Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SURVEI UKM

CAFÉ PELANGI

DISUSUN OLEH :

ANDI DONY INDRAJAYA

( 22122056 )

PROGRAM STUDI (S1)AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

PANCA BHAKTI PALU

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya, peneliti dapat menyelesaikan LAPORAN SURVEI yang di
laksanakan di daerah UKM pinggiran pantai talise kota palu. Laporan ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas kampus STIE Panca Bhakti Palu mata kuliah
PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI Semester Tiga Tahun 2022 Tak lupa
peneliti sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapa Hasan pemilik café

2. Bapak Anhar selaku karyawan café pelangi

3. Ibu IRMA SE,MM selaku dosen mata kuliah Praktikum Pengantar


Akuntansi

4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan


Demikian yang dapat peneliti sampaikan, kritik dan saran sangat peneliti harapkan
demi kesempurnaan laporan

Palu , 8 oktober 2022

Peneliti

2
HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................. 5
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................... 5
1.4 Ruang Lingkup.................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 6
2.1 Definisi Enterpreneur dan Enterpreneurship................................................. 6

2.2 Konsep Kewirausahaan................................................................................ 9

2.3 Unsur Kewirausahaan.......................................................................... 10

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 11

3.1 laporan survey................................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 13


4.1 Simpulan.............................................................................................. 13
4.2 Saran.................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14
LAMPIRAN.......................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini banyak sekali cafe-cafe yang berdiri di Kota Palu. Hampir di
setiap jalan dapatditemui cafe baik yang berbentuk sederhana maupun yang besar
yang mayoritas disukai para remaja. Industri cafe dan restoran di Palu tumbuh
hingga 20% setiap tahunnya. Terus bertumbuhnya industri cafe di Palu selain
didorong perkembangan makro ekonomi, juga dipicu oleh gaya hidup masyarakat.
Kegemaran masyarakat Palu bersantai di cafe pinggiran pantai talise setiap akhir
pekan terus meningkat. Setidaknya sekali dalam seminggu warga Palu makan,
minum dan bersantai di cafe. Hal ini akan semakin mendukung usaha cafe di Palu.

Kebanyakan cafe dilengkapi dengan fasilitas untuk menarik para


pengunjung terutama remaja yang lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk
bersantai di sebuah cafe. Fenomena saat ini, . Hal ini semakin membuat cafe
sebagai pilihan utama remaja dalam menghabiskan waktu mereka bersama teman-
teman. Selain itu, makanan yang ditawarkan oleh cafe pun biasanya berjenis
makanan ringan seperti kentang goreng, roti bakar dan lain-lain, sedangkan jenis
minuman yang ditawarkan juga minuman ringan seperti coffee, tea, juice dan lain-
lain. Dekorasi cafe pun disesuaikan dengan minat dan kesukaan anak remaja yang
lebih banyak menyukai dekorasi gelap/remang-remang. Oleh karena itu, cafe
menjadi pilihan para remaja dibanding anak-anak atau orang tua.

Kurangnya fasilitas pendukung untuk anak-anak dan orang tua membuat


cafe semakin jauh dari pilihan sebagai tempat rekreasi keluarga. Hal ini
dikarenakan suasana cafe yang didesain untuk anak remaja sehingga kurang cocok
untuk anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, peneliti membuat laporan survei .
sebagai rencana bisnis untuk menciptakan cafe yang cocok untuk semua kalangan
mulai dari anak-anak hingga orang tua sehingga bisa menjadi pilihan tempat
rekreasi keluarga.

4
1.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara menciptakan pelangi Cafe. yang menarik sebagai
tempat rekreasi keluarga.

2. Untuk mengetahui kelebihan dari pelangi Cafe.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Untuk mahasiswa
Sebagai sumber inspirasi utuk memulai usaha di bidang kuliner
2. Untuk masyarakat
- Untuk menciptakan peluang pendapatan sebagai mata pencariaan

- untuk menciptakan lapangan usaha dan


- untuk menciptakan tempat wisata keluarga
1.4 Ruang Lingkup

pelangi Cafe merupakan solusi cafe yang tidak hanya untuk remaja, tetapi
juga Bintang Cafe ini untuk semua kalangan (anak-anak hingga orang tua) karena
desain cafe yang berbeda dengan cafe-cafe yang lainnya. pelangi Cafe
menggunakan konsep dunia laut yang bertujuan mengembangkan imajinasi anak-
anak. Tidak hanya itu, dengan dibukanya pelangi Cafe ini dapat mengakrabkan
antara anak-anak dan orang tua mereka. Yang tidak kalah penting dari Bintang
Cafe adalah memiliki cita rasa yang enak dengan menjaga kualitas makanan yang
sehat tanpa menggunakan bahan kimia. pelangi Cafe ini menggunakan desain
makanan yang lucu-lucu agar menarik para konsumen terutama untuk para
pengunjung yang tidak menyukai vegetarian.

5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi kewirausahaan

Nasrullah Yusuf (2006): “Wirausaha usaha merupakan pengambilan


risiko untuk menjalankan usaha sendiri dengan memanfaatkan peluang-
peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang
inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan
mandiri dalam menghadapi tantangan- tantangan persaingan.”

Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah


orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat
juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun
kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya
meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu,
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,
kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan


seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah
sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

Wirausahawan adalah sosok independen, orang yang mampu


berdiri sendiri dan berani membuka kegiatan produktif. Ia tidaklah
bergantung pada suatu perusahaan maupun pemerintah, melainkan
membangun perusahaannya sendiri.

6
Seseorang yang memiliki usaha sendiri tidak menggantungkan
penghasilan dan kehidupannya kepada orang lain, dari sanalah ia bisa
dikatakan mandiri secara finansial. Namun, meski mereka mandiri bukan
berarti seorang wirausaha serta-merta mengandalkan dirinya sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Hal itu disebabkan seorang wirausaha perlu
membuka jaringan (networking) dengan orang-orang disekitarnya. Ia perlu
berinteraksi dan bersosialisasi dengan banyak orang untuk untuk menjaring
pasar dan konsumen. Dengan kata lain, ia menambah relasi/rekanan agar
bisnisnya cepat berkembang. Tidak hanya sebagai wadah pemasaran
produk, memiliki kenalan yang luas juga akan mempermudah wirausaha
untuk mencari tambahan modal, serta lebih cepat mendapatkan informasi
terbaru yang bisa digunakan untuk inovasi produknya. Di sisi lain, ketika
usahanya bertambah besar, ia tentunya membutuhkan tenaga kerja untuk
membantu memenuhi permintaan atas produknya. Dengan kata lain,
kemandirian yang dimiliki pengusaha adalah kemandirian atas
kepemilikan, pengambilan keputusan dan penghasilan. Dimana atas
kemandirian tersebut ia juga akan dibebani dengan tanggung jawab
terutama atas keputusan bisnis yang diambilnya. Hal ini tidak lain karena
dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko, seringkali besar kecilnya
resiko berbanding lurus dengan harapan keuntungan yang diperoleh. Dalam
mengambil keputusan wirausaha harus mempertimbangkan banyak aspek,
karena tidak hanya dia dan keuangannya yang dipertaruhkan melainkan
juga orang-orang yang bekerja padanya.

2.2 Konsep Kewirausahaan

Sedangkan menurut Josep Schumpeter, Konsep wirausaha secara


lengkap dikemukakan sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang
ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang
tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau
pun yang telah ada.

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang


dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

7
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker,
1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth)
(Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat
memberi nilai lebih.

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan


jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan
berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat
diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan
jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang
sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.

Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan


dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif
(create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya,
proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa
yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko. Dari segi
karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang
mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan
miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja
bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi
bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan
berusaha.

8
2.3 Unsur Kewirausahaan

Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok yaitu peluang dan


kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka
definisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang
terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa
organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti,
1997).

Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang


wirausaha memenuhi syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu
perusahaan/organisasi, seperti inovatif, kreatif, adaptif, dinamik,
kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas keputusan
yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan
efektivitas perusahaan/organisasi.

9
BAB III
SURVEI DAN ANALISIS

3.1 Laporan Survei


Nama Usaha Café pelangi Yang Berlokasi Di Kota Palu Jalan
Rajamoili Tepatnya Berada Di Pesisir Pantai Talise (Bekas Tsunami Pada
tahun 2018) Kelurahan talise Kec.Palu timur. Café Tersebut Dikelola Oleh
Seorang Wirausahaan Yang Bernama Ibu ETI (0853-4137-0024) Yang
memilik Empat karyawan dan satu Karyawati. Diusia 48 Tahun Ibu ETI
masih aktif Melakoni pekerjaan Wirausaha Yang dimulai kembali Sekitar
Pada Bulan Maret 2020.

Yang Membutuhkan modal awal sekitar 18 juta, modal awal


tersebut tidak lain untuk perlengkapan penjualan. Pada saat, baru merintis
kembali usaha setelah bencana Tsunami, Omset yang dihasilkan perbulan
masih berkisar tiga sampai empat jutaan, seiring berjalannya waktu omset
tersebut terus meningkat dan sampai pada tahun 2022 ini, omset café
bintang mencapai 13 juta per bulan. Berikut pencatatan pengeluaran dan
pendapatan yang di miliki café bintang :
Table pendapatan dan pengeluaran café pelangi pada tahun 2022
Keterangan Debet Kredit
Belanja bahan pokok Rp 900.000
per minggu
Upah kariawan per Rp 600.000
bulan
Pendapatan per Rp 4.000.000
minggu
Pengeluaran lain-lain Rp 1.500.000
per bulan

Dari table yang di sampaikan di atas total keuntungan yang di dapat


oleh ibu ETI berkisaran sekitar enam jutaan perbulan .dari hasil wawancara
yang di lakukan oleh peneliti dengan pemilik usaha tersebut pendapatan
bisa saja bertambah apabila di dukung dengan fasilitas-fasilitas umum yang
bisa menarik simpatik para pengunjung, salah satu contoh pada saat
sebelum terjadi bencana tsunami di daerah pinggiran sepanjang teluk palu
banyak wahana-wahana bermain anak yang membuat para pengunjung
betah untuk menikmati liburan bersama keluarga.

Alasan beliau Kembali membuka usaha dilokasi tersebut selain


karna sebelum terjadi bercana memang sudah membuka usaha disitu Juga

10
karna didukung dengan tempat yang menurut mereka sangat strategis, dan
tidak di pungut biaya dalam hal lokasi. walaupun selalu dihantui dengan
rasa takut didalam diri.

Terkait dengan edukasi pencatatan transaksi saya sudah sedikit


memberitahu cara mudah untuk melakukan pencatatan transaksi debet dan
kredit seperti ilmu yg saya miliki.

Pemahaman ibu ETI tentang literasi keuangan sudah cukup baik,


cuman dalam proses pencatatan masih kurang. Mengenai metigasi bencana,
menurut beliau sudah sering ada edukasi dari beberapa yayasan dan BPBD
tentang pengurangan resiko bencana berbasis komunitas, Contohnya
pelatihan dan simulasi.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Café pelangi akan terus membuka usaha didaerah tersebut sekalipun lokasi
tersebut termasuk dalam Zona merah yang ditetapkan oleh pemerintah dikarenakan
keuntungan yang dihasilkan dari tempat itu sangat cukup besar. Dari café yg
beradah di situ bisa meningkatkan hasil umkm karena mengingat pengunjung yg
banyak berdatangan baik dari luar kota palu maupun dalam kota palu
4.2 Saran
1. Meningkat fasilitas-fasilitas yang ada dicafe.

2. Dilakukan metigasi metigasi bencana disekitaran pesisir pantai tempat para


pemilik usaha membuka café.

3. Menambah fasilitas public seperti wc umum dan tempat ibadah seperti


musholla untuk yg beragama muslim

12
DAFTAR PUSTAKA

Entrepreneurship Mindset. Diakses pada tanggal 25 September


2015 dari http://batampos.co.id/21-09-2013/entrepreneurship-mindset.

Cara Membentuk Mindset Entrepreneur. Diakses pada tanggal 25


September 2015 dari
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/10/05/cara-membentuk-
mindset-entrepreneur-598858.html

Entrepreneurial Mindset. Diakses pada tanggal 25 September 2015


dari http://ml.scribd.com/doc/35176101/Entrepreneurial-Mindset.

Buku dan Materi Kuliah Kewirausahaan (2014). Diakses pada


tanggal 25 September 2015 dari
http://rzabdulaziz.wordpress.com/2014/02/06/buku-dan-materi-kuliah-
kewirausahaan-enterpreneurship.

http://lexicon.ft.com/Term?term=entrepreneurial-mindset

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai