Disusun Oleh :
Danish Rafie A. 181910326
Fathan Ilmi Azizi 181910297
Geoffrey Alexander Sinaga 181910396
Tazkia Mutiara Dewanti 181910350
Sofi Pratikasari 181910349
Kelas : XI IPS 2
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, serta hanya dengan qudrat dan iradat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang “Laporan Hasil Penjualan Produk Usaha Makanan”.
Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman diri. Demi kesempurnaannya, penulis selalu mengharapkan adanya saran dan
masukan dari berbagai pihak.
1. Ibu Ratri Purwasih S.Pd. selaku guru mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan yang telah memberikan bimbingan dan materi.
2. Orang tua yang telah memberikan dorongan serta doa dan bantuan moril.
3. Serta pihak yang telah bekerja sama membantu proses pembuatan makalah.
Harapan kami semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis
Page 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
Makanan tradisional khas suku Batak Toba yang berasal dari Tapanuli, Sumatera
Utara. Kue ini biasanya dibentuk menyerupai limas dan dibungkus daun pisang. Proses
pembuatannya juga sangat mudah, bahan yang dibutuhkan untuk membuat lapet adalah
tepung beras, kelapa, gula pasir, garam dan gula merah. Makanan yang berbahan dasar
tepung beras ini sering disajikan dalam perayaan adat suku batak, rasanya yang manis
membuat makanan ini diminati dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Lapet ini
merupakan jenis kue basah makanan khas Suku Batak Toba, Sumatera Utara.
Melalui kegiatan usaha ini, kami bertujuan untuk dapat mengangkat dan mempromosikan
makanan nusantara (tradisional) menjadi makanan yang diminati oleh masyarakat di
Indonesia. Peluang bisnis lapet ini sangat menjanjikan karena budaya konsumsi dan
kebiasaan makan atau mencicipi makanan ringan hampir digemari oleh setiap orang, baik itu
dari kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Dalam pembuatan lapet ini kami memberikan
sentuhan buah api-api, yang terlebih dahulu diolah menjadi tepung. Tepung buah api-api ini
kami gunakan sebagai tambahan bahan dasar dalam pembuatan lapet tersebut. Di samping itu
kami juga memberikan varian rasa yang diminati oleh kalangan masyarakat, seperti rasa
original, coklat dan nenas. Hal ini kami tujukan agar masyarakat dapat menerima lapet
produksi kami.
VISI
untuk memperkenalkan makanan khas suku Batak Toba kepada masyarakat di Indonesia
dan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lewat pengembangan makanan khas
daerah.
MISI
Membantu masyarakat dalam proses penerapan teknologi sederhana dalam mengolah
produk lappet varian rasa yang mudah untuk diterapkan serta membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat.
1.3. Tujuan dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha
Tujuan dan manfaat untuk menyusun laporan bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan,
2. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha,
3. Untuk selalu berpikir aktif, kreatif dan inovatif serta mengasah kemampuan siswa
dalam berbisnis sehingga memunculkan banyak ide-ide baru yang dapat menjadi
peluang usaha yang menguntungkan,
4. Untuk membantu berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang dijalankan.
Adapun manfaat untuk menyusun laporan bisnis ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan siswa lebih kreatif dan inovatif tentang berwirausaha,
2. Agar dapat belajar sendiri dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
bermanfaat,
3. Melatih siswa agar dapat berwirausaha dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan disatu tempat dalam waktu 2 hari, yaitu :
hari : Rabu-Kamis, 13-14 November 2019
waktu : Rabu 10.00 WIB-selesai dan Kamis 10.00 WIB-selesai
tempat : SMAN 1 Kota Bekasi
Page 6
1.6. Struktur Organisasi
Direktur keuangan
Sofi Pratikasari
Direktur pemasaran
Fathan Ilmi Azizi
Ketua Direktur produksi
Geoffrey Alexander S Tazkia Mutiara Dewanti
Direktur ad pers
Danish Rafie A
1.7. Konsep Usaha
Lappet lapar! yang merupakan suatu produk Lappet yang unik dari
kebanyakan produk Lappet lainnya, karena memiliki tampilan yang unik dan menarik
dengan adanya gula merah yang lebih lumer dari Lappet lainnya, sehingga menjadi
daya tarik bagi konsumen untuk membelinya.
Page 7
BAB II
ASPEK PRODUKSI
2.5. Peralatan
Tusuk Gigi
Panci
Pisau
Baskom
Talenan
Rice Cooker
Sendok
Page 8
2.6. Cara Pembuatan
1. Siapkan bahan-bahan.
2. Iris tipis-tipis gula merah
3. Campurkan tepung beras, kelapa parut, gula pasir, garam dan gula merah
4. Kemudian aduk hingga rata. Masukan sekitar 1-2 sdm ke daun pisang
kemudian bentuk kerucut (jika gula merah sebagai isian masukan 1 sdm
kemudian beri gula merah kemudian tutupi dengan tepung lagi dan di bungkus
berbentuk kerucut).
5. Siapkan panci kukusan kemudian tata lapet di dalamnya. Kukus selama 1 jam.
6. Lapet siap untuk di sajikan.
Page 9
BAB III
3.1 Pemasaran
Proses pemasaran yang kami lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan
memasarkan langsung kepada konsumen. Dengan melakukan hal ini kami berusaha
membujuk konsumen agar tertarik pada produk kami sehingga pada akhirnya membeli
produk yang kami jual. Konsumen kami adalah warga SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI.
Karena harganya yang relatif terjangkau dan interaksi langsung pada konsumen, penjualan
produk kamipun dapat berjalan lancar
3.2 Penjualan
Kegiatan penjualan ini merupakan kegiatan inti dari proses transaksi, oleh
karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan seperti menentukan dan
menemukan pembeli guna menjual produk, proses menawari dan diakhiri dengan proses
pembayaran. Untuk produk makanan penjualan yang kami lakukan kebanyakan pada
masyarakat yang berada di sekitar koridor kelas 11 yang berada di lantai dasar SMA
NEGERI 1 KOTA BEKASI dengan memaparkan kelebihan produk yang kami miliki
dengan produk lain
1. Strenght (Kekuatan)
- Proses pembuatannya mudah dan sederhana.
- Saingan tidak terlalu banyak.
- Bahan – bahan mudah didapat.
2. Weakness (Kelemahan)
- Banyak orang yang belum mengetahui Lappet.
3. Opportunity (Peluang)
- Banyak warga SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI yang berlatar belakang suku Batak
sehingga ada peluang untuk kami menjual pada mereka.
4. Threat (Ancaman)
- Banyaknya jajanan kekinian yang dijual di sekolah kami sehingga ada kemungkinan
dagangan kami tidak terjual semuanya.
Page 10
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp 107.500,-. Dana
tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal produksi. Berikut ini adalah rincian
kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pada awal produksi.
Produksi
Modal Rp 21.500,- x 5 Orang Rp 107.500,-
Pengeluaran Rp 106.800,-
Sisa Modal Rp 700,-
Penjualan
30 Porsi @Rp 4.000,- Rp 120.000,-
Hasil Penjualan Rp 120.000,-
Keuntungan Penjualan (Laba) Rp 13.200,-
Page 12
BAB V
KENDALA
Kendala kami adalah sulit dalam membungkus Lappet dengan daun pisang dan solusinya adalah
meminta bantuan dan ajaran dari orangtua.
Banyak yang jajan atauu membeli makanan di kantin dan solusinya kami berjualan di dekat kantin.
5. 3. Pengembangan Usaha
Kami mengembangkan usaha ini dengan berjualan ke guru-guru di SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI.
Page 13
BAB VI
DOKUMENTASI
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Menurut kami kegiatan praktek kewirausahaan ini dapat dikembangkan dan ditingkatkan
untuk membentuk mental dan jiwa wirausaha kepada siswa/siswi SMA Negeri 1 Kota Bekasi.
Kami yakin bahwa kegiatan ini selain dapat mensukseskan program sekolah juga akan membantu
para siswa untuk lebih berinovasi, aktif, dan kreatif dalam era globalisasi seperti sekarang dimana
menuntut persaingan yang sangat ketat.
7.2. Saran
Semoga dijaman yang telah maju ini anak-anak Indonesia khususnya remaja dapat
memanfaatkan peluang untuk berbisnis dengan kreativitas mereka dan menciptakan suatu
inovasi baru yang dapat menjadi awal untuk berbisnis.