Disusun Oleh:
Ahmad Fajar Kholilurrahman
H0721008
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL INDIVIDU MAGANG MAHASISWA
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL INDIVIDU MAGANG MAHASISWA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan taufik, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan individu magang mahasiswa yang telah dilaksanakan di
Kaliboto Green Institute, Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah.
Penyusunan laporan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami hendak menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
a. Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM, ASEAN Eng., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret.
b. Prof. Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P., IPU, ASEAN eng., selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret yang telah
mengesahkan proposal kami.
c. Dr. Ahmad Pramono, S.Pt., M.P., selaku Kepala Unit Magang Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan arahan.
d. Ida Rumia Manurung S.P.,M.Agr selaku Dosen Pembimbing Magang Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bimbingan.
e. Andriyana Setyawati, S.P., M.P., Ph.D selaku Dosen Penguji Magang Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret.
f. Kaliboto Green Institute yang telah memberikan izin tempat magang bagi
mahasiswa serta memberikan banyak ilmu pada kami.
g. Orang tua kami yang selalu mendoakan kebaikan dan keberhasilan bagi kami.
h. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
pembuatan laporan kami kemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
XXXXX
DAFTAR GAMBAR
XXXXXX
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
mengembangkan sumber daya manusia yang unggul yakni dalam
membentuk keterampilan, meningkatkan kualitas, dan membangun
kecakapan seseorang. Upaya dalam mewujudkan pengembangan
sumber daya manusia yang unggul melalui instansi pendidikan bukan
hanya dituntut untuk memahami suatu materi tetapi juga harus
memahami praktek lapangan, serta berkompeten dalam bidang ilmu
atau kemampuan lain yakni seperti komunikasi, pengambilan
keputusan, dan lainnya.
Magang merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan bukan hanya teori
namun dengan praktek langsung lapangan. Dengan mengikuti kegiatan
magang diharapkan mahasiswa dapat memperoleh serta mengasah
ilmu dan skill sesuai dengan bidang dan minat yang dipelajarinya.
Selain itu, mahasiswa dapat belajar untuk memecahkan masalah-
masalah yang ada secara langsung dengan praktek lapangan, sebab
mahasiswa dapat mengetahui kondisi lapangan pekerjaan pada bidang
tersebut.
Kegiatan magang ini akan dilaksanakan di Kaliboto Green
Institute yang berlokasi di Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar, Jawa
Tengah. Tempat magang tersebut menyediakan tempat untuk
mahasiswa mempelajari tentang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Kegiatan magang tersebut dapat berguna agar mahasiswa dapat
mempraktikkan setiap aktivitas yang ada di Kaliboto Green Institute
terutama pada bagian yang ingin dikaji. Salah satu yang dapat
dipelajari yakni adanya hama dan cara mengatasi hama yang
menyerang pada tanaman yang sedang dibudidayakan yaitu pada
tanaman pepaya california (Carica Papaya L.). Hama merupakan
organisme yang kehadirannya tidak diinginkan karena dapat
merugikan budidaya tanaman yang dilakukan. Kegiatan magang di
Kaliboto Green Institute diharapkan dapat menambah wawasan
mengenai jenis hama serta cara pengendalian hama yang berada pada
tanaman budidaya.
B. Tujuan Kegiatan
Kegiatan magang mahasiswa yang dilakukan di Kaliboto Green
Institute memiliki tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan praktik
kerja di lapangan.
b. Mempelajari, melihat, memahami, dan mempraktikkan langsung
proses usaha tani di lapangan.
c. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah,
maupun instansi sehingga dapat meningkatkan mutu perguruan
tinggi.
d. Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja
serta memecahkan permasalahan yang ada di institusi mitra,
sehingga meningkatkan kompetensi lulusan.
2. Tujuan Khusus
a. Mempraktikkan teknik pengolahan tanah hingga penanaman
pepaya california.
b. Mempraktikkan teknik pemeliharaan berupa pemupukan,
penyiangan, dan penyiraman.
c. Mengidentifikasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang
menyerang tanaman pepaya california.
d. Mempraktikkan teknik pemupukan menggunakan bahan organik
untuk budidaya pepaya California
C. Manfaat Kegiatan
Kegaitan magang yang dilakukan oleh mahasiswa memberikan
manfaat yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan magang mampu memaksimalkan potensi mahasiswa
dimana teori juga diimbangi oleh praktik.
2. Mahasiswa dapat belajar bersosialisasi dan bekerja sama dengan
tim secara professional.
3. Mahasiswa dapat meningkatkan relasi dalam lingkungan yang
professional.
4. Mahasiswa dapat meningkatkan kualitas kemampuan diri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pepaya California
Tanaman pepaya (Carica Papaya L.) merupakan salah satu
tanaman yang sering dibudidayakan di daerah tropis termasuk
Indonesia. Tanaman pepaya termasuk dalam tanaman tahunan yang
memiliki karakteristik batang tegak basah, berbentuk bulat serta
berongga, dan tinggi dapat mencapai 8-10 meter. Akar berbentuk
serabut, memiliki daun berbentuk helai menyerupai telapak tangan,
bunga yang tumbuh pada bagian ketiak daun, dan memiliki buah sejati
tunggal. Syarat tumbuh tanaman pepaya cukup mudah yakni tumbuh
dengan optimal pada ketinggian tempat 600-700 meter di atas
permukaan laut, Tanah yang baik untuk pertumbuhan pepaya harus
mengandung bahan organis atau humus untuk menjaga
kelembabannya. Suhu udara optimum antara 22-26oC dan dengan
curah hujan antara 5-6 bulan basah. Tanaman ini juga membutuhkan
sinar matahari penuh untuk pertumbuhan yang optimal. Hama yang
sering menyerang tanaman pepaya yakni ada lalat buah, ulat, dan kutu
kebul. Penyakit yang sering ditemui yakni layu pada daun dan bercak
daun Corynespora. Angin penting bagi budidaya papaya yakni untuk
penyerbukan bunga agar dapat tumbuh dengan baik (Luki et al. 2023).
Tanaman pepaya komoditas california merupakan salah satu jenis
pepaya yang sedang disenangi masyarakat, sehingga mulai banyak
dibudidayakan oleh para petani. Komoditas pepaya california dipilih
karena memiliki sifat unggul tersendiri yakni seperti memiliki buah
yang cukup besar dengan bobot antara 0,8-1,5 kg/buah, berkulit hijau
tebal dan mulus, berbentuk lonjong, buah matang berwarna kuning,
rasanya manis, dan memiliki daging buah kenyal serta tebal. Varietas
ini termasuk jenis unggul yang berumur genjah, namun memiliki tinggi
yang lebih pendek dari varietas pepaya lainnya. nutrisi yang berada
pada tanaman pepaya juga sangat banyak yakni ada vitamin, mineral,
serat, dan mengandung beberapa enzim yang berguna untuk
pencernaan. Pepaya banyak terdapat kadar air yang cukup tinggi, kadar
serat sebesar 0,7 gram tiap 100 gram daging buah papaya, hal ini dapat
membantu saliva keluar lebih banyak (Tumembow et al. 2018).
B. Syarat Tumbuh Pepaya California
Pepaya California tidak memiliki persyaratan tumbuh yang spesifik
karena dapat tumbuh dengan optimal di berbagai jenis daerah, termasuk
dataran rendah, tengah, dan pegunungan. Tanaman ini dapat
dibudidayakan sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun musim
kemarau. Untuk pertumbuhannya, pepaya California membutuhkan
tanah yang gembur, sedikit berpasir, dan kaya humus. Tanah dengan
drainase yang baik dan tidak tergenang air atau berlumpur merupakan
yang terbaik untuk menanam pepaya California. pH tanah yang ideal
untuk pepaya California adalah antara 6,0 dan 7,0 (netral). Selain itu,
tanaman ini juga membutuhkan paparan sinar matahari penuh untuk
pertumbuhannya. Salah satu syarat tumbuh tanaman pepaya california
yang membutuhkan curah hujan 1000 mm – 2000 mm per tahun
(Mulyati et al. 2019).
C. Pupuk Organik
Definisi pupuk organik menurut American Plant Food Control
Officials (AAPFCO) adalah bahan yang mengandung karbon dan satu
atau lebih unsur hara selain H dan O yang esensial untuk pertumbuhan
tanaman. Definisi lain pupuk organik merupakan pupuk yang
berasal dari sisa tanaman dan hewan yang sudah mengalami
perombakan dan mampu meningkatkan kesuburan kimiawi
tanah, meningkatkan kesuburan biologi tanah, dan mempengaruhi
sifat fisik tanah yaitu merangsang granulasi dan
meningkatkan suplai serta ketersediaan unsur hara seperti N, P, dan
K. (Septirosya et al. 2019). Pupuk organik dapat dibuat dari berbagai
macam bahan dasar, antara lain sisa tanaman, kotoran hewan, limbah
media jamur, limbah pasar, rumah tangga, dan bahan-bahan organik
lainnya. Oleh karena bahan dasar pembuatan pupuk organik
bervariatif, maka kualitas pupuk yang dihasilkan sangat beragam
sesuai dengan kualitas bahan dasar dan proses pembuatannya.
Pupuk organik dapat memperbaiki kesuburan tanah. Dalam
aplikasinya, pupuk organik diaplikasikan melalui tanah namun dapat
diaplikasikan melalui daun. Keuntungan lain dari pupuk organik
adalah kemampuannya untuk mengembalikan keseimbangan
ekosistem, meningkatkan ketersedian hara, dan merangsang
pertumbuhan akar tanaman (Ansyari,F. 2022). Pupuk organik selain
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman serta dapat
mengefisienkan biaya produksi budidaya tanaman pepaya california
karena, mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik
dapat mengefisienkan pupuk anorganik (NPK) sekitar 25 sampai 50%,
walaupun sumbangan hara N, P, dan K dari pupuk organik relatif kecil
sekitar 5-10%, tergantung dari tingkat mineralisasi dari pupuk organik
tersebut (Lubis,R.M et al. 2021).
III. TATA LAKSANA KEGIATAN
Jam
No Hari, tanggal Macam Kegiatan
Kegiatan
Ketua
Bendahara Sekretaris
Kepala Kepala
Kepala
Bidang Kepala Bidang
Bidang
Pertanian Bidang Penguranga
Energi
Berkelanjut Perbaikan n Resiko
Alternatif
an & Fungsi Bencana
(Terbarukan
Kedaulatan Lingkungsn (Titik
)
Pangan (Muhamma Susana
(Rindra
(Eko d Sofywan) Ristyawati)
Setyawan)
Istiyanto)
Manager Kepala
Keuangan Kepala Kepala Kepala
Bidang Kepala Kepala
Bagian Bidang Bidang
IT dan Bidang Bidang
(Siti Nur RUMAH Energi Energi
PUBLIKAS Lembaga Bisnis dan
Hasanah) TANGGA Alternatif Alternatif
I Sertifikasi Filantropi
(Bejo (Terbaruk (Terbaruk
(Edi Nur Profesi
Sibed) an) an)
Cahyo) (Ronggo
(Rindra (Rindra
(Zamzaini) Dinoyo)
Setyawan) Setyawan)
Hidayati, S., Nurlina, N., & Purwanti, S. (2021). Uji Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Sawi dengan Pemberian Macam Pupuk Organik dan
Pupuk Nitrogen. Jurnal Pertanian Cemara, 18(2), 81-89.
Hartatik, W., Husnain, H., & Widowati, L. R. (2015). Peranan pupuk organik
dalam peningkatan produktivitas tanah dan tanaman.
Sari, D. M., Sarido, L., & Rudi, R. (2020). Pengaruh Mulsa Dan Pupuk Kandang
Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine
max (L.) Merril) Pada Lahan Pasang Surut. Agrifor: Jurnal Ilmu
Pertanian dan Kehutanan, 19(2), 317-328.
Trivana, L., & Pradhana, A. Y. (2017). Optimalisasi waktu pengomposan dan
kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut
kelapa dengan bioaktivator promi dan orgadec. Jurnal Sain
Veteriner, 35(1), 136-144.
Raihan H, Nurtirtayani. 2015. Pengaruh pemberian bahan organik terhadap
pertumbuhan N dan P tersedia tanah serta hasil beberapa varietas
jagung dilahan pasang surut sulfat masam. Jurnal Agrivita
23(1):13-21.
Tumembow SO, Wowor VN, Tambunan E. 2018. Pengaruh konsumsi buah
pepaya california dan pepaya hawai terhadap penurunan indeks
debris anak. J Ilmiah Kedokteran Gigi 6(2): 101-106.
Xu C, et al. 2020. Effects of rhizosphere oxygen concentration on root
physiological characteristics and anatomical structure at the
tillering stage of rice. J Annals of Applied Biology. 177(1): 61-73.
Murtryarny E, Rizal M. 2022. Korelasi karakteristi kuantitatif morfologi dengan
jumlah buah tanaman pepaya (Carica papaya). J Agrotela 1(2): 21-
27.
Mansyur NI, Pudjiwati EH, Murtilaksono A. 2021. Pupuk dan pemupukan. Banda
Aceh: Syiah Kuala University Press.
Negara, I. D. G. J., Karyawan, I. D. M. A., Yasa, I. W., Saidah, H., Saadi, Y.,
Supriyadi, A., ... & Wiratama, K. (2023). Pelatihan Persiapan
Lahan Pepaya Untuk Aplikasi Sistem Irigasi Tetes di Lahan Kering
Desa Selengen Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian
Magister Pendidikan IPA, 6(3), 743-748.
Ansyari, F. (2022). Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir) Sebagai
Pencegahan Stunting. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan
Kehutanan, 21(1), 129-140.
Malliling, R. P. M., Rumagit, G. A., & Laoh, E. O. (2022). Analisis Pendapatan
Usahatani Pepaya California Di Desa Talawaan Kecamatan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. AGRI-
SOSIOEKONOMI, 18(3), 593-600.
Mulyati, S., Sukanata, I. K., & Trisnaningsih, U. (2019). PENGARUH
KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ORGANIK
DALAM LARUTAN PERENDAM BENIH TERHADAP
PERTUMBUHAN BIBIT PEPAYA KULTIVAR CALIFORNIA
(Carica papaya L.). Agrijati Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu
Pertanian, 32(1), 1-13.
Septirosya, T., Putri, R. H., & Aulawi, T. (2019). Aplikasi pupuk organik cair
lamtoro pada pertumbuhan dan hasil tanaman
tomat. AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural
Sciences, 1(1), 1-8.
Lubis, R. M., & Siregar, D. (2021). Pemanfaatan Limbah Organik Plus Pada
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L)
Varietas Inpari 32. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 9(1), 49-52.
Rahman, M. (2022). PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADAT DAN PUPUK
ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
SALADA (Lactuca sativa). Jurnal INSAN TANI, 1(1), 58-70.