DOSEN PENGAMPU:
MELY GUSTINA, SKM, M.Kes
Disusun Oleh :
Tingkat :1B
Kelompok : 5 (B)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI D – III KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah S.W.T karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“TEKNIK PERHITUGAN MIKROBA” ini dengan baik meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai teknik perhitungan mikroba. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
ii
DAFTAR ISI…………………………………………….……………………….
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………….…………..
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….….
2
1.3. Tujuan …………………………………………………………..:
…………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah teknik perhitungan mikroba
……………………………………… 4
2.2 Pengertian ………………………………………………………………..
5
2.3 jenis -
jenis…………………………………………………………………. 6
2.4 bagaimana gambar alat labolatorium
……………………………………… 7
2.5 Bagaimana resiko yang timbul penanganannya …………………………
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
9
3.2 Saran
……………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
…………… 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri merupakan mikro uniseluler. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil.
Ada beberapa yang fotosintetik dan reproduksi aseksualnya secara pembelahan. Bakteri
tersebar luas di alam, di dalam tanah, di atmosfer, di dalam endapan-endapan lumpur, di
dalam lumpur laut, dalam air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh
manusia, hewan, dan tanaman. Jumlah bakteri tergantung pada keadaan sekitar. Misalnya,
jumlah bakteri di dalam tanah tergantung jenis dan tingkat kesuburan tanah.
Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individual, satu per satu, maupun secara
kelompok dalam bentuk koloni. Bila bakteri yang ditumbuhkan di dalam medium yang tidak
cair, maka akan terjadi suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk koloni berbeda-beda
untuk setiap spesies, dan bentuk tersebut merupakan ciri khas bagi suatu spesies tertentu.
Metode titik material ( MPM ) adalah teknik numerik yang digunakan untuk
mensimulasikan perilaku padatan , cairan , gas , dan material kontinum lainnya.
Terutama, ini adalah metode diskritisasi spasial yang kuat untuk mensimulasikan
interaksi multi-fase (padat-cairan-gas). Dalam MPM, badan kontinum dijelaskan
oleh sejumlah elemen Lagrangian kecil yang disebut sebagai 'titik material'. Titik
material ini dikelilingi oleh mesh/grid latar belakang yang hanya digunakan untuk
menghitung istilah gradien seperti gradien deformasi. Tidak seperti metode
berbasis mesh lainnya seperti metode elemen hingga , metode volume hingga
ataumetode beda hingga , MPM bukan metode berbasis mesh melainkan
dikategorikan sebagai metode partikel berbasis meshless/meshfree atau kontinum,
contohnya adalah hidrodinamika partikel yang dihaluskan dan peridinamika .
Terlepas dari adanya mesh latar belakang, MPM tidak menghadapi kelemahan
metode berbasis mesh (kekusutan deformasi tinggi, kesalahan adveksi, dll.) yang
menjadikannya alat yang menjanjikan dan kuat dalam mekanika komputas.
1.Kelebihan Tidak seperti FEM , MPM tidak memerlukan langkah perbaikan berkala
dan pemetaan ulang variabel keadaan, dan karena itu lebih cocok untuk pemodelan
deformasi material yang besar. Dalam MPM, partikel dan bukan titik mesh
menyimpan semua informasi tentang status perhitungan. Oleh karena itu, tidak ada
kesalahan numerik yang dihasilkan dari mesh yang kembali ke posisi semula setelah
setiap siklus perhitungan, dan tidak diperlukan algoritme perbaikan. Basis partikel
MPM memungkinkannya untuk menangani perambatan retak dan diskontinuitas
lainnya lebih baik daripada FEM, yang diketahui memaksakan orientasi mesh pada
perambatan retak dalam suatu material. Juga, metode partikel lebih baik dalam
menangani model konstitutif yang bergantung pada sejarah. Dibandingkan dengan
metode partikel murni Karena di MPM node tetap pada grid biasa, perhitungan
gradien adalah sepele. Dalam simulasi dengan dua fase atau lebih, agak mudah untuk
mendeteksi kontak antar entitas, karena partikel dapat berinteraksi melalui kisi dengan
partikel lain dalam benda yang sama, dengan benda padat lainnya, dan dengan cairan.
2.Kekurangan MPM lebih mahal dalam hal penyimpanan daripada metode lain,
karena MPM menggunakan mesh serta data partikel. MPM lebih mahal secara
komputasi daripada FEM, karena grid harus diatur ulang pada akhir setiap langkah
perhitungan MPM dan diinisialisasi ulang pada awal langkah berikutnya. Osilasi
palsu dapat terjadi sebagai partikel melintasi batas mesh di MPM, meskipun efek ini
dapat diminimalkan dengan menggunakan metode interpolasi umum (GIMP). Dalam
MPM seperti dalam FEM, ukuran dan orientasi mata jaring dapat mempengaruhi hasil
perhitungan: misalnya, dalam MPM, lokalisasi regangan diketahui sangat sensitif
terhadap penyempurnaan mata jaring. Salah satu masalah stabilitas pada MPM yang
tidak terjadi pada FEM adalah kesalahan persilangan sel dan kesalahan ruang nol
[36]karena jumlah titik integrasi (titik material) tidak tetap konstan dalam sel.
BAB III
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini penulis buat dengan masih terdapat kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk tercapainya
suatu kesempurnaan sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
http://adnanhidayat32.blogspot.com/2012/03/perhitungan-jumlah-bakteri.html
https:// nurhidayat.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/perhitungan-mikrob.ppt
http://proseduralatpengujiansnikualitaskadar.blogspot.com/2011/01/menghitung-perhitungan-
jumlah-bakteri.html
http://www.storiesme.com/forum/thread/2171/cara-menghitung-jasad-renik-mikroba/
http://www.achmadghoni.com/2012/05/perhitungan-bakteri.html
http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2012/03/tes-jurnal-praktikum-mikrobiolgi-jilid.html