Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

KELOPOK 3

UJI BIOKIMIA DAN GULA – GULA

Dosen pengampu:
Ayu ina S. M. Pharm, Sci
Apt. Atalia tamo ina bulu. M.farm.

Anggota kelompok:
1. Rahayu febrina listiani (B1222034)
2. Shafera maharani (B1222038)
3.Thomas candra tri (B1222040)
4 Rina yunitasari (B1222036)
5.Laili nuril hidayah (B1222025)

PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGII ILMU FARMASI NUSAPUTERA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu mempelajari dan mempraktekkan beberapa macam
pengujian sifat-sifat bakteri .
2. Mahasiswa dapat membedakan dan menggolongkan bakteri berdasarkan sifat
-siafat biokimia.

B. DASAR TEORI
Biokimia adalah ilmu yang mengenal dasar molekuler kehidupanDi seluruh
dunia biokimia dianggap sangat menggairahkan kerena berbagai alasan;
pertama, mekanisme kimia banyak sentral pada kehidupan kini mulai dipahami.
Kedua, pola dan prinsif-prnsip molekular yang umum mendasri penampilan.
Ketiga, biokimia sangat mendasari ilmu kedokteran. Keempat, perkembangan
yang cepat (Stryer, 1995).
Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang dapat digunakan
untuk identifikasi mikroorganisme. Pengamatan aktivitas metabolisme
diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan
menguraikan molekul yang kompleks seperti hidrolisis gelatin, protein dan
asam nukleat. Selain itu pengamatan juga dilakukan pada molekul yang
sederhana seperti dan ujioksidase (Dwidjoseputro, 1980).
Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi
melalui sifat- sifat fisiologinya. Proses biokimia erat kaitannya dengan
metabolisme selyakni selama reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi maupun yang menggunakan energi untuk sintesis
komponen-komponen sel dan untuk kegiatan selular, seperti pergerakan. Ciri
fisiologi ataupun biokimia merupakan kriteria yang amat penting di dalam
identifikasi spesimen bakteri yang tidak dikenal karena secara morfologis
biakan ataupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa, tanpa hasil
pegamatan fisiologis yang memadai mengenai kandungan organik yang
diperiksa maka penentuan spesiesnya tidak mungkin dilakukan. Karakterisasi
dan klasifikasi sebagian mikroorganisme seperti bakteri berdasarkan pada
reaksi enzimatik maupun biokimia. Mikroorganisme dapat tumbuh pada
beberapa tipe media yang memproduksi tipe metabolit yang dapat dideteksi
dengan reaksi antara mikroorganisme dengan reagen test yang dapat
menghasilkan perubahan warna reagen (Cowan, 2004).

C. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT
- gelas ukur
- cawan petri
- tabung reaksi
- ose lurus
- inkubator
- ose bulat
- lampu spiritus
-korek
2. BAHAN
- Nutrient agar
- Gula – gula ( ,sukrosa,glukosa,fruktosa,maltosa,manitol)
- Larutan NaCl steril
- Simmon citrat
- Metyl red-voges proskouer (MRVP)
- Triple sugar iron agar (TSIA)
- Urea agar
- Koh,reagen kovaks.
D. SKEMA KERJA
1.UJI GULA-GULA
Siapkan seri uji gula-gula dalam masing -masing tabung reaksi yang berisi
glukosa,sukrosa,fruktosa,maltosa,dan manitol.

Setiap sampel di inokulasi pada satu deret uji gula-gula dengan
menggunakan ose

Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam

Amati perubahan media dan hasil gula -gula

Uji gula glukosa dilengkapi dengan tabung durham ,diamati apakah
terbentuk gas di dalamnya.

Hasil gula – gula menggunakan literatur.
2. UJI SIM
Media sim di siapkan dalam tabung

Media diinokulasikan bakteri yang di amati menggunakan ose lurus lalu di
tusukkan tegak lurus pada tengah media sampai mendekati dasar tabung

Inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam

Amati perubahan yang terjadi ,mulai bentuk tusukkan yang
menujukan motilitas bakteri ,timbulnya warna hitam yang
menujukan terbentuknya sulfur .

Media inkubasi ini tambahkan reagen kovax,bila terbentuk cincin merah
menujukan bakteri menghasilkan indol.
3.UJI TSIA
Diinokulasikan biakan pada media TSIA dengan cara inokulasi tusuk
kemudian dilanjutkan dengan diulaskan lurus tegak pada agar miring
(lihat gambar diatas)

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti
pada teori diatas

4.UJI MR-VP
Diinokulasikan biakan pada media masing-masing MR dan PV

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada
teori

5. UJI SIMON SITRAT DAN UREA


Diinokulasikan biakan pada media masing-masing simon sitrat dan urca
dengan menggores streak dipermukaan agar miring.

Kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam

Diamati dan diinterpretasikan hasil dengan melihat keterangan seperti pada
teori
E. HASIL PERCOBAAN
NO MEDIA PENGUJI KEGUNAAN MEDIA MEDIA KETERANNGAN
SEBELUM SETELAH
DIUJI DIUJI
1. . Gula – gula Mengidentifikasi Warna Tidak ada Jernih dan perubahan
a. Glukosa bakteri kning gas warna di beberapa
b. Sukrosa tabung
c. Fruktosa
d. Maltose
e. Manitol

2. Uji SIM Mengetahui Merah Hitam Terdapat cincin hitam


bentuk idol muda sedikit
keruh
sedikit ada
gumpalan
hitam
3. Uji TSIA Membedakan Merah Agak Merah muda dan
jenis bakteri muda kuning sedikit kuning
atas merah
kuning
4. UJI MR-VP Jernih Terjadi Mr sedikit keruh
perubahan merah dan vp jernih
warna atas
menjadi
merah
muda
5. UJI SIMOON SITRAT Mengetahui Merah Biru di Kuning menjadi biru
bakteri atasnya hijau kehitaman
mempunyai dan sedikit
enzim sitrat kehijauan
permease bagian
bawah
6. UREA Melihat bakteri Perubahan warna
mampu
menghasilkan
enzim urease
F. PEMBAHASAN
Praktikum kali iniyaitu uji biokimia bakteri yang merupakan suatu cara atau
perlakuan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan
murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya.
Pengujian gula-gula dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri yang mampu
memfermentasi karbohidrat. Pengujian fermentatif ditandai dengan adanya
perubahan warna dari warna ungu menjadi warna kuning dan juga terlihat adanya
pembentukan gelembung gas pada tabung Durham.
Praktikum ini dilakukan bertujuan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi
biokimia, yang biasanya dilakukan diantaranya adalah uji TSIA (Triple Sugar Iron
Agar) yang diigunakan untuk mengidentifikasi bakteri gram negatif batang, untuk
melihat kemamuan meragi glukosa dan sukrosa atau laktosa, uji SIM (Sulfur,
Indol,).

Metode pengujian biokimia meliputi uji TSIA, Indol, MR_VP, Identifikasi bakteri
dilakukan dengan cara mengamati morfologi koloni meliputi bentuk koloni bakteri,
warna koloni, tepi koloni, dan elevasi koloni bakteri.

Adanya hasil positif yang ditunjukkan oleh Escherichia coli dalam media-media
tersebut menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat melakukan fermentasi glukosa
dan laktosa, sementara itu sukrosa tidak dapat difermentasikannya, serta
menghasilkan asam sebagaimana terlihat dari hasil pengamatan yaitu adanya
perubahan warna media menjadi warna kuning. Pada media juga terbentuk hasil
fermentasi berupa gas.
G. KESIMPULAN
Bakteri yang terdapat pada biakan bakteri adalah Escheria coli. Hal ini dapat
diidentifikasi dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam media spesifik,
seperti fermentasi glukosa dan laktosa yang terlihat dengan perubahan warna,
sementara itu sukrosa tidak dapat difermentasikannya, serta menghasilkan asam
yang terlihat dari warna media berubah menjadi warna kuning. Pada media juga
terbentuk hasil fermentasi berupa gas yang muncul sebagai buih-buih.MR
berubah bagian atas terdapat cicin merah muda ,vp tetap jernih agah kekuningan
,sim berubah warna menjadi kehitaman dan terdapat cincin agak hitam ,simon
sitrat berubah warna menjadi beru dan di bawahnya terdapat endapan sedikit
hijau ,urea juga berubah warna menjadi merah muda bagian bawah kekuningan.
DAFTAR PUSTAKA
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi. Jakarta: EGC
Colome, JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. New York:
West Publishing Company

Cowan,ST2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. London:


Cambridge University Press

Dwidjoseputro. 1980. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Surabaya: Djambatan

Hadioetomo, R.S. 1993Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.


Jakarta: Gramedia

Lay, Bibiana W1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada

Lay, Bibiana W dan Sugyo Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali


Pers

Lehninger, A.L. 1985. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Lim, D. 1998. Microbiology. WCB Mcgraw-Hill. Missouri.

Pelczar, Michael Jdan E.C.S Chan. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Ratna, Siri. 2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur
dasar Laboratorium. Jakarta: PT Gramedia

Stryer, L. 2000Biokimia Vol 2 Edisi 4. EGC. Jakarta.


LAMPIRAN

Pemberian bakteri pengambilan bakteri

Urea simo sim


TUGAS
1. Jelaskan mengapa bisa terjadinya perubahan warna pada uji simone citrate
dan uji urea?
Jawab:a. Penambahan agar dalam Simmons Citrate Agar mengubah
media menjadi kemiringan padat, memungkinkan pendeteksian
pertumbuhan yang signifikan dengan lebih mudah. Permukaan padat juga
meningkatkan jumlah pertumbuhan dengan menyediakan lebih banyak
oksigen yang tersedia untuk pemanfaatan sitrat. Kehadiran bromothymol
blue, indikator pH, memungkinkan untuk mendeteksi perubahan pH
dalam media akibat penguraian sitrat. Reaksi positif ditunjukkan dengan
perubahan warna BTB menjadi biru pekat.
b. Basa lemah ini menaikkan pH media di atas 8.4, menyebabkan merah
fenol, indikator pH, berubah dari kuning menjadi merah muda.

2. Sebutkan masing-masing bakteri apa saja yanga dapat terdekteksi dengan


SIM ,TSIA,MR -VP ,simon citrate ,dan urea ?sebukan alasanya?
Jawab: a. Sulfida indole motility (SIM) adalah media agar semisolid
digunakan untuk menentukan hidrogen sulfida (H 2 S) produksi,
pembentukan indol, dan motilitas. SIM media digunakan untuk
membedakan anggota keluarga Enterobacteriaceae. Kekaburan yang
menyebar dari garis menusuk menunjukkan tes positif untuk
motilitas. Tabung harus dibandingkan dengan tabung tanpa inokulasi
untuk membedakan antara kekaburan samar dan motilitas. Sebuah
pengembangan warna merah setelah penambahan reagen Kovács
menunjukkan produksi indole. Sebuah endapan hitam menunjukkan
produksi H 2 S.
b. Penamaan TSIA diambil dari komposisi di dalamnya. Medium
TSIA mengandung 3 jenis gula yaitu berupa glukosa, laktosa, dan
sukrosa sehingga disebut triple sugar, serta mengandung besi
(iron) dari ferric citrate.
Medium TSIA biasanya digunakan untuk mengidentifikasi
kelompok bakteri Gram negatif, yang ditandai dengan kemapuan
fermentasi gula dan membentuk Hidrogen Sulfida (H2S).
Pembentukan Hidrogen Sulfida (H2S) oleh aktifitas metabolisme
bakteri diketahui melalui indikator pH yaitu fenol merah dan
FeSO4 ysng di tambahkan di dalam medium.

Phenol Red yang merupakan indikator warna akan berubah


warna menjadi kuning apabila berada pada pH rendah (asam)
dan akan berubah menjadi merah pekat apabila berada pada pH
tinggi (basa). Pembentukan senyawa FeSO4 dapat diamati
dengan adanya endapan hitam didalam medium TSIA.

c. Kemampuan pemanfaatan sitrat bakteri tergantung pada keberadaan


a sitrat permease yang membantu pengangkutan sitrat ke dalam bakteri.
Setelah sitrat masuk ke dalam bakteri, itu mulai diubah menjadi asam
piruvat dan CO2.

Tes simmon sitrat dilakukan dengan miring, karena O2 diperlukan untuk


pemanfaatan sitrat. Dalam metode ini, jika tes organisme mulai
memanfaatkan sitrat untuk sumber karbon dan energi, ia akan tumbuh
pada agar Simmons sitrat. Akibatnya akan menyebabkan kenaikan pH
medium, dan indikator pH berubah warna.

D. Uji urease adalah uji diferensial yang digunakan untuk mengidentifikasi organisme yang
memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengeluarkan enzim urease terutama yang
menginfeksi saluran kemih. Enzim ini digunakan oleh mikroorganisme untuk menghidrolisis
urea menjadi amonia dan karbon dioksida. Dalam pengujian ini, organisme diinokulasi ke
dalam media kaldu atau agar yang mengandung urea, buffer, nutrisi, dan indikator pH fenol
merah. Pada kondisi asam indikator pH akan berubah warna menjadi kuning, pada kondisi
basa indikator pH akan berubah warna menjadi merah muda. Jika suatu organisme
menghasilkan urease, amonia akan diproduksi. Amonia bergabung dengan karbon dioksida
dan air untuk membentuk amonium karbonat, yang mengubah medium menjadi pH basa,
mengubah indikator dari warna aslinya orange-kuning menjadi merah muda cerah. Tes ini
dapat digunakan sebagai bagian dari identifikasi beberapa genera dan spesies
Enterobacteriaceae, termasuk Proteus, Klebsiella, dan beberapa spesies Yersinia dan
Citrobacter, serta beberapa spesies Corynebacterium. Selain itu juga berguna untuk
mengidentifikasi Cryptococcus spp., Brucella, Helicobacter pylori, dan banyak bakteri lain
yang menghasilkan enzim urease

Anda mungkin juga menyukai