NIM : P1337433121099
A. MATERI PRAKTIKUM
c. Metode : Sebar
B. DASAR TEORI
Bacillus cereus merupakan bakteri Gram-positif, aerob fakultatif, dan dapat
membentuk spora. Selnya berbentuk batang besar dan sporanya tidak membengkakkan
sporangiumnya. Sifat-sifat ini dan karakteristik-karakteristik lainnya, termasuk sifat-sifat
biokimia, digunakan untuk membedakan dan menentukan keberadaan B. cereus ,
walaupun sifat-sifat ini juga dimiliki oleh B. cereus var. mycoides , B. thuringiensis dan
B. anthracis . Organisme-organisme ini dibedakan berdasarkan pada motilitas/gerakan
(kebanyakan B. cereus motil/dapat bergerak), keberadaan kristal racun (pada B.
thuringiensis ), kemampuan untuk menghancurkan sel darah merah (aktivitas hemolytic )
( B. cereus dan lainnya bersifat beta haemolytic sementara B. anthracis tidak bersifat
hemolytic ), dan pertumbuhan rhizoid (struktur seperti akar), yang merupakan sifat khas
dari B. cereus var. mycoides .
D. CARA KERJA
1. Nyalakan bunsen untuk mensterilkan meja kerja.
2. Kemudian aseptiskan meja kerja menggunakan alkohol70%.
3. Lakukan homogenisasi sampel dengan cara timbang sampel sebanyak 25 gram.
4. Kemudian letakan cawan petri diatas timbangan digital.
5. Usapkan spatula dengan nyala api bunsen, setelah itu ambil sampel tanah
sebanyak 25 gram.
6. Masukan kedalam becker glass.
7. Kemudian tambahkan dengan butterfield phosphate sebanyak 125 ml.
8. Kemudian homogenkan dengan menggunakan batang pengaduk hingga diperoleh
sespensi.
9. Ambil suspense menggunakan pipet ukur steril dan filer sebanyak 1 ml.
10. Kemudian suspensikan ke dalam 9 ml butterfield phosphate dan homogenkan
sampel.
11. Lakukan penanaman sampel ke dalam media menggunakan metode sebar.
12. Ambil sampel sebanyak 0,1 ml pada tabung buffer fosfat yang sudah berisi
sampel tadi dan tuangkan ke dalam cawan petri.
13. Sebar sampel menggunakan spreader glass.
14. Bungkus Kembali cawan petri lalu berikan label.
15. Inkubasi pada suhu 30 derajat selama 1x24 jam.
16. Setelah di inkubasi, pilih koloni spesifik Bacillus pada media agar dengan ciri-ciri
koloni berwarna merah muda dan dikelilingi daerah berwarna keruh.
17. Kemudian ambil menggunakan jarum ose.
18. Inokulasi ke media MYP dengan Teknik gores.
19. Masukan kedalam incubator pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam.
20. Setelah inokulasi,dilanjutkan dengan pengamatan.
21. Kemudian uji konfirmasi/ uji biokimia.
TUGAS
d. Uji tirosin
Merupakan uji kualitatif protein yang digunakan untuk menunjukkan
keberadaan pigmen benzene, metode analisi protein ini menggunakan
lartutan asam nitrat pekat.
Cara kerja :
• Larutan asam nitrat ditambahkan ke larutan protein.
• Setelah tercampur akan terjadi reaksi dan membentuk endapan berwarna
putih.
• Inkubasikan larutan dan endapan warna putih akan berubah menjadi warna
kuning.
• Kemudian tambahkan larutan asam nitrat pekat dan akan terbentuk gumpalan
putih dengan daerah berwarna jernih.
Hasil : daerah jernih (positif).
e. Uji lisozim
Merupakan enzim anti mikroba yang memiliki peran penting dalam
sistem imun. Lisozim mengkatalis proses hidrolosis ikitan ꞵ-(1,4)-
glycosidic yang merupakan bagian dari penyusunan dinding sel bakteri,
sistem ini menjadi salah satu bentuk respons awal ikan terhadap
serangan bakteri patogen.
Hasil : adanya pertumbuhan (positif).
f. Uji motilitas
Digunakan untuk melihat pergerakan bakteri.
Cara kerja :
• Satu ose jarum bakteri ditanam secara tegak lurus di tengah medium SIM
(Sulfit Indol Motility) dengan cara ditusukkan.
• Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam.