Blok TID
2018
KELOMPOK 13 :
Aninda Nur Kumalasari
Hillery Sihotang
M Primawan Mukmin S
Ni Nyoman Era Hermawati
Nyimas Naflah Nadila
Shoafa Marwah
Shalsabila Jasmira Aisyah
Topgati Hanif Bamasri
Wahyu Agung Dwi Saputra
Yovani Rehuel Br Sitepu
Zulia Yasminanindita Fahmi
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang atas rahmat-nya kita dapat
menyelesaika laporan praktikum. Penulisan laporan praktikum ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah mikrobiologi.
kita menyadari bahwa selama penulisan laporan praktikum ini kita banyak mendapatkan
bantuan dari beberapa sumber. Laporan praktikum ini bukanlah karya yang sempurna
karena masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam hal isi maupun
sistematika dan tehnik penulisannya.
Oleh karena itu, kita mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
laporan praktikum ini. Semoga laporn praktikum ini dapat memberikan banyak manfaat.
Bahan :
-Reagen : Hidrogen peroksida (H2O2) 3%
-Latex aglutinasi kits
-Plasma darah
2. Uji koagulase
Campurkan 1 ose kultur ke dalam 0,5 ml plasma kelinci pada tabung reaksi. Inkubasi pada
suhu 35oC selama 4 jam. Perhatikan apakah terdapat penggumpalan plasma.
3.1.hasil
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengelompokkan bakteri positif dengan bakteri negatif. Bakteri positif akan
mempertahankan zat warna kristal violet dan akan tampak berwarna ungu di bawah
mikroskop. Adapun bakteri gram negative akan kehilangan zat warna kristal violet
setelah dicuci dengan etanol, dan sewaktu diberi zat pewarna safranin akan tampak
berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan struktur
kimiawi dinding sel bakteri tersebut. Pewarnaan yang digunakan dalam pewarnaan
gram adalah Kristal violet, iodine, etanol, dan safranin.
Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna
dan penambahan zat cuci. Kristal violet atau ungu gentian adalah pewarna
triarylmethane. Pewarna ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram
klasifikasi bakteri. Kristal violet memiliki sifat anti bakteri, jamur, obat cacing, dan
sebagai antiseptik topikal. Safranin adalah noda biologis yang digunakan dalam
histologi dan sitology. Safranin digunakan sebagai counterstain dalam beberapa
protocol pewarnaan. Mewarnai seluruh inti sel darah merah. Ini adalah counterstain
klasik dalam gram stain yang juga digunakan untuk mendeteksi tulang rawan,
musin, dan butiran sel mast. Safranin biasanya memiliki struktur kimia.
Pada pewarnaan gram praktikum kali ini ditemukan bakteri berwarna ungu
dan berbentuk bulat kecil, yang berarti bakteri tersebut memiliki jenis gram positif
dan bentuk coccus pada perbesaran mikroskop 100x.
3.1.1 Uji Pewarnaan Gram
Berdasarkan praktikum pewarnaan gram yang telah dilakukan, didapatkan hasil
bakteri gram positf berbentuk coccus.
Uji Katalase
Uji Katalase merupakan uji preparat ulas bakteri yang dibuat dari stok kultur
sebanyak satu ose (ose bulat). Kemudian ditambahkan 2-3 tetes reagen H2O2 pada
preparat. Hasil positif apabila terbentuk gelembung gas, dan hasil negatif apabila tidak
terbentuk gelembung gas. (Sardiani et al, 20150.
Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui sifat bakteri dalam menghasilkan
enzim katalase. Cara kerja dari uji katalase yaitu larutan H O 3% diteteskan pada obyek,
kemudian 2 2 suspensikan koloni bakteri dengan ose. (Kismiyati, Subekti, Yusuf, dan
Kusdarwati, 2009)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan preparat yang
menghasilkan gelembung sehingga dapat diketahui pada bakteri yang digunakan
menghasilkan enzim katalase.
Kismiyati, Subekti, Sri, Yusuf, R. Wahid Nur, Kusdarwati Rahayu. 2009. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Gram Negatif Pada Luka Ikan Maskoki (Carassius auratus) Akibat
Infestasi Ektoparasit Argulus sp. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 1:130-131.
Sardiani, Nenis, et al. 2015. Potensi Tunikata Rhopalaea sp Sebagai Sumber Inokulum
Bakteri Endosimbion Penghasil AntiBakteri. Jurnal Alam dan Lingkungan. Vol 6:2-3.
Amikacin 2,2
Amoxycillin 3,5
Ciprofloxacin 2,5
Oxacillin 2
Uji Sensitivitas Bakteri
Uji sensitivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang
memiliki aktivitas anti bakteri. Metode uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana
mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta
mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada
konsentrasi yang rendah.
No. Nama Jenis Zona Hambat Antibiotik Keterangan
Bakteri Antibiotik (cm)
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa organisme
yang yang dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol disebut organisme
gram positif, dimana indikasinya menunjukkan warna ungu pada bakteri itu sendiri dan
bentuk yang dihasilkan berbentuk Coccus.
Kultur mikroba dilakukan untuk memperbanyak bakteri. Media adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan
mikroba. Media juga merupakan makanan atau campuran dari beberapa bahan makanan
yang disiapkan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Agar mikroba dapat tumbuh dengan
baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat seperti:
medium harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, medium
harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, medium harus dalam keadaan steril sebelum
digunakan. Pada praktikum ini, bakteri dikultur menggunakan agar darah.
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Resisten adalah dalam konsentrasi
antimikroba yang sangat besar atau dalam konsentrasi berapa pun,ia tidak dapat
menghambat ataupun membunuh mikroorganisme. Sensitivitas adalah suatu keadaan
dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik. Zona hambat semakin kecil maka bakteri
semakin kebal dengan antibiotik
Daftar pustaka
Assani, S. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Kordi, K. 2010. A to Z Budi Daya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik dan Obat-
obatan. Penerbit Andi, Yogyakarta: 226 hlm.