MIKROBIOLOGIS ANALISIS
“ANALISIS KUANTITATIF MIKROORGANISME”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK XI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Karena atas rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan.Makalah
ini dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai
teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Materi Aliran –
Aliran Pendidikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah
ini.Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan.Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
dijadikan masukan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang Aliran – Aliran Pendidikan, Amin.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
b. Pengenceran, Most Probable Number (MPN)
c. Aktivitas metabolik
2. Metode total bakteri hidup dan bakteri mati meliputi :
a. Berat kering bakteri
b. Kekeruhan : berdasarkan jumlah sinar yang di serap pada panjang
glombang tertentu
c. Hitung partikel elektronik
d. Hitung mikroskop langsung
e. Volume sel
Dari sejumlah metode di atas beberapa saja yang di gunakan untk
pemeriksaan yang rutin yaitu:
1. Angka lempeng total ”Pour Plate”
Digunakan untuk menghitung bakteri dengan ketentuan sebagai
berikut.
a. Satu koloni bakteri hidup di hitungsatu sel bakteri
b. Satu sell hidup dari sampel akan mampu membentuk koloni bakteri
pada lepeng petri dish
c. Di hitung jumlah koloni antara 30-300 koloni . Apabila kurang
maka di hitung jumlah koloni yang ada, sedang apabila lebih dari
300 maka perlu dilakukan pengenceran.
2. Htung bakteri dengan”spred plate”
Proses hitung bakteri dengan metode iniadalah meratakan bakteri yang
terdapat di dalam sampel dengan volume tertentudi atas permukaan
tertentu ditas permukaan media yang sesuai.
3. Most probable Number(MPN)
Adalah penghitungan bakteri dengan cara menggunakan variasi
jumlah tabung yang sudah ada di dalam setandar.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam
uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap
yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode MPN), uji penguat
dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan
beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform
dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri (metode
perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa
setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang
merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang
terdapat pada sampel(Penn,1991).
Fardiaz (1989) menyatakan ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik di dalam
suatu suspensi atau bahan, yang dapat dibedakan atas beberapa kelompok
yaitu :
3
tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1993).
Metode hitungan cawan dapat dibedakan atas dua cara yaitu :
1. Metode tuang (pour plate)
2. Metode permukaan (surface / spread plate)
Pada perhitungan menggunakan metode cawan, diperlukan suatu
pengenceran agar jumlah koloni mikrobia yang ada pada cawan dapat
dihitung dan sesuai standar, yaitu berjumlah 30 – 300 per cawan.
Pengenceran dilakukan secara decimal yntuk memudahkan perhitungan.
Perhitungan metode cawan menggunakan rumus sebagai berikut :
4
lebih dari 300 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tapi jumlah
yang sebenarnya harus dicantumkan.
4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni dengan
jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan
terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan
2, yang digunakan adalaha rata-ratanya. Jika perbandingan antara hasil
tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih besar dari
2, yang dilaporkan hanya hasil terkecil.
5. Jika digunakan dua cawan Petri (duplo) per pengenceran, data yang
diambil harus dari kedua cawan tersebut, meskipun salah satunya tidak
memenuhi syarat diantara 30 dan300.
5
bakteri indikator sebagai tanda bahwa adanya pencemaran bakteri patogen.
Penentuan koliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan
jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri
patogen. Keuntungan mendeteksi koliform adalah jauh lebih murah, cepat,
dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Hadioetomo,
1993).
6
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Materi
1. Alat
a. Nutrien agar
b. Aquades
c. Tabung reaksi
d. Cawan petri
e. Pipet ukur 1 ml
2. Bahan
a. Lampu bunsen
b. Kapas
c. Sampel
d. Larutan NaCl 0,85%
e. Kultur bakteri dalam media cair
3.2 Metode
A. Perhitungan dengan metode hitung SPC
1. Dengan menggunakan pipet steril dilakukan prngenceran bahan
pemeriksaan seri 10-2, 10-3 dan seterusnya
2. Diambil 1 ml dari masing –masing seri pengenceran
3. Tambahkan 10-15 ml Nutrien Agar cair suhu 450c pada setiap
petri dish
4. Campurlah dengan cepat antara sampel yang telah diencerkan
dengan media, kemudian digoyang dengan gerak memutar diatas
bidang datar
5. Tunggu sampai media beku sempurna, inkubasi 370c selama 24-28
jam
6. Hitung jumlah koloni
B. Perhitungan dengan Metode Spread Plate
1. Dengan menggunakan pipet steril dilakukan pengenceran bahan
pemeriksaan seri 10-2, 10-3 dan seterusnya
2. Diambil 0,1 ml dari masing- masing seri pengenceran
3. Tambahkan 10-15 ml Nutrien Agar cair suhu 450c pada setiap petri
dish
4. Campurlah dengan cepat antara sampel yang telah diencerkan
dengan media, kemudian digoyang dengan gerak memutar diatas
biidang datar
5. Tunggu sampai media beku sempurna, inkubasi 370c selama 24-28
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan metode di
atas maka di dapatkan hasilnya adalah sebagai berikut :
Perhitungan Koloni Bakteri (Kelompok 8)
No. Pengenceran Jumlah Koloni
E.Colli
Pengenceran 10ˉ1
Pengenceran 10-2
Jumlah koloni (SPC) dengan sampel susu sapi yang di setrilisasi dengan
suhu 370C dengan pengenceran 1o-1 jumlah koloni yang didapati 19, dan
dengan pengenceran 10-2 junlah koloni yang didapati adalah 37
∑ per ml = Jumlah koloni/pesteilisasi
Jumlah koloni ×1/pengenceran
Penyelesaian
1. 19×1/10-1 =190/19.10-1 CFV/ml
2. 37×1/10-2 =3.700 CFV/ml atau 37.102 CFV/ml
4.2 Pembahasan
Metode hitungan cawan dilaksanakan dengan mengencerkan
sampel suspensi bakteri Escherichia Coli dan Lactobacillus Acid kedalam
larutan garam fisiologi (NaCl) 0,85 %. Pengenceran dilakukan agar setelah
inkubasi, koloni yang terbentuk pada cawan tersebut dalam jumlah yang
dapat dihitung. Dimana jumlah terbaik adalah antara 30 sampai 300 sel
mikrobia per ml, per gr, atau per cm permukaan (Fardiaz, 1993). Prinsip
pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin banyak jumlah
pengenceran yang dilakukan, makin sedikit sedikit jumlah meikrobia,
dimana suatu saat didapat hanya satu mikrobia pada satu tabung (Waluyo,
2004).
8
Pengenceran yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
pengenceran desimal yaitu 10-1, 10-2, 10-3, 10-4 dan 10-5. Dan yang
diplating dan diamati adalah pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5. Hal ini
karena diperkirakan koloni yang terbentuk oleh Escherichia Coli berada
pada jumlah yang dapat dihitung pada pengenceran tersebut. Selain itu,
perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran
dilakukan secara desimal.
9
Metode hitungan cawan juga mempunyai kelemahan, yaitu
(Fardiaz, 1993) :
1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba yang
sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk
satu koloni.
2. Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan niali yang
berbeda
3. Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga
pertumbuhan koloni dapat dihitung.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan yang telah tertera di atas dapat di ambi
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Pengenceran merupakan salah satu faktor yang penting dalam
penghitungan koloni.
2. Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi tingkat
pengenceran semakin rendah jumlah koloni bakteri.
3. Media NA digunakan karena merupakan media yang paling cocok
untuk kultur bakteri.
4. Koloni adalah kumpulan dari mikrobia yang memilki kesamaan sifat-
sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya
5.2 Saran
Sebaiknya proses praktikum dilakukan dengan lebih aseptis untuk
mengurangi kontaminan agar data yang didapat lebih akurat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12