tanaman nanas khususnya tentang irigasi, dengan tahapan seperti yang tercantum
di bawah ini.
1.)
2. Penggaruan (Harrowing)
menjadi granulasi (butiran tanah) yang lebih halus (kecil), sehingga tercipta
sistem aerasi, drainase dan struktur tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman
meratakan bekas guludan dan mencampur dengan tanah pada kedalaman tanah.
dan sekaligus meratakan permukaan tanahnya. Alat yang digunakan sama dengan
Kegiatan persiapan lahan terakhir yaitu pembuatan jalan. Beberapa jenis jalan
pada lahan yaitu jalan plot untuk membedakan plot dalam satu seksi, jalan blok
atau jalan seksi untuk membedakan antara seksi yang satu dengan seksi yang
lain termasuk jalan transportasi kendaraan di lahan. Selain pembuatan jalan juga
dibuat saluran air. Saluran air terdiri dari saluran sekunder dan tersier. Saluran air
yang dibuat bertujuan agar dapat menampung air pada musim kemarau dan
memperlancar aliran air pada musim hujan agar tanaman nenas tidak tergenang.
Alat yang digunakan untuk pembuatan jalan dan saluran air yaitu motor grader.
Lahan yang sudah dibuat jalan dan saluran air siap untuk ditanami (Gambar 7).
3.1.1.2 Pembibitan
tiga cara yaitu Nursery, sucker, dan crown. Bibit Nursery yaitu tanaman nanas
yang dipangkas bagian atas dan bawahnya lalu dibelah menjadi empat bagian.
Bibit Sucker yaitu tanaman muda yang berada di antara ketiak tanaman nanas.
Bibit crown yaitu bibit yang diperoleh dari crown buah nanas yang kemudian
dibudidayakan. Tetapi disini sekarang sudah jarang memakai bibit crown karena
Bibit yang sudah dipanen dikelompokkan berdasarkan ukuran besar, sedang, dan
bibit tersebut tersebut yaitu sucker besar 4.2-5 cm, sucker sedang 3.5-4.2 cm dan
sucker kecil 2.5-3.5 cm. Ukuran bibit crown dibedakan berdasarkan panjang bibit
yaitu crown besar 25-33 cm, crown sedang 15-16 cm dan crown kecil 12-14 cm.
pembagian ukuran yang sama. Penyulaman dilakukan dengan menanam bibit over
grandong.
Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu bibit dicelupkan kedalam larutan pestisida
sebelum dibawa ke lokasi tanam. Proses pencelupan bibit ini disebut dipping.
3.1.1.3 Penanaman
dilakukan penanaman. Ada dua jenis jarak tanam yang digunakan di PT. GGP
Kegiatan pengendalian gulma di PT. GGP diawali dengan kegiatan olah tanah,
yaitu pencegahan sebelum gulma tumbuh yang dilakukan ssegera setelah lahan
siap tanam (pre planting), kemudian setelah lahan ditanami sesegera mungkin
emergence juga diterapkan pada saat terjadi kegagalan pengendalian gulma fase
BSC (Boom Sprayer Cameco) dan dilakukan beberapa kali dengan interval waktu
aplikasi 2 bulan sampai kanopi tanaman menutup. Aktivitas manual weeding yaitu
aktivitas mencabut gulma yang sudah tumbuh yang sulit dikendalikan dengan
herbisida dan dilakukan pada saat kanopi tanaman sudah menutup. Pengendalian
gulma pada saat sebelum tanam (pre planting) menggunakan herbisida bromacil
dengan dosis 4 kg/ha, diuron dengan dosis 3 kg/ha, dan ametrin dengan dosis 3
kg/ha. Pengendalian gulma pada saat setelah tanam (post planting) menggunakan
herbisida bromacil, dan diuron dengan dosis masing-masing 1,5 kg/ha. Aplikasi
herbisida booster menggunakan herbisida diuron dengan dosis 1,2 kg/ha dan
Ada tiga jenis pupuk manual yang digunakan yaitu PDM (Pupuk daun manual),
PDTM (pupuk dasar tugal manual), dan PDDM ( pupuk dasar daun manual).
Untuk PDM diaplikasikan sebanyak 2 kali yaitu pada 35-40 HST dan 70-75 HST
dengan dosis pupuk DAP 100 kg/ha, ZA 100 kg/ha, K2SO4 80 kg/ha dan gypsum
200 kg/ha. Setelah itu pengaplikasian pupuk mekanis dengan menggunakan Boom
spraying, Boom Double Hino (BDH) dan Boom Double Famco (BDS).
dicampur dengan kaolin sebagai adsorben dan dilakukan pada malam hari karena
pada malam hari stomata tanaman nanas membuka dan suhu ideal untuk tanaman
Ripening yaitu proses aplikasi bahan etepon pada buah yang berumur
3-5 hari sebelum panen agar buah dapat masak atau matang seragam. Kegiatan
Panen merupakan kegiatan pemetikan buah nanas di lokasi panen. Buah matang
yang dipanen memiliki kriteria tertentu. Buah dengan kematangan 60-70% dengan
ciri-ciri bagian bawah nanas berwarna kuning hingga sedikit ke bagian tengah
merupakan matang yang paling baik (Gambar 12). Buah nanas yang
juice nanas.
Gambar 14. Tingkatan kematangan buah nanas
Terdapat tiga jenis irigasi yang digunakan di PT GGF yaitu menggunakan Gun
sprayer, drip dan sprinkler. Ada dua jenis irigasi yang masih dalam masa
percobaan yaitu drip atas dan sprinkler. Penggunaan gun sprayer dapat dikatakan
boros air dan juga kurang tepat sasaran karena ada bagian tanaman yang terlalu
banyak erkena air dan ada juga yang tidak terkena air. Irigasi drip dapat dikatakan
lebih efektif karena lebih hemat air dan juga tepat sasaran, drip yang sudah
digunakan yaitu drip bawah dan pemasangan selang drip dimulai saat setelah bibit
selesai ditanam.