Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

NAMA : Alfina Mariyatul Ifti

NIM : P1337433121099

MATA KULIAH : Mikrobiologi

WAKTU DAN TEMPAT : 21 Oktober 2021 (Virtual Zoom)

A. MATERI PRAKTIKUM

a. Jenis Praktikum : Pemeriksaan Bacillus Cereus pada tanah.

b. Tujuan : Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan


Bacillus Cereus pada tanah dengan baik dan benar
sesuai prosedur yang berlaku.

c. Metode : Sebar

B. DASAR TEORI
Bacillus cereus merupakan bakteri Gram-positif, aerob fakultatif, dan dapat
membentuk spora. Selnya berbentuk batang besar dan sporanya tidak membengkakkan
sporangiumnya. Sifat-sifat ini dan karakteristik-karakteristik lainnya, termasuk sifat-sifat
biokimia, digunakan untuk membedakan dan menentukan keberadaan B. cereus ,
walaupun sifat-sifat ini juga dimiliki oleh B. cereus var. mycoides , B. thuringiensis dan
B. anthracis . Organisme-organisme ini dibedakan berdasarkan pada motilitas/gerakan
(kebanyakan B. cereus motil/dapat bergerak), keberadaan kristal racun (pada B.
thuringiensis ), kemampuan untuk menghancurkan sel darah merah (aktivitas hemolytic )
( B. cereus dan lainnya bersifat beta haemolytic sementara B. anthracis tidak bersifat
hemolytic ), dan pertumbuhan rhizoid (struktur seperti akar), yang merupakan sifat khas
dari B. cereus var. mycoides .

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi.
2. Rak tabung reaksi.
3. Timbangan digital.
4. Becker glass.
5. Bunsen.
6. Pengaduk.
7. Spatula.
8. Jarum ose.
9. Spreader glass.
10. Cawan petri.
11. Gelas ukur.
12. Pipet ukur steril.
13. Filer.
14. Media MYP (Mannitol-egg Yolkpolymyxine agar).
15. Buffer fosfat.
16. Alkohol 70%.
17. Korek api.
18. Sampel tanah.

D. CARA KERJA
1. Nyalakan bunsen untuk mensterilkan meja kerja.
2. Kemudian aseptiskan meja kerja menggunakan alkohol70%.
3. Lakukan homogenisasi sampel dengan cara timbang sampel sebanyak 25 gram.
4. Kemudian letakan cawan petri diatas timbangan digital.
5. Usapkan spatula dengan nyala api bunsen, setelah itu ambil sampel tanah
sebanyak 25 gram.
6. Masukan kedalam becker glass.
7. Kemudian tambahkan dengan butterfield phosphate sebanyak 125 ml.
8. Kemudian homogenkan dengan menggunakan batang pengaduk hingga diperoleh
sespensi.
9. Ambil suspense menggunakan pipet ukur steril dan filer sebanyak 1 ml.
10. Kemudian suspensikan ke dalam 9 ml butterfield phosphate dan homogenkan
sampel.
11. Lakukan penanaman sampel ke dalam media menggunakan metode sebar.
12. Ambil sampel sebanyak 0,1 ml pada tabung buffer fosfat yang sudah berisi
sampel tadi dan tuangkan ke dalam cawan petri.
13. Sebar sampel menggunakan spreader glass.
14. Bungkus Kembali cawan petri lalu berikan label.
15. Inkubasi pada suhu 30 derajat selama 1x24 jam.
16. Setelah di inkubasi, pilih koloni spesifik Bacillus pada media agar dengan ciri-ciri
koloni berwarna merah muda dan dikelilingi daerah berwarna keruh.
17. Kemudian ambil menggunakan jarum ose.
18. Inokulasi ke media MYP dengan Teknik gores.
19. Masukan kedalam incubator pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam.
20. Setelah inokulasi,dilanjutkan dengan pengamatan.
21. Kemudian uji konfirmasi/ uji biokimia.
TUGAS

1. Standar Bacillus Cereus


a) Standar Bacillus Cereus pada makanan dan minuman (SNI7388:2009)
➢ Tepung singkong, tapioka, beras, gandum dll : < 1x104 koloni/g.
➢ Tepung pisang : 1x104 koloni/g.
➢ Susu serai bubuk : 1x102 koloni/g.
➢ Bihun, mie instan, macaroni dll : 1x103 koloni/g.
➢ Mie basah, pasat mentah : 1x103 kloni/g.
➢ Tepung bumbu : 1x104 koloni/g.
➢ Dodol, wajik, wingko : 1x102 koloni/g.
➢ Tauco : 1x103 koloni/g.
➢ Sari kedelai : 1x103 koloni/g.
➢ Bakpia kacang hijau : 1x102 koloni/g.
➢ Roti (termasuk juga tepung panir) : 1x102 koloni/g.
➢ Produk bakteri istimewa (manis, asin, gurih) : 1x102 koloni/g.
➢ Dendeng sapi : 1x103 koloni/g.
➢ Herbal dan rempah-rempah : 1x104 koloni/g.
➢ Kondimen dan bumbu lain : 1x102 koloni/g.
➢ Formula bayi : 1x102 koloni/g.
➢ Susu formula lanjutan : 1x102 koloni/g.
➢ Makanan diet untuk kesehatan bayi dan anak berbentuk susu : 1x102
koloni/g.
➢ Susu kedelai : <1,0x103 koloni/g.
b) Tanah : spora bacillus cereus di temukan ditanah pada konsentrasi 104-105
spora/g tanah.
➢ SNI 01-2328-1991 mengenai metode pengujian mikrobiologi produk
perikanan penentuan bacillus cereus.

2. Uji konfirmasi atau uji biokimia


a. Phenol reod glucose broth
Media phenol reod glucose broth digunakan sebagai media tumbuh bakteri yang
akan diuji kemampuanya dalam memfermentasi glukosa.
Cara Kerja :
• Inokulasikan 24 jam dari organisme yang diinginkan.
• Inkubasi tabung pada suhu 35-37 derajat celcius selama 18-24 jam.
• Periksa perubahan warna atau pembentukan gas.
Hasil : Terjadi perubahan warna merah menjadi kuning (positif).
b. Nitratte Broth
Nitratte Broth mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba.
Digunakan untuk menentukan suatu organisme mampu mereduksi nitra (NO3-)
menjadi nitrit (NO2-) atau senyawa nitrogen lainnya melalui aksi enzim nitrase
nutrient broth (NB) termasuk ke dalam media umum yang digunakan menumbuhkan
biakan secara general. Nitratte broth di formulasikan dengan sumber karbon dan
nitrogen supaya dapat memnuhi kebutuhan nutrisi bakteri. Komposisi nutratte broth
di antarnya beef extract sebagai sumber karbon dan pepton sebagai sumber nitrogen.
Cara kerja ;
➢ Inkubasi tabung.
➢ Periksa untuk kebeadaan gas dalam tabung durham. Dalam kasus
nonformenter ini menunjukkan reduksi.
➢ Pengujian lebih lanjut ini mencakup penambahan asam sulfanilat (nitrat I) dan
dimetil-alfa-naftalamin (nitrat II).
➢ Jika nitrat terdapat dalam media maka akan bereaksi dengan nitrat I dan nitrat
II membentuk senyawa berwarna merah, ini dianggap sebagai hasil positif.
➢ Jika tidak ada warna merah yang berbentuk pada penambahan nitrat I dan
nitrat II, ini menunjukkan bahwa NO3- belum diubah menjadi NO2- (hasil
negatif) atau NO3- diubah menjadi NO2- kemudian segera direduksi menjadi
yang lain, bentuk nitrogen yang tidak terdeteksi (juga hasil yang positif).
➢ Untuk menentukan yang mana dari kasus sebelumnya, umur seng
ditambahkan ke dalam kaldu. Seng akan mengubah sisa NO3- menjadi NO2-
sehingga memungkinkan nitrat I dan nitrat II bereaksi dengan NO2- dan
membentuk pigmen merah (hasil negatif yang diverifikasi).
Hasil : timbul warna merah (positif)

c. Uji voges Proskauer


Uji biokimia yang menentukan kemampuan bakteri untuk menghasilkan
produk akhir yang non-asam atau netral, seperti asetilmetilkarbinol
yang dihasilkan dari metabolisme glukosa.
Cara kerja :
• Biakan murni ke dalam tabung reaksi yang berisi MR-VP medium.
• Inkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam atau media terlihat keruh.
• Teteskan 0,6 ml reagen baritis A dan reagen baritis B.
• Reaski psositif ditandai dengan warna merah kehitaman di permukaan media
setelah 30 menit, jika media dikocok maka warna menjadi merah kehitaman
seluruhnya.
Hasil : timbul warna merah muda (positif).

d. Uji tirosin
Merupakan uji kualitatif protein yang digunakan untuk menunjukkan
keberadaan pigmen benzene, metode analisi protein ini menggunakan
lartutan asam nitrat pekat.
Cara kerja :
• Larutan asam nitrat ditambahkan ke larutan protein.
• Setelah tercampur akan terjadi reaksi dan membentuk endapan berwarna
putih.
• Inkubasikan larutan dan endapan warna putih akan berubah menjadi warna
kuning.
• Kemudian tambahkan larutan asam nitrat pekat dan akan terbentuk gumpalan
putih dengan daerah berwarna jernih.
Hasil : daerah jernih (positif).

e. Uji lisozim
Merupakan enzim anti mikroba yang memiliki peran penting dalam
sistem imun. Lisozim mengkatalis proses hidrolosis ikitan ꞵ-(1,4)-
glycosidic yang merupakan bagian dari penyusunan dinding sel bakteri,
sistem ini menjadi salah satu bentuk respons awal ikan terhadap
serangan bakteri patogen.
Hasil : adanya pertumbuhan (positif).

f. Uji motilitas
Digunakan untuk melihat pergerakan bakteri.
Cara kerja :
• Satu ose jarum bakteri ditanam secara tegak lurus di tengah medium SIM
(Sulfit Indol Motility) dengan cara ditusukkan.
• Inkubasi pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam.

g. Uji aktivitas hemolitik


Uji aktifitas hemolitik digunakan untuk melihat pembentukan zona
hemosilin di sekitar koloni bakteri. Uji aktivitas hemolitik menggunkan
suspensi eritrosit standar.
Hasil : adanya hemolitik (posiftif).

Anda mungkin juga menyukai