dalam
produk, tetapi proses ini tidak merupakan proses sterilisasi sehingga tidak
menyebabkan inaktivasi mikroba. Perlu penanganan bahan secara hati-hati sebelum
pendinginan dan pembekuan.
Kata Kunci : Pendinginan, pembekuan, bahan pangan
1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Pada proses pembekuan besar organisme perusak tumbuh cepat
mula-mula terjadi pembentukan pada suhu di atas 10oC b. Beberapa jenis
kristal es yang biasanya berlangsung organisme pembentuk racun masih dapat
cepat pada suhu dibawah 0oC. hidup pada suhu kira-kira 3,3oC c.
Kemudian diikuti proses Organisme psikrofilik tumbuh lambat
pembesaran dari kristal-kristal es pada suhu 4,4oC sampai -9,4oC Organisme
yang berlangsung cepat pada suhu – ini tidak menyebabkan keracunan atau
2 oC sampai –7 oC. Pada suhu yang menimbulkan penyakit pada suhu
lebih rendah lagi, maka pembesaran tersebut, tetapi pada suhu lebih rendah dari
kristal-kristal es dihambat karena –4,0oC akan menyebabkan kerusakan
kecepatan pembentukan kristal es pada makanan.
meningkat. Pembekuan
Pada perlakuan kelompok 1
menyebabkan terjadinya :
menggunakan menggunakan buah apel
perubahan tekstur, pecahnya emulsi
Pada proses pendinginan mendapatkan
lemak, perubahan fisik dan kimia
hasil warna buah apel yang cerah dengan
dari bahan Perubahan yang terjadi
tekstur yang agak tidak suka seperti apel
tergantung dari komposisi makanan
biasa, dengan kenampakan yang sangat
sebelum dibekukan.
fresh, sedangkan pada proses pembekuan
Penyimpanan pada suhu warna buah apel itu sangat buruk sekali,
rendah dapat menghambat dengan tekstur yang sangat lembek sekali
kerusakan makanan, antara lain dengan kenampakan yang sangat busuk.
kerusakan fisiologis, kerusakan Pada 2 proses tersebut dilihat dari
enzimatis maupun kerusakan keseluruhan buah apel tersebut pada
mikrobiologis. Pada pengawetan proses pendingan sangat suka dari
dengan suhu rendah dibedakan penampilannya yang masih sangat fresh
antara pendinginan dan pembekuan. dan enak dimakan, sedangkan pada proses
Pendinginan dan pembekuan pembekuan sangat karetidak suka karena
merupakan salah satu cara buah apelnya tersebut busuk.
pengawetan yang tertua. Perbedaan Pada perlakuan kelompok 2
antara pendinginan dan pembekuan menggunakan daging Pada proses
juga ada hubungannya dengan pendinginan mendapatkan hasil warna
aktivitas mikroba yaitu: a. Sebagian daging yang agak pucat merak kecoklatan
dengan tekstur yang agak lembek, sangat tidak suka karena sayuran tersebut
dengan kenampakan yang agak lembek dan berbau
lumayan bagus, sedangkan pada
proses pembekuan warna daging Pada perlakuan kelompok 4
sapi itu bagus dan masih segar, menggunakan bahan umbi jalar. Pada
dengan tekstur yang lunak gak proses pendinginan mendapatkan hasil
terlalu kenyal dengan kenampakan warna umbi jalar agak cerah, dengan
yang sangat fresh. Pada 2 proses tekstur yang agak lembek, dengan
tersebut dilihat dari keseluruhan kenampakan yang sangat bagus dan fresh,
daging sapi tersebut pada proses sedangkan pada proses pembekuan warna
pendingan netral dari umbi jalar itu sangat gelap berwarna
penampilannya sedangkan pada coklat kegelapan, dengan tekstur yang
proses pembekuan agak suka karena sangat lembek, dengan kenampakan yang
dagingnya tersebut teksturnya tidak fresh. Pada 2 proses tersebut dilihat
kurang . dari keseluruhan umbi jalar tersebut pada
proses pendingan tidak suka dari
Pada perlakuan kelompok 3 penampilannya yang kurang fresh
menggunakan bahan sayuran. Pada sedangkan pada proses pembekuan sangat
proses pendinginan mendapatkan tidak suka karena umbi jalar tersebut
hasil warna sayuran sawi yang sangat tidak fresh.
berwarna hijau cerah dengan tekstur Pada perlakuan kelompok 5
yang keras, dengan kenampakan menggunakan menggunakan bahan buah
yang sangat fresh, sedangkan pada tomat. Pada proses pendinginan
proses pembekuan warna sayuran mendapatkan hasil warna buah tomat yang
sawi itu sangat buruk dan layu sangat cerah, dengan tekstur yang agak
sekali, dengan tekstur yang sangat lembek, dengan kenampakan yang fresh,
lembek dengan kenampakan yang sedangkan pada proses pembekuan warna
busuk. Pada 2 proses tersebut dilihat buah tomat itu sangat buruk dan tidak
dari keseluruhan sayuran sawi segar, dengan tekstur yang lunak yang
tersebut pada proses pendingan agak lembek dengan kenampakan yang
sangat suka dari penampilannya sangat tidak fresh. Pada 2 proses tersebut
sedangkan pada proses pembekuan dilihat dari keseluruhan buah tomat
tersebut pada proses pendingan agak pembekuan yaitu di beri perlakuan
suka dari penampilannya sedangkan didiamkan pada suhu ruang terlebih
pada proses pembekuan tidak suka dahulu. Karena untuk menghidari
karena buah tomat tersebut sangat kerusakan pada daging sapi tersebut. Pada
lembek dan tidak fresh. dasrnya untuk penyimpanan bahan-bahan
Berdasarkan hasil yang makanan jangan terlalu lama. Karena pada
didapatkan maka dapat disimpulkan prinsipnya pembekuan dan pendinginan
bahwa untuk sampel sayur dan buah hanya menahan terjadinya pembusukan,
tidak cocok untuk disimpan di layu ataupun sejenisnya dalam waktu
pembekuan. Hal tersebut singkat saja
dikarenakan untuk sayuran dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
buah-buahan mempunyai tekstur pendinginan yaitu : Suhu, Kualitas bahan
yang mudah rusak dan mudah mentah, Sebaiknya bahan yang akan
kehilangan air. Dapat dilihat dari disimpan mempunyai kualitas yang baik,
presentase kehilangan air pada berikut adalah beberapa faktor yang
masing-masing sampel. Sampel mempengaruhi, Perlakuan pendahuluan
yang mengalami kekurangan air yang tepat Pengaruh Pendinginan
paling sedikit bisa dikatakan Terhadap Makanan : 1. Penurunan suhu
perlakuan tersebut adalah paling mengakibatkan penurunan proses kimia,
terbaik. Sedangkan pada saat mikrobiologi, dan biokimia yang
pembekuan tektur sampel akan berhubungan dengan kelayuan,
berubah akibat air yang terkandung kerusakan, pembusukan , dll. 2. Pada suhu
didalam sampel akan berubah kurang dari 0oC , air akan membeku
menjadi kristal dan berakibat akan kemudian terpisah dari larutan dan
merusak tekstur pada sampel membentuk es. Jika kristal es yang
tersebut. Sedangkan pada daging terbentuk besar dan tajam akan merusak
sapi sangat cocok pada pembekuan tekstur dan sifat pangan , tetapi di lain
karena pada pembekuan semua pihak kristal es yang besar dan tajam juga
mikroba akan terhambat sehingga bermanfaat untuk mereduksi atau
pembusukan pada buah akan mengurangi mikroba jumlah mikroba.
terhambat. Untuk menghindari Pembentukan kristal es menjadi bagian
daging rusak setelah dilakukannya penting dalam mekanisme pengawetan
dengan pembekuan. Sebuah kristal menigkatkan kualitas bahkan dalam
es yang terbentuk misalnya, dapat kondisi optimum perlakuan ini hanya
menarik seluruh air bebas dalam sel dapat mempertahankan kualitas dalam
bakteri. Kristal-kristal ekstra seluler batas waktu tertentu. Pendinginan dan
dapat menyebabkan pembekuan isi pembekuan juga dapat menghambat
sel melalui perforasi. Tanpa kristal proses metabolisme mikroorganisme dan
es ekstra seluler, sel masih bisa reaksi-reaksi enzimmatis serta reaksi-
betahan (belum membeku) pada reaksi kimia lainya pada bahan. Faktor-
suhu – 25 oC, tetapi jika terdapat faktor yang mempengaruhi laju
kristal es tersebut sel membeku pada pendinginan yaitu panas spesifik karkas,
– 5 oC temperatur udara lingkungan pendingin,
jumlah lemak eksternal, jumlah karkas
II. KESIMPULAN
dan ukuran karkas, serta jarak antar kakas.
Perubahan yang terjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
selama penyimpanan yaitu pembekuan yaitu terbentuknya kristal es
penurunan kesegaran dan dan pertumbuhan kristal tersebut yang
kepadatan, warna oksidasi lemak menentukan kualitas produk beku.
dan melunaknya jaringan-jaringan Kualitas produk yang dibekukan secara
serta rasa pada bahan pangan. cepat akan berbeda signifikan dengan
Penyimpanan bahan makanan pada produk yang dibekukan secara lambat.
suhu rendah tidak hanya Dengan demikian laju pembekuan
mengurangi laju respirasi, tapi juga merupakan dasar untuk rancangan proses
menghambat pertumbuhan pembekuan.
kebanyakan mikroorganisme
penyebab kebusukan. Pendinginan
dan pembekuan tidak dapat
III. DAFTAR PUSTAKA
Murniati, A.S dan Sunarman, Xu, Fei. , Wang, Zhang. , Xu, Shiying
penimbangan
pemindahan