Anda di halaman 1dari 19

UJI AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

JURNAL PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh:

Dr. Kusnadi, M.Si.

Dr. Yanti Hamdiyati, M.Si.

Oleh:

M. Syamsudin (1906241)

Pendidikan Biologi B 2019

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2021
A. Judul
Uji Aktivitas Biokimia Mikroorganisme.
B. Tujuan
1. Menentukan adanya aktivitas Endoenzim dan Eksoenzim.
2. Mengetahui karakteristik Mikroba (Bakteri) dengan melihat aktivitas Biokimianya.
Eksoenzim:
a) Uji Hidrolisis Pati
Untuk mengetahui dan Membuktikan adanya eksoenzim pada mikroorganisme
yang mampu menghidrolisis Amilum (Pati).
b) Uji Hidrolisis Lemak
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya eksoenzim pada mikroorganisme
yang mampu menghidrolisis Lipid.
c) Uji Hidrolisis Casein
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya Eksoenzim pada mikroorganisme
yang menghidrolisis Kasein.
d) Uji Hidrolisis Gelatin
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya Eksoenzim pada mikroorganisme
yang menghidrolisis Gelatin.
Endoenzim:
a) Uji Fermentasi Karbohidrat
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya Endoenzim yang memfermentasikan
karbohidrat pada mikroorganisme.
b) Uji Susu Litmus
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya Endoenzim Susu Litmus.
c) Uji Reaksi Katalase
Untuk mengetahui dan membuktikan adanya Endoenzim yang menghasilkan
enzim katalase pada mikroorganisme
d) Uji Indole
Untuk Membantu membedakan spesies dari Keluarga Enterobacteriaceae.
e) Uji Methyl red
Untuk Membantu membedakan spesies dari Keluarga Enterobacteriaceae

f) Uji Voges Proskuer


Untuk Membantu membedakan spesies dari Keluarga Enterobacteriaceae
g) Uji Sitrat
Untuk Membantu membedakan Spesies dari Keluarga Enterobacteriaceae.

C. Dasar Teori
Mikroorganisem akan mengubah substrat dari Endoenzim (Substrat di dalm sel) maupun
Eksoenzim (Substrat di luar sel) yang diproduksinya untuk dijadikan Energi dan Materi
sel.
Bakteri memiliki berbagai aktivitas biokimia dengan kemampuan degradasi karbohidrat,
lemak, protein, dan asam amino. Metabolisme atau penggunaan dari molekul organik ini
biasanya menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi
bakteri. Uji hidrolisis pati (amilum) dilakukan untuk mengetahui kemmapuan bakteri
dalam menguraikan enzim amylase. Hidrolisis dari pati dapat terjadi dengan bantuan
enzim amilase yang akan mengubah amilum menjadi maltosa. Hidrolisis lemak ditandai
dengan warna biru di sekeliling pertumbuhan koloni mikroba. Bila mikroba tidak
menghasilkan lipase, maka wilayah di sekeliling koloni sama dengan warna asal media
(biru). Hidrolisis mengurai molekul lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak
ini kemudian dibentuk menjadi lemak bakteri atau komponen sel atau sebagai energi.
Beberapa bakteri mampu menghasilkan enzim pemecah senyawa Karbohidrat kompleks
dalam bentuk Amilum sama halnya seperti makhluk Eukariota lainnya. Isolat dapat
menghidrolisis amilum karena memiliki enzim amilase . Semakin besar IB yang
terbentuk, semakin tinggi pula enzim yang dihasilkan . Hidrolisis amilum menjadi
glukosa dikatalisis oleh enzim endoamilase yang memutus ikatan α-1,4 pada amilosa dan
eksoamilase yang memotong ikatan α-1,4 dan ikatan α-1,6 pada amilopektin. Amilum
dengan iodium akan membentuk kompleks I2-amilum yang menyebabkan warna biru
ungu pada media yang amilumnya belum terhidrolisis. Sedangkan daerah yang
amilumnya telah terhidrolisis tidak akan terjadi ikatan antara I2 dengan amilum sehingga
terbentuk zona bening di sekeliling koloni.
D. Prinsip Dasar
Eksoenzim:

a) Uji Hidrolisis Pati


Pati (Biru tua) + H2O -----Amilase---- Dekstrosa (Tidak berwarna)

Reaksi (+) : Terbentuk daerah bening


Reaksi (-) : Medium tetap berwarna biru tua

b) Uji Hidrolisis Lemak


-Mikroorganisme memiliki Enzim Lipase  Menghidrolisis Lipid  Menghasilkan
Gliserol dan Asam Lemak
-Hasil Positif menunjukan  Zona lipase (Daerah terang sekitar koloni), (+) Asam lemak
dan gliserol terlarut
-Dalam medium ditambahkan indikator neutral red (Ph 6,8-8,0)  Merah Violet-Kuning
Orange.

c) Uji Hidrolisis Casein


Reaksi dikatalisis oleh enzim Protease
Protein  Pepton  Polipeptida  Dipeptida  Asam Amino
d) Uji Hidrolisis Gelatin
Gelatin (Padat) ----Gelatinase--- Asam amino (Cair)
Gelatin di bawah suhu 25 C : Padat
Gelatin di atas suhu 25 C : Cair

Endoenzim:
a) Uji Fermentasi Karbohidrat

Hasil Fermentasi Karbohidrat :


-Asam Laktat, Asam Butirat, Asam Propinat (Amati perubahan warna BCP)
Ungu : Netral
Kuning : Asam
-Gas: CO2, H2, Metan pada Tbung Durham
-Asam dan Gas

b) Uji Susu Litmus


Susu litmus berasal dari Karbohidrat, Protein, Lipid dan senyawa lainnya.
Pink: Laktosa menggumpal (Dadih)
Ungu : Reduksi Litmus
Ada semacam pita: Proteolisis
Biru: Alkaline

c) Uji Reaksi Katalase

2 H2O2 -------Katalase----- 2 H2O + O2

d) Uji Indole
Menguji kemampuan bakteri menghasilkan Indole
Mensintesis enzim Tryptophanase untuk memecah asam amino

Reaksi positif (+) : Reagen Kovac beraksi dnegan indole dan menciptakan warna merah
di bagian atas tabung.

e) Uji Methyl Red


MR test untuk produk akhir asam dari fermentasi Glukosa
Hasil (+) perubahan warna medium  Merah (yang menunjukan pH di bawah 6)
Hasil (-) perubahan warna medium  Kuning (Tidak ada produksi asam)

f) Uji Vokes Proskuer


VP test untuk produk akhir Acetoin dari fermentasi Glukosa.
Hasil (+) medium berwarna merah menunjukkan adanya acetoin
Hasil (-) medium berwarna kuning atau tidak ada perubahan warna

g) Uji Sitrat
Hasil (+) berwarna biru (artinya sitrat dimetabolisme dan menghasilkan produk akhir
asam)
Hasil (-) berwarna hijau

E. Cara Kerja
Eksoenzim:
a) Uji Hidrolisis Pati

Diagram E.1 Cara Keja Uji Hidrolisis Pati

Medium agara pati Medium Inokulasi dengan


dicairkan di atas dituangkan ke bakteri yang
penangas cawab petri, steril hendak diuji

Tetesi dengan iodium


Mengamati
Pertumbuhan bakteri
dan perubahan
Diinkubasi pada Cawan Petri
suhu 22-37 C dibungkus kertas
selama 1 x 24 Jam atau plastik

b) Uji Hidrolisis Lemak


Diagram E.2 Cara Kerja Uji Hidrolisis Lemak

Medium Lipid Medium Inokulasi dengan


dicairkan di atas dituangkan ke Bakteri tertentu
penangas cawan petri sampai
padat, steril

Melihat pertumbuhan
dan mengamati
perubahan yang
terjadi Diinkubasi pada Dibungkus dengan
suhu 22-37 C Kertas dan plastik
selama 1 x 24 Jam

c) Uji Hidrolisis Casein


Diagram E.3 Cara Kerja Uji Hidrolisis Kasein
Medium Susu Skim Medium Inokulasi dengan
dicairkan di atas dituangkan ke Bakteri tertentu
penangas cawan petri sampai
padat, steril

Melihat pertumbuhan
dan mengamati
perubahan yang
terjadi Diinkubasi pada Dibungkus dengan
suhu 22-37 C Kertas dan plastik
selama 1 x 24 Jam

d) Uji Hidrolisis Gelatin


Tabel E.4 Cara Kerja Uji Hidrolisis Gelatin

Beri label pada Inokulasi Medium Diinkubasi pada


medium gelatin dengan bakteri suhu 37 C selama 1
x 24 jam

Melihat pertumbuhan
dan mengamati
perubahan yang
terjadi
Diinkubasi pada
suhu 4 C selama 1 x
24 Jam

Endoenzim:
a) Uji Fermentasi Karbohidrat
Diagram E.5 Cara Kerja Uji Fermentasi Karbohidrat
Biakan Murni
Bakteri

Kaldu Kaldu Kaldu


Laktosa+ BCP Dektrosa+ Sukrosa+ BCP
BCP

Amati perubahan
warna medium dan ada
atau tidaknya gas
dalam tabung durham

Inkubasi pada suhu


37 C selama 24-48
Jam

b) Uji Susu Litmus


Diagram E.6 Cara Kerja Uji Susu Litmus

Inokulasi medium dengan Bakteri


Biakan Murni Susu Litmus
Bakteri

Amati Perubahan
yang terjadi

Diinkubasi pada
suhu 37 C Selama
24 – 48 Jam

c) Uji Reaksi Katalase


Diagram E.7 Cara Kerja Uji Katalase

Biakan Murni Diinokulasikan pada Inkubasi pada suhu


Bakteri KNA miring 37 C selama 24-48
Jam

Amati ada atau


tidaknya gelembung
udara

Tetesi dengan 3
tetes H2O2 3%
d) Uji Indole
Diagram E.8 Cara Kerja Uji Indole

Bakteri diinokulasikan Diinkubasikan pada Tambahkan 1-2 tetes


ke dalam kaldu suhu 37 C selama 1 x 24 reagen Kovac
Tryptone jam

e) Uji Methyl Red

Diagram E.9 Cara Kerja Uji Methyl Red

Bakteri diinokulasikan Diinkubasikan pada Tambahkan beberapa


ke dalam kaldu Glukosa suhu 37 C selama 48 tetes MR
jam

f) Uji Vokes Proskuer


Diagram E.10 Cara Kerja Uji Vokes Proskuer
Bakteri diinokulasikan Diinkubasikan pada Tambahkan beberapa
ke dalam kaldu Glukosa suhu 37 C selama 48 tetes VP
jam

g) Uji Sitrat
Diagram E.11 Cara Kerja Uji Sitrat

Siapkan agar simon Bakteri diinokulasikan Inkubasikan selama 2 x


sitrat pada Media 24 Jam

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Tabel F1. Hasil Pengamatan Eksoenzim
Species Hidrolisis (Eksoenzim)
Pati Lipid Kasein Gelatin
A + - - +
B - - - +
C - - + +
D - - - -
E - - - -
F + - + +
G - + + +
H - - - -

Tabel F2. Hasil Fermentasi Karbohidrat


Species Fermentasi Karbohidrat
Laktosa Dektrosa Sukrosa
A + + +
B - + -
C - - -
D + - +
E + + -
F + + +
G - + +
H - - -

Tabel F3. Hasil Uji Endoenzim


Species Uji Katalase Uji Reduksi susu Uji Methyl Red Uji Vokes
Litmus Proskuer
A + + - -
B + + - -
C - - - -
D + + + -
E + + - -
F - + - -
G - - + +
H - + - -

Eksoenzim:
a) Uji Hidrolisis Pati
Uji Hidrolisis Pati mengukur atau membuktikan kemampuan mikroorganisme tertentu
dalam menghidrolisis Pati. Artinya Mikroorganisme tersebut mampu memecah molekul
karbohidrat kompleks (Amilum) menjadi molekul gula yang lebih sederhana. Pada Uji
tersebut hasil positif menunjukan adanya zona bening pada medium. Spesies A dan F
mampu menghidrolisis pati karena mikroorganisme tersebut menisntesis enzim amilase.

b) Uji Hidrolisis Lemak


Uji Hidrolisis lemak ini membuktikan adanya kemampuan aktivitas Mikroorganisme
dalam memproduksi enzim Lipase atau senyawa pemecah lemak. Ditandai dengan
adanya warna biru disekeliling pertumbuhan koloni. Jika bakteri tidak menghasilkan
lipase maka tidak mengalami perubahan warna pada mediumnya. Dari data pengamatan
hanya sepsies G yang mampu menghidrolisis Lemak.

c) Uji Hidrolisis Casein


Berdasarkan Prinsip kerja Pemecahan Bakteri mampu memecah senyawa protein dalam
bentuk kasein menjadi asam amino oleh enzim protease. Dari hasil pengamatan dapat
diketahui bahwa spesies C, F dan G mampu menghidrolisis Kasein.

d) Uji Hidrolisis Gelatin


Pada pengujian hidrolisis Gelatin lebih mudah atau sederhana dibandingan pada
pengujian Kasein. Pada perlakuan hanya melihat bentuk dari Gelatin itu sendiri ketika
diinkubasi pada suhu kamar dan suhu di bawah 5 C. dari hasil pengamatan dapat dilihat
bahwa Spesies yang mampu menghidrolisis Gelatin adalah A, B, C, F dan G.

Endoenzim:

a) Uji Fermentasi Karbohidrat


Uji Fermentasi Karbohidrat bakteri di fermentasi pada media karbohidrat Laktosa,
Dekstrosa dan Sukrosa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya gelembung pada tabung
Durham serta adanya perubahan warna pada medium dari merah menjadi kuning. Pada
medium Laktosa, bakteri A,D,E, dan F medium berubah warna menjadi kuning. Pada
medium Dekstrosa, bakteri A berubah warna dan terdapat gas, pada bakteri B,E,F, dan G
medium berubah warna menjadi kuning. Pada medium Sukrosa bakteri A dan F medium
berubah warna dan terdapat gas, pada bakteri D dan G medium berubah warna menjadi
kuning. Mikroorganisme yang tidak mampu menfermentasikan karbohidrat akan
menggunakan sumber nutrisi lain yang ada pada medium, misalnya pepton. Pepton dapat
diuraikan oleh oksidatif menjadi asam keto amino yang kemudian masuk ke siklus krebs
untuk menghasilkan energy. Reaksi ini menghasilkan ammonia yang akan menyebabkan
lingkungan alkali medium menjadi warna merah gelap

b) Uji Susu Litmus


Uji Susu Litmus, reaksi positif ada pada bakteri A,B,D,E,F, dan H. Pada bakteri A,B, dan
H terdapat dadih rennet, dan berwarna putih susu. Pada bakteri D terdapat dadih asam.
Pada bakteri E terdapat dadih asam dan bewarna putih susu. Pada bakteri F terdapat
dadih.
c) Uji Reaksi Katalase
Uji Reaksi Katalase ini adalah reaksi sederhana dimana jika reaksi positif berarti bakteri
tersebut menghasilkan Enzim Katalase yang mampu mengubah Hidrogen Peroksida
menjadi Air dan Oksigen. Hasil positif pada pengamatan ditunjukan oleh spesies A, B, D
dan E.

d) Uji Methyl Red dan Vokes Proskuer


Uji Methyl Red-Voges Proskauer (MR-VP) Pada uji methyl red hasil yang di dapat
adalah pada bakteri D dan G media berubah warma menjadi merah sehngga terjadi
produksi asam dan menujukkan pH kurang dari 6 itu berarti menunjukan hasil positif. Uji
methyl red dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri mengoksidasi glukosa
dengan memproduksi asam dengan konsentrasi tinggi sebagai hasil akhirnya dan hasil
asam yang terbentuk berubah menjadi merah dengan ditambahkan reagen metil red. Uji
VP yang merupakan pengujian untuk mendeteksi acetoin di dalam bakteri. Hasil uji
Voges Proskauer menunjukkan hasil positif pada media bakteri G, sedangkan pada
bakteri yang lain tidak terjadi perubahan apapun pada medium.

Berdasarkan Hasil Pengamatan, diketahui bahwa bakteri A yang dapat memfermentasi


karbohidrat, menghidrolisis gelatin, dan menghasilkan reaksi positif dalam uji katalase
adalah genus Bacillus.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri B yang
dapat menghidrolisis gelatin dan menghasilkan reaksi positif pada uji katalase adalah
Staphylococcus aureus.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri C yang
tidak menghidrolsisis pati, dapat menghidrolisis gelatin, tidak memfermentasi laktosa
adalah Spesies bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri D yang
dapat memfermentasi laktosa dan sukrosa, juga mendapatkan hasil positif pada tes MR
dan negative pada uji VP adalah Escherichia coli.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri E yang
menghasilkan reaksi positive pada uji katalase, dan tidak dapat menghidrolisis gelatin
adalah Bacillus cereus.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri F yang
memiliki hasil positif pada uji katalase, adalah spesies Streptococcus pneumoniae
Dari hasil Pengamatan semua uji Aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri G yang
memiliki hasil positif pada tes MR dan VP, dapat memfermentasi sukrosa, juga hidrolisis
gelatine, adalah bakteri Enterobacter sacchari.
Dari hasil pengamatan semua uji aktivitas Biokimia, diketahui bahwa bakteri H yang
tidak dapat menghidrolisis gelatine, negatif dalam reaksi uji katalase, dan positif dalam
reduksi susu litmus adalah bakteri Streptococcus lactis.

G. Kesimpulan
Mikroorganisme terkhusus Bakteri memiliki kemampuan aktivitas metabolisme biokimia
yang berbeda-beda antara satu spesies dengan yang lain. Bakteri yang menghasilkan
eksoenzim adalah bakteri A,B,C,F dan G, sedangkan bakteri D,E, dan H adalah bakteri yang
tidak menghasilkan eksoenzim. Berdasarkan enzim yang dimilikinya, bakteri A memiliki
enzim amilase, gelatinase, katalase dan renin. Bakteri B memiliki enzim gelatinase, Katalase
dan renin. bakteri F memiliki enzim Amilase dan gelatinase dan bakteri G mampu
mensintesisn enzim Lipase dan gelatinase.

H. Jawaban Pertanyaan Diskusi


1. Jelaskan mengapa enzim amilase, lipase dan protease diklasifikasikan sebagai
eksoenzim? Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis!
Jawab:
Karena ketiga enzim tersebut ada yang bekerja diluar sel. Eksoenzim dihasilkan oleh sel
dan bekerja diluar sel dalam hal memecah substrat besar menjadi molekul sederhana
untuk digunakan dalam proses biokimia lanjutan. Dalam pengujian untuk mengetahui
kemampuan bakteri dalam menguraikan enzim dilakukan proses reaksi hidrolisis.
Hidrolisis merupakan reaksi kimia yang menguraikan senyawa menyebabkan zat kimia
dan molekul air berpisah menjadi dua bagian. Hidrolisis dari pati dapat terjadi dengan
bantuan enzim amilase yang akan mengubah amilum menjadi maltose, ditandai dengan
warna bening disekitar koloni. Hidrolisis lemak ditandai dengan warna terang di
sekeliling pertumbuhan koloni mikroba (zona liposis). Bila mikroba tidak menghasilkan
lipase, maka wilayah di sekeliling koloni sama dengan warna asal media (biru). Hidrolisis
mengurai molekul lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak ini kemudian
dibentuk menjadi lemak bakteri atau komponen sel atau sebagai energi.
2. Berdasarkan tabel uji eksoenzim, jelaskan persamaan dan perbedaan karakteristik
bakteri A,C dan G !
Jawab:
Persamaan dari Bakteri A, C dan G adalah ketiganya mampu menghidrolisis gelatin,
karena wujud media pada suhu 4˚C memperlihatkan perubahan menjadi cair. Perbedaan
yang terlihat adalah pada Bakteri A terbentuk zona bening pada sekitar koloni,
menunjukan bahwa bakteri A dapat menghidrolisis pati dalam artian memiliki enzim
amilase yang aktif, sedangkan pada bakteri C dan G tidak ditemukan. Pada bakteri G
terbentuk zona liposis/zona terang yang mengindikasikan bahwa enzim lipase dari bakteri
tersebut aktif, sedangkan bakteri A dan C tidak. Pada bakteri C terbentuk zona bening
pada uji hidrolisis kasein, menandakan bahwa kedua bakteri tersebut memiliki enzim
kasein / protease yang aktif, sedangkan bakteri A dan G tidak.

3. Berdasarkan tabel fermentasi karbohidrat/gula apa perbedaan karakteristik bakteri


B,D,F dan G!
Jawab:
Perbedaan karakteristik dari bakteri B,D,F dan G adalah sumber karbohidrat/gula sebagai
sumber makanannya. Bakteri B mampu memfermentasi gula Dekstrosa. Bakteri D
mampu memfermentasi gula Laktosa dan Sukrosa. Bakteri F mampu menggunakan
ketiga jenis gula, yaitu Laktosa, Dekstrosa, dan Sukrosa sebagai bahan makanannya,
dibuktikan dengan hasil positif berupa Asam dan Gas yang timbul dari tabung durham.
Bakteri G mampu memfermentasi jenis gula Dekstrosa dan Sukrosa.
4. Berdasarkan hasil uji endoenzim, apa persamaan karakteristik bakteri A,C,E dan H?
Jawab:
Persamaan karakteristik dari bakteri A,C,E dan H adalah keempat bakteri tersebut sama-
sama tidak menghasilkan produksi akhir berupa asam dan tidak memproduksi acetoin
terbukti dari uji MR dan VP yang sama-sama mendapati hasil karena tidak terjadi
perubahan warna.
5. Buatlah deskripsi karakteristik spesies A,D, dan H berdasarkan semua hasil tes
biokimia!
Jawab:
Spesies bakteri A memiliki Enzim amilase, Enzim Gelatinase, Mendapatkan energi dari
Laktosa, Dekstrosa dan Sukrosa, memiliki enzim katalase, dan mempunyai enzim renin
dan memproduksi gas. Sedangkan spesies bakteri D mendapatkan energi dari Laktosa
dan Sukrosa, mempunyai enzim dan positif MR test yang mengindikasikan bahwa
produk akhir fermentasi berupa asam. Bakteri spesies H mempunyai enzim renin, dan
memproduksi gas.
6. Buatlah kesimpulan atau generalisasi dari semua tabel hasil praktikum tsb..!
Jawab:
Bakteri memiliki aktivitas metabolisme biokimia yang berbeda-beda. Bakteri yang
memiliki eksoenzim adalah bakteri A,B,C,F dan G, sedangkan bakteri D,E, dan H
tidak memiliki eksoenzim. Berdasarkan enzim yang dimilikinya, bakteri A memiliki
enzim amilase, gelatinase, katalase dan renin. Bakteri B memiliki enzim gelatinase,
Katalase dan renin. bakteri F memiliki enzim Amilase dan gelatinase dan bakteri G
memiliki enzim Lipase dan gelatinase.
Daftar Pustaka
Hamdiyanti, Y. Kusnadi. 2020. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. FPMIPA:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Firdausi, W., & Zulaika, E. (2015). Potensi Azotobacter spp. sebagai Pendegradasi
Karbohidrat. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(1), E5-E6.
Lestari, P. (2020). Aktivitas Antioksidan Protein Hidrolisat Dari Kasein Susu Kambing
Etawa Hasil Hidrolisis Bromelin Dari Daun Nanas Madu. Jurnal Gizi dan
Pangan Soedirman, 4(1), 1-13.
Tanpa nama. 2020. Panduan Praktikum Mikrobiologi Umum. Laboratorium Mikrobiologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Anda mungkin juga menyukai