Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

PENGEMBANGAN USAHA PRODUK BIJI KOPI


DI MASA PANDEMI COVID-19

Disusun oleh:
Fajri Dhaniar Mohammad Jihad (205040107111014)
Latifa Nurul Adni Izzati (205040100111032)
Muhammad Rojil Hikam (205040100111147)
Muhammad Wildan Jafar (205040107111016)
Ridzaldi Aqlian Achmad (205040100111008)

Kelas : AGRIBISNIS C

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Visi..................................................................................................................4
1.3 Misi.................................................................................................................4
1.4 Tujuan.............................................................................................................4
1.5 Strategi............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
2.1 Biji Kopi......................................................................................................5
2.2 Pemasaran Biji Kopi....................................................................................5
2.3 Media Sosial................................................................................................5
2.4 E-Commerce................................................................................................6
2.5 Revolusi Teknologi Industri 4.0..................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................7
3.1 Metode............................................................................................................7
A. Bahan..............................................................................................................7
B. Alat..................................................................................................................7
C. Metodologi......................................................................................................7
D. Parameter yang diukur....................................................................................7
3.2 Alur Pikir serta Timeline................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa pandemi saat ini, banyak sekali celah bisnis produk hasil pertanian
yang berpotensi digarap oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa.
Sejatinya, bisnis produk hasil pertanian yang berupa olahan pangan sudah menjadi
kebutuhan primer manusia. Namun, di masa pandemi saat ini berbagai sektor
kegiatan masyarakat terganggu dan sangat berimbas kepada berbagai masyarakat, tak
terkecuali usaha makanan dan minuman.
Kopi, sebagai salah satu komoditas primadona hasil pertanian sudah tentu tidak
asing lagi untuk berbagai masyarakat pada umumnya. Dari anak muda sampai orang
tua, dari masyarakat kalangan menengah ke bawah hingga masyarakat kalangan atas,
tentu kopi sudah membaur di kehidupan masyarakat Indonesia.
Kedai kopi di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, sudah menjadi tempat yang
tidak asing lagi bagi anak-anak muda. Entah hanya sekadar meminum kopi,
berkumpul bersama teman, bahkan menjadi tempat untuk mengerjakan pekerjaan,
tentunya kedai kopi adalah salah satu bisnis yang menguntungkan saat ini. Namun,
dikarenakan adanya pandemi covid-19 di Indonesia, tentu kedai-kedai kopi memutar
otak untuk kestabilan usaha mereka, Akhirnya, kedai-kedai kopi yang terimbas
pandemi, berinovasi untuk menjual olahan kopi susu dalam botol. Ternyata,
masyarakat sangat tertarik dengan inovasi baru mereka. Tentunya, hal ini
menyebabkan adanya kebutuhan supply biji kopi yang lebih banyak dari biasanya
sebagai bahan baku utama.
Sebagai salah satu bagian dari solusi, maka kami memiliki ide untuk menjadi
penyambung antara petani kopi dan kedai kopi, yaitu dengan mengemas dan
mendistribusikan kopi. Nantinya, distribusi ini akan dilakukan dengan memanfaatkan
platform social media dan e-commerce sebagai pemanfaatan teknologi yang berbasis
kepada revolusi teknologi industri 4.0 untuk mempermudah pembeli dalam transaksi
produk yang akan kami jual.
1.2 Visi
Menjadi salah satu distributor dan pengemas biji kopi yang berkualitas baik dari
segi isi produk maupun kemasan produk hingga nantinya bisa menjadi eksportir biji
kopi Indonesia.

1.3 Misi
Mempertahankan kelangsungan serta meningkatkan kesejahteraan para
pengusaha kedai kopi maupun petani kopi di Indonesia.

1.4 Tujuan
Proyek bisnis ini bertujuan untuk mempermudah para pengusaha kedai kopi
mendapatkan supply biji kopi dari penghasil biji kopi di Indonesia. Hal ini
merupakan wujud nyata dari solusi akan permasalahan terhambatnya supply chain di
masa pandemi covid-19 saat ini.

1.5 Strategi
Strategi yang dapat kami terapkan untuk memulai bisnis ini antara lain :
 Mengurus izin dagang dan sertifikasi produk.
 Memperkuat relasi dan jaringan di lingkungan pertanian kopi yang
potensial.
 Memperbanyak jaringan dengan kedai-kedai kopi di Jabodetabek.
 Bekerjasama dengan para stakeholder dan para investor di bidang makanan
dan minuman.
 Memaksimalkan produksi dan promosi melalui kegiatan yang bisa
menambah wawasan serta keterampilan
 Merekrut sumber daya manusia yang kompeten dan bisa diandalkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biji Kopi


Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai
sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari
satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).

2.2 Pemasaran Biji Kopi


Biji kopi adalah komoditas perkebunan yang sangat penting dalam
perekonomian indonesia, hal tersebut terbukti dari jurnal dari Siska Fibriliani Sahat
(Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Ekonomi, FEM IPB ) yang berjudul ”ANALISIS
PENGEMBANGAN EKSPOR KOPI DI INDONESIA” disebutkan bahwa Pada
tahun 2012, produksi kopi Indonesia mencapai 8,8% dari total produksi dunia atau
menempatkan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar ketiga secara global setelah
Brazil dan Kolombia). Pada tahun 2010, areal perkebunan kopi rakyat diperkirakan
mencapai 96,07% dari total area penanaman kopi di Indonesia sedangkan produksi
dari perkebunan rakyat mencapai 95,78% dari total produksi kopi, sedangkan
produksi perkebunan negara dan swasta masing-masing hanya 2,05% dan 2,18%.
Sampai saat ini pemasaran biji kopi dapat dilakukan dengan cara tradisional dan
kemitraan , pengembangan pemasaran kopi di Indonesia dapat menggunakan metode
tradisional dan kemitraan (Sugiarti, 2010).

2.3 Media Sosial


Media sosial merupakan media online di mana para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual. (Cahyono, 2016) sedangkan Meike & Young (2012)
mengartikan kata media sosial adalah bagian yang berfungsi sebagai konvergensi
antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu serta media
publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Sedangkan
menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan
pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun
berkolaborasi, Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator)
online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan
sosial. (Mikharisti, 2016).

2.4 E-Commerce
E-Commerce adalah aplikasi yang mendukung dalam bidang kegiatan jual beli
dengan menggunakan media internet sehingga mampu diakses oleh banyak
pengguna. aplikasi E- Commerce adalah salah satu aplikasi pemasaran online yang
mulai digunakan dalam metode penjualan dan bersaing dengan metode pemasaran
lain. E-commerce menjadi tren terbaru yang menjadi strategi dalam melakukan
pemasaran yang memanfaatkan teknologi untuk menjangkau cakupan yang lebih luas
dibandingkan dengan pemasaran konvensional (Mitra, 2013).

2.5 Revolusi Teknologi Industri 4.0


Pengertian tentang revolusi teknologi Industri 4.0 bermacam-macam karena
masih dalam fase penelitian dan pengembangan. Kanselir Jerman, Angela Merkel
(2014) berpendapat bahwa Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari
keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan
internet dengan industri konvensional. Schlechtendahl dkk (2015) menekankan
definisi kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan
industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi
satu dengan yang lain. Pemasaran kopi lebih berkembang dengan pesat karena
pengaruh revolusi industri 4.0, sesuai dengan jurnal yang berjudul “FENOMENA
KOPI KEKINIAN DI ERA 4.0 Ditinjau dari Marketing 4.0 dan Teori Uses and
Effect” oleh afirahmi , Hadirnya 4.0 membuat pemasar merubah cara pandang dalam
memasarkan produk, yaitu menjemput bola (konsumen) dengan cara menyediakan
pelayanan secara online
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode
A. Bahan
1. Biji kopi

B. Alat
1. Alat pengupas kulit buah
2. Alat pencucian biji kopi
3. Alat pengering biji kopi
4. Alat penyangraian biji kopi
5. Kemasan

C. Metodologi
1. Biji kopi disortir untuk memisahkan buah yang bagus dan yang cacat.
2. Biji kopi dikupas menggunakan alat pengupas dengan
menyemprotkan air ke dalam silinder serta dicuci untuk
menghilangkan sisa lendir yang menempel
3. Biji kopi dikeringkan di bawah sinar matahari untuk mengurangi
kandungan air dalam biji
4. Biji kopi disangrai menggunakan alat sangrai manual guna
mendapatkan aroma dan cita rasa khas kopi.
5. Biji kopi siap dikemas dan siap dipasarkan.

D. Parameter yang diukur


1. Diukur dari kadar air biji kopi sebelum di proses 12 – 13%
2. Diukur dari kadar air biji kopi setelah proses penyangraian menjadi
dibawah 4%
3.2 Alur Pikir serta Timeline
1. Proses panen berlangsung kurang lebih satu pekan
2. Pemrosesan pasca panen yaitu, sortas ceri kopi, pengupasan ceri kopi,
fermentasi ceri kopi, pencucian ceri kopi proses pengeringan, serta
pengupasan kulit kopi dilakukan dalam kurun waktu 1-2 minggu.
3. Penyangraian biji kopi dilakukan dalam waktu 1 jam/batch.
4. Pengemasan biji kopi yang sudah disangrai (roasted beans) membutuhkan
waktu 1-3 hari.
5. Distribusi kopi yang sudah dikemas bisa langsung dilakukan melalui jasa
e-commerce.
DAFTAR PUSTAKA

Alfirahmi jurnal “FENOMENA KOPI KEKINIAN DI ERA 4.0 Ditinjau dari


Marketing 4.0 dan Teori Uses and Effect“
I Wayan Ardiyasa, I Putu Candra Wibawa jurnal “Pembuatan Aplikasi E-Commerce
Berbasis Web pada UMKM Kopi UD. Arta Merta Banjar Badingkayu Desa
Pengeragoan”, STMIK STIKOM Bali
Mikharisti Tampubolon, Yuliani Rachma Putri, dan Nur Atnan jurnal “COFFEE
SHOP PROMOTION STRATEGY THROUGH SOCIAL MEDIA INSTAGRAM
(DESCRIPTIVE STUDY ON ACCOUNT @CREMATOLOGY)” Prodi S1 Ilmu
Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
Hoedi Prasetyo, dan Wahyudi Sutopo jurnal “INDUSTRI 4.0: TELAAH
KLASIFIKASI ASPEK DAN ARAH PERKEMBANGAN RISET” Program
Studi Teknik Mekatronika, Politeknik ATMI Surakarta, Jl. Adisucipto/ Jl.
Mojo No.1, Surakarta 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta (Received: September 19, 2017/
Accepted: January 25, 2018)
Dona Setia Umbara, dan Missi Hikmatyar jurnal “PENGEMBANGAN
PEMASARAN KOPI GALUNGGUNG MENGGUNAKAN SISTEM E-
COMMERCE MARKETING DEVELOPMENT IN GALUNGGUNG COFFEE
USING E-COMMERCE SYSTEM” Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Jl.
Pembela Tanah Air No. 177 Tasikmalaya

Anda mungkin juga menyukai