OLEH:
Nama : NIM :
Vionika 20.72.023164
Kristin Tamara Maharani 20.72.023650
M. Rizky Atfin Pratama 20.72.023492
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Kuasa karena kasih
dan penyertaan-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan ,untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dari semua pihak
guna penyempurnaan. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
semua yang membutuhkan .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
iv
BAB I
PENDALUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif, yaitu yang ditumbuhi
oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung
yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau
terbentuknya gas didalam tabung durham untuk mikroba pembentuk gas. Pada
umumnya untuk setiap pengenceran digunakan tiga atau lima seri tabung. Lebih
banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi
alat gelas yang digunakan juga lebih banyak. dalam metode MPN, pengenceran
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga beberapa tabung yang berisi medium
cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung
satu sel mikroba, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel,
sedangkan tabung lainnya tidak mengandung sel. Setelah inkubasi diharapkan
terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung
positif, sedangkan tabung lainnya negatif.
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik. Uji
mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga
daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator
sanitasi makanan atau indicator keamanan makanan. Pengujian mikrobiologi
diantaranya meliputi uji kuantitatif untuk menetukan mutu dan daya tahan suatu
makanan, uji kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanannya,
dan uji bakteri indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi makanan tersebut
(Fardiaz, 1993).
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dakam penelitian makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa maksud dari metode MPN dan ATL ?
1
2. Apa prinsip dari metode MPN dan ATL?
3. Cara kerja Metode MPN dan ATL?
4. Kekurang dan kelebihan pada setiap MPN dan ATL ?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Metode MPN
MPN adalah suatu metode perhitungan mikroorganisme berdasarkan data
kualitatif hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam
seri tabung untuk memperoleh kisaran data kuantitatif jumlah mikroorganisme
tersebut (MPN/mL(g)). MPN merupakan suatu metode uji pengenceran bertingkat
(serial diution) untuk mengukur konsentrasi mikroorganisme terget dengan
perkiraan. Mendeskripsikan MPN sebagai metode untuk menghitung jumlah
mikroba dengan menggunakan medium cair pada tabung reaksi yang pada
umumnya setiap pencegahan menggunakan 3 atau 5 seri tabung dan perhitungan
yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statistik.
3
peluang. Jadi nilai MPN adalah suatu angka yang menggambarkan jumlah
mikroorganisme yang memiliki kemungkinan paling tinggi .
❖ Uji konfirmasi
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipijarkan jarum ose dan dimasukan ke dalam tabung reaksi pada uji
penduga pada pengenceran 10.
3. Dimasukan jarum ose pada yang elah dimasukan ke dalam pengenceran 10
ke dalam media BGLBB.
4. Dipijarkan lagi jarum ose dan di ulangi perlakuan yang sama hingga ke lima
tabung reaksi setiap seri pengenceran yang di lakukan.
5. Diberi label pada setiap seri tabung reaksi pengenceran yang dilakukan.
6. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
4
7. Diamati gas yang terbentuk pada tabung durham.
8. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
❖ Uji kelengkapan
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipijarkan jarum ose pada lampu bunsen.
3. Dimasukan jarum ose pada tabung reaksi pengenceran ke 10.
4. Digoresakan jarum ose yang telah di masukan pada pengenceran 1o pada
media EMBA yang terdapat pada cawan petri dan di gunakan pada kolom
yang tersedia hingga ke lima seri tabung pengnceran 10.
5. Dipijarkan lagi jarum osedan di lakukanperlakuan yang sama hingga ke
lima tabung reaksi setiap seri pengenceran yang di lakukan.
6. Diberi label.
7. Diinkubasi pada suhu 350C selama 24 jam.
8. Diamati setiap cawan petri yang terdapat bakteri E.coli.
9. Dihitung jumlah bakteri yang terdapat pada sampel.
5
4. Recovery umunya lebih baik karena menggunakan media cair, tetapi tetap
tergantung pertikel sampel yang mungkin dapat mengganggu.
5. Jika medium spesifik yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri terget dapat
dibuat maka perkiraan perhitungan MPN dapat dilakukan berdasarkan
medium .
6
BAB III
3.1 Metode ALT
Angka Lempeng Total (ALT) adalah angka yang menunjukan jumlah
bakteri mesofil dalam tiap-tiap 1 ml atau 1 gram sampel makanan yang diperiksa.
jumlah mikroorganisme hidup yang membutuhkan oksigen yang terdapat dalam
suatu produk yang diuji. Pertumbuhan mikroorganisme aerob dan anaerob
(psikrofilik, mesofilik dan termofilik) setelah sampel diinkubasi-kan dalam media
agar pada suhu 35°C ± 1°C selama 24 jam 48 jam ± 1 jam mikroorganisme
ditumbuhkan pada suatu media agar, maka mikroorganisme tersebut akan tumbuh
dan berkembang biak dengan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung.
3.2 Prinsip metode ALT
Prinsip dari ALT adalah menghitung pertumbuhan koloni bakteri aerob
mesofil setelah sampel makanan ditanam pada lempeng media yang sesuai dengan
cara tuang kemudian dieramkan selama 24-48 jam pada suhu 35-37°C.
3.3 Metode
Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik
cawan tuang (pour plate) dan teknik sebaran (spread plate). Pada prinsipnya
dilakukan pengenceran terhadap sediaan yang diperiksa kemudian dilakukan
penanaman pada media lempeng agar. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada
lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai.
Perhitungan dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni bakteri antara 30-300.
Angka lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan
dikalikan faktor pengenceran.
3.4 Cara kerja
1. Cairkan PCA dalam penangas air. Biasanya diperlukan waktu sekitar 10
menit. Perhatikan bahwa agar dicairkan dengan baik karena pencairan yang
tidak sempurna menyebabkan gumpalan agar sehingga menyulitkan
perhitungan jumlah.
7
2. Dinginkan agar sampai suhu 50ºC, kemudian tuangkan agar ke dalam cawan
petri dan biarkan membeku. Tandai cawan petri dengan nama dan tingkat
pengenceran.
3. Buat pengenceran 10-1 – 10-4 dari sampel.
4. Pipet 1 ml cairan dari pengenceran 10-2, 10-3,10-4 dan masukkan ke dalam
cawan petri yang sesuai. Sewaktu memasukan cairan ke dalam cawan petri,
angkat penutup caan petri sedikit saja untuk memasukkan cairan mengalir
ke dalam cawan petri.
5. Tuang PCA ke dalam masing-masing cawan petri dan goyangkan cawan
dengan gerakan ke arah jarum jam 5 kali dan gerakkan berlawanan arah
jarum jam 5 kali. Usahakan agar PCA tidak tumpah ke luar sewaktu
memutar cawan petri. Berhati-hatilah sewaktu memutar cawan sehingga
tidak menimbulkan buih atau gelembung udara.
6. Biarkan lempengan agar membeku. Setelah membeku, balikkan lempeng
agar dan masukkan ke dalam inkubator selama 24-48 jam pada suhu 37ºC.
7. Hitung jumlah koloni pada lempeng agar yang memenuhi kriteria 300-300
koloni.
8. Amati ada tidaknya pertumbuhan koloni pada cawan petri kontrol.
3.5 Fungsi metode ALT
Uji ALT merupakan metode untuk menghitung angka cemaran bakteri aerob
mesofil yang terdapat dalam sampel dengan metode cara tuang (pour plate) pada
media padat dan diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35-450C dengan posisi
dibalik.
3.6 Keuntungan dan kelemahan metode ALT
Keuntungan dari metode pertumbuhan agar atau metode uji Angka
Lempeng Total adalah dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan.
Keuntungan lainnya dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat
dalam sampel. Adapun kelemahan dari metode ini adalah :
1. Kemungkinan terjadinya koloni yang berasal lebih dari satu sel mikroba,
seperti pada mikroba yang berpasangan, rantai atau kelompok sel.
8
2. Kemungkinan ini akan mem-perkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya.
Kemungkinan ada jenis mikroba yang tidak dapat tumbuh karena
penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen selama
masa inkubasi.
3. Kemungkinan ada jenis mikroba tertentu yang tumbuh menyebar di seluruh
permukaan media agar sehingga menghalangi mikroba lain. Hal ini akan
mengakibatkan mikroba lain tersebut tidak terhitung.
4. Penghitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikroba
antara 30-300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan
menghasilkan peng-hitungan yang kurang teliti secara statistic, namun bila
lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang sama karena terjadi
persaingan diantara koloni.
5. Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang
umumnya mem-butuhkan waktu 24 jam atau lebih.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kesimpulan ini dapat diketahui bahwa metode MPN dan ALT ini
mempunyai perbadaan masing-masing , dari setiap metode ini juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan , dan cara kerja yang berbeda.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts,G dan Santika,S.S.1984. Metoda Penelitian Air.Usaha Nasional,Surabaya.
Anonim. 2003. Dampak Negatif klorin bagi Kesehatan Tubuh. 26 Oktober 2012.
Bragg, W.H., 1992. The Crystal Structure of Ice. Proc. Phys. Soc. London 34, 98
103. Di dalam Matz, S.A., 1965. Water in Foods. The AVI
PublishingLimited. Cambridge, England.
Effendi dan Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya
dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
Elly, A.R. 2008. Kadar Sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E.coli Air PT. Dream
Sucses Airindo (DSA) Ambon Sebelum dan Sesudah Pengolahan Tahun
2007. PDII-LIPI, 2(1) :8-13.
Jay, J.M. 2000. Modern Food Microbiology, Sixth Edition. Aspen Publisher, Inc.
Gathersburg, Maryland.
11