Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Blok TID
2018

KELOMPOK 13 :
Aninda Nur Kumalasari
Hillery Sihotang
M Primawan Mukmin S
Ni Nyoman Era Hermawati
Nyimas Naflah Nadila
Shoafa Marwah
Shalsabila Jasmira Aisyah
Topgati Hanif Bamasri
Wahyu Agung Dwi Saputra
Yovani Rehuel Br Sitepu
Zulia Yasminanindita Fahmi

Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, yang atas rahmat-nya kita dapat
menyelesaika laporan praktikum. Penulisan laporan praktikum ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah mikrobiologi.
kita menyadari bahwa selama penulisan laporan praktikum ini kita banyak mendapatkan
bantuan dari beberapa sumber. Laporan praktikum ini bukanlah karya yang sempurna
karena masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, baik dalam hal isi maupun
sistematika dan tehnik penulisannya.
Oleh karena itu, kita mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
laporan praktikum ini. Semoga laporn praktikum ini dapat memberikan banyak manfaat.

Bandar Lampung, 28 Oktober 2018


Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4


BAB II ................................................................................................................................................... 6
METODE .............................................................................................................................................. 6
2.1 Alat dan Bahan .......................................................................................................................... 6
2.2 Cara Kerja .................................................................................................................................. 7
BAB III .................................................................................................................................................. 9
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................................... 9
3.1.hasil ........................................................................................................................................... 9
3.3 Uji Sensitivitas Bakteri ............................................................................................................. 11
BAB IV ................................................................................................................................................ 14
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Antibiotik maupun jenis-jenis antimikroba lainnya telah umum dikenal dikalangan
masyarakat. Penggunaan dari atibiotik dan antimikroba ini pun telah meningkat, seiring
dengan bermunculannya berbagai jenis infeksi yang kemungkinan ditimbulkan
oleh jenis bakteri baru ataupun virus baru.Kenyataannya adalah bahwa
penggunaanya dikalangan awam seringkali disalah artikan atau disalah gunakan,
dalam artian seringkali penatalaksanaan dalammenangani suatu jenis infeksi yang
tidak tepat, yang berupa pemakaian antibiotik dengan dosis dan lama terapi atau
penggunaan yang tidak tepat, karena kurangnya pemahaman mengenai antibiotik ini
sendiri. Hal ini pulalah yang kemudian hari merupakan penyebab utama dari timbulnya
resistensi dari obat-obat antibiotik maupun antimikroba terhadap jenis bakteri tertentu.
Obat-obat antimikroba efektif dalam pengobatan infeksi karena kemampuan obat
tersebut membunuh mikroorganisme yang menginvasi penjamu tanpa merusak sel. Dalam
percobaan ini akan dilakukan uji sensitifitas, yang merupakan suatu teknik untuk
menetapkan sensitifitas suatu antibiotika dengan mengukur efek senyawa tersebut
pada pertumbuhan suatu mikroorganisme serta berhubungan dengan waktu inkubasi
untuk melihat antibiotik mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau membunuh
mikroba lain. Alasan penggunaan beberapa macamantibiotik yaitu untuk melihat
antibiotik mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau
antibiotik diambil virus tidak terpengaruh, malah sebaliknya, terjadi peningkatan kekebalan
bakteri terhadap antibiotik. Bakteri yang kebal dengan antibiotik tidak dapat dibunuh
dengan obat tersebut pada dosis yang sama. Inilah sebabnya mengapa setiap
orang harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter sebelum mengambil
antibiotik. Pada percobaan ini dilakukan uji pada beberapa antibiotik terhadap bakteri
untuk mengetahui besar sensitif, resistensi, intermediet dan zona hambat dari setiap
antibiotik
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum uji sensitivitas yaitu :
1. Untuk mengetahui teknik uji sensitivitas.
2. Untuk mengukur zona hambat pada masing-masing antibiotik terhadap bakteri
3.Untuk mengetahui tingkat sensitivitas, intermediet dan resistensi antibiotik
terhadap bakteri
BAB II
METODE
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat dan Bahan UJI BIOKIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI BAKTERI
Alat
-Api bunsen
-Ose bulat
-Tabung reaksi
-Pipet
-Aquades steril
-Gelas objek

Bahan :
-Reagen : Hidrogen peroksida (H2O2) 3%
-Latex aglutinasi kits
-Plasma darah

2.1.2 UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK :


Alat :
-Lidi Kapas Steril
-Pinset
-Ikubator
Bahan :
-kultur broth bakteri
-Mueller Hinton Agar
-alkohol 70%

2.2 Cara Kerja


2.2.1 Cara Kerja Uji Biokimia untuk mengidentifikasi Bakter
1. Uji katalase
a. Metode 1 : Gunakan pipet Pasteur untuk meletakkan beberapa tetes H2O2 3% pada
kultur miring di tabung. Perhatikan timbulnya gelembung-gelembung, jika ditemukan maka
hasilnya positif.
b. Metode 2 : Campurkan sedikit kultur bakteri dengan beberapa tetes aquades, kemudian
tambahkan H2O2. Perhatikan timbulnya gelembung.

2. Uji koagulase
Campurkan 1 ose kultur ke dalam 0,5 ml plasma kelinci pada tabung reaksi. Inkubasi pada
suhu 35oC selama 4 jam. Perhatikan apakah terdapat penggumpalan plasma.

2.2.2 Cara Kerja Uji Snsitivitas Antibiotik


Sesi 1
1. kan lidi kapas steril ke dalam kultur broth bakteri, dan gunakan untuk inokulasi
pada media
2. Mueller Hinton Agar (sebagaimana pada gambar)
3. Biarkan media mengering selama 15 menit sebelum melakukan langkah selanjutnya
4. Masukkan alkohol 70% ke dalam beaker glass
5. Celupkan pinset ke dalam alkohol 70% tersebut, kemudian lewatkan di atas api
bunsen untuk sterilisasi
6. Ambil disc antibiotik dengan pinset tersebut, dan letakkan di atas media yang telah
diinokulasi, tekan perlahan
7. Ulangi untuk disc antibiotik lainnya. Inkubasi pada 35oC
Sesi 2
1. Hasil inkubasi harus dibaca segera setelah 16-18 jam, apabila tidak dapat diletakkan
dahulu di refrigerator
2. Lakukan pengukuran terhadap zona jernih yang terbentuk di sekitar disc
3. Bandingkan dengan standar acuan untuk menentukan sensitif-intermediate-resisten
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.hasil
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengelompokkan bakteri positif dengan bakteri negatif. Bakteri positif akan
mempertahankan zat warna kristal violet dan akan tampak berwarna ungu di bawah
mikroskop. Adapun bakteri gram negative akan kehilangan zat warna kristal violet
setelah dicuci dengan etanol, dan sewaktu diberi zat pewarna safranin akan tampak
berwarna merah. Perbedaan zat warna ini disebabkan oleh perbedaan struktur
kimiawi dinding sel bakteri tersebut. Pewarnaan yang digunakan dalam pewarnaan
gram adalah Kristal violet, iodine, etanol, dan safranin.
Prinsip pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dengan permeabilitas zat warna
dan penambahan zat cuci. Kristal violet atau ungu gentian adalah pewarna
triarylmethane. Pewarna ini digunakan sebagai histologis noda dalam metode gram
klasifikasi bakteri. Kristal violet memiliki sifat anti bakteri, jamur, obat cacing, dan
sebagai antiseptik topikal. Safranin adalah noda biologis yang digunakan dalam
histologi dan sitology. Safranin digunakan sebagai counterstain dalam beberapa
protocol pewarnaan. Mewarnai seluruh inti sel darah merah. Ini adalah counterstain
klasik dalam gram stain yang juga digunakan untuk mendeteksi tulang rawan,
musin, dan butiran sel mast. Safranin biasanya memiliki struktur kimia.
Pada pewarnaan gram praktikum kali ini ditemukan bakteri berwarna ungu
dan berbentuk bulat kecil, yang berarti bakteri tersebut memiliki jenis gram positif
dan bentuk coccus pada perbesaran mikroskop 100x.
3.1.1 Uji Pewarnaan Gram
Berdasarkan praktikum pewarnaan gram yang telah dilakukan, didapatkan hasil
bakteri gram positf berbentuk coccus.

3.2.2 Uji Biokimia Tes Katalase


Berdasarkan praktikum uji biokimia tes katalase yang telah dilakukan, didapatkan
munculnya gelembung yang menyatakan hasil positif.

Uji Katalase
Uji Katalase merupakan uji preparat ulas bakteri yang dibuat dari stok kultur
sebanyak satu ose (ose bulat). Kemudian ditambahkan 2-3 tetes reagen H2O2 pada
preparat. Hasil positif apabila terbentuk gelembung gas, dan hasil negatif apabila tidak
terbentuk gelembung gas. (Sardiani et al, 20150.
Tujuan uji katalase adalah untuk mengetahui sifat bakteri dalam menghasilkan
enzim katalase. Cara kerja dari uji katalase yaitu larutan H O 3% diteteskan pada obyek,
kemudian 2 2 suspensikan koloni bakteri dengan ose. (Kismiyati, Subekti, Yusuf, dan
Kusdarwati, 2009)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan preparat yang
menghasilkan gelembung sehingga dapat diketahui pada bakteri yang digunakan
menghasilkan enzim katalase.
Kismiyati, Subekti, Sri, Yusuf, R. Wahid Nur, Kusdarwati Rahayu. 2009. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Gram Negatif Pada Luka Ikan Maskoki (Carassius auratus) Akibat
Infestasi Ektoparasit Argulus sp. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 1:130-131.
Sardiani, Nenis, et al. 2015. Potensi Tunikata Rhopalaea sp Sebagai Sumber Inokulum
Bakteri Endosimbion Penghasil AntiBakteri. Jurnal Alam dan Lingkungan. Vol 6:2-3.

3.3 Uji Sensitivitas Bakteri


Nama Antibiotik Diameter (cm)

Amikacin 2,2

Amoxycillin 3,5

Ciprofloxacin 2,5

Oxacillin 2
Uji Sensitivitas Bakteri
Uji sensitivitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang
memiliki aktivitas anti bakteri. Metode uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana
mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta
mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada
konsentrasi yang rendah.
No. Nama Jenis Zona Hambat Antibiotik Keterangan
Bakteri Antibiotik (cm)

1. S. aureus Amikacin 2,2 Sensitif

2. S. aureus Amoxycillin 3,5 Sensitif

3. S. aureus Ciprofloxacin 2,5 Sensitif

4. S. aureus Oxacilin 2 Sensitif

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian antibiotik Amikacin dengan


menggunakan S. aureus, diperoleh zona hambat 2,2 cm dengan keterangan sensitif yang
artinya antibiotik sensitif terhadap S. aureus. Berdasarkan hasil tersebut antibiotik Amikacin
baik digunakan untuk pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri S.
aureus.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian antibiotik Amoxycillin dengan
menggunakan S. aureus, diperoleh zona hambat 3,5 cm dengan keterangan sensitif yang
artinya antibiotik sensitif terhadap S. aureus. Berdasarkan hasil tersebut antibiotik
Amoxycillin baik digunakan untuk pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri S. aureus.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian antibiotik Ciprofloxacin dengan
menggunakan S. aureus, diperoleh zona hambat 2,5 cm dengan keterangan sensitif yang
artinya antibiotik sensitif terhadap S. aureus. Berdasarkan hasil tersebut antibiotik
Ciprofloxacin baik digunakan untuk pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri S. aureus.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian antibiotik Oxacilin dengan
menggunakan S. aureus, diperoleh zona hambat 2 cm dengan keterangan sensitif yang artinya
antibiotik sensitif terhadap S. aureus. Berdasarkan hasil tersebut antibiotik Oxacilin baik
digunakan untuk pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri S. aureus.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa organisme
yang yang dapat menahan zat pewarna setelah dicuci dengan alkohol disebut organisme
gram positif, dimana indikasinya menunjukkan warna ungu pada bakteri itu sendiri dan
bentuk yang dihasilkan berbentuk Coccus.
Kultur mikroba dilakukan untuk memperbanyak bakteri. Media adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan
mikroba. Media juga merupakan makanan atau campuran dari beberapa bahan makanan
yang disiapkan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Agar mikroba dapat tumbuh dengan
baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat seperti:
medium harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, medium
harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang akan ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroba, medium harus dalam keadaan steril sebelum
digunakan. Pada praktikum ini, bakteri dikultur menggunakan agar darah.
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat
menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Resisten adalah dalam konsentrasi
antimikroba yang sangat besar atau dalam konsentrasi berapa pun,ia tidak dapat
menghambat ataupun membunuh mikroorganisme. Sensitivitas adalah suatu keadaan
dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik. Zona hambat semakin kecil maka bakteri
semakin kebal dengan antibiotik
Daftar pustaka
Assani, S. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Kordi, K. 2010. A to Z Budi Daya Biota Akuatik untuk Pangan, Kosmetik dan Obat-
obatan. Penerbit Andi, Yogyakarta: 226 hlm.

Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.168


hlm.

Schlegel, Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum. Tedja Baskara, penerjemah. Yogyakarta:


Gajahmada University Press.
LAMPIRAN

Pengukuran zona jernih pada antibiotik


Persiapan untuk tes resistensi bakteri terhadap antibiotic yang akan diberikan
Uji Katalase terhadap bakteri yang telah dikultur
Pencampuran bakteri dengan NaCl
Dilakukan penyamaan kekeruhan campuran bakteri dan NaCl dengan cairan standard
Persiapan tes resistensi antibiotik terhadap kultur bakteri gram positif
Dilakukan peletakan disc antibiotik di agar Mueller
Disc Antibiotik Amikacin, Amoxycillin, Ciprofloxacin dan Oxacillin

Anda mungkin juga menyukai