Anda di halaman 1dari 10

ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol.

6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

Perancangan Sistem Pengendalian Dokumen Pt. Lotte Mart Whole


Sale Serang Menggunakan Codeigniter

1
Thoha Nurhadiyan, M.Kom, 2Edy Junaedi S.Kom
1,2
Jurusan Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Serang Raya
Jl. Raya Serang – Cilegon Km. 05 (Taman Drangong), Serang – Banten
Email : 1 thoha.nurhadiyan@gmail.com,, 2 Djunaedy10@gmail.com

Abstrak - PT. Lotte Mart Wholesale adalah sebuah perusahaan nomor 5 (lima) terbesar di Korea Selatan,
berpengalaman dalam mengoperasikan dunia Retail. Salah satu cabang PT. Lotte Mart Whole Sale yaitu berada
di kota Serang yang bernama PT. Lotte Mart Whole Sale Serang. Komputer yang ada di PT. Lotte Mart Whole
Sale Serang tidak hanya digunakan sebagai alat pemrosesan data tetapi juga berfungsi sebagai alat pendukung
pengambilan keputusan. Salah satu kendala yang terjadi pada PT. Lotte Mart Whole Sale Serang yaitu
Administration Logistic Centre (ALC) sering mengalami kendala dalam mendistribusikan dokumen. Karena saat
ALC membagikan dokumen kepada Departemen terkait, terkadang pimpinan Departemen tersebut tidak berada
ditempat. Selain itu, penyimpanan dokumen pada komputer terlalu rentan terhadap kehilangan dokumen yang
diakibatkan oleh virus ataupun kerusakan pada komputer. Sistem pengendalian dokumen yang dibangun
menggunakan framework CodeIgniter, pemodelan Unified Modeling Language(UML) sebagai alat untuk
menggambarkan model sistem, serta menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Sistem yang dibangun
dapat memberikan kemudahan bagi ALC dalam membuat pengajuan dokumen dan mendistribusikan dokumen
kepada departemen terkait dan menjaga keamanan dokumen dari serangan virus atau kerusakan komputer.

Kata Kunci : CodeIgniter,Sistem Pengendalian Dokumen, Dokumen, Sistem Informasi

1.   PENDAHULUAN Mart Whole Sale Serang memiliki beberapa


PT. Lotte Mart Wholesale adalah sebuah departemen, PT. Lotte Mart mempercayakan
perusahaan nomor 5 (lima) terbesar di Korea Selatan, peningkatan mutu tersebut kepada departemen ALC
berpengalaman dalam mengoperasikan dunia Retail. (Administration Logistic Centre). ALC melaksanakan
Impian management Lotte Group adalah menjadikan pengauditan internal kepada setiap departemen. ALC
Lotte perusahaan Retail nomor 1 (satu) di Asia. (Administration Logistic Centre) yang bertanggung
Komputer yang ada di PT. Lotte Mart Whole Sale jawab terhadap administrasi sistem dan pengendalian
Serang tidak hanya digunakan sebagai alat pemrosesan sistem. Dalam hal ini, pengendalian dokumen yang
data tetapi juga berfungsi sebagai alat pendukung melakukan kontrol setiap dokumen yang akan
pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi didistribusikan dan akan dilakukan pemeriksaan
khususnya teknologi informasi, dimana informasi menyangkut isi dari dokumen tersebut adalah
tersebut tentu saja tidak bisa diserap dengan hanya departemen ALC (Administration Logistic Centre).
mengandalkan perangkat-perangkat yang masih Dalam melakukan kegiatannya, ALC sering mengalami
manual. Maka dari itu, kegunaan komputer sangatlah kendala dalam pendistribusian dokumen. Karena sering
penting dalam memberikan solusi dan merupakan alat terjadinya kehilangan dokumen pada departemen
bantu yang cukup baik dalam memperbaiki sistem yang terkait. Karena dokumen yang telah diberikan oleh
belum optimal. Perkembangan teknologi informasi ALC tertumpuk dengan berkas lainnya, sehingga ALC
terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan harus mendsitribusi ulang dokumen tersebut. Untuk
kegiatan organisasi dalam menghadapi persaingan meminimalisir permasalahan tersebut, maka diperlukan
yang begitu ketat. adanya suatu sistem pengendalian dokumen yang tepat.
Begitu pula dengan penjamin mutu, penjaminan mutu Pengendalian dokumen adalah menerbitkan,
adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu mendistribusikan, merevisi, mengendalikan dan
pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan memelihara dokumen, kemudian memusnahkan
sehingga konsumen, produsen dan pihak lain yang dokumen yang dinyatakan tidak berlaku atau yang telah
berkepentingan memperoleh kepuasaan. PT. Lotte melampaui masa simpan. Pengendalian dokumen

  36  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena dapat untuk pengembangan sistem, dan webhosting yang
membantu Departemen ALC dalam pemeliharaan dan mendukung dalam meng-upload website ini.
penerbitan dokumen. Hal inilah yang melandasi penulis Sophan Sophian, 2014. “Pengimplementasian Dan
untuk mengambil judul ”Perancangan Sistem Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan
Pengendalian Dokumen Pada PT Lotte Mart Wholesale Pengendalian Stok Barang Pada Toko Swastika Servis
Serang Berbasis Web dan Framework CodeIgniter”. (SS) Bangunan Dengan Menggunakan Bahasa
2.   Dasar Teori Pemrograman Visual Basic 6.0 Didukung Dengan
2.1.   Tinjauan Penelitian Database MySQL.”
Immanuel Pandiangan. 2012. “Rekayasa Perangkat Pembahasan pada penelitian ini yaitu tentang
Lunak Sistem Manajemen Konten Menggunakan perancangan sistem informasi penjualan dan
Framework CodeIgniter”. pengendalian stok barang pada Toko Swastika Servis
Penelitian ini membahas tentang penerapan suatu (SS) Bangunan. Dalam penelitian ini terdapat masalah
sistem manajemen konten yang dapat meminimalkan terhadap pemeliharaan dokumen penjualan dan
penggunaan pemrograman web dengan kerangka persediaan stok barang yang masih menggunakan
CodeIgniter sebagai salah satu kerangka kerja yang sistem manual. Atas dasar permasalahan tersebut,
paling banyak didokumentasikan sehingga banyak peneliti membuat suatu sistem yang tepat dan jelas agar
orang yang mampu membuat, mengelola dan mampu meningkatkan produktifitas Toko Swatika
memelihara situs web secara independen tanpa perlu Servis (SS) Bangunan dan membantu pegawai dalam
memiliki pengetahuan mendalam mengenai bahasa membuat pengolahan data secara terkomputerisasi agar
pemrograman web. Dalam penelitian ini terdapat dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan mampu
masalah ketika menciptakan sebuah situs web, yaitu menjamin keamanan dan keselamatan data.
tentang pembuatan situs web yang memerlukan waktu Hustinawati, 2014. “Performance Analysis
cukup lama dan penyediaan biaya yang cukup besar Framework CodeIgniter And CakePHP in Website
apabila harus mempekerjakan seorang webmaster. Creation.”.Pembahasan pada penelitian ini yaitu
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti membuat sistem tentang perbandingan antara framework codeigniter
manajemen konten untuk menyederhanakan dan framework cakePHP yang diimplementasikan
pembuatan web dengan menyediakan backend yang dengan pembuatan website untuk menampilkan data
mudah untuk dipahami oleh orang-orang yang tidak dari sebuah database. Landasan analisis ini dilakukan
memiliki pengetahuan dalam pemrograman web dan berdasarkan enam faktor yaitu dalam hal kinerja,
membantu semua kalangan masyarakat yang ingin arsitektur, fitur-fitur yang tersedia, penerapan
membuat situs web pribadi atau kelompok yang implementasi Ajax, ORM (Object Relational
memiliki anggaran yang kurang memadai untuk Mapping), dan kapasitas masing-masing kerangka
mempekerjakan seorang webmaster. kerja. Sehingga kedua jenis framework PHP tersebut
Afwima Rohmana, 2013. “Perancangan Website E- dapat diketahui manfaat dan kekurangannya.
Commerce Guna Membangun Sistem Layanan Rendy Andriyanto, 2016. “Sistem Manajemen
Informasi Bisnis Indekost Dengan Menggunakan Dokumen Dengan Metode Framework For The
CodeIgniter.” Applications Of System Technology (FAST).”
Pembahasan pada penelitian ini yaitu tentang Pembahasan pada penelitian ini yaitu tentang sistem
perancangan website e-commerce guna membangun manajemen dokumen dengan metode Framework for
sistem layanan informasi bisnis indekost dengan the Applications of System Technology (FAST).
menggunakan framework codeigniter. Pada penelitian Permasalahan dalam penelitian ini yaitu penomoran
ini, peneliti membuat sebuah sistem informasi yang dokumen dan pendistribusian dokumen saat ini masih
dapat membantu para mahasiswa untuk menemukan menggunakan sistem manual. Berdasarkan masalah
rumah indekost yang sesuai keinginan dan membantu tersebut, peneliti membuat sistem manajemen dokumen
pemilik indekost dalam mengiklankan lokasi rumah untuk membantu penomoran dokumen dan
indekost. Dalam perancangan sistem ini menggunakan pendistribusian dokumen secara terkomputerisasi agar
sebuah kerangka kerja yaitu codeigniter yang sudah dapat meminimalisir kesalahan pada penomoran
banyak dipakai dalam pengembangan website, ringan dokumen. Metode Framework for the Applications of
dan cepat dalam membangun pemrograman website System Technology (FAST) adalah salah satu metode
dinamis. Pengembangan sistem ini menggunakan pengembangan sistem informasi dengan urutan
sistem SDLC (System Development Life Cycle) yang langkahnya yaitu lingkup definisi, analisa
meliputi perencanaan sistem, analisa kebutuhan sistem, permasalahan, analisa kebutuhan, analisa keputusan,
desain sistem, implementasi sistem, dan pengujian desain logis, desain fisik dan integrasi, membangun
sistem. Perancangan sistem ini didukung dengan sistem dan pengujian sistem.
software adobe Dreamweaver CS5, buku panduan

  37  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

Metta Anggraini, 2016. “Rancang Bangun Sistem 2.2.3.  Pengertian Teknik MVC (Model, View,
Informasi Pengendalian Dokumen Dan AMI (Audit Controller)
Mutu Internal) Pada BPM Kampus MDP.” Teknik MVC (Model, View, Controller) merupakan
Pembahasan pada penelitian ini yaitu kampus MDP teknik pemrograman yang popular saat ini, yang
memiliki kendala dalam melakukan pendistribusian mengharapkan pemrogram secara disiplin untuk
dokumen yang sering tidak tepat waktu dan sering membagi program menjadi 3 bagian, yaitu model, view,
terjadinya kehilangan dokumen karena dokumen dan controller.
tersebut diletakkan diatas meja atau tertumpuk dengan
SQL
dokumen lain. Serta pihak BPM sering kesulitan dalam View
Database Model Web
menghitung dan merekap hasil temuan audit.
Server
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti merancang
sebuah sistem informasi pengendalian dokumen dan Browse
Audit Mutu Internal (AMI) pada BPM Kampus MDP Controller r
berbasis website menggunakan bahasa pemrograman
PHP serta MySQL sebagai basis datanya. Metode yang HTTP
digunakan untuk pengembangan sistem ini adalah
metode iterasi yang meliputi tahap analisa, tahap
desain, tahap code dan tahap implementasi Gambar 2.1 Pola MVC
2.2.   Dasar Teori
2.2.1.   Pengertian Pengendalian Dokumen a.   Model
Pengendalian dokumen adalah menerbitkan, Model adalah bagian dari aplikasi yang
mendistribusikan, merevisi, mengendalikan dan mengimplementasi logika untuk domain data aplikasi.
memelihara dokumen, kemudian memusnahkan Umumnya, model digunakan untuk mengambil data
dokumen yang dinyatakan tidak berlaku atau yang telah dari database atau menyimpan data ke dalam database.
melampaui masa simpan. Pengendalian dokumen b.   View
sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena dapat View adalah komponen untuk menampilkan antarmuka
membantu sebuah organisasi atau perusahaan dalam untuk pengguna (user interface) aplikasi. Antarmuka
pemeliharaan dan penerbitan dokumen. Tujuan ini dibuat berdasarkan data dari model.
pengendalian dokumen adalah sebagai acuan dalam c.   Controller
penerapan langkah-langkah untuk mengendalikan Controller merupakan komponen yang digunakan
seluruh dokumen, agar dokumen sistem manajemen untuk menangani interaksi pengguna, bekerja dengan
mutu yang dipergunakan adalah dokumen yang tepat model, dan memilih view mana yang digunakan untuk
dan benar, mudah diidentifikasi, mudah digunakan dan merender data
untuk menghindari penggunaan dokumen yang sudah 2.2.4.   Analisa System
tidak berlaku. Analisis sistem adalah sistem yang berjalan dengan
2.2.2.   Pengertian CodeIgniter tujuan untuk mendesain sistem baru yang
CodeIgniter (CI) adalah framework pengembangan mentempurnakan sistem lama.
aplikasi (Application Development Framework) Rincian tujuan dari tahapan sistem analis adalah:
dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk a.   Membuat keputusan apabila sistem ini mempunyai
bekerja atau membuat program dengan menggunakan masalah atau tidak berfungsi dengan baik dan hasil
PHP yang lebih sistematis. Pemrogram tidak perlu analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
membuat dari program dari awal (from scratch), karena memperbaiki sistem.
CI menyediakan sekumpulan librari yang banyak b.   Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan umum, ditanganinya.
dengan menggunakan antarmuka dan struktur logika c.   Memahami sistem yang berjalan saat ini.
yang sederhana untuk mengakses librarinya. d.   Mengidentifikasikan masalah dan mencari
Pemrogram dapat memfokuskan diri pada kode yang solusinya.
harus dibuat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 2.2.5.   UML (Unified Modelling Language)
Framework CodeIgniter merupakan framework yang Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa
memiliki dokumentasi yang jelas dan lengkap, yang spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,
memudahkan pengembang untuk mempelajari dengan menspesifikasikan, dan membangun system. Unified
mudah. Pendekatan dari CI sangatlah mudah, dari Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur
membuat sekedar tulisan sampai dengan yang dan teknik untuk pemodelan desain program
kompleks dapat didekati dengan mudah. berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya.

  38  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

UML adalah metodologi untuk mengembangkan


LATAR BELAKANG MASALAH
sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk
Sering terjadinya kehilangan dokumen pada departemen terkait, karena dokumen tersebut tertumpuk
mendukung pengembangan sistem tersebut. UML dengan berkas lainnya, sehingga ALC harus memberikan kembali hardcopy dokumen tersebut..
mulai diperkenalkan oleh Object Management Group,
sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,
teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. TUJUAN
Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh Membangun Sistem Pengendalian Dokumen Berbasis WEB
para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi
perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM.
(Herlawati, 2011:1). PENGEMBANGAN SISTEM

UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk Pengembangan sistem menggunakan teknik Waterfall, yaitu :
Design UML
menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan Database MySQL
CodeIgniter
mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML
dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan
desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim IMPLEMENTASI
Rumbaugh, dan Ivar Jacobson Namun demikian UML Ruang Pelatihan PT. Lotte Mart WholeSale Serang
dapat digunakan untuk memahami dan
mendokumentasikan setiap sistem informasi.
Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini PENGUJIAN SISTEM

merupakan standar terbuka yang menjadikannya Pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box
sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri
peranti lunak dan pengembangan sistem. Singkatnya
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah HASIL PENELITIAN

“bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri Sistem Pengendalian Dokumen PT. Lotte Mart WholeSale Serang

untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan


sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar 3.   PERANCANGAN
untuk merancang model sebuah sistem. Sampai era 3.1.   Analisa Proses
tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan Analisa proses digunakan untuk mengalisa proses
berorientasi objek telah bermunculan di dunia. sistem yang sedang berjalan saat ini. Peneliti akan
Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi menguraikan secara umum tentang proses dari sistem
coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, pengendalian dokumen pada PT. Lotte Mart Wholesale
metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, Serang dengan urutan sebagai berikut :
dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi 1)   Olah data pengajuan terbaru atau revisi dokumen.
(method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Pada proses ini pihak ALC (Administration Logistic
Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri- Centre) akan melakukan pengajuan dokumen
sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru terbaru atau revisi kepada SGM (Store General
apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan Manager) untuk ditinjau terlebih dahulu, apakah
lain yang menggunakan metodologi yang berlainan. dokumen tersebut layak untuk di distribusikan atau
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh tidak.
dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh 2)   Olah data pengajuan dokumen terbaru atau revisi.
dikatan metodologinya banyak digunakan Pada proses ini SGM (Store General Manager)
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi akan meninjau pengajuan dokumen terbaru atau
pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 revisi yang telah diajukan oleh pihak ALC. Jika
direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak dokumen tersebut layak untuk didistribusikan,
tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan maka pengajuan dokumen terbaru atau revisi akan
oleh Object Management Group (OMG). (Herlawati, disetujui dan akan dikembalikan kepada pihak
2011 : 2-3 ). ALC untuk segera didistribusikan kepada
departemen terkait. Jika terdapat kesalahan dalam
2.2.5 Kerangka Pikir pengajuan dokumen, maka dokumen akan
dikembalikan kembali kepada pihak ALC untuk
diperbaiki oleh pihak ALC.
3)   Olah data informasi pendistribusian dokumen.
Pada proses ini, jika pengajuan dokumen terbaru
atau revisi telah disetujui oleh SGM (Store
General Manager), maka pihak ALC akan segera

  39  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

mendistribusikannya kepada departemen terkait


agar informasi yang ada didalam dokumen dapat
segera dipublikasikan.

Berikut dibawah ini adalah gambaran analisa proses


menggunakan flowchart :
Proses Pengendalian Dokumen

ALC ESGM User

Mulai

Memilih dokumen yang


akan direvisi dan merubah
isi dokumen

Menerima pengajuan
Mengajukan revisi
dokumen
revisi dan meninjau hasil
revisi dokumen 3.2.3.   Activity Diagram Distribusi Document

Tidak disetujui
Setuju

Disetujui

Menerima dokumen yang Revisi dokumen


telah disetujui disetujui

Mendistribusikan dokumen Menerima hasil revisi


kepada departemen terkait dokumen terbaru

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Proses Pengendalian Dokumen

3.2.   Perancangan Sistem


3.2.1.   Diagram Use Case

3.2.4.   Actifity Diagram Revisi Document

3.2.2.   Activity Diagram Buat Documen

  40  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

3.2.5.   Actifity Diagram Kelola Akun

3.2.6.   Actifity Diagram Approve Document


3.2.8.   Actifity Diagram Lihat Document

3.2.7.   Actifity Diagram Lihat Document

3.2.9.   Sequence Diagram Buat Document

  41  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

3.2.10.   Sequence Diagram Distribusi Document

3.2.14.   Sequence Diagram Cetak Document


3.2.11.   Sequence Diagram Revisi Document

3.2.12.   Sequence Diagram Approve Document


3.2.15.   Relasi Antar Tabel

3.2.13.   Sequence Diagram Lihat Document

4.   Implementasi System
4.1.  Implementasi antar muka
4.1.1.Halaman Login

  42  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

4.1.5.Halaman Documen Revisi

4.1.2.   Halaman Utama ALC


4.1.6.Halaman Detail Revisi

4.1.3.Halaman Buat Document

4.1.7.Halaman Catatan Revisi Document

4.1.8.Halaman Perbaikan Document

4.1.4.Halaman Lihat Dokumen

  43  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

Berhasil Data login Sesuai


masuk benar,
kedalam masuk ke
sistem dan halaman
masuk ke User.
4.1.9.Halaman Document Approve halaman
User.

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus sample uji


di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem dapat
berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhannya dan juga
dapat menghasilkan output yang diharapkan, walaupun
terbatas hanya pada pengujian yang minimal, namun
diharapkan pengujian yang ditampilkan diatas sudah
dapat mewakili pengujian fungsionalitas yang lainnya.

5.   KESIMPULAN DAN SARAN


4.1.10.   Halaman Daftar Document 5.1.   Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
mengenai Perancangan Sistem Pengendalian Dokumen
Pada PT. Lotte Mart Whole Sale Serang Berbasis Web
dan Framework Codeigniter yang telah di analisis,
dirancang, diimplementasi dan dilakukan pengujian,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.   Sistem yang dibangun dapat memberikan sarana
sesuai yang diharapkan yaitu dapat memberikan
4.1.11.   Halaman Transaksi kemudahan bagi ALC (Administration Logistic
Centre) dalam mendistribusikan dokumen.
2.   Sistem yang dibangun dapat memberikan sarana
sesuai yang diharapkan yaitu dapat meminimalisir
terjadinya kehilangan dokumen pada departemen
terkait.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan
diatas, maka saran yang diharapkan penulis untuk
pengembangan sistem pengendalian dokumen ini
selanjutnya adalah sebagai berikut :
1.   Untuk pengembangan lebih lanjut perangkat lunak
sistem pengendalian dokumen ini masih perlu
adanya penambahan fungsi notifikasi dokumen
masuk melalui pesan singkat agar lebih
memudahkan user dalam mengetahui dokumen
4.2.   Pengujian System terbaru yang didistribusikan oleh ALC.
Penguji Yang Hasil Kesimpulan
Sistem Diharapkan 2.   Perlu adanya pengembangan sistem yang lebih
Agung Berhasil Data login Sesuai besar untuk mencakup seluruh PT. Lotte Mart yang
Dermawan masuk benar, ada di Indonesia, agar penyimpanan semua
kedalam masuk ke dokumen-dokumen penting PT. Lotte Mart
sistem dan halaman
masuk ke ALC.
Indonesia lebih terjaga keamanannya.
halaman
ALC. DAFTAR PUSTAKA
Berhasil Data login Sesuai Andriayanto, Rendy. (2016). “Sistem Manajemen
masuk benar,
kedalam masuk ke
Dokumen Dengan Metode Framework For The
sistem dan halaman Applications Of System Technology (FAST).”
masuk ke SGM. Jurnal Ilmiah ST3 Telkom Purwokerto. Vol.2. No.
halaman (96). 978-979.
SGM.

  44  
ISSN : 2406-7741 Jurnal ProTekInfo Vol. 6 No 1 | September 2019
E-ISSN : 2597-6559
 

Elvin dan Metta Anggraini. (2016). “Rancang Bangun S. Rosa A. dan M. Shalahuddin. (2016). Rekayasa
Sistem Informasi Pengendalian Dokumen Dan AMI Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Pada BPM Kampus MDP.” Jurnal Sistem Informasi Objek. Bandung: Informastika Bandung.
STMIK MDP Palembang. Sidik, Betha. (2012). Framework CodeIgniter
Hustinawati, at al. (2014). “Performance Analysis (Menggunakan Framework CodeIgniter 2.x untuk
Framework CodeIgniter and CakePHP in Website Memudahkan Pengembangan Pemrograman
Creation.” International Journal of Computer Aplikasi WEB dengan PHP 5). Bandung:
Applications. Vol. 94. No.(20). 0975-8887. Informatika Bandung.
Pandiangan, Immanuel. (2012). “Rekayasa Perangkat Sophian, Sophan. (2014). “Pengimplementasian Dan
Lunak Sistem Manajemen Konten Menggunakan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan
Framework CodeIgniter.” Jurnal Computech & Pengendalian Stok Barang Pada Toko Swastika
Bisnis. Vol. 6. No. (2). 75-81. Servis (SS) Bangunan Dengan Menggunakan
Raharjo, Budi. et all. (2014). Modul Pemrograman Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 Didukung
Web HTML, PHP Dan MySQL Revisi Kedua. Dengan Database MySQL.” Jurnal Momentum.
Bandung: Modula Bandung. Vol. 16. No. (2). 1693-752X.
Rohmana, Afwima. (2013). “Perancangan Website E- ST, Yuni Sugiarti. (2011). Metode Penelitian Dibidang
Commerce Guna Membangun Sistem Layanan Komputer dan Teknologi Informasi. Banten: Dinas
Informasi Bisnis Indekost Dengan Menggunakan Pendidikan Provinsi Banten.
CodeIgniter.” Program Studi Teknik Industri Sudaryono, Dr. 2015. Metodologi Riset di Bidang TI
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Vol. 1. No. (Panduan Praktis, Teori dan Contoh Kasus).
(2). 241-252. Yogyakarta: Andi.

  45  

Anda mungkin juga menyukai