Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS DAFFEE (DATES COFFEE)

Disusun oleh: Nurul Afifah Yan Fathoni (F0311090) (F0311120)

Yoshia Christian (F0311122)

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta 2013

A. JUDUL PROGRAM :

PEMANFAATAN ISI KURMA MENJADI KOPI KURMA


B. LATAR BELAKANG
Kopi merupakan minuman yang banyak digemari masyarakat luas baik didalam maupun diluar negeri. Di Indonesia sendiri masyarakat sering menjadikan kopi sebagai minuman wajib untuk mengawali hari. Aromanya yang sedap dan harganya yang relatif terjangkau membuat minuman ini mempunyai banyak penggemar. Kegemaran akan kopi tersebut menyebabkan permintaan terhadap produk ini semakin meningkat. Namun, produk kopi yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan masih didominasi oleh kopi dengan kandungan kafein yang tinggi. Padahal jika terlalu sering mengonsumsi kopi yang mengandung kafein dapat meningkatkan risiko terkena stroke dan mempercepat denyut jantung yang tentunya dapat membahayakan kesehatan konsumen. Komposisi Kopi (per 100 gram) Berdasarkan informasi diatas dapat terlihat bahwa konsumsi kopi masyarakat Indonesia hanya bertujuan untuk memenuhi kegemaran terhadap kopi tanpa memperhatikan efek sampingnya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi kopi yang tidak mengandung kafein sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kopi biji kurma merupakan solusi efektif untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Selain itu, kopi ini adalah produk yang sangat berpotensi dalam menguasai pasar. Hal tersebut dikarenakan dalam kopi biji kurma terkandung berbagai khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh. Kopi biji kurma tidak terbuat dari biji kopi melainkan dari biji kurma, sehingga tidak mengandung kafein yang berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan kajian ilmiah, kelebihan biji kurma sendiri adalah memiliki serat yang tinggi, rendah lemak, dan tinggi protein, sehingga baik untuk mencegah penyakit gout, agen litonotriptik, mencegah batu ginjal, dan penyakit hepatic (hati), serta bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit.

Produk kopi ini bernama DAFFEE. Nama tersebut merupakan singkatan dari Dates Coffee yang berarti kopi kurma. Nama yang memang cukup sederhana, namun dengan nama tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui bahan baku pembuatannya, sehingga tertarik untuk membelinya dan mengganti kopi mereka dengan produk ini. Kurma merupakan buah yang kaya khasiat dan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti selai kurma, jus kurma, cake kurma, brownies kurma dan lain-lain. Dengan berbagai macam olahan dari kurma tersebut maka banyak biji kurma yang akan terbuang sia-sia. Jika semakin banyak produk olahan kurma yang dihasilkan maka semakin banyak biji kurma yang tersisa. Biji-biji kurma tersebut dapat memiliki nilai tambah apabila diproses dan diolah menjadi kopi. Disamping memanfaatkan biji kurma yang biasanya diabaikan, pembuatan kopi kurma ini ditujukan untuk mencari alternatif kopi rendah kafein yang baik bagi kesehatan tubuh. Dengan adanya kopi biji kurma, diharapkan ketergantungan akan kopi berkafein dapat dikurangi terutama dikalangan remaja guna menghasilkan generasi muda yang berkualitas dari sisi kesehatan.

C. RUMUSAN MASALAH
Kedai kopi yang ada saat ini kebanyakan hanya menyediakan kopi biasa dengan kandungan kafein yang tinggi dan dapat menyebabkan kecanduan. Dengan adanya produk DAFFEE diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kopi biasa yang berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Cara mencari alternatif lain dari kopi sebagai minuman yang memasyarakat. 2. Cara memproduksi kopi biji kurma. 3. Strategi pemasaran produk kopi biji kurma.

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari pembuatan produk DAFFEE ini adalah :
3

1. Meningkatkan added value dan menambah nilai ekonomis dari biji kurma. 2. Mencari alternatif minuman kopi yang menyehatkan bagi tubuh. 3. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha mahasiswa.

E. PEMBAHASAN GAMBARAN UMUM USAHA


1. Latar Belakang dan Motivasi Usaha 1.1 Latar Belakang Produk kopi adalah suatu produk minuman yang mempunyai tingkat permintaan tinggi di masyarakat. Akan tetapi kandungan kafein yang ada didalamnya sangat tinggi. Keadaan seperti ini menyebabkan peluang usaha di bidang minuman terutama kopi sangat besar. Kopi DAFFEE merupakan usaha yang mempunyai pangsa pasar yang prospektif dan sangat menjanjikan. Selain kopi merupakan minuman yang laku keras di pasaran, produk DAFFEE ini memiliki kelebihan yaitu berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit atau sebagai obat herbal. 1.2 Motivasi Usaha Motivasi dari calon tim pelaksana dan peran mahasiswa antara lain : Mengembangkan jiwa usaha dan melatih kemandirian dengan membuka usaha sendiri. Mencari alternatif pengganti minuman yang sangat memasyarakat yang notabene membahayakan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Mengaplikasikan pengetahuan dan pelajaran yang selama ini diperoleh, baik dari bangku sekolah maupun kuliah. 2. Justifikasi Pemilihaan Obyek Usaha Usaha kopi DAFFEE merupakan prospek usaha yang disesuaikan dengan tingginya permintaan pasar akan konsumsi kopi. Investasi yang dibutuhkan untuk usaha ini cukup kecil, karena bahan utamanya merupakan biji kurma kualitas rendah, hal ini dikarenakan apabila semakin bagus kualitas kurma maka biji yang dihasilkan akan semakin kecil. 3. Analisis Produk
4

3.1 Jenis, Nama dan Karakteristik Produk Jenis produk yang dihasilkan usaha ini hanya satu yaitu produk kopi DAFFEE. Nama produk kopi ini adalah DAFFEE (Dates Coffee). Karakteristik produk ini adalah tinggi serat, bermanfaat bagi kesehatan, tidak mengandung kafein, dan mempunyai aroma yang khas. 3.2 Keunggulan produk kopi DAFFEE dibanding kopi yang lain : Memiliki kandungan Protein Lemak Serat Abu,Sterol&Estrone PolisakaridaLarut Alkali Minyak Kuning-hijau Lauric Myrictic Palmitc Stearic Lenoleic Oleic 1.82-5.2 % 6.8-9.32% 6.4-13.6% 0.89-1.57% 0.89-1.57% 6-8% 8% 4% 25% 10% 10% 45%

Memiliki ketersediaan bahan baku yang melimpah. Hal ini dikarenakan di kota Solo dan sekitarnya banyak ditemukan usaha yang menggunakan buah kurma sebagai bahan bakunya, seperti toko roti, toko oleh-oleh, dll.

Walupun kandungan mineral didalamnya sangat tinggi serta memiliki berbagai macam khasiat apabila dibandingkan dengan kopi biasanya, harga kopi biji kurma ini relatif terjangkau karena bahan baku yang digunakan adalah kurma kualitas rendah.

4. Analisis Pasar 4.1 Profil Konsumen Kecenderungan konsumen khususnya anak muda yang tertarik akan segala sesuatu yang segar dan unik, kaum pria yang umumnya gemar meminum kopi, serta orang tua yang memperhatikan dan peduli akan kesehatan tubuh, dengan tingkat ekonomi bervariasi. Pola konsumsi kopi masyarakat pada umumnya tidak hanya diminum satu hari sekali, akan tetapi dijadikan minuman wajib atau teman saat bersantai. 4.2 Potensi Pasar dan STP (Segmentasi. Target and Possitioning) a. Potensi Pasar Daerah Solo dan sekitarnya termasuk Boyolali, Sragen, Jogjakarta, Klaten, dan Sekitarnya. Dimana daerah tersebut dekat dengan tempat produksi dan belum banyak produk sejenis yang beredar diwilayah tersebut. Tingginya permintaan produk kopi dipasaran. Hal ini dikarenkan sifatnya sebagai barang konsumsi yang mudah habis dan dapat diminum kapan saja, sehingga memungkinkan munculnya varianvarian baru dalam industri kopi. b. STP ( Segmentasi. Target and Possitioning ) Produk. Segmentasi Produk Segmentasi produk DAFFEE dilakukan berdasarkan wilayah geografis, yaitu wilayah Solo dan sekitarnya. Targeting Produk b 1. Catur wulan pertama 30% kedai kopi, pertokoan didaerah kampus UNS dan UMS. Pemasaran produk ke masyarakat melalui toko-toko di daerah Pasar Kliwon Surakarta. Membangun brand kopi DAFFE

b 2. Catur wulan kedua

45% kedai kopi dan toko-toko yang berada didaerah Surakarta, Klaten, Jogjakarta dan sekitarnya.

Mempertahankan dan meningkatkan target penjualan.

b 3. Catur wulan ketiga Persiapan membuat kedai kopi DAFFEE terutama didaerah sekitar kampus. Persiapan peralatan untuk pengembangan usaha.

c. Positioning Produk Menciptakan produk kopi tanpa kafein yang menyehatkan dengan harga terjangkau. 4.3 Analisis Pesaing dan Peluang Pasar a. Analisis Pesaing Produk kopi DAFFEE merupakan salah satu inovasi baru didalam industri minuman, sehingga belum banyak pesaing yang memasarkan produk sejenis di wilayah Surakarta dan sekitarnya, sehingga hal tersebut akan memperbesar prospek dari usaha ini. b. Analisis Peluang Pasar Besarnya potensi akan konsumsi kopi oleh masyarakat Surakarta dan sekitarnya serta minimnya pesaing, merupakan suatu peluang besar untuk memasarkan produk DAFFEE. Selain itu pemasaran yang dimulai dari daerah sekitar kampus khususnya di kalangan anak muda diharapkan menjadikan brand produk ini cepat menyebar.

5. Metode Pemasaran 5.1 Sistem Distribusi Usaha poduk kopi DAFFEE menggunakan alur distribusi pendek yang intensif, yaitu dari produsen ke pengecer kemudian konsumen akhir, dimana jumlah pengecer yang dibutuhkan cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah target penjualan. Oleh karena itu disini kami hendak menjalin kerjasama dengan beberapa distributor didaerah Surakarta dan sekitarnya agar kami dapat lebih
7

mudah untuk memasarkan produk kami melalui toko-toko dan supermarketsupermarket yang ada disana. 5.2 Metode Promosi Media Sosial (Facebook, Tweeter, Blog, dll) Brosur untuk dibagi-dibagikan ke masyarakat. Spanduk (dipasang di tempat usaha dan tempat nongkrong kaum muda)

- Menggunakan personal selling yaitu dengan beberapa tenaga penjual yang telah memenuhi kriteria, yang tersebar diberbagai daerah pemasaran.

6. Tahapan Produksi / Proses Produksi 6.1 Pasokan Bahan Baku Kami mendapatkan bahan baku yang berupa biji kurma dari perusahaan-perusahaan pengolah daging kurma melalui kerjasama. 6.2 Bahan Baku dan Peralatan yang Diperlukan Bahan Baku : Biji Kurma

Peralatan : Kompor Alat penggorengan kopi Alat penggiling kopi

Pelengkap : - Plastik berlabel - Pengepres Cara Pembuatan: o Menyiapkan bahan baku o Mencuci biji kurma o Menyangrai biji kurma hingga berubah warna menjadi hitam o Setelah dingin, biji kurma siap digiling hingga halus. o Proses selanjutnya adalah pembungkusan produk kedalam plastik yang sudah diberi label. o Pengepakan dilanjutkan dengan proses pemasaran.
8

7. Strategi Usaha yang Diterapkan Adapun strategi yang ingin diterapkan menurut konsep Michael Porter, yaitu;

7.1 Differensiasi Kami mencoba menghadirkan bisnis yang berbeda dengan bisnis-bisnis yang sudah ada, tetapi mempunyai prospek yang bagus. Inovasi baru berupa kopi biji kurma ini masih belum banyak pesaing apalagi dengan brand kopi DAFFEE yang unik diharapkan akan menciptakan suasana baru dikalangan penikmat kopi.

7.2 Tempat Pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh terhadap biaya transportasi dan pengembangan usaha kedepannya. Lokasi yang kami pilih adalah Kota Surakarta sebagai lokasi awalnya. Hal ini dikarenakan Kota Surakarta merupakan tempat produksi dan sekaligus sebagai target pasar yang utama. 7.3 Strategi Produk dan Harga a. Pada awalnya pemasaran produk ini dilakukan dengan sistem titipan berupa consigned good. Jadi pemegang barang dagangan adalah perusahaan yang dititipi (consignee) tetapi kepemilikan tetap berada pada perusahaan yang menitipkan (konsinyasi) sampai barang tersebut dijual kepada konsumen. b. Melayani pesanan melalui telepon. c. Memberikan harga yang terjangkau bagi konsumen. d. Memberikan diskon produk untuk pembelian dalam jumlah besar. 8. Analisis Manajemen dan Sumber Daya Manusia 8.1 Manajemen Studi Kelayakan a. Pembentukan Tim Kerja Usaha produksi kopi biji kurma ini masih berupa wacana dan belum diwujudkan. Kami berharap usaha ini tidak hanya sekedar wacana saja, namun benar-benar dapat kami wujudkan menjadi kenyataan. Kelak usaha ini akan kami jalankan bersama-sama, sehingga kami akan membentuk suatu tim kerja. Dikarenakan usaha ini baru dirintis maka semua pekerjaan akan kami lakukan sendiri dan
9

belum mempekerjakan pegawai, sehingga tim tersebut hanya terdiri dari kami bertiga. b. Pembagian Kerja Dalam memproduksi kopi biji kurma ini kami hanya membentuk satu tim kerja sehingga tim tersebut akan bertindak sebagai tim pengarah sekaligus sebagai tim pelaksana. Kami yang akan menciptakan ide-ide atau gagasan-gagasan baru dan juga akan melaksanakan ide-ide atau gagasan-gagasan tersebut, sehingga semua pekerjaan akan kami laksanakan sendiri. Bagan Tim Kerja

Tim Pengarah

Tim Leader

Sekretaris

Marketing

Legal

Produksi

Keuangan

c. Pembuatan Rencana Kerja Dalam melaksanakan kegiatan operasional nanti, kami membuat sebuah rencana kerja (action plan). Pembuatan rencana kerja (action plan) ini kami lakukan bersama-sama agar kami dapat mengemukakan ide-ide dan gagasan kami masingmasing agar dapat saling melengkapi dan dapat menciptakan sebuah rencana kerja (action plan) yang baik. Rencana kerja (action plan) yang kami buat meliputi: 1. Sistematika studi kelayakan 2. Penyediaan peralatan produksi 3. Pengumpulan bahan baku produksi
10

4. Proses produksi / pengolahan bahan baku 5. Pengepakkan hasil produksi 6. Pemasaran / promosi & pendistribusian hasil produksi 7. Penyusunan laporan

d. Penyusunan Anggaran Agar usaha pembuatan kopi biji kurma ini berjalan sukses, maka diperlukan penyusunan anggaran. Anggaran dalam hal ini adalah semua biaya / dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan segala kegiatan mulai dari proses produksi hingga proses pemasaran. Kami telah menyusun anggaran yang dibutuhkan untuk memproduksi kopi biji kurma ini dengan rincian sebagai berikut. 1. Tempat produksi. 2. Peralatan produksi, diantaranya kompor, alat penggorengan kopi, alat penggiling kopi, dan mesin press. 3. Bahan baku dan bahan pembantu, yakni biji kurma, gas LPG untuk menyangrai, dan plastik pembungkus serta label untuk mengemas bubuk kopi. 4. Kendaraan operasional, yakni sepeda motor untuk mendistribusikan hasil produksi. 5. Biaya pengiriman barang untuk distribusi ke luar kota. 6. Biaya listrik, telepon, internet, dan bahan bakar kendaraan yang digunakan dalam kegiatan operasional maupun promosi. 7. Komputer, printer, dan kertas untuk menyusun laporan. 8. Biaya riset dan perolehan data, ide, serta gagasan.

e. Penyusunan Jadwal (Scheduling) Agar seluruh kegiatan operasional kelak dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun sebuah jadwal agar mempermudah dalam melaksanakan kegiatan operasional tersebut. Untuk itu, kami telah menyusun sebuah jadwal yang diharapkan dapat membantu kami dalam menjalankan usaha pembuatan kopi biji kurma ini.
11

No. 1

Kegiatan Sistematika studi kelayakan

Pelaksana Semua

Biaya

Target

Waktu

Realisasi

Penyediaan peralatan produksi

Yoshia

Pengumpulan bahan baku produksi

Nurul Yan

Proses produksi / pengolahan bahan baku

Yan Nurul

Pengepakkan hasil produksi

Yan

Pemasaran/promosi & pendistribusian hasil produksi

Nurul Yoshia

Penyusunan laporan

Yoshia

8.2 Manajemen Proyek a. Identifikasi Kebutuhan Proyek Dalam menjalankan usaha pembuatan kopi biji kurma ini diperlukan identifikasi terhadap segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memulainya. Hal-hal yang kami butuhkan dalam memulai usaha pembuatan kopi biji kurma ini antara lain: perencanaan; pengadaan peralatan, bahan baku, dan bahan pembantu; kegiatan operasional, promosi / pemasaran, dan pendistribusian; serta kegiatan administrasi dan keuangan. b. Bagan Organisasi Bagan organisasi disusun untuk mempermudah pembagian kerja dan

pertanggungjawaban kegiatan usaha. Disini kami mencoba membuat bagan


12

organisasi sederhana yang dibuat berdasarkan jadwal (scheduling) yang telah kami susun sebelumnya agar lebih mudah untuk dipahami dan diterapkan. Nama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tugas Pengadaan Alat & Bahan Produksi Packing Promosi & Pemasaran Distribusi Pelayanan Pelanggan Transaksi Keuangan Inventory Nurul X V V X V X V V V Yan V X X V V V V V X Yoshia X V V V X V X X V

Keterangan X V

Sifat Wajib Optional

c. Job Description Untuk mencegah terjadinya pekerjaan yang overlapping, maka kami membuat job description (uraian pekerjaan) dari seluruh pekerjaan yang hendak kami kerjakan dalam bisnis pembuatan kopi biji kurma ini. Berikut ini merupakan job description (uraian pekerjaan) yang telah kami buat. 1. Bagian Pengadaan Alat & Bahan bertugas untuk menyediakan peralatan, bahan baku, dan bahan pembantu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan kopi. 2. Bagian Produksi bertugas untuk mengolah bahan baku yang berupa biji kurma menjadi produk akhir yang berupa kopi. 3. Bagian Packing bertugas untuk mengemas dan mengepak produk yang telah jadi kedalam kemasan yang telah diberi label.
13

4. Bagian Promosi & Pemasaran bertugas untuk mempromosikan dan memasarkan produk kepada konsumen agar tertarik untuk membeli. 5. Bagian Distribusi bertugas mendistribusikan produk ke toko-toko dan mengirimkan produk yang telah dipesan oleh pelanggan. 6. Bagian Pelayanan Pelanggan bertugas untuk melayani pelanggan apabila terjadi keluhan atau komplain serta saran dan masukan dari pelanggan tentang produk yang dijual. 7. Bagian Transaksi bertugas untuk melakukan proses transaksi penagihan atas penjualan produk kopi biji kurma ke toko-toko maupun kepada pelanggan. 8. Bagian Keuangan bertugas untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dan menyusun laporan keuangan sederhana atas seluruh kegiatan usaha. 9. Bagian Inventory bertugas untuk memastikan dan memenuhi

ketersediaan barang dagangan sehingga stoknya tidak habis serta untuk memelihara dan menjaga kualitas produk yang disimpan.

d. Jadwal dan Rencana Kerja Agar terdapat acuan yang jelas dalam melaksanakan usaha produksi kopi biji kurma ini, maka kami menggunakan jadwal dan rencana kerja yang telah dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan usaha kami. Dengan begitu, diharapkan agar apa yang akan kami lakukan dapat berjalan secara sistematis dan sesuai dengan waktu, biaya, dan sumber daya yang telah kami tentukan.

9. Analisis Aspek Hukum dan Legalitas

9.1 Skala Usaha Skala usaha adalah ukuran usaha yang diklasifikasikan menurut jumlah aset yang dimiliki. Indonesia membagi skala usaha menjadi 4, yaitu: Usaha Mikro (aset usaha maksimal Rp. 25 juta), Usaha Kecil (aset maksimal Rp. 200 juta), Usaha Menengah (aset usaha antara Rp. 200 Rp 500 juta) dan Usaha Besar (aset usaha diatas Rp. 500 juta) yang semuanya diluar tanah dan bangunan. Dilihat dari skala usaha, DAFFEE dapat
14

dikategorikan sebagai Usaha Mikro. Hal ini dikarenakan jumlah aset yang dimiliki DAFFEE diperhitungkan sekitar Rp. 5 juta-8 juta (Dapat dilihat di Aspek Ekonomi).

9.2 Bentuk Usaha Usaha DAFFEE disepakati sebagai Home Industry dimana modal usaha adalah gabungan/patungan penyertaan dari pendiri usaha sebanyak 3 orang. Sehingga usaha ini bisa dikatakan bukanlah usaha perseorangan, namun juga bukan Firma dikarenakan nama usaha kami ini bukanlah nama bersama.

9.3 Perizinan dan Legalitas Usaha dan Produk Pendiri menganalisis sekiranya ada beberapa proses legalitas dan perizinan yang harus dipenuhi, yaitu: SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) SIUP harus diurus di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surakarta. Proses pembuatannya memakan waktu selama 5 hari. Adapun biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat SIUP adalah Rp. 650.000,-. Syarat yang harus dipenuhi antara lain: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Mengisi formulir permohonan Fotocopy NPWP apabila berbadan hukum Pas Foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar Fotokopi izin gangguan apabila wajib Fotokopi akta pendirian bila berbadan hukum Materai Rp. 6000 sebanyak 2 lembar Map 3 buah

Sertifikasi Halal dari MUI Sertifikasi ini adalah salah satu bentuk legalitas produk dikarenakan produk kami adalah produk minuman serbuk. Biaya yang dibutuhkan dalam mengurus sertifikat ini adalah Rp. 250.000 Rp. 5.000.000 tergantung jenis produk yang akan diteliti. Untuk mengurus sertifikasi halal, maka kami harus pergi ke LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia). Persyaratan yang ditentukan adalah:
15

Persiapan sistem Jaminan halal Pendaftaran/Penyerahan memorandum Pemeriksaan dokumen kemudian diaudit (dengan catatan, pembayaran lunas) Rapat auditor Analisis lab (Jika dalam analisis Lab, sah dan tidak ada unsur haram lanjut ke tahap selanjutnya) Rapat komisi fatwa Persyaratan semua terpenuhi Penerbitan sertifikasi halal dokumen mencakup pembayaran dan pra audit

Dalam mengisi formulir, maka harus melampirkan: Spesifikasi dan sertifikat halal bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong serta bagan alir proses. Sertifikat halal atau Surat Keterangan halal dari MUI Daerah (produk lokal) atau sertifikat halal dari Lembaga Islam yang telah diakui oleh MUI (produk impor) untuk bahan yang berasal dari hewan dan turunannya. Sistem jaminan halal yang diuraikan dalam panduan halal beserta prosedur baku pelaksanaannya. Pendaftaran Produk ke Dinas Kesehatan (PIRT) PIRT adalah izin Pangan Industri Rumah Tangga yang diberikan oleh dinas kesehatan pemerintah daerah sebagai jaminan bahwa usaha makanan/minuman yang kita jual telah memenuhi standar keamanan makanan. Biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 225.000,-. Adapun syarat yang harus dipenuhi antara lain: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pas Foto 3x4 sebanyak 2 lembar Surat Keterangan Domisili Usaha oleh pihak kecamatan Surat Keterangan Puskesmas atau Dokter Denah lokasi dan denah bangunan

10. Analisis Aspek Keuangan


BIAYA MODAL INVESTASI 16

No. 1 2 3 4

Keterangan Mesin Penggiling (Maxindo) Wajar Sangrai Kompor Gas Mesin Pengemas JUMLAH

Harga 2.400.000 7.000 250.000 250.000 2.907.000

BIAYA MODAL KERJA No. Keterangan 1 Gas 3 kg 2 Kemasan Plastik Full Foil (Rp 400 / 8x12 = 900 plastik/bulan) 3 Biaya Cetak Kemasan (Rp 500/kemasan) 4 Biaya Pembelian Bahan 1 Bulan (Rp 5.000 x 90kg) JUMLAH BIAYA START UP No. 1 Sertifikat Halal 2 SIUP 3 Daftar ke Depkes 4 Biaya Posting Domain 5 Merek Dagang

Harga 15.000 360.000 450.000 450.000 1.275.000

Keterangan

JUMLAH HARGA POKOK PENJUALAN [(450.000 : 900 bungkus) + 400 +500] HARGA JUAL Keterangan : Pemasukan 1 hari (2000 x 30) Laba 1 hari Laba 1 bulan PERHITUNGAN ARUS KAS SEDERHANA PER BULAN No. Keterangan Jumlah 1 Pemasukan 2.250.000 2 Biaya Produksi 1.260.000 3 Laba Kotor 990.000 4 Depresiasi 362.500 5 Laba Bersih 627.500

Harga 750.000 650.000 225.000 60.000 600.000 1.785.000 1.400 2.500

60.000 18.000 540.000

17

No. 1 2 3 4 5

ARUS KAS BULAN I Keterangan Laba Depresiasi Kas dari Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan JUMLAH ARUS KAS BULAN II Keterangan

Jumlah 627.500 362.500 990.000 2.907.000 0 -1.917.000

No. 1 Laba 2 Depresiasi JUMLAH

Jumlah 627.500 362.500 990.000

Payback Period
1 2 3 4

-5.967.000
-5.967.000

-1.917.000
-7.884.000

990.000
-6.894.000

990.000
-5.904.000

990.000
-4.914.000

990.000 -3.924.000

990.000 -2.934.000

990.000 -1.944.000

990.000 -954.000

990.000 36.000

8 bulan + (954.000 : 990.000) = 8,96

F. KESIMPULAN

18

Kopi DAFFEE merupakan usaha yang mempunyai pangsa pasar yang prospektif dan sangat menjanjikan. Selain kopi merupakan minuman yang laku keras di pasaran, produk DAFFEE ini memiliki kelebihan yaitu berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit atau sebagai obat herbal. Apalagi kecenderungan konsumen khususnya anak muda yang tertarik akan segala sesuatu yang segar dan unik, kaum pria yang umumnya gemar meminum kopi, serta orang tua yang memperhatikan dan peduli akan kesehatan tubuh, dengan tingkat ekonomi bervariasi. Potensi pasar adalah daerah Solo dan sekitarnya termasuk Boyolali, Sragen, Jogjakarta, Klaten, dan Sekitarnya. Dimana daerah tersebut dekat dengan tempat produksi dan belum banyak produk sejenis yang beredar diwilayah tersebut. Usaha poduk kopi DAFFEE menggunakan alur distribusi pendek yang intensif, yaitu dari produsen ke pengecer kemudian konsumen akhir, dimana jumlah pengecer yang dibutuhkan cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah target penjualan. Kami berharap usaha ini tidak hanya sekedar wacana saja, namun benar-benar dapat kami wujudkan menjadi kenyataan. Kelak usaha ini akan kami jalankan bersama-sama, sehingga kami akan membentuk suatu tim kerja. Dikarenakan usaha ini baru dirintis maka semua pekerjaan akan kami lakukan sendiri dan belum mempekerjakan pegawai, sehingga tim tersebut hanya terdiri dari kami bertiga. Dilihat dari skala usaha, DAFFEE dapat dikategorikan sebagai Usaha Mikro. Hal ini dikarenakan jumlah aset yang dimiliki DAFFEE diperhitungkan sekitar Rp. 5 juta-8 juta (Dapat dilihat di Aspek Ekonomi). Dan usaha ini cukup menjanjikan melihat pada perhitungan perkiraan kami sebagai pendiri usaha dengan segala asumsi yang ada bahwa dalam jangka waktu kurang lebih sembilan bulan, usaha ini bisa balik modal.

19

Anda mungkin juga menyukai