Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK SANTO PAULUS SURAKARTA


=================================================================
=
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI KLINIK
Judul Praktikum : Identifikasi Bakteri pada Mikroba Udara
Hari, tanggal : Selasa 10 April 2018
Tujuan : 1. Untuk mengetahui bagaimana cara pemeriksaan bakteri pada udara.

2. Mengidentifikasi bakteri yang ada dalam sampel yang diperiksa.


3. Untuk mengetahui bagaimana uji katalase dan koagulase pada sampel
yang diperiksa.
Dasar Teori Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat
dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah.
Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri,
adanya bakteri di udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air
kering ataupun terhembus oleh tiupan angin.

Udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara luar dan udara dalam ruangan.
Udara dalam ruang atau indoor air adalah udara dalam ruang gedung (rumah,
sekolah, restoran, hotel, rumah sakit, perkantoran) yang ditempati
sekelompok orang dengan tingkat kesehatan yang berbeda-beda selama
minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor air adalah udara yang
bergerak bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara dalam
suatu ruangan Budiyanto, 2001).

Kelompok mikroba yang paling banyak di udara adalah bakteri, jamur


(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup
tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun
dalam bentuk generatif (umumnya spora). Mikroba udara dapat dipelajari
dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan mikroba di dalam
ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Pudjiastuti,
dkk. 1998).

Prosedur
Hari Pertama Persiapan media MCA
a. Memasukkan media MCA cair kedalam cawan petri steril.
b. Menunggu memadat dan siap digunakan
Persiapan media NA
c. Memasukkan media NA cair kedalam cawan petri steril.
d. Menunggu memadat dan siap digunakan
Persiapan Sample
Mikroba Udara :
a. Membuka penutup cawan petri media NA dan MCA pada udara
bebas.
b. Menunggu selama 20 menit kemudian tutup kembali.
c. Menginkubasi selama 24jam pada suhu 37ºC.
Hari Kedua
Pewarnaan Gram pada media MCA dan NA(Jika didapat katalase (-))
 Membuat preparat dengan mensuspensikan koloni dengan NaCl 0,9%
steril
 Kemudian difiksasi diatas api Bunsen
 Menambahkan 1-2 tetes Kristal violet, lalu diamkan selama 3 menit
 Setelah kering, kemudian dicuci air mengalir
 Menambahkan 1-2 tetes lugol, lalu didiamkan selama 2 menit
 Mencuci air mengalir
 Mendekolorisasi dengan alcohol 96% selama 2 menit
 Mencuci air mengalir
 Menambahkan 1-2 tetes air fuchsin selama 1 menit
 Mencuci air mengalir
 Mengeringkan dan diamati pada mikroskop dengan perbesaran
objektif 40x dan 100x ( tambahkan oil emersi).

Uji Biokimia pada koloni yang ada dimedia MCA

 Uji KIA/TSIA
 Mengambil koloni terpisah menggunakan ose
 Memasukkan kedalam media KIA dengan cara digores dan ditusuk
 Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama
24 jam
 Uji Citrat
 Mengambil koloni terpisah menggunakan ose
 Memasukkan kedalam media Citrat dengan cara digores pada lereng
media.
 Memasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama 24 jam

 Uji SIM
 Mengambil koloni terpisah menggunakan ose
 Memasukkan kedalam media SIM
 Dengan menusukkan tegak lurus pada media,menggunakan ose tegak
lurus
 Kemudian dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama
24 jam
 Uji LIA
 Mengambil koloni terpisah menggunakan ose
 Memasukkan kedalam media LIA dengan cara digores dan ditusuk
 Setelah itu dimasukkan kedalam incubator pada suhu 37o C selama
24 jam

Uji Katalase dan Koagulase pada media NA


 Mengamati sifat bakteri (alfa hemolitik, beta hemolitik atau gama
hemolitik).
Uji Katalase:
 Mengambil 1 oshe bakteri pada sediaan NA.
 Menambahkan 1 tetes H2O2 dan amati.
*Jika positif menunjukan gelembung dan jika positif lanjutkan uji
koagulase
Uji Koagulase
 Mengambil 1 oshe bakteri pada sediaan NA.
 Menambahkan 1 tetes plasma citrat.
*Jika positif menunjukan aglutinasi.
Membaca hasil cat gram dan uji katalase dan koagulase
Hari Ketiga
 Membaca hasil Uji Biokimia.
 Menyimpulkan dan mencatat hasil yang diperoleh

Hasil Pengamatan

Hari Kedua
Media MCA (Mackonkey Agar)

I
Bentuk : Bulat
Ukuran : Kecil
Warna : Merah muda
Tepi : Licin
Elevasi : Cembung
Konsistensi : Lunak
Sifat : Non Lactosa
Fermenter

Media NA (Nutrient Agar)


I Tongsil
Bentuk :Bulat
Ukuran : Kecil
Warna : Putih
Tepi : Licin
Elevasi : Cembung
Konsistensi : Lunak
Sifat : (-)

Hasil Pengecatan Gram

Mikroba Udara
Bentuk : Batang
Susunan : Berderet
Sifat : Gram negatif

Uji katalase dan koagulase  media NA : + positif


Pengamatan Hari Ketiga
Hasil Uji Biokimia
I
Media Hasil
KIA K/AS(-)
LIA K/A S(-)
Indol --+
Simon Citrate +
Genus Serratia sp
Bakteri

Hasil Uji Sensitivitas


I II
Antibiotik : Antibiotik :
Diameter Zona Hambat : Diameter Zona Hambat :
Sifat : Sifat :

Pembahasan :
1. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negatif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna safranin sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna merah di bawah mikroskop.
Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada
perbedaan struktur dinding sel bakteri.

2. S. aureus adalah bakteri Gram positif, mempunyai bentuk sel bulat bergerombol
seperti buah anggur, kadang terlihat sel tunggal atau berpasangan, tidak motil,
anaerobik fakultatif, menghasilkan koagulase dan menghasilkan warna biru (violet)
pada pewarnaan Gram. Beberapa biakan yang sudah tua akan kehilangan Gram
positifnya, sehingga dalam pewarnaan akan menghasilkan warna merah (Pelczar dan
Chan, 2006; Foster, 2004).
3. S. aureus dapat dibedakan dari Streptococcus sp. dengan uji katalase,
dimana Streptococcus sp. akan menunjukkan katalase negatif
sedangkan Staphylococcus sp. akan menunjukkan hasil katalase positif karena
bakteri mampu mamproduksi enzim katalase. Uji ini dilakukan dengan cara
mencampur biakan dari agar miring dengan beberapa tetes 3% H 2O2 dan katalase
positif menunjukkan gelembung-gelembung gas (Todar, 2005).
4. Uji koagulase positif sangat penting untuk membedakan S.
aureus dengan Staphylococcus yang lain. S. aureus mampu menghasilkan koagulase,
yaitu berupa protein yang menyerupai enzim yang apabila ditambahkan dengan
oksalat atau sitrat mampu menggumpalkan plasma akibat adanya suatu faktor yang
terdapat di dalam serum. Faktor serum bereaksi dengan koagulase untuk membentuk
esterase dan aktivitas penggumpalan, serta untuk mengaktivasi protrombin menjadi
trombin. Trombin akan membentuk fibrin yang akan berpengaruh terhadap terjadinya
penggumpalan plasma.
5. Uji biokimia:

 KIA : pada media ini didapatkan K/K gas negatif dan sulfit negatif.
Dikarenakan bakteri serratia sp tidak memfermentasi glukosa dan laktosa.
 LIA : pada media ini didapatkan hasil K/A gas negatif dan sulfit negatif.
Dikarenakan lysine dalam media akan dideaminasi oleh bakteri Serratia sp
membentuk asam amino kaproat yang bereaksi dengan Fe, dan pengaruh O2
akan terkosidasi membentuk warna merah coklat pada lereng media
 SIM :

 S (sulfur) : Bakteri tidak menghasilkan sulfur. Hal ini ditandai dengan


tidak terbentuknya endapan hitam pada media, karenabakteri ini tidak
mampu mendesulfurasi cysteine yang terkandung dalam media SIM.
 I (indol) : Reaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan bakteri
pada media ini ditambahkan dengan reagen Erlich A & B. Indol
dikatakan positif jika terdapat cincin merah pada permukaannya.
Warna merah dihasilkan dari resindol yang merupakan hasil reaksi
dari asam amino tryptopan menjadi indol dengan penambahan Erlich
A & B. Bakteri yang mampu menghasilkan indol menandakan bakteri
tersebut menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbon.
Pada hasil pengamatan diperoleh Indol negatif sehingga dapat
disimpulkan bakteri yang tumbuh tidak  menggunakan asam amino
tryptopan sebagai sumber carbonnya.
 M (motility) : Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini berupa
berkas putih di sekitar tusukan. Adanya pergerakan ini bisa dilihat
karena media SIM merupakan media yang semi solid. Pada hasil
pengamatan diperoleh motility positif. Hal ini menandakan bakteri
mempunyai alat gerak dalam proses pertumbuhannya.

 Simmon’s Citrate didapatkan hasil positif (+), sebab terjadi perubahanwarna


pada media yakni dari hijau menjadi biru.  Ini disebabkan bakteri Serratia
sp merupakan salah satu spesies yang menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon untuk metabolisme dengan menghasilkan suasana basa.

Kesimpulan
Jadi pemeriksaan kultur mikroba udara yang diambil dari ruangan tunggu poliklinik di
Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta ditemukan bakteri Serratia yang bersifat gram negatif.
Daftar Pustaka
Selasa 24 Agustus 2010, Mikrobiologi untuk Kesehatan, 29 Maret 2018,
<http://pemburumikroba.blogspot.co.id/2010/08/kultur-usap-tenggorokan.html?m=1 >

10 Mei 2017, Laporan Praktikum Perwarnaan Gram, 29 Maret 2018,


<http://dwihryni.blogspot.co.id/2017/05/laporan-praktikum-pewarnaan-gram.html?m=1 >
7 Tahun lalu, Staphylococcus aureus, 29 Maret 2018,
<https://www.google.co.id/amp/s/henry69irianto.wordpress.com/2011/03/19/staphylococcus-
aureus/amp/>

Senin 21 Januari 2013, Media Agar Darah, 29 Maret 2018,


<http://daradaraninggar.blogspot.co.id/2013/01/media-agardarah-tanggal-waktu-praktikum.html?
m=1>

Surakarta, 12 April 2018


Dosen Pengampu Praktikan

Anggraeni Sih Prabansari, M.Sc ZELLA MARGARETA TAMA


NIM 01160041B

Anda mungkin juga menyukai